Share

Bab 30

Aku menatap nanar mata ibu di bawah pancaran lampu lima watt di teras rumah. Ibu tersenyum hangat, mengelus-elus kedua lenganku. Menguatkan aku dan mengatakan bahwa ibu sudah biasa sendiri, sudah biasa menelan rindu tak bersua dengan putri satu-satunya.

"Tidak apa-apa, Na! Nanti bisa main lagi kalau liburan."

Liburan tidak ada dikamusku, Bu! Aku kesini karena kabur, benar kata pria disampingku ini. Aku kabur darinya, dia mencariku, meninggalkan keluarganya dan pekerjaannya. Entah ini hal romantis atau kebodohan dari seorang Presdir, aku tidak sanggup menyimpulkan arti dari semua yang telah ia lakukan ini. 

Ini salah dan untuk mengurainya aku buntu.

Belum sampai disitu saja kejutan yang pak Ardi berika, kejutan yang kedua adalah ia membelikan sembako untuk ibu dan segala kebutuhan pokok rumah tangga lainnya plus, kompor gas dan gasnya pula. Mungkin pikirnya menanak nasi dan masak menggunakan tungku api itu merepotkan, tapi bagi kami yang hidup dan tum

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Dwi Ani
lanjutkan thor cerita seru banget
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
di tawarin hotel marah, di rest area,, pegel daahh... jd nyebelin nggemesin...
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
kehidupan pak Ardi masih misterius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status