Pintu yang tadi sudah tertutup lagi dari dalam oleh orang-orang bersenjata di dalam yang tadi menembak rekan mereka sendiri yang didorong oleh Thomas tadi.
Kevin menyiapkan senjata apinya kemudian dia mengambil sebuah kursi kemudian dia mulai berjalan dengan cepat ke arah pintu itu.Kevin tidak peduli saat Thomas sempat hendak mencegahnya untuk masuk ke dalam. Kevin mempunyai perhitungannya sendiri.
Kevin mendobrak pintu dengan kursi itu dan melempar kursi yang dia pegang itu ke dalam. Akibatnya kursi itu ditembaki oleh orang-orang yang berada di dalam. Tapi saat kursi itu ditembaki ini, memberi ruang dan memberi waktu bagi Kevin untuk melompat ke dalam sambil menembak ke arah 3 arah yang sudah dia perkirakan sebelumnya saat dia mendengar kursi itu ditembak. Kevin tidak perlu memberondong dengan peluru yang banyak, dia hanya mengarahkan tembakannya ke arah tiga arah. Saat dia melompat masuk. Tan"Dari awal, tuan muda?" tanya Alfred Jefferson."Ya. Dari awal. Ceritakan semuanya padaku. Ceritakan itu di depan kamera," Kevin menunjuk kearah handphone yang dipegang oleh Thomas yang mengarah ke arah Alfred Jefferson."Begini, pada awalnya aku sangat setia pada kakekmu, apalagi sebelum aku menjadi rekanan kakekmu dalam Gregorius Grup, dulunya aku adalah pegawai kakekmu. Kemudian kakekmu memberikan aku kepercayaan, memberikan aku modal besar untuk aku membuat perusahaanku sendiri.""Dan ini balasanmu untuk keluargaku, hah?" tanya Kevin geram."Pada awalnya aku sangat setia kepada kakekmu, tuan muda. Tidak sekalipun aku ada niat untuk berkhianat apalagi saat perusahaanku besar dan aku diijinkan kakekku untuk membeli saham di Gregorius Group, aku semakin setia kepada kakekmu.""Lalu apa yang terjadi?""Suatu hari, aku bermain-main dengan seorang wanita penghibur kelas atas, wanita yang sa
"Saat itu tuan muda mengamuk dengan hebat. Banyak yang terbunuh dari anggota kami dan juga dari para ilmuwan laboratorium kami dan ini tidak sesuai dengan rencana kami," jawab Alfred Jefferson."Apa maksudmu?" tanya Kevin."Sejak awal kami tidak bermaksud mencelakaimu, tuan muda. Kami cuma bermaksud untuk mengutak-atik pikiranmu agar supaya tuan muda bisa patuh kepada kami dan mengikuti perintah kami."Kevin mendengus mendengar kata-kata kata-kata Alfred ini. "Itu kan sama dengan kalian mau mencelakaiku. Jadi, wajar saja kalau aku bersikap seperti itu.""Tapi karena amukanmu, tuan muda, yang membuat rekanku menjadi marah. Kemudian, dia menyuruhku untuk mengerahkan segenap kekuatan untuk membunuhmu, tuan muda.""Oke, lalu apa yang terjadi?""Tuan muda terus mengamuk dan bahkan melepaskan seorang wanita yang juga termasuk dalam proyek eksperimen kami. Tuan muda membawa wanita itu untuk keluar dar
Setelah menimbang-nimbang beberapa saat, akhirnya Alfred berkata, "baiklah. Aku akan mengatakannya hanya aku mohon, lindungi keluargaku saat dia mengamuk karena tahu aku membocorkan tentang dia.""Oke.""Dia memiliki jaringan dengan kelompok mafia terkenal yang bisa dia gerakkan untuk menghabisiku dan keluargaku.""Baik," kata Kevin. "Aku jamin keamanan keluargamu. Walaupun aku tidak bisa membiarkan kamu bebas karena aku harus memastikan kamu masuk ke pengadilan, tetapi aku akan melindungi semua keluargamu, asalkan kamu mau memberi tahu aku, siapa rekan kamu itu."Alfred mengangguk dan kemudian dia mulai berkata tapi kata-kata yang dia ucapkan itu tidak lagi terdengar karena tubuhnya sudah terlempar oleh sebuah tembakan dari sniper yang berhasil menembak kepalanya."Awas!" teriak Kevin tetapi teriakannya terlambat karena Alfred sudah tertembak. Kevin hanya bisa memberi peringatan itu kepada Thomas yang langsung menjatuhkan d
"Dia naik motor, tuan muda. Dia sedang menuju ke arah luar," jawab tim IT.Saat itu, Kevin melihat ada sebuah motor sedang yang sedang ngebut berasal dari belakang sana untuk menuju ke arah pintu keluar pagar gedung ini.Kevin tahu, kalau dia sampai lolos, maka Kevin tidak akan menemukan apa yang Kevin cari.Karena itu, Kevin segera berlari dengan kencang mendekati gerbang pagar gedung ini supaya dia bisa menghadang motor itu.Ternyata gerakan Kevin itu dilihat oleh orang yang membawa motor itu sehingga dia langsung mengeluarkan senjata api genggamnya tapi belum juga dia berhasil menembak Kevin, Kevin sudah berhasil menendangnya sehingga dia terlempar dari motornya.Motor itu melaju dan akhirnya menbentur pagar karena orang yang mengemudikan motor itu sudah jatuh setelah ditendang Kevin.Tendangan Kevin ini, membuat senjata api yang berada di tangan orang itu terlempar jatuh tapi begitu K
“Siapa itu Salvatore Tatalia?” tanya Kevin lagi.“Dia adalah gembong narkoba paling berkuasa di kota ini. Kekuasaannya sangat besar di kota ini,” jawab sniper itu.“Oke. Dimana dia tinggal?”“Di aparteman Lee Meriel di pusat kota.”“Oke. Aku akan menyambanginya,” tegas Kevin.“Bisakah kau melepaskan aku?” tanya sniper itu sambil meringis kesakitan. “Hanya itu yang aku tahu. Salvatore yang menyewa aku dan temanku yang sudah tewas tadi. Kami menembak target kami tadi, tanpa tahu apa kesalahannya.”Kevin menatap sniper itu penuh perhatian. Kevin merasa sniper sudah berkata jujur dan sniper ini bisa dibebaskan, apalagi karena Kevin sudah mematahkan tangan kanannya karena sebagai seorang sniper, dia tidak akan berbahaya lagi setelah tangan kanannya patah. “Baiklah. Aku bebaskan kamu. Di kemudian hari, saat kita lem
“Caranya bagaimana, tuan muda?” tanya Tim IT di ujung telpon.“Caranya adalah hanya satu orang yang akan masuk di aparteman itu supaya Salvatore Tatalia itu tidak merasa terancam,” jawab Kevin. “Dan orang itu adalah aku.”“Tapi, tuan muda …”“Kalian bisa membantuku dari jauh untuk memberitahu aku kalau ada musuh yang mendekatiku. Para sniper juga bisa membantuku dari kejauhan. Tapi hanya itu bantuanku. Tidak ada yang lain,” tegas Kevin.“Kevin … kamu jangan melakukan hal berbahaya seperti itu,” timpal Natalie yang sedikit banyak berhasil menyimak pembicaraan Kevin dengan Tim IT itu.“Aku tidak apa-apa. Aku harus mengetahui tentang orang yang berusaha mencelakai itu dan siapa tahu akan ada banyak misteri yang terungkap kalau aku bisa bertemu dengan gembong narkoba itu.”“Tapi … itu sangat berbahaya
Saat Kevin sudah berada di dekat aparteman Le Meriel, tiba-tiba Tim IT menelponnya.“Oke. Bagaimana?” tanya Kevin.“Begini, tuan muda. Tuan muda perlu masuk dulu ke dalam tanpa memancing kecurigaan. Tuan muda tidak boleh langsung masuk secara membabi buta, tuan muda.”“Oke. Aku setuju denganmu. Lalu, apa usulmu?”“Begini. Aku berhasil melakukan hack dan mendapatkan informasi yang super secret dari Interpol. Rupanya Interpol telah berhasil menyelundupkan seorang anggota mereka yang menyamar di dalam aparteman itu.”“Oke. Usul yang bagus. Aku cuma perlu bilang kepada penjaga kalau aku akan bertemu dengan agen interpol itu, kan?”“Iya, tuan muda. Dia tinggal di situ dengan mengaku sebagai sepupu dari penghuni tetap di aparteman itu yang memiliki masalah dengan ingatan, karena itu, ageninterpol itu bisa masuk tanpa dicurigai. Tapi …&rdquo
"Siapa kamu?" tanya penjaga itu saat posisi Kevin sudah berada tepat di depannya."Namaku Kevin. Aku datang untuk menemui Meggy Scott. Aku janjian bertemu dengannya tepat di jam ini di apartemennya," jawab Kevin.Penjaga itu menatap Kevin dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Setelah itu, dia semakin mendekati Kevin. "Aku memeriksa tubuhmu. Senjata dilarang masuk ke apartemen ini.""Silakan." Kevin mengangkat tangannya ke atas. Dia memang sengaja tidak membawa senjata api satupun bahkan tidak ada senjata tajam di dalam tubuhnya. Dia hanya membawa sebuah handphone dan sebuah earphone yang dipakai pada saat ini.Setelah memeriksa tubuh Kevin dan tidak menemukan senjata apapun, penjaga itu meminta Kevin untuk menyerahkan handphone yang dibawa Kevin. "Semua tamu yang masuk ke dalam sini, handphone harus ditinggalkan dan handphone ini akan bisa diambil kembali saat keluar dari Apartemen ini.""Baiklah." Kevin menyerahkan