“Bagaimana, Rangga? Apa dia sudah mati?” Hana menatap wajah suami sirinya itu dengan tajam, menunggu jawaban yang bisa memuaskan. “Maafkan aku, Hana,” ucap Rangga dengan sedikit menunduk. “Seorang wanita menyelamatkannya, aku tidak tahu apa wanita itu selamat atau tidak.” Hana terdiam, berusaha untuk mengingat siapa wanita yang akan sedia mengorbankan diri untuk menyelamatkan Sean, meskipun begitu Hana masih tidak bisa menebaknya. “Apa kamu mengenalnya?” “Tidak! Tapi dari cara dia menyelamatkan Sean, aku yakin ada hubungan special antara mereka.” Sejak awal, Rangga khawatir jika Hana akan marah besar karena dia telah gagal melakukan permintaan Hana, namun ternyata dia sangat bahagia. Tawanya membahana, membuat Rangga bingung. “Aku bahagia, Rangga … Aku bahagia,” Hana memeluk Rangga dengan erat, bahkan tak segan untuk merayu dan menggodanya. Rangga pria normal, tentu saja dia akan menerima setiap rangsangan yang diberikan. Sampai akhirn
Read more