Home / Urban / GGAP 2 : MR. NOBODY / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of GGAP 2 : MR. NOBODY: Chapter 321 - Chapter 330

601 Chapters

BAB 321

Puncaknya Amanda menyaksikan perpisahan mengharukan antara kedua orang yang saling mencintai itu, dimana Amanda yang mengikhlaskan Awan untuk memilih menyelamatkan wanita lain yang memiliki peluang hidup paling tinggi diantara mereka.Amanda menyaksikan sendiri betapa hancurnya Awan saat dipaksa harus memilih untuk melepaskan Renata. 'Apa pemuda itu benar-benar bisa mengikhlaskan Renata?' Bathin Amanda.Entah kenapa, Ia merasa tidak rela jika keduanya harus berpisah dengan cara menyakitkan seperti itu. Amanda seakan ikut merasakan perasaan sakit dan penderitaan yang harus ditanggung oleh kedua orang yang saling mencintai tersebut. Bahkan tanpa sadar, air matanya ikut mengalir deras.Amanda mengira jika itu adalah kenangan terakhir dalam memori Renata, namun tanpa diduga oleh Amanda. Sebuah pengalaman spritual selanjutnya menampakkan sosok Awan yang selalu datang setiap waktu kemakamnya Amanda. Pemuda tampan yang ditemuinya di Bandara itu, terlihat sangat berbeda. Seolah Amanda meliha
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

BAB 322

Pixie langsung tertawa keras mengejek pernyataan Renata, "Penyakit? Sepertinya kamu hanya arwah gentayangan yang tidak tahu apa-apa. Nonaku sehat begini, bagaimana bisa kamu mengatakan jika nonaku sedang sakit. Kamu hanya membual. Pergilah dari sini, jika tidak Aku akan membakar ruhmu dan membuatmu bergentayangan untuk selamanya dan tidak akan pernah bisa bereinkarnasi untuk selamanya."Pixie mengangkat tangannya dan membuat sebuah pentagram pemusnah ruh.Hal itu membuat Renata cemas, Ia menatap Amanda memohon tanggapannya. "Amanda, kumohon. Hanya kamu yang dapat memenuhi harapanku."Amanda mengangkat wajahnya, dia melambaikan tangannya ke depan untuk mencegah Pixie mewujudkan keinginannya, "Pixie, hentikan!""Tapi, nona."Amanda menggelengkan kepalanya, "Tidak, kamu tidak boleh menyerangnya." Pixie langsung menarik kekuatannya kembali, Ia masih tampak keberatan. Namun perintah nonanya adalah kewajiban dan Pixie tidak berani membantahnya. Ia berharap jika nona-nya tidak benar-benar m
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

BAB 323

Ibu Amanda menanggung penyakit kelainan darah bawaan. Penyakit itu baru akan terasa bagi mereka, begitu usia mereka mencapai 30 tahun. Jika mereka memiliki basis seorang petarung, maka itu dapat meningkatkan kekuatan mereka secara keseluruhan. Namun konsekuensinya, usia mereka bisa lebih singkat lagi dan hanya bisa bertahan maksimal 5 tahun setelah penyakit tersebut aktif. Jika meraka orang biasa, seperti ibunya Amanda. Usia mereka hanya akan bertahan paling lama 10 tahun semenjak penyakit keturunan mereka aktif. Sebenarnya, Amanda sedikit menemukan secercah harapan begitu mendengar Renata dapat mengangkat penyakitnya. Tapi, tawaran yang diberikan oleh Renata tidak bisa diterima oleh hati nurani Amanda, karena itu Ia menolaknya. "Nona, ja-jadi ucapan arwah wanita ini benar? Anda menderita penyakit langka?" Tanya Pixie terkejut. Ia sendiri bahkan tidak menyangka jika apa yang diucapkan oleh arwah Renata sebelumnya adalah benar. Amanda mengangguk membenarkan, Ia tidak ingin menutupi k
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

BAB 324

"Masuklah, kita berangkat" Vannesa yang saat itu sedang menunggu jemputan seseorang didepan halte perusahaan tampak resah, begitu seorang pria berhenti didepannya dan menyapanya dari dalam mobilnya. Ia resah karena sama sekali tidak mengenali pria yang sedang mengendarai BMW i8 berwarna silver tersebut. Pria tersebut mengenakan topi hitam, kacamata hitam dan juga masker yang menutupi wajahnya, terlihat misterius dan terkesan seperti seorang penjahat. Bagaimana mungkin Vannesa bisa menerima ajakan dari pria yang sama sekali tidak dikenalnya itu? Belum lagi, gaya pria tersebut berlagak sok kenal dengannya. Jadi, Vannesa sengaja mengacuhkannya dan menunggu orang yang akan menjemputnya. "Vannesa, ini aku." Sadar jika sapaannya tidak mendapat respon, pria tersebut menurunkan maskernya agar Vannesa dapat mengenali dirinya. "Hah, bos Awan?" Vannesa terbelalak tidak percaya. Ia jadi malu sendiri karena telah mengabaikan bosnya sendiri. Memang sebelumnya, Ia telah membuat janji dengan Awan
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

BAB 325

"Saktiawan Sanjaya, apa kamu benar-benar akan mengambil semua milik kami dan tidak menyisakannya sedikitpun?" Pekik Helena murka dari seberang telpon, bahkan siapapun yang berada didekat Awan saat itu, akan dapat mendengar teriakannya dari corong speaker ponsel Awan.Saat itu, Awan menanggapinya acuh tak acuh, "Milik kalian? Apa Aku tidak salah mendengarnya? Atau, Ibu, oh tidak.. Maksudku, apa anda perlu mengeceknya ke notaris sekarang? Tidak ada nama anda dan anak-anak anda sebagai pewaris disana. Bagaimana bisa kalian mengklaim apa yang bukan milik anda?"Helena merasa tercekat diseberang telpon, kata-kata Awan menghantamnya dengan telak dan membuatnya bahkan tidak bisa membela diri sama sekali. Sekarang kebenciannya terhadap Awan semakin memuncak dan semakin ingin segera melenyapkan pemuda tersebut dari atas dunia ini.Helena geram dan menggeletukan gigi-giginya dengan marah, "Apa kamu ingin membuat semua ini menjadi lebih runyam? Kamu akan menjadi musuh keluarga Sanjaya untuk sela
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

BAB 326

"Jadi, apa kamu sudah memiliki pilihan mobil apa yang akan kita beli hari ini?" Tanya Awan mengalihkan perhatian. Dia tidak ingin menggoda Vannesa lebih lanjut, takut jika wanita cantik tersebut menjadi baper nantinya. Awan sudah melihat tanda-tandanya dengan begitu jelas, karena itu Awan akan kerepotan jika Vannesa baper beneran sama dirinya. Sementara Awan sadar jika dia tidak akan bisa membalas perasaan Vannesa padanya, karena sudah ada Angel dan juga Annisa saat ini. "Terserah anda, Bos. Saya tidak keberatan dengan apapun pilihan anda." "Jangan begitu. Kamu harus menentukan mobil apa yang akan kamu gunakan. Atau, begini saja. Kamu biasanya menggunakan mobil apa sebelumnya?" "Sebelumnya, Aku menggunakan Bentley." "Bentley yah? Hmn, disini merek ini kurang familiar. Ada sih penggemarnya, cuma tidak banyak." Ujar Awan. Selama berstatus menjadi pangeran keluarga Sanjaya, selera Awan dengan mobil-mobil mewah juga meningkat. Sehingga Ia banyak tahu dengan tren pasar mobil mewah di
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

BAB 327

Kedatangan Awan dan Vannesa ke Showroom ternama ibu kota tersebut cukup menarik perhatian. Wanitanya terlihat begitu anggun dan berkelas dengan balutan setelan kantoran, membuat penampilan Vannesa layaknya seorang eksekutif papan atas. Prianya? Meski terlihat misterius dengan penampilannya yang mengenakan masker dengan topi serta kacamata hitamnya, namun posturnya yang tinggi dan tegap sudah cukup untuk orang-orang berspekulasi jika dia adalah pria yang tampan. Bukan hal yang aneh lagi, jika kebanyakan pria kaya suka berpenampilan aneh-aneh. Ada yang bahkan suka berpenampilan layaknya seorang gembel, namun jangan pernah ditanya asetnya. Orang yang mendengar total asetnya saja, sudah cukup membuat serangan jantung, apalagi harus melihatnya langsung. Meski begitu beberapa pelanggan wanita yang berada ditempat yang agak jauh langsung bergosip tentang kehadiran keduanya, "Pria itu mungkin pria yang sudah beristri. Dia sengaja menyamarkan penampilannya, biar tidak ada yang mengenalinya da
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

BAB 328

"Hmn, menarik. Cuma rasanya masih kurang." Sela Awan sebelum Vannesa sempat meneruskan ucapannya. Ia tahu jika Vannesa hendak mengklarifikasi ucapan si sales, cuma Awan merasa geli saja mendengar kata-kata si sales yang menganggap mereka sebagai pasangan suami istri. Hal ini, sama seperti ketika Ia menemani Calista membeli BMW sebelumnya. Sehingga minatnya terusik memainkan peran suami istri dengan Vannesa, seperti halnya dengan Calista dulu. Ia tidak tahan untuk melihat reaksi sales pada bagian akhir, begitu mengetahui jika mereka bukanlah pasangan suami istri, seperti reaksi yang ditunjukan oleh Agnes, sales BMW tempat Ia dan Calista membeli mobil. Selanjutnya, untuk membuat pilihan mobil yang tepat dan sesuai dengan selera Vannesa, "Kamu memakai mobil type apa sebelumnya?" Tanya Awan sebelum menentukan pilihan mobil yang tepat untuk standar Vannesa. "Bentley continental." Jawab Vannesa apa adanya, tanpa memikirkan maksud pertanyaan Awan. "Continental yah! Hmnn.. Kalau begitu,
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

BAB 329

"Apa Tuan sudah punya pilihyan sendiri? Atau perlu kita melihat mobil-mobil yang adadisana terlebih dahulu?" Tawar Vera. "Ya, saya mau type Rapide S luxury." "Pilihan yang luar biasa. Mari, saya antar tuan dan nyonya kesana." Vannesa sempat menatap Awan dengan penuh tanya, Ia sendiri tidak tahu dengan produknya Aston Martin sebelum ini, karena rata-rata keluarganya menggunakan Bentley, termasuk dirinya. Awan hanya tersenyum dan mengajaknya mengikuti langkah Vera ke Showroom disebelah tempat mereka berada saat ini. Showroom tersebut tidak kalah mewah dibandingkan miliknya Audi, namun dengan aksen dan interior yang telah disesuaikan dengan ciri khasnya Aston Martin. Karena Awan sudah menyebutkan pilihannya, Vera tidak perlu repot-repot menjelaskan produk yang ada disana terlebih dahulu. Langkah kakinya langsung menuju pada salah satu pajangan mobil bergaya coupe berwarna merah. Mobil itu sendiri merupakan line up termahal yang ada di showroom tersebut. Desainnya bergaya sporty nam
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

BAB 330

Mobil sport BMW i8 yang dikendarai Awan baru saja berhenti tepat di depan Villa Nirwana. Sepanjang perjalanan, Awan dan Vannesa saling diam. Utamanya sejak Awan menerima panggilan telpon dari Raysa, sepupunya Angel.Sadar jika panggilan tersebut menganggu pikiran Awan, Vannesa pun ikut terdiam dan tidak berkomentar apapun. Vannesa menduga jika telpon tersebut pasti berhubungan dengan masalah pribadi Awan. Betapa ingin Ia dapat menghibur Awan, namun Ia sama sekali tidak mengerti akar masalah yang sedang dihadapi oleh Awan. Sehingga yang bisa dilakukannya hanya diam."Maaf, Aku tidak bisa mengantarmu kedalam, Vannesa." Ucap Awan tenang, namun tidak dengan matanya yang seakan menerawang jauh ke suatu tempat.Saat itu Vannesa sadar, jika panggilan telpon Awan barusan bukan hanya sekedar menganggu pikirannya tapi juga telah berhasil membawa pikiran Awan jauh ke suatu tempat. Vannesa pun memaksakan senyumnya dan mengangguk mengerti, Ia berkata, "Tidak apa-apa. Awan, terimakasih untuk hari
last updateLast Updated : 2022-05-08
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
61
DMCA.com Protection Status