Share

201. Bagian 7

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Ketika Sang Junjungan memapasi serangan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab, Ksatria Pengembara sebenarnya juga merasa heran. Semula dia menduga makhluk muka tengkorak itu menghalangi serangan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab karena dia tidak ingin kedahuluan. Karena pasti dia juga membekal maksud untuk membunuh dirinya. Namun mendengar ucapan si muka tengkorak tadi, hati sang pendekar jadi bertanya-tanya.

Setuju akan ucapan Pawungu maka Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab segera menyerbu. Dari tangan kanannya yang dihantamkan ke arah Bintang menderu keluar satu gulungan sinar putih sebesar batang kelapa. Dalam jarak beberapa langkah dari Bintang tiba-tiba sinar ini memecah menjadi tujuh! Inilah kedahsyatan ilmu pukulan yang disebut Menara Mayat Meminta Nyawa!

Di bagian lain Pawungu sudah menghantam pula ke arah si muka tengkorak. Dua tangannya dipukulkan ke depan. Dua larik sinar ungu berkiblat dari ujung-ujung lengan jubahnya! Si muka tengkorak berseru keras ketika merasakan tubuhn

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 8

    Dalam hati Pawungu membatin. “Kalau aku terus melayani makhluk ini dalam pertempuran jarak jauh, cepat atau lambat aku pasti akan kena dicelakainya. Tak ada jalan lain. Aku harus mengeluarkan ilmu Menyatu Jazad Dengan Alam. Tubuhnya harus aku pantek ke pohon atau ke batu. Tapi bagaimana caranya aku bisa merangsak mendekatinya!”Sementara itu di bagian yang lain Ksatria Pengembara tengah menghadapi serbuan serangan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tubuh si kakek telah berubah menjadi bayang-bayang putih. Tendangan dan pukulannya mendera ganas. Bintang yang sebelumnya pernah berkelahi melawan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab dan hampir menemui ajal akibat tendangan Jin Racun Tujuh berlaku sangat hati-hati.Dalam lima jurus pertama Bintang keluarkan jurus Kelana Pemabuk. Walau dia bisa mengimbangi namun ada rasa khawatir lawan akan berhasil menjebol pertahanannya. Maka Ksatria Pengembara menghantam dengan pukulan Rembulan Dingin, disusul dengan terjangan Matahari T

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 9

    Dari atas pohon kembali terdengar tabuhan rebana dan suara nyaring kerincingan si Jin Sinting. Kekeh panjang Sang Junjungan yang tadi sempat terhenti sewaktu diserang senjata rahasia yang dilepaskan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab, kini kembali meledak. Di atas pohon Si Jin Sinting menimpali dengan tabuhan rebana dan goyangan kerincingan.Walau darahnya mendidih, amarahnya menggelegak, namun Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab masih bisa menggunakan jalan pikiran sehat. Dalam keadaan seperti itu tidak ada gunanya dia melanjutkan pertempuran melawan dua musuh yang ternyata memiliki kepandaian tinggi itu. Dengan cepat dia angkat tubuh Pawungu lalu dipanggul di bahu kanan. Setelah lemparkan pandangan menyorot pada Sang Junjungan dan Bintang, kakek ini segera berkelebat pergi dari tempat itu.Sang Junjungan hentikan tawanya, mengusap muka tengkoraknya dengan telapak tangan yang hanya merupakan tulang belulang putih lalu berpaling ke arah Bintang.“Anak muda! Lekas dat

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 10

    OMBAK besar bergulung dahsyat dan memecah di teluk Pabuntusamudera di kawasan selatan Negeri Jin. Seorang berpakaian serba kuning berlari kencang, berkelebat ke arah timur teluk tak lama setelah sang surya memunculkan diri siap menerangi jagat raya. Ketika segulung ombak luar biasa besarnya menderu di arah teluk, sosok berpakaian kuning itu yang ternyata adalah seorang nenek bermuka kuning hentikan larinya. Tiga buah sunting di atas kepalanya bergoyang-goyang. Nenek ini yang bukan lain adalah Jin Selaksa Angin alias Jin Selaksa Kentut alias Luhkentut diam sejenak. Dua matanya berkilat-kilat besar menatap ke arah laut. Didahului suara teriakan nyaring dia melompat setinggi dua tombak. Begitu dua kakinya menginjak pasir dia kembali lari. Kali ini bukan menyusuri teluk tapi malah ke arah laut, menyongsong datangnya gelombang ombak besar.Byuuurrrrr!Ombak setinggi rumah itu bergulung lalu menimbun sosok berpakaian kuning dan akhirnya memecah di pasir hitam Teluk Pabuntusa

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 11

    “Dia meyuruh saya makan kibul ayam sebanyak tujuh puluh tujuh buah...”“Kibul ayam. Benda apa itu, bagaimana ujudnya?” bertanya Jin Tanpa Bentuk Tanpa Ujud.“Itu Guru... Bagian lancip yang menempel di pantat ayam...” menerangkan Jin Selaksa Angin.“Ahahaha...!” Jin Tanpa Bentuk Tanpa Ujud berseru lalu tertawa gelak-gelak.“Muridku, jika kau sudah puas dengan kentutmu yang indah itu, berarti kau telah mencapai kesembuhan. Apakah kau telah menghaturkan terima kasihmu pada pemuda dari negeri manusia itu?”“Aku memang merencanakan untuk mencarinya dan menyampaikan rasa terima kasihku. Namun sebelum hal itu kesampaian kuketahui dia ternyata seorang jahanam besar...”“Jahanam besar bagaimana maksudmu, muridku?”“Dia menimbulkan bencana busuk dan keji di mana-mana!”“Bencana busuk keji yang bagaimana?”“Dia ternyata

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 12

    “Namun... muridku, aku juga menaruh dugaan. Hilangnya daya ingatmu mungkin juga disebabkan oleh satu penderitaan sangat berat yang bersarang mulai dari hati sampai ke pikiranmu. Kemudian, ketika kau siuman kau mempunyai satu sifat aneh. Yakni suka akan warna dan benda apa saja yang berwarna kuning. Itu sebabnya kau membuat sendiri jubah berwarna kuning. Mengecat wajahmu dengan jelaga kuning. Memakai sunting dan subang serta kalung dan gelang warna kuning. Selama bertahun-tahun aku memberi pelajaran ilmu silat dan kesaktian padamu di dalam goa ini, aku berusaha menyembuhkan kesadaranmu. Tetapi tidak berhasil. Mungkin selama kau berada di luar sana ada sesuatu yang mampu membuat kau mengingat-ingat siapa dirimu sebenarnya?”Si nenek terdiam sejurus. Lalu gelengkan kepala.“Aku yakin selama belasan tahun di luaran kau bertemu banyak orang. Apakah tidak satupun di antara mereka yang menimbulkan rasa ingat dalam dirimu...?”“Aku tidak bi

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 13

    Sebelum mengikuti apa yang akan dilakukan Jin Selaksa Angin alias Jin Selaksa Kentut setelah dia meninggalkan goa di teluk Pabuntusamudera itu, kita kembali pada Ruhcinta dan Ruhsantini. Seperti dikisahkan dalam episode sebelumnya, kedua orang itu meninggalkan Bukit Batu Kawin setelah menyaksikan upacara pernikahan Ksatria Pengembara dengan Jin Santet Laknat yang berubah menjelma menjadi seorang gadis cantik bernama Ruhrembulan. Karena datang terlambat Ruhsantini dan Ruhrembulan tidak mengetahui siapa sebenarnya Ruhrembulan itu.Ruhcinta yang masih berada dalam keadaan pingsan akibat tidak tahan melihat upacara pernikahan Bintang dengan Ruhrembulan, oleh Ruhsantini dilarikan ke goa di mana mereka sebelumnya berada. Ruhsantini membaringkan Ruhcinta di lantai goa lalu setelah memeriksa keadaan gadis itu, istri Jin Bara Neraka ini cepat-cepat mengerahkan tenaga dalamnya ke tubuh Ruhcinta melalui pergelangan tangan dan dada. Karena pingsannya Ruhcinta bukan akibat cidera atau luk

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 14

    Saat itu seperti terngiang kembali di telinga Ruhcinta suara lantang Ramahila si juru nikah. “Bintang dan Ruhrembulan. Kalian berdua telah aku nikahkan disaksikan langit dan bumi. Apa yang kalian ucapkan didengar oleh para Dewa dan semua roh yang tergantung antara langit dan bumi. Semoga kalian mendapat berkah. Saat ini kalian telah resmi menjadi suami istri.”Ruhcinta mendadak merasa sekujur tubuhnya menjadi dingin. Dia menggigil. Melihat ini Ruhsantini berkata. “Cuaca memang buruk akhir-akhir ini. Aku akan mencari kayu untuk menyalakan unggun. Biar goa ini menjadi hangat...”“Tidak usah Ruhsantini, aku masih bisa menahan gejolak cobaan ini. Pertanyaanku tadi... kau tahu siapa adanya gadis yang menjadi istri Bintang itu?”“Aku tak pernah melihat gadis itu sebelumnya. Ramahila menyebut namanya Ruhrembulan. Satu nama yang juga rasanya asing bagiku dan bagi semua orang di Negeri Jin ini...”“Apapun keane

  • Penguasa Negeri Jin   201. Bagian 15

    “Pertanyaanmu itu sudah terjawab Ruhsantini. Bintang telah memilih Ruhrembulan sebagai istrinya. Berarti gadis itulah yang dicintainya.”Ruhsantini menarik nafas panjang. Sambil gelengkan kepala dia berkata. “Seperti kataku tadi, ada keanehan di balik pernikahan pemuda asing dan gadis tak dikenal bernama Ruhrembulan itu. Aku tidak tahu apa adanya. Biar nanti keadaan yang akan mengungkapnya sendiri. Lalu mengenai kebingunganmu karena tersiar kabar bahwa pemuda itu telah berbuat mesum di mana-mana, kalau memang itu benar sungguh sangat disayangkan. Aku tak tahu lagi mau bicara apa. Tapi Ruhcinta, kalau boleh aku mengatakan, sebaiknya pembicaraan ini tidak usah kita perpanjang. Jangan kau sampai berlarut-larut tenggelam dalam perasaan hatimu sendiri.”“Aku setuju,” jawab Ruhcinta perlahan. Namun dalam hati gadis ini berkata. “Ruhsantini, kau tidak tahu atau mungkin berpura-pura tidak tahu. Saat ini aku bukan saja tenggelam dalam p

Latest chapter

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status