Home / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Penguasa Negeri Jin: Chapter 141 - Chapter 150

571 Chapters

Rencana Keji – 10

Jin Muka Seribu tatap sesaat tampang Jin Patilandak. Lalu dia melesat ke arah yang ditunjuk. Di tanah, di antara semak belukar dan pepohonan memang dia melihat tiga sosok katai tergeletak tak bergerak. Pada bagian lehernya terdapat garis hitam seperti darah mengering."Aku sendiri menggorok leher mereka dengan duri-duri di tanganku!" kata Jin Patilandak."Bagus! Tidak sia-sia aku memberi perintah pada kalian kakek dan cucu!" Jin Muka Seribu memandang berkeliling. Tangannya siap mengeluarkan keris luk tiga untuk dimasukkan ke dalam lobang berisi darah. Namun tiba-tiba dia ingat sesuatu. "Kalian berhasil membunuh tiga manusia katai itu! Lalu bagaimana dengan orang bernama Maithatarun, berjuluk Jin Kaki Batu?! Aku tidak melihat dirinya sejak tadi!""Maafkan kami Hai Jin Muka Seribu. Jin Kaki Batu berhasil melarikan diri ketika kami sergap. Dia menghancurkan patung-patung kayu serta pohon-pohon jati. Dia melarikan diri dalam keadaan terluka parah. Sekali lagi kami m
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Rencana Keji – 11

"Jin Muka Seribu," tiba-tiba perempuan bernama Jin Monyong Penggali Liang Kubur berucap. "Pekerjaanku memang tukang gali liang kuburi Terus terang, Hai akupun sudah menyiapkan satu liang kubur untukmu! Jika kau berkenan cepat-cepat ingin masuk ke dalamnya. Hik... hik... hik! Silahkan...!"Habis berkata begitu Jin Monyong Penggali Liang Kubur lalu singkapkan rumput dan daun kering di depannya. Maka kelihatanlah satu lobang besar seukuran kubur manusia!Empat mata Jin Muka Seribu depan belakang mendelik besar, merah laksana saga!"Perempuan bedebah keparat! Kau kira siapa dirimu! Suami dan Jin Patilandak saja tunduk padaku! Apa kau lebih hebat dari mereka?! Kau yang akan kupendam lebih dulu dalam liang itu!""Aku memang lebih hebat dari dua orang yang kau sebutkan itu Jin Muka Seribu! Kau boleh membunuh mereka semudah membalik telapak tangan! Tapi apa kau punya nyali membunuhku seorang perempuan?! Hik... hik... hik!"Tersentaklah Jin Muka Seribu mend
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Rencana Keji – 12

Sementara itu darah mengucur dari luka di pergelangan kakinya. Hawa panas menjalar sampai ke mata kaki. Jin Muka Seribu tidak tahu apa yang barusan menyerangnya. Memandang ke bawah dia melihat ada satu sosok kecil menyelinap ke balik semak belukar.Selain itu tadi dia juga masih sempat melihat satu bayangan kecil menyambar dan tahu-tahu kantong kainnya yang jatuh lenyap entah kemana. Ketika Jin Muka Seribu hendak memandang sosok kecil yang menyelinap di balik semak belukar!"Tiga makhluk katai jahanam! Pasti mereka!" teriak Jin Muka Seribu marah. "Tringgiling Liang Batu! Kau dan cucumu berani mati menipuku!" Seperti tidak perduli lagi akan pantangannya membunuh perempuan Jin Muka Seribu angkat tangan kiri, siap hendak menghantam dengan pukulan "Mengelupas Puncak Langit Mengeruk Kerak Bumi." Yang ditujunya adalah Jin Patilandak dan Tringgiling Liang Batu yang saat itu mendekam berlindung di balik sosok Jin Monyong Penggali Liang Kubur. Jika Jin Muka Seribu hendak membun
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Rencana Keji – 13

Dalam keadaan dan kejadian yang sangat cepat itu baik Tringgiling Liang Batu, Jin Patilandak, serta Bintang dan kawan-kawannya tak mampu memberi pertolongan.Jin Muka Seribu menyeringai. "Selamat jalan ke alam roh Hai Maithatarun!" katanya. Dua tangannya bergerak. Tapi tiba-tiba gerakannya tertahan. Mata Jin Muka Seribu menatap membeliak ke arah lengan atas sebelah dalam tangan kanan dekat ketiak Maithatarun."Hai! Apa tidak salah apa yang aku lihat ini?!" ujar Jin Muka Seribu dalam hati. Bibirnya bergetar, dadanya seolah mau meledak akibat debaran keras yang tiba-tiba muncul. "Tanda bunga dalam lingkaran..." desis Jin Muka Seribu. Muka raksasanya yang sebelumnya merah mendadak sontak berubah menjadi empat wajah kakek yang pucat pasi. "Tidak mungkin! Tidak mungkin!" kata Jin Muka Seribu setengah berteriak. Lalu tanpa menunggu lebih lama makhluk ini putar tubuh, melesat ke arah kegelapan dan lenyap ditelan kelamnya malam!"Apa yang terjadi...?!" bertanya Tringgil
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Rencana Keji – 14

DALAM rimba belantara di kaki Gunung Pabatu Hitam yang biasanya diselimuti kesunyian sekali ini terdengar suara aneh berkepanjangan. Seperti ada seseorang yang tengah mengucapkan atau merapal jampi-jampi tak berkeputusan.“Kau mendengar suara itu Hai tiga saudaraku?” bertanya sosok tinggi besar berewokan yang dua kakinya terbungkus batu besar berbentuk bola. Orang ini adalah Maithatarun, bekas Kepala negeri Kota Jin yang kemudian dikenal dengan julukan Bola-Bola Neraka alias Jin Kaki Batu.Seperti diceritakan dalam serial sebelumnya, berkat pertolongan Jin Tangan Seribu maka Bintang dan Bayu serta Arya sosok tubuhnya berhasil dirubah menjadi lebih besar walau belum mencapai sebesar sosok orang-orang di Negeri Kota Jin. Karena itulah jika sedang mengadakan perjalanan jauh, Maithatarun selalu membawa ketiga saudara angkatnya itu dengan cara menyelipkan mereka di  balik sabuk besar yang melilit pinggangnya.“Kedengarannya seperti orang membac
last updateLast Updated : 2022-02-09
Read more

Rencana Keji – 15

“Kau tahu siapa makhluk tua bangka yang duduk di atas Kuda berkaki enam itu?” Bayu bertanya.“Tak pernah kulihat makhluk ini sebelumnya. Aku hanya bisa menduga. Pernah kudengar tentang seorang kakek berjuluk Jin Tutul Seribu! Jangan-jangan dia orangnya. Setahuku dia bukan orang baik-baik. Sama jahatnya dengan Jin Muka Seribu!”“Kita harus berhati-hati Maithatarun,” kata Bintang.Seolah tidak perdulikan kehadiran Maithatarun dan tiga manusia cebol yang terikat di pinggangnya, makhluk yang tubuhnya seperti macan tutul di atas kuda hitam berkaki enam memandang tak berkesiap pada Jin Patilandak. Lalu orang ini dongakkan kepala dan dari mulutnya keluar suara meracau panjang seperti orang merapal mantera atau jampi-jampi.Sesaat kemudian perlahan-lahan kepalanya yang tadi mendongak diturunkan, mulutnya masih terus meracau sedang dua matanya menatap tajam kearah Jin Patilandak. Tiba-tiba racauannya putus. Dari mulutnya menyemb
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

Rencana Keji – 16

Dari mulut Jin Tutul Seribu melesat suara gerengan marah. Demikian hebatnya suara gerengan ini hingga menggetarkan seantero tempat. Bersamaan dengan itu wajah si kakek mendadak sontak berubah menjadi tampang seekor macan tutul benaran. Daun telinganya yang lebar berjingkrak. Taring runcing mengerikan mencuat di sudut-sudut mulut. Di bagian bawah tubuhnya muncul ekor panjang yang menyentak-nyentak kian kemari. Lalu “cleeep... cleeppp!” Dari ujung-ujung jari tangan dan kakinya mencuat keluar kuku-kuku panjang, hitam runcing mengerikan. Si kakek kini telah berubah menjadi seekor macan tutul jejadian. Membuat Maithatarun, Bintang dan Bayu tak bergeming ngeri. Arya tak usah ditanya lagi. Jin Patilandak sesaat terkesiap melihat perubahan sosok dan wajah lawannya.Dalam hati dia yakin bahwa musuh memang berniat hendak menguliti membunuhnya. Dia meludah ke tanah lalu berkata. “Baru hari ini aku meninggalkan hutan Pahitamkelam. Tak kenal orang tak pernah punya musuh
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

Rencana Keji – 17

Jin Tutul Seribu gelengkan kepala. “Tidak mungkin! Sumpah sudah terucap! Tak mungkin ditarik kembali!”“Biasanya orang bersumpah dengan orang lain. Dengan siapa kau bersumpah? Siapa yang menyuruhmu?!” bentak Jin Patilandak.“Kau tak perlu tahu! Kau tak layak bertanya!” jawab Jin Tutul Seribu.“Kalau begitu kutuk sumpah akan menelan dirimu sendiri!” kata Jin Patilandak lalu meludah ke tanah. Dari dua matanya kembali muncul sinar kuning menggidikkan. Dia maju satu langkah. Maithatarun cepat menengahi sambil berseru. Tapi dua orang itu agaknya tak bisa dicegah lagi. Pada saat keduanya sama-sama melesat hendak saling menyerang dan Maithatarun bermaksud hantamkan kakinya kembali ke arah Jin Tutul Seribu, mendadak ada suara teriakan perempuan berkumandang di dalam rimba belantara itu.“Kalian tiga makhluk menyedihkan. Mengapa mencari mati padahal masih ada kehidupan? Sebelum kalian sama menemui ajal dalam ke
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

Rencana Keji – 18

“Dasar geblek!” kembali Arya menyemprot.“Hai, orangnya cantik namanya pun bagus!” memuji Jin Tutul Seribu. “Aku sendiri dikenal orang dengan panggilan Jin Tutul Seribu.”Si gadis tertawa merdu. “Namamu pun bagus! Cocok dengan keadaanmu!”Jin Tutul Seribu tertawa lebar. Hidung macannya mengembang. “Sekarang kau boleh menyampaikan apa yang hendak kau tanyakan padaku Hai Ruhcinta.”“Pertanyaan pertama, apakah kau pernah mengetahui seorang lelaki bernama Patampi?” Begitu ditanya begitu Jin Tutul Seribu gelengkan kepala.“Sayang kau tak bisa menjawab pertanyaan pertama. Aku beralih pada pertanyaan kedua. Apakah kali pernah mendengar riwayat seorang perempuan bernama Ruhpiranti.”“Ruhpiranti... Ruhpiranti..” Jin Tutul Seribu menyebut nama itu berulang-ulang, sambil pukul-pukul keningnya. “Rasa-rasanya aku memang pernah mendengar nama itu. Tapi lu
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more

Rencana Keji – 19

“Ujar-ujar itu indah dan bagus sekali,” kata Maithatarun. “Artinya dalam dan banyak sekali maknanya bagiku, Akan kuingat baik-baik. Dan aku sangat berterima kasih kau telah memberi tahu ujar-ujar itu padaku.”Gadis bernama Ruhcinta tersenyum. “Sekarang kalau kau bisa menjawab pertanyaan-pertanyaanku tadi?!”“Mengenai orang lelaki bernama Patampi. Puluhan tahun silam dia pernah tinggal di salah satu pelosok terpencil Negeri Kota Jin. Kemudian dia meninggalkan negeri, mengembara mencari ilmu. Kudengar dia menemukan seorang guru sakti dan berhasil mendapatkan berbagai ilmu yang aneh-aneh. Namun dia lenyap begitu saja.”Ketika mendengar ucapan Maithatarun itu walau bibirnya merekah senyum namun sepasang mata bening gadis bernama Ruhcinta kelihatan membesar bercahaya. “Apakah menurutmu dia sudah meninggal dunia Hai orang gagah berkaki batu?” tanya Ruhcinta. Sepasang matanya yang tadi membesar bagus kini meng
last updateLast Updated : 2022-02-10
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
58
DMCA.com Protection Status