Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Rencana Keji – 10

Share

Rencana Keji – 10

last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-09 01:03:33

Jin Muka Seribu tatap sesaat tampang Jin Patilandak. Lalu dia melesat ke arah yang ditunjuk. Di tanah, di antara semak belukar dan pepohonan memang dia melihat tiga sosok katai tergeletak tak bergerak. Pada bagian lehernya terdapat garis hitam seperti darah mengering.

"Aku sendiri menggorok leher mereka dengan duri-duri di tanganku!" kata Jin Patilandak.

"Bagus! Tidak sia-sia aku memberi perintah pada kalian kakek dan cucu!" Jin Muka Seribu memandang berkeliling. Tangannya siap mengeluarkan keris luk tiga untuk dimasukkan ke dalam lobang berisi darah. Namun tiba-tiba dia ingat sesuatu. "Kalian berhasil membunuh tiga manusia katai itu! Lalu bagaimana dengan orang bernama Maithatarun, berjuluk Jin Kaki Batu?! Aku tidak melihat dirinya sejak tadi!"

"Maafkan kami Hai Jin Muka Seribu. Jin Kaki Batu berhasil melarikan diri ketika kami sergap. Dia menghancurkan patung-patung kayu serta pohon-pohon jati. Dia melarikan diri dalam keadaan terluka parah. Sekali lagi kami m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 11

    "Jin Muka Seribu," tiba-tiba perempuan bernama Jin Monyong Penggali Liang Kubur berucap. "Pekerjaanku memang tukang gali liang kuburi Terus terang, Hai akupun sudah menyiapkan satu liang kubur untukmu! Jika kau berkenan cepat-cepat ingin masuk ke dalamnya. Hik... hik... hik! Silahkan...!"Habis berkata begitu Jin Monyong Penggali Liang Kubur lalu singkapkan rumput dan daun kering di depannya. Maka kelihatanlah satu lobang besar seukuran kubur manusia!Empat mata Jin Muka Seribu depan belakang mendelik besar, merah laksana saga!"Perempuan bedebah keparat! Kau kira siapa dirimu! Suami dan Jin Patilandak saja tunduk padaku! Apa kau lebih hebat dari mereka?! Kau yang akan kupendam lebih dulu dalam liang itu!""Aku memang lebih hebat dari dua orang yang kau sebutkan itu Jin Muka Seribu! Kau boleh membunuh mereka semudah membalik telapak tangan! Tapi apa kau punya nyali membunuhku seorang perempuan?! Hik... hik... hik!"Tersentaklah Jin Muka Seribu mend

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-09
  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 12

    Sementara itu darah mengucur dari luka di pergelangan kakinya. Hawa panas menjalar sampai ke mata kaki. Jin Muka Seribu tidak tahu apa yang barusan menyerangnya. Memandang ke bawah dia melihat ada satu sosok kecil menyelinap ke balik semak belukar.Selain itu tadi dia juga masih sempat melihat satu bayangan kecil menyambar dan tahu-tahu kantong kainnya yang jatuh lenyap entah kemana. Ketika Jin Muka Seribu hendak memandang sosok kecil yang menyelinap di balik semak belukar!"Tiga makhluk katai jahanam! Pasti mereka!" teriak Jin Muka Seribu marah. "Tringgiling Liang Batu! Kau dan cucumu berani mati menipuku!" Seperti tidak perduli lagi akan pantangannya membunuh perempuan Jin Muka Seribu angkat tangan kiri, siap hendak menghantam dengan pukulan "Mengelupas Puncak Langit Mengeruk Kerak Bumi." Yang ditujunya adalah Jin Patilandak dan Tringgiling Liang Batu yang saat itu mendekam berlindung di balik sosok Jin Monyong Penggali Liang Kubur. Jika Jin Muka Seribu hendak membun

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-09
  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 13

    Dalam keadaan dan kejadian yang sangat cepat itu baik Tringgiling Liang Batu, Jin Patilandak, serta Bintang dan kawan-kawannya tak mampu memberi pertolongan.Jin Muka Seribu menyeringai. "Selamat jalan ke alam roh Hai Maithatarun!" katanya. Dua tangannya bergerak. Tapi tiba-tiba gerakannya tertahan. Mata Jin Muka Seribu menatap membeliak ke arah lengan atas sebelah dalam tangan kanan dekat ketiak Maithatarun."Hai! Apa tidak salah apa yang aku lihat ini?!" ujar Jin Muka Seribu dalam hati. Bibirnya bergetar, dadanya seolah mau meledak akibat debaran keras yang tiba-tiba muncul. "Tanda bunga dalam lingkaran..." desis Jin Muka Seribu. Muka raksasanya yang sebelumnya merah mendadak sontak berubah menjadi empat wajah kakek yang pucat pasi. "Tidak mungkin! Tidak mungkin!" kata Jin Muka Seribu setengah berteriak. Lalu tanpa menunggu lebih lama makhluk ini putar tubuh, melesat ke arah kegelapan dan lenyap ditelan kelamnya malam!"Apa yang terjadi...?!" bertanya Tringgil

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-09
  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 14

    DALAM rimba belantara di kaki Gunung Pabatu Hitam yang biasanya diselimuti kesunyian sekali ini terdengar suara aneh berkepanjangan. Seperti ada seseorang yang tengah mengucapkan atau merapal jampi-jampi tak berkeputusan.“Kau mendengar suara itu Hai tiga saudaraku?” bertanya sosok tinggi besar berewokan yang dua kakinya terbungkus batu besar berbentuk bola. Orang ini adalah Maithatarun, bekas Kepala negeri Kota Jin yang kemudian dikenal dengan julukan Bola-Bola Neraka alias Jin Kaki Batu.Seperti diceritakan dalam serial sebelumnya, berkat pertolongan Jin Tangan Seribu maka Bintang dan Bayu serta Arya sosok tubuhnya berhasil dirubah menjadi lebih besar walau belum mencapai sebesar sosok orang-orang di Negeri Kota Jin. Karena itulah jika sedang mengadakan perjalanan jauh, Maithatarun selalu membawa ketiga saudara angkatnya itu dengan cara menyelipkan mereka di balik sabuk besar yang melilit pinggangnya.“Kedengarannya seperti orang membac

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-09
  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 15

    “Kau tahu siapa makhluk tua bangka yang duduk di atas Kuda berkaki enam itu?” Bayu bertanya.“Tak pernah kulihat makhluk ini sebelumnya. Aku hanya bisa menduga. Pernah kudengar tentang seorang kakek berjuluk Jin Tutul Seribu! Jangan-jangan dia orangnya. Setahuku dia bukan orang baik-baik. Sama jahatnya dengan Jin Muka Seribu!”“Kita harus berhati-hati Maithatarun,” kata Bintang.Seolah tidak perdulikan kehadiran Maithatarun dan tiga manusia cebol yang terikat di pinggangnya, makhluk yang tubuhnya seperti macan tutul di atas kuda hitam berkaki enam memandang tak berkesiap pada Jin Patilandak. Lalu orang ini dongakkan kepala dan dari mulutnya keluar suara meracau panjang seperti orang merapal mantera atau jampi-jampi.Sesaat kemudian perlahan-lahan kepalanya yang tadi mendongak diturunkan, mulutnya masih terus meracau sedang dua matanya menatap tajam kearah Jin Patilandak. Tiba-tiba racauannya putus. Dari mulutnya menyemb

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-10
  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 16

    Dari mulut Jin Tutul Seribu melesat suara gerengan marah. Demikian hebatnya suara gerengan ini hingga menggetarkan seantero tempat. Bersamaan dengan itu wajah si kakek mendadak sontak berubah menjadi tampang seekor macan tutul benaran. Daun telinganya yang lebar berjingkrak. Taring runcing mengerikan mencuat di sudut-sudut mulut. Di bagian bawah tubuhnya muncul ekor panjang yang menyentak-nyentak kian kemari. Lalu “cleeep... cleeppp!” Dari ujung-ujung jari tangan dan kakinya mencuat keluar kuku-kuku panjang, hitam runcing mengerikan. Si kakek kini telah berubah menjadi seekor macan tutul jejadian. Membuat Maithatarun, Bintang dan Bayu tak bergeming ngeri. Arya tak usah ditanya lagi. Jin Patilandak sesaat terkesiap melihat perubahan sosok dan wajah lawannya.Dalam hati dia yakin bahwa musuh memang berniat hendak menguliti membunuhnya. Dia meludah ke tanah lalu berkata. “Baru hari ini aku meninggalkan hutan Pahitamkelam. Tak kenal orang tak pernah punya musuh

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-10
  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 17

    Jin Tutul Seribu gelengkan kepala. “Tidak mungkin! Sumpah sudah terucap! Tak mungkin ditarik kembali!”“Biasanya orang bersumpah dengan orang lain. Dengan siapa kau bersumpah? Siapa yang menyuruhmu?!” bentak Jin Patilandak.“Kau tak perlu tahu! Kau tak layak bertanya!” jawab Jin Tutul Seribu.“Kalau begitu kutuk sumpah akan menelan dirimu sendiri!” kata Jin Patilandak lalu meludah ke tanah. Dari dua matanya kembali muncul sinar kuning menggidikkan. Dia maju satu langkah. Maithatarun cepat menengahi sambil berseru. Tapi dua orang itu agaknya tak bisa dicegah lagi. Pada saat keduanya sama-sama melesat hendak saling menyerang dan Maithatarun bermaksud hantamkan kakinya kembali ke arah Jin Tutul Seribu, mendadak ada suara teriakan perempuan berkumandang di dalam rimba belantara itu.“Kalian tiga makhluk menyedihkan. Mengapa mencari mati padahal masih ada kehidupan? Sebelum kalian sama menemui ajal dalam ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-10
  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 18

    “Dasar geblek!” kembali Arya menyemprot.“Hai, orangnya cantik namanya pun bagus!” memuji Jin Tutul Seribu. “Aku sendiri dikenal orang dengan panggilan Jin Tutul Seribu.”Si gadis tertawa merdu. “Namamu pun bagus! Cocok dengan keadaanmu!”Jin Tutul Seribu tertawa lebar. Hidung macannya mengembang. “Sekarang kau boleh menyampaikan apa yang hendak kau tanyakan padaku Hai Ruhcinta.”“Pertanyaan pertama, apakah kau pernah mengetahui seorang lelaki bernama Patampi?” Begitu ditanya begitu Jin Tutul Seribu gelengkan kepala.“Sayang kau tak bisa menjawab pertanyaan pertama. Aku beralih pada pertanyaan kedua. Apakah kali pernah mendengar riwayat seorang perempuan bernama Ruhpiranti.”“Ruhpiranti... Ruhpiranti..” Jin Tutul Seribu menyebut nama itu berulang-ulang, sambil pukul-pukul keningnya. “Rasa-rasanya aku memang pernah mendengar nama itu. Tapi lu

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-10

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status