Share

PART 113. BERHENTILAH MENANGIS

Berhati-hatilah dengan seseorang yang kamu percayai. Pengkhianatan selalu datang dari orang yang kita percayai. Jika bukan dari orang yang kamu percayai itu bukan pegkhianatan namanya. Pisau ditancapkan secara perlahan dari belakang, supaya sempurna luka yang dihasilkan. Saat kamu menoleh lalu tersadar dan tetap bertahan seakan kamu baik-baik saja, agar pisau tak menggores lawan. Karena dia adalah orang yang kamu kenal adalah hal yang menyakitkan.

Seperti itulah gambaran hati Lala. Rasa sakit hati dan kecewa lebih besar dan menguasai dirinya. Bahkan hatinya menolak memaafkan mereka untuk saat ini.

“Berhentilah menangis, air matamu terlalu berharga dikeluarkan demi pengkhianat itu,” hibur Daniel sambil terus menyetir mobilnya, dan sesekali menoleh ke arah Lala. “Jika kamu bersedih, maka mereka akan tertawa!” imbuhnya lagi.

“Apa aku terlalu bodoh ya, Niel,” tanya Lala pelan masih di antara isaknya.

“Bukan kamu yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arnold Yansen
mna nih kelanjutan ceritanya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status