Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 431 - Chapter 440

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 431 - Chapter 440

571 Chapters

201. Bagian 7

Ketika Sang Junjungan memapasi serangan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab, Ksatria Pengembara sebenarnya juga merasa heran. Semula dia menduga makhluk muka tengkorak itu menghalangi serangan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab karena dia tidak ingin kedahuluan. Karena pasti dia juga membekal maksud untuk membunuh dirinya. Namun mendengar ucapan si muka tengkorak tadi, hati sang pendekar jadi bertanya-tanya.Setuju akan ucapan Pawungu maka Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab segera menyerbu. Dari tangan kanannya yang dihantamkan ke arah Bintang menderu keluar satu gulungan sinar putih sebesar batang kelapa. Dalam jarak beberapa langkah dari Bintang tiba-tiba sinar ini memecah menjadi tujuh! Inilah kedahsyatan ilmu pukulan yang disebut Menara Mayat Meminta Nyawa!Di bagian lain Pawungu sudah menghantam pula ke arah si muka tengkorak. Dua tangannya dipukulkan ke depan. Dua larik sinar ungu berkiblat dari ujung-ujung lengan jubahnya! Si muka tengkorak berseru keras ketika merasakan tubuhn
last updateLast Updated : 2022-05-03
Read more

201. Bagian 8

Dalam hati Pawungu membatin. “Kalau aku terus melayani makhluk ini dalam pertempuran jarak jauh, cepat atau lambat aku pasti akan kena dicelakainya. Tak ada jalan lain. Aku harus mengeluarkan ilmu Menyatu Jazad Dengan Alam. Tubuhnya harus aku pantek ke pohon atau ke batu. Tapi bagaimana caranya aku bisa merangsak mendekatinya!”Sementara itu di bagian yang lain Ksatria Pengembara tengah menghadapi serbuan serangan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tubuh si kakek telah berubah menjadi bayang-bayang putih. Tendangan dan pukulannya mendera ganas. Bintang yang sebelumnya pernah berkelahi melawan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan hampir menemui ajal akibat tendangan Jin Racun Tujuh berlaku sangat hati-hati.Dalam lima jurus pertama Bintang keluarkan jurus Kelana Pemabuk. Walau dia bisa mengimbangi namun ada rasa khawatir lawan akan berhasil menjebol pertahanannya. Maka Ksatria Pengembara menghantam dengan pukulan Rembulan Dingin, disusul dengan terjangan Matahari T
last updateLast Updated : 2022-05-03
Read more

201. Bagian 9

Dari atas pohon kembali terdengar tabuhan rebana dan suara nyaring kerincingan si Jin Sinting. Kekeh panjang Sang Junjungan yang tadi sempat terhenti sewaktu diserang senjata rahasia yang dilepaskan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab, kini kembali meledak. Di atas pohon Si Jin Sinting menimpali dengan tabuhan rebana dan goyangan kerincingan.Walau darahnya mendidih, amarahnya menggelegak, namun Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab masih bisa menggunakan jalan pikiran sehat. Dalam keadaan seperti itu tidak ada gunanya dia melanjutkan pertempuran melawan dua musuh yang ternyata memiliki kepandaian tinggi itu. Dengan cepat dia angkat tubuh Pawungu lalu dipanggul di bahu kanan. Setelah lemparkan pandangan menyorot pada Sang Junjungan dan Bintang, kakek ini segera berkelebat pergi dari tempat itu.Sang Junjungan hentikan tawanya, mengusap muka tengkoraknya dengan telapak tangan yang hanya merupakan tulang belulang putih lalu berpaling ke arah Bintang.“Anak muda! Lekas dat
last updateLast Updated : 2022-05-03
Read more

201. Bagian 10

OMBAK besar bergulung dahsyat dan memecah di teluk Pabuntusamudera di kawasan selatan Negeri Jin. Seorang berpakaian serba kuning berlari kencang, berkelebat ke arah timur teluk tak lama setelah sang surya memunculkan diri siap menerangi jagat raya. Ketika segulung ombak luar biasa besarnya menderu di arah teluk, sosok berpakaian kuning itu yang ternyata adalah seorang nenek bermuka kuning hentikan larinya. Tiga buah sunting di atas kepalanya bergoyang-goyang. Nenek ini yang bukan lain adalah Jin Selaksa Angin alias Jin Selaksa Kentut alias Luhkentut diam sejenak. Dua matanya berkilat-kilat besar menatap ke arah laut. Didahului suara teriakan nyaring dia melompat setinggi dua tombak. Begitu dua kakinya menginjak pasir dia kembali lari. Kali ini bukan menyusuri teluk tapi malah ke arah laut, menyongsong datangnya gelombang ombak besar.Byuuurrrrr!Ombak setinggi rumah itu bergulung lalu menimbun sosok berpakaian kuning dan akhirnya memecah di pasir hitam Teluk Pabuntusa
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

201. Bagian 11

“Dia meyuruh saya makan kibul ayam sebanyak tujuh puluh tujuh buah...”“Kibul ayam. Benda apa itu, bagaimana ujudnya?” bertanya Jin Tanpa Bentuk Tanpa Ujud.“Itu Guru... Bagian lancip yang menempel di pantat ayam...” menerangkan Jin Selaksa Angin.“Ahahaha...!” Jin Tanpa Bentuk Tanpa Ujud berseru lalu tertawa gelak-gelak.“Muridku, jika kau sudah puas dengan kentutmu yang indah itu, berarti kau telah mencapai kesembuhan. Apakah kau telah menghaturkan terima kasihmu pada pemuda dari negeri manusia itu?”“Aku memang merencanakan untuk mencarinya dan menyampaikan rasa terima kasihku. Namun sebelum hal itu kesampaian kuketahui dia ternyata seorang jahanam besar...”“Jahanam besar bagaimana maksudmu, muridku?”“Dia menimbulkan bencana busuk dan keji di mana-mana!”“Bencana busuk keji yang bagaimana?”“Dia ternyata
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

201. Bagian 12

“Namun... muridku, aku juga menaruh dugaan. Hilangnya daya ingatmu mungkin juga disebabkan oleh satu penderitaan sangat berat yang bersarang mulai dari hati sampai ke pikiranmu. Kemudian, ketika kau siuman kau mempunyai satu sifat aneh. Yakni suka akan warna dan benda apa saja yang berwarna kuning. Itu sebabnya kau membuat sendiri jubah berwarna kuning. Mengecat wajahmu dengan jelaga kuning. Memakai sunting dan subang serta kalung dan gelang warna kuning. Selama bertahun-tahun aku memberi pelajaran ilmu silat dan kesaktian padamu di dalam goa ini, aku berusaha menyembuhkan kesadaranmu. Tetapi tidak berhasil. Mungkin selama kau berada di luar sana ada sesuatu yang mampu membuat kau mengingat-ingat siapa dirimu sebenarnya?”Si nenek terdiam sejurus. Lalu gelengkan kepala.“Aku yakin selama belasan tahun di luaran kau bertemu banyak orang. Apakah tidak satupun di antara mereka yang menimbulkan rasa ingat dalam dirimu...?”“Aku tidak bi
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

201. Bagian 13

Sebelum mengikuti apa yang akan dilakukan Jin Selaksa Angin alias Jin Selaksa Kentut setelah dia meninggalkan goa di teluk Pabuntusamudera itu, kita kembali pada Ruhcinta dan Ruhsantini. Seperti dikisahkan dalam episode sebelumnya, kedua orang itu meninggalkan Bukit Batu Kawin setelah menyaksikan upacara pernikahan Ksatria Pengembara dengan Jin Santet Laknat yang berubah menjelma menjadi seorang gadis cantik bernama Ruhrembulan. Karena datang terlambat Ruhsantini dan Ruhrembulan tidak mengetahui siapa sebenarnya Ruhrembulan itu.Ruhcinta yang masih berada dalam keadaan pingsan akibat tidak tahan melihat upacara pernikahan Bintang dengan Ruhrembulan, oleh Ruhsantini dilarikan ke goa di mana mereka sebelumnya berada. Ruhsantini membaringkan Ruhcinta di lantai goa lalu setelah memeriksa keadaan gadis itu, istri Jin Bara Neraka ini cepat-cepat mengerahkan tenaga dalamnya ke tubuh Ruhcinta melalui pergelangan tangan dan dada. Karena pingsannya Ruhcinta bukan akibat cidera atau luk
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

201. Bagian 14

Saat itu seperti terngiang kembali di telinga Ruhcinta suara lantang Ramahila si juru nikah. “Bintang dan Ruhrembulan. Kalian berdua telah aku nikahkan disaksikan langit dan bumi. Apa yang kalian ucapkan didengar oleh para Dewa dan semua roh yang tergantung antara langit dan bumi. Semoga kalian mendapat berkah. Saat ini kalian telah resmi menjadi suami istri.”Ruhcinta mendadak merasa sekujur tubuhnya menjadi dingin. Dia menggigil. Melihat ini Ruhsantini berkata. “Cuaca memang buruk akhir-akhir ini. Aku akan mencari kayu untuk menyalakan unggun. Biar goa ini menjadi hangat...”“Tidak usah Ruhsantini, aku masih bisa menahan gejolak cobaan ini. Pertanyaanku tadi... kau tahu siapa adanya gadis yang menjadi istri Bintang itu?”“Aku tak pernah melihat gadis itu sebelumnya. Ramahila menyebut namanya Ruhrembulan. Satu nama yang juga rasanya asing bagiku dan bagi semua orang di Negeri Jin ini...”“Apapun keane
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

201. Bagian 15

“Pertanyaanmu itu sudah terjawab Ruhsantini. Bintang telah memilih Ruhrembulan sebagai istrinya. Berarti gadis itulah yang dicintainya.”Ruhsantini menarik nafas panjang. Sambil gelengkan kepala dia berkata. “Seperti kataku tadi, ada keanehan di balik pernikahan pemuda asing dan gadis tak dikenal bernama Ruhrembulan itu. Aku tidak tahu apa adanya. Biar nanti keadaan yang akan mengungkapnya sendiri. Lalu mengenai kebingunganmu karena tersiar kabar bahwa pemuda itu telah berbuat mesum di mana-mana, kalau memang itu benar sungguh sangat disayangkan. Aku tak tahu lagi mau bicara apa. Tapi Ruhcinta, kalau boleh aku mengatakan, sebaiknya pembicaraan ini tidak usah kita perpanjang. Jangan kau sampai berlarut-larut tenggelam dalam perasaan hatimu sendiri.”“Aku setuju,” jawab Ruhcinta perlahan. Namun dalam hati gadis ini berkata. “Ruhsantini, kau tidak tahu atau mungkin berpura-pura tidak tahu. Saat ini aku bukan saja tenggelam dalam p
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

201. Bagian 16

Kita ikuti dulu ihwal kakek berjuluk Jin Terjungkir Langit yang aslinya bernama Pasedayu, ayah kandung dari empat orang anak yang terlahir membawa tanda bunga dalam lingkaran pada lengan sebelah atas. Sebegitu jauh dia telah bertemu dengan dua orang yang memiliki tanda tersebut yakni Maithatarun alias Jin Kaki Batu dan Patandai alias Jin Bara Neraka.Pagi itu Jin Terjungkir Langit tegak bersandar di batang sebuah pohon tak jauh dari tepi telaga. Kaki ke atas kepala ke bawah, dua tangan dipergunakan sebagai kaki. Tangan kanannya yang cidera akibat hantaman tongkat tulang Sang Junjungan masih dibalut dengan segulung pelepah pisang. Begitu sosok berjubah hitam bermuka dilapisi tanah liat hitam muncul di hadapannya, dia segera menegur.“Sahabat bermuka tanah liat, sejak pagi kau menghilang tanpa memberitahu ke mana kau pergi. Begitu kembali kulihat kau berubah sikap...”“Kek, apa maksudmu?” tanya orang bermuka tanah liat yang di Negeri Jin di
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more
PREV
1
...
4243444546
...
58
DMCA.com Protection Status