Aku memasuki dapur untuk mencari kudapan dan menemukan ibu sedang memasak di depan tungku api."Gak beli kompor aja, bu? Lebih efisien." kataku, ikut berjongkok di depan tungku api yang menghantarkan rasa hangat di telapak kulitku. Ibuku meringis. "Untuk apa? Kayu masih mudah dicari, Na! Lagian ibu juga sendiri, ngirit."Aku tersenyum maklum. Hidup di pedesaan memang dimudahkan untuk mendapatkan hasil alam. Apalagi di daerah ini adalah dataran tinggi, tempat yang cocok untuk menanam sayuran hijau. Tak ayal, harga-harga sayuran disini sangat terjangkau. Namun, harap diingat, sesuatu yang murah tidak menjamin nasib para petaninya. Ibu mengaduk sayur lodeh rebung, aku menyunggingkan senyum. Di ibukota aku jarang mendapatkan masakan seenak buatan ibu, apalagi sekarang circle pertemananku sudah berubah. Berubah juga menu makanku. "Sudah matang, ayo makan!" Kami berdua menyiapkan semuanya di meja makan minimalis, tidak ada
Last Updated : 2022-01-22 Read more