Beranda / Urban / Pewaris yang Amnesia / Bab 71 - Bab 80

Semua Bab Pewaris yang Amnesia: Bab 71 - Bab 80

247 Bab

71 Apartemen Le Meriel

“Siapa itu Salvatore Tatalia?” tanya Kevin lagi.“Dia adalah gembong narkoba paling berkuasa di kota ini. Kekuasaannya sangat besar di kota ini,” jawab sniper itu.“Oke. Dimana dia tinggal?”“Di aparteman Lee Meriel di pusat kota.” “Oke. Aku akan menyambanginya,” tegas Kevin.“Bisakah kau melepaskan aku?” tanya sniper itu sambil meringis kesakitan. “Hanya itu yang aku tahu. Salvatore yang menyewa aku dan temanku yang sudah tewas tadi. Kami menembak target kami tadi, tanpa tahu apa kesalahannya.”Kevin menatap sniper itu penuh perhatian. Kevin merasa sniper sudah berkata jujur dan sniper ini bisa dibebaskan, apalagi karena Kevin sudah mematahkan tangan kanannya karena sebagai seorang sniper, dia tidak akan berbahaya lagi setelah tangan kanannya patah. “Baiklah. Aku bebaskan kamu. Di kemudian hari, saat kita lem
Baca selengkapnya

72 Persiapan

“Caranya bagaimana, tuan muda?” tanya Tim IT di ujung telpon.“Caranya adalah hanya satu orang yang akan masuk di aparteman itu supaya Salvatore Tatalia itu tidak merasa terancam,” jawab Kevin. “Dan orang itu adalah aku.”“Tapi, tuan muda …”“Kalian bisa membantuku dari jauh untuk memberitahu aku kalau ada musuh yang mendekatiku. Para sniper juga bisa membantuku dari kejauhan. Tapi hanya itu bantuanku. Tidak ada yang lain,” tegas Kevin.“Kevin … kamu jangan melakukan hal berbahaya seperti itu,” timpal Natalie yang sedikit banyak berhasil menyimak pembicaraan Kevin dengan Tim IT itu.“Aku tidak apa-apa. Aku harus mengetahui tentang orang yang berusaha mencelakai itu dan siapa tahu akan ada banyak misteri yang terungkap kalau aku bisa bertemu dengan gembong narkoba itu.”“Tapi … itu sangat berbahaya
Baca selengkapnya

73 Agen Interpol

Saat Kevin sudah berada di dekat aparteman Le Meriel, tiba-tiba Tim IT menelponnya.“Oke. Bagaimana?” tanya Kevin.“Begini, tuan muda. Tuan muda perlu masuk dulu ke dalam tanpa memancing kecurigaan. Tuan muda tidak boleh langsung masuk secara membabi buta, tuan muda.”“Oke. Aku setuju denganmu. Lalu, apa usulmu?”“Begini. Aku berhasil melakukan hack dan mendapatkan informasi yang super secret dari Interpol. Rupanya Interpol telah berhasil menyelundupkan seorang anggota mereka yang menyamar di dalam aparteman itu.”“Oke. Usul yang bagus. Aku cuma perlu bilang kepada penjaga kalau aku akan bertemu dengan agen interpol itu, kan?”“Iya, tuan muda. Dia tinggal di situ dengan mengaku sebagai sepupu dari penghuni tetap di aparteman itu yang memiliki masalah dengan ingatan, karena itu, ageninterpol itu bisa masuk tanpa dicurigai. Tapi …&rdquo
Baca selengkapnya

74 Maggie Scott

"Siapa kamu?" tanya penjaga itu saat posisi Kevin sudah berada tepat di depannya. "Namaku Kevin. Aku datang untuk menemui Meggy Scott. Aku janjian bertemu dengannya tepat di jam ini di apartemennya," jawab Kevin. Penjaga itu menatap Kevin dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Setelah itu, dia semakin mendekati Kevin. "Aku memeriksa tubuhmu. Senjata dilarang masuk ke apartemen ini.""Silakan." Kevin mengangkat tangannya ke atas. Dia memang sengaja tidak membawa senjata api satupun bahkan tidak ada senjata tajam di dalam tubuhnya. Dia hanya membawa sebuah handphone dan sebuah earphone yang dipakai pada saat ini. Setelah memeriksa tubuh Kevin dan tidak menemukan senjata apapun, penjaga itu meminta Kevin untuk menyerahkan handphone yang dibawa Kevin. "Semua tamu yang masuk ke dalam sini, handphone harus ditinggalkan dan handphone ini akan bisa diambil kembali saat keluar dari Apartemen ini.""Baiklah." Kevin menyerahkan
Baca selengkapnya

75 Meyakinkan Maggie

"Siapa kamu? Mengapa kamu bisa tahu nama asliku? Aku tidak akan segan-segan menggores pisau ini ke lehermu kalau kamu berani berbohong," ancam Meggi Scott. Mendengar kata-kata wanita ini, maka Kevin langsung sadar kalau wanita ini betul-betul adalah Meggy Scott, wanita yang dia cari-cari, karena itu, dengan cepatnya Kevin langsung menangkap pisau yang sedang menempel di lehernya itu dengan tangan kanannya. Walaupun kulit tangan Kevin terkena bagian tajam pisau itu, tapi, pisau itu tidak mampu melukai Kevin. Setelah Kevin mendengar kata-kata dari para ilmuwan di laboratorium Jefferson Southern tentang special power yang dimiliki Kevin, maka, Kevin jadi percaya diri karena dia yakin dia memiliki special power di dalam tubuhnya.Setelah itu, dengan satu gerakan ringan pisau itu telah dipatahkan Kevin. "Kamu tidak perlu mengancamku karena aku bukan musuhmu!" tegas Kevin. Tapi rupanya Meggi Scott masih jug
Baca selengkapnya

76 Harus Bergerak

Mendengar kata-kata Kevin itu, bukannya mendukung, Meggie malah sewot. "Kamu kira kamu sudah hebat banget, hah? Walaupun kamu tadi bisa menghindarkan tembakan-tembakanku, tapi belum tentu kamu bisa melepaskan diri dari tempat ini setelah kamu masuk ke tempat ini.""Kenapa begitu?" tanya Kevin. "Karena anak buahnya Salvatore itu sangat banyak. Mereka berada di hampir semua ruangan di apartemen ini. Persenjataan mereka sangat kuat dan kalau hanya mengandalkan kamu sendirian, kamu tidak akan mungkin bisa menghabisi mereka.""Aku akan mencobanya. Lagipula, harus ada yang menghentikan mereka, karena ku dengar, selama bertahun-tahun ini tidak ada yang berani menghentikan mereka karena mereka memiliki banyak sandera di sini.""Iya, sebelum ini, polisi negara ini dan interpol kesulitan untuk masuk karena mereka memiliki banyak sandera dan saat konfrontasi dengan kepolisian terjadi, mereka suka sekali berlindung di belakang para sandera. Karena itulah
Baca selengkapnya

77 Pintu Didobrak

Meggy mengangguk kemudian dia masuk ke dalam rumah sehingga Kevin langsung ikut masuk ke dalam unit apartemen yang ditempati Maggie ini. Maggie membuka sebuah pintu kamar dan memperlihatkan seorang lelaki tua berumur 50 tahunan yang sedang duduk dan sangat kaget karena pintu dibuka oleh Meggy. "Dia bernama Fandi. Dia hidup sebatang kara setelah istrinya meninggalkan 5 bulan lalu. Dia cacat, salah satu kakinya patah sehingga membatasi dia dalam bergerak dan dia memiliki ingatan singkat sehingga aku pergunakan profil dia ini untuk menyusup ke dalam gedung Apartemen ini. Jadi, kalau anak buahnya Salvatore akan mencariku disini, dia bisa dalam keadaan terancam bahaya," kata Meggy sambil menunjuk ke arah Fandi. Kevin terdiam sejenak mendengar kata-kata Maggie itu. Kemudian dia berkata, "karena melihat keadaan Fandi yang seperti itu, memang agak susah untuk membawa dia keluar dari sini. Bagaimana kalau kita bikin pertahanan yang aku bilan
Baca selengkapnya

78 Ingin Mati dengan Wajah Asli

Perlahan-lahan Kevin menarik mayat satu orang musuh yang tadi dia tembak. Setelah itu, Kevin mengangkat mayat itu dan mendorong mayat itu ke depan pintu.Dan terjadilah seperti yang diduga Kevin tadi, mayat itu langsung menjadi sasaran tembak dari 4 moncong senjata api yang dari tadi sudah menunggu keluarnya Kevin. Mereka berempat yang berharap akan menembak kevin, ternyata hanya menembak mayat teman mereka sendiri.Di saat yang hampir bersamaan, Kevin telah mengeluarkan dua moncong senjata ke arah luar. Satu senjata diarahkan ke kiri sementara satu lagi diarahkan ke kanan. Kevin tidak erlu mengeluarkan kepalanya, hanya dua moncong senjatanya yang keluar, tapi dia berhasil menembak denagn tepat ke arah 4 musuh tersisa di luar sana.Setelah itu, tanpa perlu melihat ke arah luar, Kevin langsung berteriak ke dalam ke arah Maggie, “kumpulkan senjata api dan pelurumu. Aku akan merusak lift dulu.Maggie keluar dari dalam dengan tak
Baca selengkapnya

79 Mengamankan Satu Lantai

"Hanya pisau? Apa yang mau kamu lakukan dengan pisau itu?" tanya Meggie. "Dengan ini, aku akan memutus semua rantai di lift ini," jawab Kevin enteng. "Sudahlah, kamu carikan aku linggis atau sejenis besi. Aku mau membuka pintu lift ini.""Kamu kan bisa dengan mudah membukanya dengan menekan tombol lift.""No. Bukan begitu caranya. Aku akan membuka pintu Lift-nya saat Lift-nya tidak berada di lantai ini karena aku akan memutuskan rantaiyang membuat lift ini naik turun. Saat rantainya putus, otomatis Lift-nya tidak bisa digunakan lagi.""Tapi Pintu lift ini sangat kuat. Bagaimana cara membukanya? Rantainya juga pasti kuat, aku ragu pisau itu akan bisa mutusin rantainya.""Karena itu aku perlu linggis atau besi. Pergilah mencari benda seperti itu. Kalau rantainya, kita lihat saja nanti.""Baiklah." Maggie segera pergi dan beberapa saat kemudian dia datang dengan membawa besi yang cukup besar. Kevin segera mengambil besi di ta
Baca selengkapnya

80 Membersihkan Tangga

Kevin mendekati pintu dan menggunakan telinganya untuk mendengar ke balik pintu tangga ini.  Bagi orang awam, suara-suara di balik pintu ini tidak akan bisa terdengar, karena memang ada sebuah pintu kokoh yang tertutup sehingga apa yang ada di balik pintu itu tidak akan bisa didengar tetapi karena Kevin memiliki spesial power maka Kevin bisa mendengar apa yang ada di balik pintu itu.  Sebenarnya Kevin masih kehilangan ingatannya, tetapi sejak berada di laboratorium, Kevin sadar kalau dia memiliki spesial power dan bisa menggunakan kekuatan itu. Kevin sadar kalau dirinya ini, bukan hanya seseorang yang ahli beladiri biasa tetapi dia juga memiliki spesial power yang bisa membuat panca inderanya lebih hebat dari panca indra manusia biasa yang tidak memiliki spesial power.  Saat ini, walaupun mata Kevin tidak bisa menembus pintu, sehingga dia tidak bisa melihat apa yang ada di luar sana, tap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status