Beranda / Romansa / Pembantu Kaya Tuan Tampan / PART 116. KITA KE MANA?

Share

PART 116. KITA KE MANA?

Penulis: ANATA MEGA
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-15 01:21:24

“Katanya penting, Non. Mas Alan sampai memohon-mohon, aku nggak tega,” ucap Narti.

Lala mendesah kasar, kemudian menutup laptopnya.

“Baiklah, Bi. Tolong bilang Alan suruh tunggu sebentar, nanti aku turun,” ucap Lala.

Setelah Narti keluar Lala beranjak memilih baju yang lebih pantas. Karena dirinya kali ini hanya menggunakan hotpant dan tangtop tipis. Tentu saja dia tidak mau tampil seperti itu di depan Alan.

Lala memilih blouse oversize warna gading dipadu dengan legging hitam. Kemudian mengenakannya. Setelah itu menyisir rambutnya sebentar dan berkaca memeriksa kantung matanya. Masih banyak sisa bekas menangis di sana. Tetapi bukankah setiap masalah harus dihadapi? Ya. Lala harus menghadapinya meskipun rasa sakit masih terasa.

Gadis itu turun dari tangga dan melihat Alan sudah duduk di sofa ruang tamu dengan tangan bertaut dan pandangan menunduk.

“Hei, Al,” sapa Lala kemudian duduk di depan

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 117. JEBAKAN

    Alan membuka pintu mobilnya dan segera turun. Sementara Lala masih tampak bingung, Villa ini begitu sepi! Apakah benar di dalam sana ada Dewi yang sedang disandra penculik? Keadaan sudah gelap. Hanya ada beberapa lampu yang menerangi Villa tersebut.Lala bahkan tersentak, saat pintu mobil itu terbuka.“Kamu jangan turun dulu, La! Aku akan melihat keadaan jika aman nanti aku akan mengabarimu,” pesan Alan pada Lala dan tanpa menunggu jawaban Lala, Alan Kembali menutup pintu mobil dan pergi menuju Villa.Lala menutup wajah dengan kedua tangannya sesaat. Kemudian membukanya dan memberanikan diri memperhatikan Kondisi Villa. Cukup sepi, dan tidak ada mobil lain di depan Villa, namun nampak sebuah motor terparkir di sana.“Hah?! Apa mungkin penculiknya hanya memakai sepeda motor?” gumam Lala sedikit heran.Terlihat Alan berjalan mendekati pintu Villa. Pintu itu terbuka, kemudian Alan berbicara dengan seseorang. Dari kejauhan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 118. HENTIKAN

    “Hentikan atau kau akan menyesal!” teriak Lala, dengan memiringkan kepalanya menghindari serangan Alan. Kemudian entah dapat kekuatan dari mana Lala menendang pusat senjata laki-laki itu, hingga Alan mengaduh seraya melepaskan kedua tangan Lala.Kesempatan bagus digunakan Lala untuk melarikan diri, gadis itu bergegas menuju pintu dan hendak membukanya, tapi sungguh sayang pintu terkunci. Lala memukul pintu itu sekuat tenaga.“Tolong ...!! Tolong ...!!” teriak Lala dengan sisa-sia energinya. Tubuh Lala bergetar hebat disergap takut. Bahkan dirinya tidak menyangka jika Alan bisa selicik itu. Jiwanya merasa direndahkan dan harga dirinya merasa diinjak-injak. Lala berjanji jika bisa keluar dari tempat ini tidak akan memaafkannya.Gadis itu juga berjanji jika Alan Sampai merenggut mahkotanya, Lala tidak akan Sudi menjadi istrinya.“Tolong ...!!!” teriaknya sambil terus meggedor pintu itu. Tubuhnya semakin menggigil takut kal

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 119. PERTOLONGAN

    Gleen menarik kembali Lala dalam pelukannya, berjanji dalam hati akan selalu melindunginya dan tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti walau seujung kuku pun.Dalam pelukan itu Glenn merasakan getaran masih begitu hebat. Terang saja Lala shock karena seumur hidupnya belum pernah diperlakukan sekasar itu. Glenn menciumi pucuk kepalanya dan terus mengelus punggung gadis itu. Tetapi sayangnya itu tidak meredakan tangis gadis itu bahkan terdengar semakin hebat.Glenn melepaskan pelukannya, mengangkat dagu Lala dengan lembut, kemudian bertanya. “Katakan di mana dia tadi menyentuhmu?” lirih Glenn. Bukan pertanyaan yang baik rupanya karena itu malah memicu air mata Lala kian menganak sungai.“Apa dia menyentuh ini,” ucap Glenn seraya mengusap bibir Lala lembut. Ditanya seperti itu kejadian beberapa saat yang lalu kembali berputar di otak Lala. Masih teringat jelas bagaimana Alan memaksanya, bahkan karena tidak mendapat balasan Alan bertambah k

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-18
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 120. LUPAKAN EGO

    Pandangan semua yang ada di ruangan itu terfokus pada Rega. Mereka begitu kaget demi mendengar kalimat yang baru saja terlontar. Glenn mendorong Rega kasar hingga tubuh Rega mundur beberapa langkah, “Maksudmu apa, Ga?! Jangan ngomong sembarangan dengan menyebarkan berita bohong demi menyelamatkan pengecut itu!” “Dia memang adikmu! Aku tidak bohong!!” tegas Rega dengan pandangan tidak kalah tajamnya. “Drama apalagi yang mau kamu tampilkan, Ga?! Aku masih mengingat dengan baik! Mama hanya mengandung dua adik perempuanku, dan tidak ada adik yang lain! Jadi berita yang kamu bawa itu sungguh tidak lucu!” bantah Glenn. “Maksudku, kalian saudara satu Ayah! Maaf aku tadi salah bicara,” ucap Glenn dengan menurunkan nada suaranya. Glenn masih dalam mode tidak percaya dengan ucapan Rega, bahkan Glenn berpikir itu semua hanya akal-akalan Rega saja untuk membuatnya jatuh kasihan pada Alan dan menghentikan pukulannya. Rahang Glenn mengetat, tanggany

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 121. MENGEJAR LALA

    “Aku nggak mau tahu, Ma. Jika Mama masih menganggap Glenn adalah anak Mama pulanglah. Glenn nggak peduli siapa sebenarnya ayah Glenn. Hanya saja ini penting agar aku bisa menjelaskan semuanya pada Lala!” Tegas Glenn. “Apa kamu benar-benar serius mencintai gadis itu, Glenn?” “Mama jangan banyak bertanya dulu. Pokoknya mama pulang secepatnya titik!” Glenn menutup sambungan teleponnya. Wajahnya sangat frustasi bahkan semalam dirinya nggak tidur sama sekali. Pagi ini suasana apartemennya masih sangat sepi. Glenn melangkah keluar dan memeriksa Rega. Rega masih tidur dalam damai. Sejenak Glenn mengingat ucapan Rega. Bahwa cinta butuh diperjuangkan. Hati butuh dimegerti dan perasaan wajib disampaikan. Mencoba memahami perasaan sendiri sebelum memahami perasaan orang lain itu adalah bentuk keadilan. Glenn selama hidup ini baru sadar, tidak pernah adil pada dirinya sendiri. Selalu menyembunyikan keinginan dan kemauannya hanya karena menganggap semua itu tidak penting.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-20
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 122. AKU LOVE KAMU

    "Ohh jadi kamu yang datang? Mau bikin keributan atau sengaja mau nantang aku?" ucap Adrian spontan saat melihat Glenn sedang berdebat dengan Narti. Glenn maju beberapa langkah mendekati Adrian, "Maaf kak, aku hanya ingin bertemu Lala itu pun jika kakak dan keluarga mengizinkan," ucap Glenn sopan. Meskipun dalam hati jengkel, kalau saja di depannya itu bukan kakaknya Lala. Tentu saja sudah dipukulnya. "Ada perlu apa kamu menemui adik saya? Kamu mau mempermainkan perasaanya?" sinis Adrian. "Aku hanya ingin melihat keadaannya, Kak. Tentu saja aku khawatir, pasti Lala shock dengan semua kejadian ini!" tutur Glenn tetap berusaha sabar. "Ohh ... Selama berada dengan keluarganya Lala akan baik-baik saja dan kami memutuskan untuk menjaganya. Kami menyesal membiarkan Lala dekat dengan orang semacam kalian!" "Kak! Kita itu sama-sama laki-laki! Jangan seenaknya bicara! Bukan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-21
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 123. SIAPA YANG DATANG?

    "Iya buktikan!" Kalimat itu hanya terdiri dari dua kata, tapi memberikan makna yang luar biasa untuk Glenn. Berbekal kalimat itu Glenn membawa semangat barunya. Dia terburu-buru kembali ke apartemennya. Intinya lampu hijau sudah dikantonginya. Persis seperti seorang anak yang keinginannya hampir terwujud hatinya begitu riang. Hari ini dirinya ingin menuntaskan semuanya, tentang berita bohong yang sudah terlanjur disebarkan Rega. Bagaimana pun Glenn harus membersihkan nama baiknya. Seenaknya saja menyebut dirinya adalah bersaudara dengan orang yang paling dibencinya. "Rega! Rega!" teriaknya setelah langkah kaki itu memasuki apartemennya kembali. Terlihat Rega sedang menikmati secangkir kopi dengan kondisi pakaian yang sudah rapi. "Dari mana aja kamu? tak satu pun panggilanku kamu angkat!" Protes Rega. &nbs

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-23
  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 124. KEDATANGAN WIJAYA

    "Benarkah kamu anak Sintia? Kenalkan aku Wijaya Ayahnya Alan," ucap lelaki itu to the point. Sejak mendengar kabar tentang putranya, dosa masa lalu itu kembali berputar. Menyesal telah egois tapi apalah daya semua akal sehatnya kalah akan nafsu yang mengatas namakan cinta. "Untuk apa kamu tanya itu?! Pergilah aku tidak punya urusan apa pun dengan kalian. Dan kamu Alan ngapain kamu bawa orang tua ini ke sini. Belum puas kamu bikin masalah?" Glenn menolak kedatangan mereka. Bahkan melihat muka Alan dirinya begitu benci, bagaimanapun dia selalu menyakiti Lala. Apalagi menatap orang yang mengaku bernama Wijaya itu. Glenn bertanya dalam hati, "Ayah macam apa, hingga tega menelantarkannya?" "Nak! Jangan emosi seperti itu. Biarkan kami masuk dan bicara baik-baik?" pinta Wijaya. "Tidak! Pergilah aku sibuk tidak terima tamu hari ini!" tolak Glenn. "Setelah kita bicara aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-25

Bab terbaru

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 134. AKHIRNYA KITA

    Setelah acara tiup lilin dilanjut acara pemotongan kue. Seperti biasa Lala memberi potongan pertama kue itu untuk Ayahnya. Harjito menerima suapan dari putrinya itu kemudian mengucapkan kalimat selamat diikuti rentetan doa.Acara cukup sederhana tetapi meriah dan keluarga inti datang semua. Setelah potong kue sudah selesai, Adrian yang bertindak seolah-olah menjadi MC. Memberitahukan acara selanjutnya yaitu hiburan yang akan diisi oleh bintang tamu.Lala bingung. Pasti Adrian hanya bercanda. Mana ada bintang tamu? Tetapi pandangan Lala seakan terkesima. Ketika dari pintu depan yang terbuka lebar datanglah rombongan tamu. di barisan paling depan Glenn, Sintia dan Herlambang. Setelah itu nampak Wijaya-Ririn, Alan-Dewi, Rega - Winda. Mereka memasuki ruangan dengan penuh senyum.Tampak para keluarga menyalami mereka sambil tersenyum."Lala maukah kamu menjadi istriku?" tanya Glenn lugas tanpa sedikitpun keraguan di depan keluarga besarnya. Pria itu mengeluarkan kotak berisi cincin yang ak

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 133. JADI KAMU DARI MANA?

    "Jadi, kamu dari mana saja?" hardik Harjito mengetahui putrinya baru saja pulang. Bahkan Lala baru beberapa langkah masuk ke dalam rumah. "Euhm ...." "Jangan banyak alasan! Kamu pasti menemui laki-laki pengecut itu kan?" "Namanya Glenn, Yah!" sahut Lala pelan. "Bagiku dia laki-laki nggak punya nama, karena tidak berani menunjukkan nyalinya. Masuk ke dalam kamar dan mulai hari ini kamu di bawah pengawasan, Ayah!" perintah Harjito. "Tapi, Yah!" "Tidak ada tapi! Ayah sudah terlalu banyak memberimu kebebasan! Dan sekarang nggak! Orang yang kesana kemari bersamamu harus orang yang memiliki status jelas! Bukan para pengecut seperti yang sudah-sudah!" putus Harjito. Pria itu telah memantau aktifitas putrinya akhir-akhir ini dan sebagian besar waktunya habis bersama Glenn. Lala masuk ke dalam kamarnya. Dan memberi kabar Glenn bahwa beberapa hari ke depan mereka tidak bisa bertemu. Anehnya Glenn menanggapinya biasa saja. Semua pesan yang ia kirim panjang lebar hanya mendapat jawaban.

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 132. MEMINTA RESTU

    "Lala, Glenn, angin apa yang membawa kalian hingga sudi mampir ke gubug Bapak?" tanya Wijaya penuh haru seraya mengulurkan tangan pada dua tamunya.Lala segera menyambut uluran tangan Wijaya dan mencium punggung tangannya. Meskipun hubungannya dengan Alan kandas, beliau tetaplah calon mertuanya. Mengingat sekarang Lala menjalin hubungan dengan putranya yang lain.Melihat antusiasnya respon Lala dalam menyambut uluran tangan itu. Glenn pun melakukan hal yang sama. Kemudian Glenn kembali duduk seraya berucap, "Maaf jadi kedatanganku ke sini ingin memohon restu pada, Anda!" ucap Glenn kaku. Diperlakukan demikian Wijaya tidak sakit hati. Mungkin saja Glenn belum bisa mengakui jika dirinya adalah Ayah kandungnya. Wijaya yakin kedatangan putranya kali ini merupakan terbukanya jalan bagi hubungan mereka. Lambat laun pasti Glenn akan menerimanya."Ooh ... Apakah kamu akan menikahi, Lala?" tanya Wijaya. Sedikit banyak Wijaya tahu kisah cinta di antara mereka. "Benar! Saya akan melamarnya, se

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 131. MENCARI WIJAYA

    Glenn mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dalam hatinya masih bimbang.Dia berpikir apakah keputusannya ini sudah benar? Atau dia hanya seorang robot yang mengiyakan keinginan dua orang yang sangat disayanginya, Lala dan Sintia."Kenapa wajahmu tegang sekali Glenn?" tanya Lala setelah menilik raut muka laki-laki di sampingnya yang begitu serius. Tampak banyak beban di sana sudah seperti mau mengerjakan tugas negara dan jika gagal maka hidup akan menjadi taruhan."Ehmm ... Nggak La, aku hanya bingung mau ngomong apa nanti, jika sudah sampai!" sahut Glenn."Astaga! Kita bukan ingin wawancara kerja! Juga bukan ingin presentasi proposal! Jadi jangan terlalu serius, biarlah dialog mengalir dengan sendirinya, nanti jika sudah sampai juga bakal tahu mau ngomong apa!" sahut Lala."Tapi, La! Aku nggak enak, pasalnya kemarin aku menolak mereka! Jujur saja aku kecewa pada mereka!

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 130. SINGKIRKAN EGO

    "Kalian curang! Aku nggak dipeluk?" Protes Glenn.Sintia melepaskan pelukannya, menatap gadis pilihan putranya itu. Gadis yang sudah mengembalikan putranya untuk lebih semangat untuk hidupnya."Ish ... Cemburu? Lihatlah nanti Mama bahkan lebih sayang sama mantu daripada sama anak sendiri!" ucap Sintia."Terserah Mama, deh! Jadi kapan kita melamar Lala, Ma?" tanya Glenn."Jadi kamu benar-benar mau kawin?!" Sintia terlihat kaget dengan keputusan Glenn."Nikah, Ma, bukan kawin!" protes Glenn."Iya maksud mama Nikah. Apa kalian tidak mau tunangan dulu mungkin. Lagipula Lala kan masih kuliah baru semester satu!" jawab Sintia.Glenn menggeleng tidak setuju dengan usul mamanya. "Nggak Ma, aku nggak yakin bisa menjaga diri!""Sudah kebelet banget ya?" goda Sintia."Bukan, Ma. Maksud ak

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 129. CALON MANTU

    "Ma, nanya apaan sih!" sahut Glenn menyelamatkan keadaan. Laki-laki itu kemudian menyerahkan minuman dingin untuk Lala, Lala segera menerimanya karena memang haus."Bisa buka tutupnya nggak?"Glenn meminta kembali menyadari jika Lala sering kesulitan membuka tutup botol minuman dingin.Setelah membukanya Glenn menyerahkan kembali."EHEM!!" deheman Sintia mengusik kegiatan keduanya."Mama apa nggak ada acara pergi ke rumah nenek? Atau pergi ke mall?! Tumben betah amat?" tanya Glenn, sembari memberi kode buat mamanya agar meninggalkan mereka berdua di ruangan itu.Tetapi sayangnya kode itu tidak diterima dengan baik, "Jadi apa lagi rencana kalian setelah kemarin main pembatu-pembantuan? Apa sekarang ada ide lain untuk mengelabuhi mama agar meninggalkan kalian berdua! Ingat jika sepasang manusia berlainan jenis bersama dalam suatu ruangan maka pihak ketiga adalah setan!" Sintia menegaskan ag

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 128. DI APARTEMEN GLENN

    "Kita mau ke mana Glenn?" tanya Lala penasaran. Benar saja, seusai kelas. Glenn sudah gerak cepat untuk menculik Lala. Lelaki itu sepertinya tidak mau hilang kesempatan lagi setelah menyadari perasaannya."Masa iya kamu lupa ini jalan ke mana?" Jawab Glenn sambil terus mengemudikan mobilnya."Ini jalan ke apartemenmu! Tapi mau apa kamu mengajakku ke sana?""Untuk membuat kesapakatan baru!""Kesepakatan apalagi Glenn?""Ingin mengontrakmu menjadi pembantu tuan tampan seumur hidupmu. Jadi maukah Aquilla Anaya Pribadi menjadi pembantu kaya tuan tampan, ha ha ...""Aku nggak mau menjadi pembantumu Glenn, itu namanya menjatuhkan harga diriku, dulu aku mau karena bertanggungjawab. Meskipun bukan sepenuhnya kesalahanku. Tapi kali ini untuk alasan apalagi?""Karena kamu telah bandel masuk dihatiku jadi kamu harus dihukum!"&nbs

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART. 127. MASUK KULIAH

    Hari ini Lala masuk kuliah untuk yang pertama sejak peristiwa itu. Rasanya malas, karena mau tidak mau akan bertemu Alan dan Dewi. Jujur saja Lala masih sakit hati dengan perbuatan mereka berdua. Apalagi setelah semua itu tidak ada di antara mereka yang berinisiatif untuk datang dan minta maaf. Mungkin saja harga maaf sudah mahal, sehingga mereka tidak mau mengusahakan. Mungkin pula ini perkara harga diri atau rasa malu? Ahhh ... Sepertinya Lala tidak mau menduga-duga karena takut malah jadi prasangka buruk. "La ..." panggil seseorang dan suara itu siapa pemiliknya, bahkan Lala belum lupa. Sahabat yang sudah dianggapnya saudara sendiri sejak Lala berada di kota ini. Lala menoleh tetapi membatalkan senyumnya. "Wi, kamu pucat sekali. Apakah kamu sakit?" tanya Lala menatap wajah Dewi yang begitu pucat. "Nggak, La! Aku hanya kurang tidur," terang Dewi. "Ooh aku kira sakit,"

  • Pembantu Kaya Tuan Tampan   PART 126. KESUNGGUHAN

    Lala menyelesaikan kunyahanya. Meletakkan sendok pelan-pelan kemudian meraih jus alpukat di hadapannya. Setelah selesai Lala menatap Glenn."Apa kamu menunggu jawabanku?" tanyanya kemudian."Tentu saja. Ngapain lagi aku menatapmu seperti ini jika tidak menunggu jawabanmu?" Jawab Glenn kesal."Oke, aku akan menjawab pertanyaanmu. Jadi jika ternyata kamu adalah saudara Alan itu sungguh tidak ada hubungannya dengan aku mau jadi pacarmu atau tidak," jawab Lala bijak."Mengapa demikian?""Kita lahir dari rahim siapa, kita lahir di hari apa, jam berapa, di tolongin siapa kemudian ternyata kita lahir sebagai seorang laki-laki atau perempuan dan ternyata kita adalah saudaranya si a, b dan c. Itu mutlak kuasa Allah. Jadi kita hanya bisa terima dan tidak boleh menolak!""Kesimpulannya kamu tetap mau jadi pasanganku? Meskipun aku bersaudara dengan Alan?" tanya Glenn pen

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status