Sampai di Rumah Sakit dengan sigap para perawat membawa Juna yang masih terus kejang, rasa takut betul-betul menyerangku. "Ibu tunggu di sini saja!" perintah seorang perawat ketika melewati pintu IGD. "Tapi... Aku ingin temaninya, Sus. Aku Ibunya!" protesku. "Biar dokter tangani dulu, Bu. Bantu do'anya saja!" Suster menutup pintu, aku terpuruk menangis sendiri. "Umi, sabar ya! Insya Allahh Arjuna baik-baik, ayo kita berdo'a saja, Umi," ajak Nita mengangkat tubuhku di bantu oleh Marni. Aku duduk di kursi tunggu, tak henti aku terus berdzikir untuk meminta kesembuhan Juna. Semoga tak ada yang serius dengan penyakitnya ya Allah! Abi datang bersama Umi Sepuh, tergoboh langsung menuju ke-IGD. "Abi... Umi!" aku beranjak dan langsung berlari kedalam pelukan Abi, rasanya takut sekali, ingin sedikit saja r
Baca selengkapnya