"Oh, syukurlah. Tapi, tidak kusangka anda juga tahu sama nenek-nenek clubing. Fetish anda aneh, om." "Preettt... gini-gini seleraku juga normal kali. Eh, siapa yang kamu panggil om? Emang saya terlihat tampang om-om apa?" Awan tidak menjawab dan hanya menunjuk Hei An sebagai balasan. "Aku? Gouuuu... Kayaknya kamu perlu ku tendang kedalam sana, biar tahu cara berkata yang hormat pada orang yang lebih tua." Awan terkekeh, "Makinya keren, dapat kosakata baru nih. Kalau netijen ku bilangnya 'Asu' itu, om." "Am om am om, terserah kau lah. Lagian netijen kayak gitu kamu dengerin, tar kamu dibilang amatiran lagi oleh fans garis keras mu itu, ngejek tapi ngikutin terus ceritamu yang besenin ini sampai akhir, kan aneh." Ledek Hei An. "Biarin lah, Om. Aku mah gak ambil pusing, seperti kata pepatah, 'Anjing mengonggong kafilah berlalu.' Yang penting Aku menikmati kisah ini, wong ceritaku sendiri kok." Kabut hita
Last Updated : 2022-04-22 Read more