Saat Kevin sudah berada di dekat aparteman Le Meriel, tiba-tiba Tim IT menelponnya.
“Oke. Bagaimana?” tanya Kevin.“Begini, tuan muda. Tuan muda perlu masuk dulu ke dalam tanpa memancing kecurigaan. Tuan muda tidak boleh langsung masuk secara membabi buta, tuan muda.”“Oke. Aku setuju denganmu. Lalu, apa usulmu?”“Begini. Aku berhasil melakukan hack dan mendapatkan informasi yang super secret dari Interpol. Rupanya Interpol telah berhasil menyelundupkan seorang anggota mereka yang menyamar di dalam aparteman itu.”“Oke. Usul yang bagus. Aku cuma perlu bilang kepada penjaga kalau aku akan bertemu dengan agen interpol itu, kan?”“Iya, tuan muda. Dia tinggal di situ dengan mengaku sebagai sepupu dari penghuni tetap di aparteman itu yang memiliki masalah dengan ingatan, karena itu, ageninterpol itu bisa masuk tanpa dicurigai. Tapi …&rdquo"Siapa kamu?" tanya penjaga itu saat posisi Kevin sudah berada tepat di depannya."Namaku Kevin. Aku datang untuk menemui Meggy Scott. Aku janjian bertemu dengannya tepat di jam ini di apartemennya," jawab Kevin.Penjaga itu menatap Kevin dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Setelah itu, dia semakin mendekati Kevin. "Aku memeriksa tubuhmu. Senjata dilarang masuk ke apartemen ini.""Silakan." Kevin mengangkat tangannya ke atas. Dia memang sengaja tidak membawa senjata api satupun bahkan tidak ada senjata tajam di dalam tubuhnya. Dia hanya membawa sebuah handphone dan sebuah earphone yang dipakai pada saat ini.Setelah memeriksa tubuh Kevin dan tidak menemukan senjata apapun, penjaga itu meminta Kevin untuk menyerahkan handphone yang dibawa Kevin. "Semua tamu yang masuk ke dalam sini, handphone harus ditinggalkan dan handphone ini akan bisa diambil kembali saat keluar dari Apartemen ini.""Baiklah." Kevin menyerahkan
"Siapa kamu? Mengapa kamu bisa tahu nama asliku? Aku tidak akan segan-segan menggores pisau ini ke lehermu kalau kamu berani berbohong," ancam Meggi Scott.Mendengar kata-kata wanita ini, maka Kevin langsung sadar kalau wanita ini betul-betul adalah Meggy Scott, wanita yang dia cari-cari, karena itu, dengan cepatnya Kevin langsung menangkap pisau yang sedang menempel di lehernya itu dengan tangan kanannya.Walaupun kulit tangan Kevin terkena bagian tajam pisau itu, tapi, pisau itu tidak mampu melukai Kevin. Setelah Kevin mendengar kata-kata dari para ilmuwan di laboratorium Jefferson Southern tentang special power yang dimiliki Kevin, maka, Kevin jadi percaya diri karena dia yakin dia memiliki special power di dalam tubuhnya.Setelah itu, dengan satu gerakan ringan pisau itu telah dipatahkan Kevin."Kamu tidak perlu mengancamku karena aku bukan musuhmu!" tegas Kevin.Tapi rupanya Meggi Scott masih jug
Mendengar kata-kata Kevin itu, bukannya mendukung, Meggie malah sewot. "Kamu kira kamu sudah hebat banget, hah? Walaupun kamu tadi bisa menghindarkan tembakan-tembakanku, tapi belum tentu kamu bisa melepaskan diri dari tempat ini setelah kamu masuk ke tempat ini.""Kenapa begitu?" tanya Kevin."Karena anak buahnya Salvatore itu sangat banyak. Mereka berada di hampir semua ruangan di apartemen ini. Persenjataan mereka sangat kuat dan kalau hanya mengandalkan kamu sendirian, kamu tidak akan mungkin bisa menghabisi mereka.""Aku akan mencobanya. Lagipula, harus ada yang menghentikan mereka, karena ku dengar, selama bertahun-tahun ini tidak ada yang berani menghentikan mereka karena mereka memiliki banyak sandera di sini.""Iya, sebelum ini, polisi negara ini dan interpol kesulitan untuk masuk karena mereka memiliki banyak sandera dan saat konfrontasi dengan kepolisian terjadi, mereka suka sekali berlindung di belakang para sandera. Karena itulah
Meggy mengangguk kemudian dia masuk ke dalam rumah sehingga Kevin langsung ikut masuk ke dalam unit apartemen yang ditempati Maggie ini.Maggie membuka sebuah pintu kamar dan memperlihatkan seorang lelaki tua berumur 50 tahunan yang sedang duduk dan sangat kaget karena pintu dibuka oleh Meggy."Dia bernama Fandi. Dia hidup sebatang kara setelah istrinya meninggalkan 5 bulan lalu. Dia cacat, salah satu kakinya patah sehingga membatasi dia dalam bergerak dan dia memiliki ingatan singkat sehingga aku pergunakan profil dia ini untuk menyusup ke dalam gedung Apartemen ini. Jadi, kalau anak buahnya Salvatore akan mencariku disini, dia bisa dalam keadaan terancam bahaya," kata Meggy sambil menunjuk ke arah Fandi.Kevin terdiam sejenak mendengar kata-kata Maggie itu. Kemudian dia berkata, "karena melihat keadaan Fandi yang seperti itu, memang agak susah untuk membawa dia keluar dari sini. Bagaimana kalau kita bikin pertahanan yang aku bilan
Perlahan-lahan Kevin menarik mayat satu orang musuh yang tadi dia tembak. Setelah itu, Kevin mengangkat mayat itu dan mendorong mayat itu ke depan pintu.Dan terjadilah seperti yang diduga Kevin tadi, mayat itu langsung menjadi sasaran tembak dari 4 moncong senjata api yang dari tadi sudah menunggu keluarnya Kevin. Mereka berempat yang berharap akan menembak kevin, ternyata hanya menembak mayat teman mereka sendiri.Di saat yang hampir bersamaan, Kevin telah mengeluarkan dua moncong senjata ke arah luar. Satu senjata diarahkan ke kiri sementara satu lagi diarahkan ke kanan. Kevin tidak erlu mengeluarkan kepalanya, hanya dua moncong senjatanya yang keluar, tapi dia berhasil menembak denagn tepat ke arah 4 musuh tersisa di luar sana.Setelah itu, tanpa perlu melihat ke arah luar, Kevin langsung berteriak ke dalam ke arah Maggie, “kumpulkan senjata api dan pelurumu. Aku akan merusak lift dulu.Maggie keluar dari dalam dengan tak
"Hanya pisau? Apa yang mau kamu lakukan dengan pisau itu?" tanya Meggie."Dengan ini, aku akan memutus semua rantai di lift ini," jawab Kevin enteng. "Sudahlah, kamu carikan aku linggis atau sejenis besi. Aku mau membuka pintu lift ini.""Kamu kan bisa dengan mudah membukanya dengan menekan tombol lift.""No. Bukan begitu caranya. Aku akan membuka pintu Lift-nya saat Lift-nya tidak berada di lantai ini karena aku akan memutuskan rantaiyang membuat lift ini naik turun. Saat rantainya putus, otomatis Lift-nya tidak bisa digunakan lagi.""Tapi Pintu lift ini sangat kuat. Bagaimana cara membukanya? Rantainya juga pasti kuat, aku ragu pisau itu akan bisa mutusin rantainya.""Karena itu aku perlu linggis atau besi. Pergilah mencari benda seperti itu. Kalau rantainya, kita lihat saja nanti.""Baiklah." Maggie segera pergi dan beberapa saat kemudian dia datang dengan membawa besi yang cukup besar.Kevin segera mengambil besi di ta
Kevin mendekati pintu dan menggunakan telinganya untuk mendengar ke balik pintu tangga ini.Bagi orang awam, suara-suara di balik pintu ini tidak akan bisa terdengar, karena memang ada sebuah pintu kokoh yang tertutup sehingga apa yang ada di balik pintu itu tidak akan bisa didengar tetapi karena Kevin memiliki spesial power maka Kevin bisa mendengar apa yang ada di balik pintu itu.Sebenarnya Kevin masih kehilangan ingatannya, tetapi sejak berada di laboratorium, Kevin sadar kalau dia memiliki spesial power dan bisa menggunakan kekuatan itu.Kevin sadar kalau dirinya ini, bukan hanya seseorang yang ahli beladiri biasa tetapi dia juga memiliki spesial power yang bisa membuat panca inderanya lebih hebat dari panca indra manusia biasa yang tidak memiliki spesial power.Saat ini, walaupun mata Kevin tidak bisa menembus pintu, sehingga dia tidak bisa melihat apa yang ada di luar sana, tap
Saat berada di tangga, Kevin melihat ada beberapa CCTV yang bisa memantau dirinya karena itu Kevin segera menembak CCTV-CCTV itu. Kemudian, dia terus turun ke arah bawah.Sesampainya Kevin di pintu lantai tiga, Kevin kembali mendengarkan dari balik pintu untuk mendengarkan apa yang akan menyambut dia di dalam sana.Kembali Kevin merasakan ada beberapa orang yang bernafas di sekitar pintu dan dari gerakan-gerakan yang mereka lakukan, Kevin tahu kalau mereka mempunyai senjata senjata api yang sedang diarahkan ke arah pintu sehingga kalau Kevin membuka pintu itu, maka Kevin akan segera menjadi sasaran tembakan mereka.Kevin segera melompat ke atas pintu, menempelkan tubuhnya di atas pintu dan mulai mempersiapkan granat yang diambil dari anak buahnya Salvatore yang baru saja dia bunuh di tangga atas.Setelah itu, Kevin mulai menyentuh pintu dan langsung menghentakkan pintu itu kuat-kuat sehingga pintu itu langsung terbuka.
Tiba-tiba pintu menuju ruang atap terbuka dan beberapa orang keluar dari sana sehingga membuat Kevin dan gadis yang disandera itu jadi kaget. Dari pintu yang terbuka itu, keluarlah Felix, Matias serta Tony, asisten Kevin di bagian keuangan. Bersama mereka bertiga, keluarlah sepasang suami istri berumur 40 tahunan yang begitu melihat gadis yang berada di samping Kevin, mereka langsung berteriak dan mendekati gadis itu. "Mah. Pah," kata gadis yang sempat disandera itu yang langsung menghambur ke dalam pelukan sepasang suami istri yang baru datang ini yang ternyata adalah orang tua gadis itu. Felix langsung mendekati Kevin dan bercerita secara singkat tentang mengapa John Mc Clane bisa muncul di lantai atap apartemen dan kembali menyelamatkan Kevin. Kevin cuma bisa bersyukur karena John Mc Clane bisa sadar lebih cepat dari perkiraan semula karena kalau John tidak sadar dengan cepat, mungkin Kevin akan kesulitan menyelamatkan tiga orang yang bersama dia saat ledakan bom terjadi di la
Tangga tali ini terombang-ambing di udara karena helikopter dalam keadaan hampir tidak bisa dikontrol.Helikopter yang dikemudikan oleh John Mc Clane ini berputar-putar di udara setelah terkena dampak dari ledakan yang terjadi di dekat lantai atap gedung ini.Pada saat itu, menara seluler mulai roboh dan akan segera mengenai baling-baling helikopter hingga membuat orang-orang yang berada di dalam helikopter berteriak ketakutan.Kevin yang mendengar suara teriakan orang-orang di dalam helikopter itu, sebenarnya masih dalam keadaan berbahaya karena dia sedang fokus untuk mengendalikan gadis yang sempat dia dibekukan dan sekarang ini sedang meronta-ronta karena ketakutan.Gadis ini memang mengalami trauma karena sebelumnya saat dia berada di unit apartemen milik orang tuanya, tiba-tiba ada orang-orang yang mendobrak pintu dan menculiknya.Kemudian gadis ini dibawa ke lantai 6 dan langsung dipukul oleh Benford serta dipasangkan masker dan ditodong dengan senjata api hingga membuat gadis i
Api semakin membesar naik ke arah atas sementara Kevin masih berjuang untuk menghancurkan tembok pembatas yang berada di sekitar tubuh gadis sandera itu, tembok pembatas yang menghalangi Ken untuk menyembuhkan gadis itu dari kebekuan.Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara keras di atas lantai atap apartemen ini.Suara helikopter yang datang ke atas lantai atap ini disertai dengan tangga tali yang turun ke arah bawah."Buddy, cepat naik. Waktu kalian tidak banyak lagi. Felix sudah mendeteksi ada bom yang akan segera meledak di gedung itu. Cepat naik."Itu adalah suara John Mc Clane lewat pengeras suara dari helikopter yang baru datang itu.Kevin bisa mendengarnya dan mendengar kalau ada bom di atas sini, maka dia memberi isyarat kepada Andreas dan A Hua untuk naik di tangga tali helikopter yang diturunkan oleh helikopter itu.Tangga tali itu kini sudah berhasil mencapai tempatnya Andreas. Andreas langsung naik di tangga tali itu dan langsung memanjat ke atas tanpa menunggu lagi.K
Terjadi ledakan keras yang mengguncang gedung ini pada saat Kevin sedang sibuk untuk menghidupkan kembali gadis belasan tahun yang sempat dibekukan oleh Kevin tadi.Tubuh Kevin dan gadis itu terlempar sedemikian rupa sekitar 5 meter dari posisi mereka sebelumnya.Demikian juga Andreas dan A Hua yang masih berada di jarak 10 meter dari helikopter.Helikopter itu sendiri karena guncangan yang terjadi sempat melayang ke samping sehingga pilotnya terpaksa mulai memaksa naik ke atas tanpa bisa dicegah lagi oleh Andreas dan A Hua.Ada 5 anak buahnya Andreas yang berada di helikopter ini. Mereka adalah orang-orang terakhir yang diselamatkan oleh helikopter setelah para warga di apartemen ini diselamatkan dan para pengawal Keluarga Kevin lainnya sudah naik di helikopter sebelumnya.Lima pengawal Keluarga Kevin ini sangat marah saat helikopter ini diterbangkan oleh sang pilot untuk kabur meninggalkan gedung apartemen yang bagian bawahnya meledak itu.Karena ini berarti, helikopter terakhir ini
Dengan keadaan saat ini, di mana gadis itu terancam bahaya dari semua arah, dari kiri kanan dengan senjata api dan panah, belakang dengan senjata api yang berada di tangan Benford dan satu lagi yang berasal dari bawah lantai tempat gadis itu berpijak, maka Kevin harus bergerak cepat untuk mengatasinya.Kevin harus mengusahakan keselamatan gadis ini, dia harus bertindak cepat, kalau perlu dalam satu tindakan, dia harus melindungi gadis itu dari ancaman-ancaman bahaya yang ada.Kevin tahu kalau Benford memang sudah nekat, nekat untuk mati bersama gadis itu di tempat ini.Seperti kata-kata Benford tadi, mungkin saja dia tidak akan bisa membunuh Kevin, tetapi dia ingin membunuh gadis itu di depan mata Kevin agar supaya Kevin merasa bersalah.Dan perkataan Benford itu mengandung kebenaran. Kevin pasti akan merasa bersalah kalau gadis di depannya ini tewas di depan matanya tanpa bisa dia tolong, karena itu, Kevin harus bertindak drastis.Ancaman dari bawah gadis itu bukan hanya api yang sem
Kevin melangkah masuk ke dalam ruang tamu apartemen ini. Dengan ekor matanya, dia melihat semua yang ada di dalam ruang tamu apartemen ini.Nampaknya ruang tamu apartemen ini bukanlah tempat sembarangan, bukan tempat yang dipilih secara serampangan oleh Benford untuk membawa gadis kecil ini ke lantai 8 ini.Dengan kepemilikan gedung ini, maka Kevin yakin kalau Benford sudah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga di apartemen ini.Karena di dalam ruangan ini terdapat banyak sekali hal-hal yang mengerikan.Ada panah di dinding kiri dan kanan yang anak panahnya siap untuk terlepas dari busurnya.Kevin tidak tahu hal apa yang akan memicu anak-anak panah itu terlepas tapi yang pasti, sasaran dari anak panah itu berada di tubuh gadis belasan tahun yang memakai masker yang berada di depan Benford itu.Selain itu, di bawah panah itu, ada dua senjata api yang memakai tali temali khususnya di bagian pegangan dan juga di bagian pelatuk.Sasaran dari dua senjata api itu juga sama yaitu di kepala g
Kevin takut akan strategi musuh. Karena bisa saja musuh akan naik ke lantai atap pada saat Kevin turun ke lantai 6 untuk menemui Benford yang sebelumnya ada di lantai 6.Karena itu, sebelum turun ke bawah, Kevin putuskan untuk mengambil sebuah besi dan dengan besi itu, dia bengkokkan besi itu dan kaitkan di pegangan pintu untuk menghalangi siapapun naik ke lantai atap.Karena orang yang ingin masuk ke lantai atap, harus bisa meluruskan besi itu dan itu sesuatu yang mustahil untuk orang yang tidak memiliki kemampuan tenaga dalam.Kalau pun ada yang bisa menghancurkan besi itu maka mereka harus menghancurkannya dengan menggunakan shotgun atau pun dengan menggunakan peledak sejenis C4.Yang jelas, kalau mereka melakukan itu, suaranya pasti akan didengar Kevin, sehingga Kevin bisa langsung kembali ke tempat ini.Jadi, kalaupun yang bersama Benford itu adalah seorang sandera, maka Kevin akan menyelamatkan sandera itu, membawanya ke atas sini dan menghancurkan besi yang dia pakai menghalang
"Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Kevin sambil menatap Andreas."Felix baru mendapatkan sesuatu kalau ternyata gedung apartemen ini bukan sekedar tempat yang disewa oleh Benford dan Howard," Jawab Andreas."Lalu apa?""Ternyata sejak lama apartemen ini memang adalah milik dari Benford dan Howard.""Benarkah?" Kevin langsung mengerutkan keningnya. "Berarti mereka sudah menyiapkan sesuatu di tempat ini dan aku rasa tebakanku sebelumnya tidak benar. Aku rasa bukan bom yang ditanamkan di sini.""Iya, tuan muda. Karena menurut Felix, di lantai 3 baru terjadi pergolakan yang aneh.""Aneh?""Iya, tiba-tiba hawa di lantai 3 menjadi sangat panas.""Kebakaran?""Ya. Dan itu baru terjadi beberapa detik yang lalu tetapi sudah langsung memenuhi seluruh lantai 3. Dengan demikian, seluruh lantai di lantai 3 itu seperti berubah menjadi kompor masak.""Mungkin masih ada celah. Kalian semua, segeralah keluar lewat tangga untuk menuju ke lantai 2 dan menyelamatkan diri kalian.""Baik."Tapi, Andreas ke
Tapi sebelum menyerang, Kevin memberikan kode. Dia mengepalkan tangannya ke arah belakang tubuhnya yang merupakan kode bagi para pengawalnya untuk tidak bergerak dulu.Setelah memberikan kode itu, Kevin langsung keluar dari persembunyian dan mendekati beberapa orang yang langsung kaget saat melihatnya.Kevin melihat ke wajah orang-orang itu dan kekagetan orang-orang itu tidak dibuat-buat, karena itu, Kevin tahu kalau orang-orang ini betul-betul tidak tahu akan kemungkinan kedatangannya ini.Tapi Kevin tidak berpikir lebih panjang lagi, dia segera mendekat dan merampas satu persatu senjata-senjata api otomatis yang dipegang musuh-musuhnya iniSetiap kali Kevin berhasil merampas senjata api itu, dia segera melemparkan senjata-senjata api itu ke belakang ke arah tangga untuk segera diamankan oleh anak buahnya yang masih bersembunyi di dekat tangga.Kevin terus bergerak dengan cepat mengambil apa saja senjata musuh yang dia pegang atau diselipkan musuh di tubuh mereka.Kevin mengambil sen