“Kebakaran… kebakaran!” teriak Ibu panik, perempuan tua itu segera berlari mengambil air di sumur tak peduli pekatnya malam yang kian menggigit. Dia terus mengisi ember dengan air, bulir-bulir peluh mulai membasahi badannya. “Cepat padamkan apinya Gil!” katanya berulang kali. Kecemasan tergambar jelas dari raut mukanya. Teriakan Ibu membangunkan tetangga kiri kanan, orang-orang datang dan membantu memadamkan api. Mereka beruntung, rumahnya tidak mengalami kerusakan berarti, hanya daun jendela kamar Agil yang gosong. “Untung tadi sempat ketahuan, kalau tidak… entahlah, mungkin kami sudah mati terpanggang di sini, “kata Ibu pilu, matanya tak dapat menyembunyikan kengerian. “Terima kasih bapak-bapak sudah membantu kami,” imbuh Ibu. Dia pergi ke dapur, membuatkan minuman hangat da
Terakhir Diperbarui : 2021-11-22 Baca selengkapnya