Keesokan paginya, Agil bangun dengan perasaan berubah drastis. Hatinya tenang meski ia tidak punya pekerjaan, pikiran tegang yang biasanya hadir, lenyap begitu saja. Tanpa sadar, pria itu menyadari bahwa selama ini hidupnya terpusat pada pekerjaan, ia sering takut pekerjaannya disalahkan sehingga membuat dirinya terpacu untuk mengerjakan pekerjaan sebaik-baiknya. Tapi toh, dia ditendang juga. Agil nyengir, hidup ini memang lucu.Sang surya masih lama turun, pria itu melangkahkan kakinya ke musholla dekat rumahnya untuk sholat subuh berjamaah. Ceramah Ustad Sodiq tentang rezeki pagi itu menyentuh kalbu. Perasaan Agil begitu nyaman, bebas, lepas, tanpa beban dan rasa takut.Berbeda dengan keadaan sebelumnya yang membuat ia frustrasi. Dia telah memiliki koneksi serta keuangan cukup kuat sehingga dia tidak terlalu mengkhawatirkan keadaannya kini. Ia yakin, selama ia berusaha, jalan keluar pasti ada. Soal Arif dan Silvia Agil tidak terlalu memikirkan mereka lagi. Yang lalu
Last Updated : 2021-11-29 Read more