Home / Urban / Pewaris yang Amnesia / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Pewaris yang Amnesia: Chapter 61 - Chapter 70

247 Chapters

61 Tak Bisa Dilakukan Orang Lain

Terdengar teriakan banyak orang di kejauhan. Sepertinya kekuatan musuh yang jauh lebih banyak mulai mendekati tempat ini. Sementara di depan Kevin, pasukan musuh yang sempat kocar-kacir tadi, setelah ditembak Kevin dan anak buahnya, kini mulai terbentuk kembali. Tameng-Tameng yang sempat jatuh karena pemegang Tameng di ditembak oleh Kevin kini sudah digantikan oleh orang-orang lain. Mereka biarkan teman-teman mereka yang sebelumnya memegang tameng ditembak oleh anak buahnya Kevin dan kini mereka kembali membuat barikade baru. Kevin tidak mau kalau pasukan yang sedang berada di depannya ini bergabung dengan pasukan yang baru akan datang itu, karena akibatnya bisa berbahaya bagi Kevin dan anak buahnya, karena itu, Kevin melakukan sebuah hal yang sempat dia pikirkan sebelumnya. Kevin menitipkan Natalie kepada Thomas. Dia meminta Thomas dan seorang anak buahnya untuk menaruh Natalie di tengah mereka supaya Natal
Read more

62 Merajalela

Mendengar kata-kata Thomas itu, Kevin langsung berkata, "kalian lindungi Natalie disini, biar aku yang ke sana.""Aku ikut," kata Thomas sambil bergerak 1 langkah ke depan. "Jangan. Lindungi Natalie."Thomas terpaksa mengangguk. Dia tidak bisa melawan perintah Kevin, karena itu, dia langsung mengkoordinasi semua temannya untuk bertahan di tempat ini dan melindungi Natalie. Kevin berjalan cepat menuju ke arah tangga darurat dan tidak sulit bagi dia untuk menemukan tangga darurat itu, karena sudah terdengar suara tembak menembak di kejauhan sana. Kevin segera menyaksikan ada dua pihak yang sedang saling menembak di depan sana dan dia melihat para pengawalnya berlindung dibalik pintu darurat. Ada satu orang pengawalnya Kevin yang berada di depan pintu darurat dengan tubuh berlumuran darah nampaknya dia berhasil ditembak oleh musuh. Melihat itu, Kevin menjadi sangat marah.
Read more

63 Meledakkan Musuh

Mendengar teriakan Kevin itu, semua anak buahnya Kevin ini langsung berhamburan, melompat karena ternyata ada banyak granat yang dilemparkan dari sebuah pintu yang tiba-tiba terbuka sekitar 8 meter dari posisi Kevin dan anak buahnya ini. Saat anak buahnya berlompatan untuk mencari selamat dari ledakan granat granat ini, Kevin melakukan hal yang tidak biasa. Kevin melakukan sebuah hal yang sangat berbahaya yaitu dia menendang kembali semua granat-granat ini supaya kembali terlempar ke pintu dimana granat-granat itu dilempar keluar tadi. Sebenarnya tindakan yang dilakukan Kevin ini penuh risiko karena granat-granat yang dilempar itu sudah tidak ada pin-nya Jadi kalau terkena benturan sekecil apapun maka granat itu bisa meledak. Granat itu juga bisa meledak setelah beberapa detik dibuka pin-nya dan terlambat sedikit saja, maka granat-granat ini bisa meledak di kaki Kevin.  Tapi karena
Read more

64 Menyiapkan Strategi

"Nanti kalian akan tahu, yang penting kamu pimpin dulu teman-temanmu dan juga koordinasi perlindungan untuk Natalie. Oke?" kata Kevin kepada Thomas.  Thomas langsung mengangguk. Dia takut bersuara karena dia takut keceplosan memanggil 'tuanmuda' kepada Kevin, hal yang tidak boleh dilakukan selama ada Natalie di sini. Kevin langsung berpamitan kepada Natalie. "Kamu mau bikin apa? Kamu jangan bikin yang terlalu berbahaya lagi, lebih baik kamu bersama teman-temanmu. Kalaupun harus menyerang, menyerang bersama mereka, supaya resiko terluka lebih kecil.""Jangan, Natalie. Harus ada yang tampil untuk memecah konsentrasi musuh. Dan aku memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lain, jadi, aku yang harus masuk menuju jalan lain itu.""Sebenarnya kamu siapa? Tidak mungkin kamu cuma seorang pelayan tapi bisa memiliki kemampuan seperti itu. Aku lihat tadi kamu merayap di atas langit-langit ruangan," bisi
Read more

65 Menghabisi Musuh

Sesaat kemudian, Kevin berkata kepada Tony, "lakukan.""Iya, tuan muda."Setelah itu, terdengar rentetan suara tembakan di atas tempat Kevin berada. Tembakan-tembakan Thomas yang dilakukan secara terus-menerus di satu titik membuat akhirnya kaca tebal yang menjadi tembok kokoh gedung ini berlubang besar, suara kaca pecah berantakan dan ada sebagian yang yang mengenai KevinTapi saat kaca pecah berantakan itu malah menjadi isyarat bagi Kevin untuk langsung naik ke atas melewati lubang yang telah tercipta dari hasil tembakannya Thomas tadi. Orang-orang yang berjaga dengan senjata lengkap di lantai itu, masih mencari-cari siapa yang menembak kaca gedung ini ketika tiba-tiba Kevin sudah melompat masuk sambil menembak ke arah mereka. Sebelumnya, karena mereka tahu kalau yang menembak itu adalah tembakan dari jarak jauh dari seorang Sniper, maka kebanyakan dari musuh-musuhnya Kevin ini sedang menatap jauh ke gedu
Read more

66 Katakan yang Ingin Aku Tahu

Pintu yang tadi sudah tertutup lagi dari dalam oleh orang-orang bersenjata di dalam yang tadi menembak rekan mereka sendiri yang didorong oleh Thomas tadi. Kevin menyiapkan senjata apinya kemudian dia mengambil sebuah kursi kemudian dia mulai berjalan dengan cepat ke arah pintu itu. Kevin tidak peduli saat Thomas sempat hendak mencegahnya untuk masuk ke dalam. Kevin mempunyai perhitungannya sendiri. Kevin mendobrak pintu dengan kursi itu dan melempar kursi yang dia pegang itu ke dalam. Akibatnya kursi itu ditembaki oleh orang-orang yang berada di dalam. Tapi saat kursi itu ditembaki ini, memberi ruang dan memberi waktu bagi Kevin untuk melompat ke dalam sambil menembak ke arah 3 arah yang sudah dia perkirakan sebelumnya saat dia mendengar kursi itu ditembak. Kevin tidak perlu memberondong dengan peluru yang banyak, dia hanya mengarahkan tembakannya ke arah tiga arah. Saat dia melompat masuk. Tan
Read more

67 Eksperimen Medis

"Dari awal, tuan muda?" tanya Alfred Jefferson. "Ya. Dari awal. Ceritakan semuanya padaku. Ceritakan itu di depan kamera," Kevin menunjuk kearah handphone yang dipegang oleh Thomas yang mengarah ke arah Alfred Jefferson. "Begini, pada awalnya aku sangat setia pada kakekmu, apalagi sebelum aku menjadi rekanan kakekmu dalam Gregorius Grup, dulunya aku adalah pegawai kakekmu. Kemudian kakekmu memberikan aku kepercayaan, memberikan aku modal besar untuk aku membuat perusahaanku sendiri.""Dan ini balasanmu untuk keluargaku, hah?" tanya Kevin geram. "Pada awalnya aku sangat setia kepada kakekmu, tuan muda. Tidak sekalipun aku ada niat untuk berkhianat apalagi saat perusahaanku besar dan aku diijinkan kakekku untuk membeli saham di Gregorius Group, aku semakin setia kepada kakekmu.""Lalu apa yang terjadi?""Suatu hari, aku bermain-main dengan seorang wanita penghibur kelas atas, wanita yang sa
Read more

68 Siapa Rekanmu itu?

"Saat itu tuan muda mengamuk dengan hebat. Banyak yang terbunuh dari anggota kami dan juga dari para ilmuwan laboratorium kami dan ini tidak sesuai dengan rencana kami," jawab Alfred Jefferson. "Apa maksudmu?" tanya Kevin. "Sejak awal kami tidak bermaksud mencelakaimu, tuan muda. Kami cuma bermaksud untuk mengutak-atik pikiranmu agar supaya tuan muda bisa patuh kepada kami dan mengikuti perintah kami."Kevin mendengus mendengar kata-kata kata-kata Alfred ini. "Itu kan sama dengan kalian mau mencelakaiku. Jadi, wajar saja kalau aku bersikap seperti itu.""Tapi karena amukanmu, tuan muda, yang membuat rekanku menjadi marah. Kemudian, dia menyuruhku untuk mengerahkan segenap kekuatan untuk membunuhmu, tuan muda.""Oke, lalu apa yang terjadi?""Tuan muda terus mengamuk dan bahkan melepaskan seorang wanita yang juga termasuk dalam proyek eksperimen kami. Tuan muda membawa wanita itu untuk keluar dar
Read more

69 Sniper

Setelah menimbang-nimbang beberapa saat, akhirnya Alfred berkata, "baiklah. Aku akan mengatakannya hanya aku mohon, lindungi keluargaku saat dia mengamuk karena tahu aku membocorkan tentang dia.""Oke.""Dia memiliki jaringan dengan kelompok mafia terkenal yang bisa dia gerakkan untuk menghabisiku dan keluargaku.""Baik," kata Kevin. "Aku jamin keamanan keluargamu. Walaupun aku tidak bisa membiarkan kamu bebas karena aku harus memastikan kamu masuk ke pengadilan, tetapi aku akan melindungi semua keluargamu, asalkan kamu mau memberi tahu aku, siapa rekan kamu itu."Alfred mengangguk dan kemudian dia mulai berkata tapi kata-kata yang dia ucapkan itu tidak lagi terdengar karena tubuhnya sudah terlempar oleh sebuah tembakan dari sniper yang berhasil menembak kepalanya. "Awas!" teriak Kevin tetapi teriakannya terlambat karena Alfred sudah tertembak. Kevin hanya bisa memberi peringatan itu kepada Thomas yang langsung menjatuhkan d
Read more

70 Jalan Kematian jadi Jalanmu

"Dia naik motor, tuan muda. Dia sedang menuju ke arah luar," jawab tim IT. Saat itu, Kevin melihat ada sebuah motor sedang yang sedang ngebut berasal dari belakang sana untuk menuju ke arah pintu keluar pagar gedung ini. Kevin tahu, kalau dia sampai lolos, maka Kevin tidak akan menemukan apa yang Kevin cari.Karena itu, Kevin segera berlari dengan kencang mendekati gerbang pagar gedung ini supaya dia bisa menghadang motor itu. Ternyata gerakan Kevin itu dilihat oleh orang yang membawa motor itu sehingga dia langsung mengeluarkan senjata api genggamnya tapi belum juga dia berhasil menembak Kevin, Kevin sudah berhasil menendangnya sehingga dia terlempar dari motornya. Motor itu melaju dan akhirnya menbentur pagar karena orang yang mengemudikan motor itu sudah jatuh setelah ditendang Kevin. Tendangan Kevin ini, membuat senjata api yang berada di tangan orang itu terlempar jatuh tapi begitu K
Read more
PREV
1
...
56789
...
25
DMCA.com Protection Status