“Katanya penting, Non. Mas Alan sampai memohon-mohon, aku nggak tega,” ucap Narti.Lala mendesah kasar, kemudian menutup laptopnya.“Baiklah, Bi. Tolong bilang Alan suruh tunggu sebentar, nanti aku turun,” ucap Lala.Setelah Narti keluar Lala beranjak memilih baju yang lebih pantas. Karena dirinya kali ini hanya menggunakan hotpant dan tangtop tipis. Tentu saja dia tidak mau tampil seperti itu di depan Alan.Lala memilih blouse oversize warna gading dipadu dengan legging hitam. Kemudian mengenakannya. Setelah itu menyisir rambutnya sebentar dan berkaca memeriksa kantung matanya. Masih banyak sisa bekas menangis di sana. Tetapi bukankah setiap masalah harus dihadapi? Ya. Lala harus menghadapinya meskipun rasa sakit masih terasa.Gadis itu turun dari tangga dan melihat Alan sudah duduk di sofa ruang tamu dengan tangan bertaut dan pandangan menunduk.“Hei, Al,” sapa Lala kemudian duduk di depan
Read more