Beranda / Romansa / Penguasa Negeri Jin / Rencana Keji – 16

Share

Rencana Keji – 16

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dari mulut Jin Tutul Seribu melesat suara gerengan marah. Demikian hebatnya suara gerengan ini hingga menggetarkan seantero tempat. Bersamaan dengan itu wajah si kakek mendadak sontak berubah menjadi tampang seekor macan tutul benaran. Daun telinganya yang lebar berjingkrak. Taring runcing mengerikan mencuat di sudut-sudut mulut. Di bagian bawah tubuhnya muncul ekor panjang yang menyentak-nyentak kian kemari. Lalu “cleeep... cleeppp!” Dari ujung-ujung jari tangan dan kakinya mencuat keluar kuku-kuku panjang, hitam runcing mengerikan. Si kakek kini telah berubah menjadi seekor macan tutul jejadian. Membuat Maithatarun, Bintang dan Bayu tak bergeming ngeri. Arya tak usah ditanya lagi. Jin Patilandak sesaat terkesiap melihat perubahan sosok dan wajah lawannya.

Dalam hati dia yakin bahwa musuh memang berniat hendak menguliti membunuhnya. Dia meludah ke tanah lalu berkata. “Baru hari ini aku meninggalkan hutan Pahitamkelam. Tak kenal orang tak pernah punya musuh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 17

    Jin Tutul Seribu gelengkan kepala. “Tidak mungkin! Sumpah sudah terucap! Tak mungkin ditarik kembali!”“Biasanya orang bersumpah dengan orang lain. Dengan siapa kau bersumpah? Siapa yang menyuruhmu?!” bentak Jin Patilandak.“Kau tak perlu tahu! Kau tak layak bertanya!” jawab Jin Tutul Seribu.“Kalau begitu kutuk sumpah akan menelan dirimu sendiri!” kata Jin Patilandak lalu meludah ke tanah. Dari dua matanya kembali muncul sinar kuning menggidikkan. Dia maju satu langkah. Maithatarun cepat menengahi sambil berseru. Tapi dua orang itu agaknya tak bisa dicegah lagi. Pada saat keduanya sama-sama melesat hendak saling menyerang dan Maithatarun bermaksud hantamkan kakinya kembali ke arah Jin Tutul Seribu, mendadak ada suara teriakan perempuan berkumandang di dalam rimba belantara itu.“Kalian tiga makhluk menyedihkan. Mengapa mencari mati padahal masih ada kehidupan? Sebelum kalian sama menemui ajal dalam ke

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 18

    “Dasar geblek!” kembali Arya menyemprot.“Hai, orangnya cantik namanya pun bagus!” memuji Jin Tutul Seribu. “Aku sendiri dikenal orang dengan panggilan Jin Tutul Seribu.”Si gadis tertawa merdu. “Namamu pun bagus! Cocok dengan keadaanmu!”Jin Tutul Seribu tertawa lebar. Hidung macannya mengembang. “Sekarang kau boleh menyampaikan apa yang hendak kau tanyakan padaku Hai Ruhcinta.”“Pertanyaan pertama, apakah kau pernah mengetahui seorang lelaki bernama Patampi?” Begitu ditanya begitu Jin Tutul Seribu gelengkan kepala.“Sayang kau tak bisa menjawab pertanyaan pertama. Aku beralih pada pertanyaan kedua. Apakah kali pernah mendengar riwayat seorang perempuan bernama Ruhpiranti.”“Ruhpiranti... Ruhpiranti..” Jin Tutul Seribu menyebut nama itu berulang-ulang, sambil pukul-pukul keningnya. “Rasa-rasanya aku memang pernah mendengar nama itu. Tapi lu

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 19

    “Ujar-ujar itu indah dan bagus sekali,” kata Maithatarun. “Artinya dalam dan banyak sekali maknanya bagiku, Akan kuingat baik-baik. Dan aku sangat berterima kasih kau telah memberi tahu ujar-ujar itu padaku.”Gadis bernama Ruhcinta tersenyum. “Sekarang kalau kau bisa menjawab pertanyaan-pertanyaanku tadi?!”“Mengenai orang lelaki bernama Patampi. Puluhan tahun silam dia pernah tinggal di salah satu pelosok terpencil Negeri Kota Jin. Kemudian dia meninggalkan negeri, mengembara mencari ilmu. Kudengar dia menemukan seorang guru sakti dan berhasil mendapatkan berbagai ilmu yang aneh-aneh. Namun dia lenyap begitu saja.”Ketika mendengar ucapan Maithatarun itu walau bibirnya merekah senyum namun sepasang mata bening gadis bernama Ruhcinta kelihatan membesar bercahaya. “Apakah menurutmu dia sudah meninggal dunia Hai orang gagah berkaki batu?” tanya Ruhcinta. Sepasang matanya yang tadi membesar bagus kini meng

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 20

    “Kenapa kau menanyakan orang itu?!” Yang bertanya adalah Jin Tutul Seribu. Ruhcinta tersenyum dan berpaling. Lalu gadis ini geleng-gelengkan kepala. “Jin Tutul Seribu, bukankah aku sudah memintamu agar pergi dari sini?”“Kau tidak bisa mengatur Jin Tutul Seribu! Kau yang harus tunduk padaku Ruhcinta!”Si gadis tersenyum. “Dari pertanyaanmu agaknya kau tahu siapa dan di mana beradanya orang bernama Pajundai itu.”“Aku akan memberi tahu jika kau bersedia ikut aku ke Istana Surga Dunia!” jawab Jin Tutul Seribu.“Kalau begitu kau pergilah duluan ke istana yang kau sebutkan itu. Aku menyusul kemudian!”“Ruhcinta! Aku memang suka padamu! Kecantikan dan tubuhmu yang bagus menggairahkan darahku! Tapi jangan bersikap keras kepala berani membantah! Aku tidak segan-segan menguliti tubuhmu seperti yang akan kulakukan terhadap Jin Patilandak!”“Aku sedih mendengar k

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 21

    “Ilmu kepandaianmu mengagumkan. Gerakanmu selembut penari tetapi mengandung tenaga dalam luar biasa. Kalau aku boleh bertanya siapa kau ini sebenarnya dan siapa gerangan gurumu?”Ruhcinta tersenyum. Dalam hati dia memuji ketajaman mata Maithatarun. Namun dengan merendah dia berkata. “Aku hanya seorang gadis tolol kesasar di Negeri Kota Jin ini. Lagi pula kalau kuberi tahu siapa diriku, mungkin banyak kesulitan yang akan menghadang walau datangnya bukan dari kalian. Karenanya biarlah saat ini Siapa adanya diriku tetap menjadi rahasia. Maithatarun, apakah kau bisa memberi tambahan keterangan mengenai orang bernama Pajundai itu?”“Manusia satu itu tidak kuketahui siapa dia adanya. Tak pernah kudengar nama itu sebelumnya. Maafkan sekali ini aku tidak dapat membantu. Tapi dari ucapan-ucapan Jin Tutul Seribu tadi jelas dia tahu banyak tentang orang itu.”Ruhcinta mengangguk. Tiba-tiba gadis ini mendengar suara orang berucap halus da

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 22

    Sambil pegangi celananya, kali ini dengan dua tangan sekaligus Bintang bangkit berdiri. “Awas kau berani jahil lagi!” kata Bintang sambil delikkan mata pada Bayu. Lalu dia mendongkak memandang ke arah Ruhcinta. “Bolehkah aku menayakan sesuatu?”“Hei…. Apa yang hendak kau tanyakan Hai anak muda yang tingginya selutut?” Sambil berkata Ruhcinta perhatikan sosok Bintang. Pandangannya mendekat dan membesar hingga sesaat kemudian seluruh wajah Bintang berada dalam ruang tatapan matanya. Inilah salah satu kesaktian yang dimiliki si gadis. Yaitu mampu mendekatkan pandangan matanya hingga benda yang jauh atau kecil bisa besar dalam penglihatannya. Berdebarlah dada si gadis ketika melihat bahwa sosok kecil si pemuda ternyata memiliki Wajah yang gagah.“Bintang, orang menunggu pertanyaanmu!” berkata Maithatarun mengingatkan Bintang yang masih belum juga mengajukan pertanyaan dan masih sibuk dengan celananya yang tanggal talin

  • Penguasa Negeri Jin   Rencana Keji – 23

    “Ruhcinta, tiga saudara angkatku ini sebenarnya bukan penduduk Negeri Kota Jin. Mereka datang dasri negeri manusia. Keadaan sosok mereka yang begini kecil menimbulkan kesulitan. Kalau kau melihat sebelumnya mereka tidak lebih dari sejari kelingking. Saat ini, kami tengah berusaha mencari tahu siapa adanya orang pandai yang sanggup membuat mereka bisa menjadi besar seperti kita.”“Ah, sungguh kasihan kalian bertiga…” kata Ruhcinta seraya menatap sayu pada Bintang, Bayu dan Arya.“Kalau saja aku bisa menolong….”“Terima kasih kau memperhatikan kami,” kata Bintang. “Kau sendiri juga punya urusan lebih besar. Jangan memikirkan kami….”Ruhcinta tersenyum. Walau sekilas kembali dia menatap mesra ke arah Bintang. “Para sahabat, aku pergi sekarang.” Sekali berkelebat gadis cantik bertubuh tinggi dan ramping itupun lenyap dari tempat itu. Arya dan Bayu jatuhkan diri ke tan

  • Penguasa Negeri Jin   89. Akhir Derita – 1

    DIATAS cabang paling rendah pohon di hadapan si nenek, tergantung satu sosok tubuh perempuan. Seutas tambang menjirat lehernya yang mulai membusuk. Di dada perempuan ini ada sebuah kantong terbuat dari jerami. Kantong itu bergerak-gerak seolah ada sesuatu yang hidup di dalamnya. Curahan air hujan yang mengguyur sekujur tubuh mayat tergantung itu mengucur deras ke bawah, melewati kaki dan jatuh ke tanah. Si nenek seperti beku kaku, memandang melotot, berusaha, memperhatikan wajah perempuan yang tergantung itu. Dia tersentak ketika tiba-tiba dari dalam kantong jerami melesat suara tangis bayi. Si nenek tersadar.“Ada orok di dalam kantong itu!” Si nenek terlonjak. Kaki kiri dibanting ke tanah. Saat itu juga tubuhnya melayang ke atas. Tongkat di tangan kanan berkelebat. “Craasss!” Tali yang mengikat kantong jerami ke tubuh mayat putus. Mayat tergantung bergoyang-goyang. Di lain kejap si nenek sudah menjejakkan kakinya kembali di tanah. Di bawah pohon besa

Bab terbaru

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 23

    Tak lama, dua sosok tinggi besar muncul. Entah darimana asal keduanya datang. Tapi kedatangan kedua sosok ini membuat orang-orang yang ada ditempat itu langsung bersujud dihadapan keduanya, sosok keduanya begitu amat besar bahkan 2x besarnya dari ukuran manusia biasa. Keduanya tampak mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pertapa. Di sisi lain, Zaynpun tampak memperhatikan kedua sosok besar yang kini tengah mendatanginya dan berhenti beberapa langkah dihadapannya. Kini kedua belah pihakpun sudah saling berhadapan dan terlihat jelas perbedaan diantara keduanya, sosok Zayn yang kecil berbanding sosok keduanya yang berdiri dihadapan Zayn. Sementara itu, salah satu dari kedua sosok besar itu tampak berpaling kearah sosok si pemimpin yang telah tewas dengan golok hitam yang menancap didadanya. “Bawa dia pergi dari sini!” ucap salah satu dari kedua pria besar itu. Para anak buah si pemimpin yang tersisa dengan cepat menggotong pemimpin mereka dan pergi meninggalkan tempat itu. Semen

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 22

    “Tendangan Berputar! Hyyaaa!”. tubuh Zayn berubah menjadi satu putaran cepat kearah para penyerangnya, dan ;“Dess...desss...dessss.......akhh....akkkkkhhhhh...”. dalam sekejap saja belasan orang yang tersisa sudah terlempar dan terkapar ketanah akibat serangan dasyat yang dilancarkan oleh Zayn dan kini dengan mantapnya Zayn kembali turun ketanah. Kini yang tersisa hanya si pemimpin saja lagi yang saat itu masih sangat terkejut melihat belasan anak buahnya kini sudah terkapar disana sini.Kini barulah terbuka matanya, kalau pemuda yang dianggapnya masih begitu ingusan itu bukanlah orang sembarangan dan hal ini cukup disadarinya, tapi untuk pergi melarikan diri dari tempat itu tak mungkin dilakukannya, bagaimana tanggapan teman-teman dan anak buahnya kelak jika dia sebagai seorang pemimpin harus melarikan diri dari pertarungan.Maka satu keputusanpun diambil.Weeeerrrr...! Weeeerrrr...!Pemimpin ini terlihat memutar golok dit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 21

    “Ha ha ha! kau tak akan bisa lari dari golok pencabut rohku ini, bersiaplah kau untuk ma...”. belum lagi si pemimpin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja sosok pemuda yang tadinya masih berada beberapa langkah didepannya kini sudah berada dihadapannya, bahkan ;Desss...!!!Satu tendangan cepat telah menghantam wajahnya, hingga langsung membuat si pemimpin ini langsung terlempar jauh. Kejadian yang begitu amat cepat ini tentu saja sangat mengejutkan para anak buahnya, karena sedikitpun mereka tadi tidak melihat kapan pemuda yang saat itu masih berada beberapa tombak dari pemimpin mereka bergerak, tahu-tahu kini pemimpin mereka sudah terkapar ditanah dan kini dengan susah payah terlihat bangkit. Walau terkejut karena mendapati serangan yang sungguh tidak terlihat olehnya, tapi si pemimpin terlihat menggeram marah, apalagi saat melihat pemuda yang masih berusia ingusan itu tampak cengar cengir saja menatap kearahnya..“Hei! ayo cepat serang dia

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 20

    Serangan balik Zayn langsung menjatuhkan beberapa orang lawannya. Beberapa jurus berikutnya, satu demi satu para penyerangnya jatuh. Melihat hal ini Si pemimpinpun baru menyadari kalau saat ini lawan yang dihadapinya bukanlah pemuda biasa, maka ;“Mundur!”. perintahnya lagi, dan dengan serentak sisa-sisa anak buahnya langsung melompat mundur.Kini si pemimpin kembali menyerang kearah Zayn, dengan menggunakan sebilah golok berwarna hitam ditangannya. Sekali lihat saja, Zayn tau, kalau golok itu berbahaya, karena sangat berbeda dari golok-golok biasanya, maka Zayn pun tak ingin setengah-setengah lagi menghadapi lawannya. Pertarungan sengitpun terjadi diantara keduanya.Sementara itu. Si youtuber yang sejak tadi terus merekam secara live perkelahian itu, tampak tak berkomentar lagi. Mulutnya ternganga. Kaget dan juga kagum. Baru kali ini dia melihat perkelahian seperti itu, perkelahian yang menurutnya hanya ada di TV-TV. Tapi sekarang justru live diliha

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 19

    Bukan saja para anak buahnya yang kaget melihat pemimpin mereka dapat dikalahkan hanya dalam satu gebrakan saja, tapi sang gadis yang saat itu juga tengah memperhatikan pertarungan tersebut juga terkejut. Walaupun dia melihat Zayn seperti melakukan gerakan yang asal-asalan, tapi justru membuat pertahanan Si pemimpin jebol.“Apakah hanya itu kemampuan pemimpin kalian?”. ucap Zayn lagi dengan nada mengejek. Hal ini membuat Si pemimpin geram bukan kepalang.“Serang dia!”. teriak Si pemimpin memberikan perintah kepada para anak buahnya. Dengan serentak para anak buahnya yang berjumlah belasan orang itu langsung menyerang kearah Zayn. Ditempatnya, sang gais terkejut melihat belasan lelaki itu menyerang kearah Zayn, sang gadis ingin membantu, tapi segera diurungkan niatnya saat melihat pemuda itu tampak seperti tenang-tenang saja, walaupun serangan gerombolan lelaki itu sudah semakin dekat kearahnya.Sementara itu, di salah satu sudut tenggara

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 18

    “Pergi! Tinggalkan aku!” teriak si gadis“Maafkan kami tuan putri, tuanku maharaja memerintahkan untuk membawa tuan putri kembali”“Sudah kubilang. Aku ingin jalan-jalan dulu di negeri manusia ini, kalian kembali saja. Katakan pada ayahanda raja seperti yang aku katakan pada kalian” bentak sigadis dengan mata melotot“Maafkan kami tuan putri, tolong jangan mempersulit kami. Kalau kami kembali tanpa membawa tuan putri bersama kami. Tuanku maharaja pasti akan memancung kepala kami semua” kata seorang laki-laki yang berparas cukup sangar yang sepertinya merupakan pemimpin dari gerombolan lelaki tersebut.Sebelum perdebatan makin panjang, diantara mereka. Tiba-tiba saja perhatian mereka terpecahkan saat seorang pemuda yang datang dengan tergopoh-gopoh kearah mereka dengan mendorong motornya.Pemuda yang tak lain adalah Zayn itu, segera memarkirkan motornya tak jauh dari si gadis. Lalu dengan setengah berl

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 17

    Beberapa hari setelah Una Lyn mendatangi Zayn dengan cara yang sangat mengejutkan. Kini Zayn baru saja pulang dari tempat temannya dengan mengendarai skuter maticnya. Di tengah jalan, hampir-hampir saja Zayn harus mendorong motornya, karena kehabisan bensin, untunglah masih ada warung yang buka yang menjual bensin. Biarpun harganya sedikit mahal daripada pom bensin, tapi Zayn tetap bersyukur, karena ditengah malam begini masih ada yang buka.Setelah mengisi full tangki bensinnya, Zayn kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang kerumahnya, sepanjang jalan yang dilewatinya, hanya sesekali Zayn berpapasan dengan mobil truk pengangkut batu bara. Di depan sana, sebentar lagi Zayn akan melewati sebuah pemakaman umum yang menurut penuturan orang-orang sangat angker, karena terlihat penampakan disekitar area pemakanan ditengah malam oleh orang-orang yang melewati tempat itu.Saat sudah semakin mendekati pemakaman umum tersebut, Zayn mulai memacu lari motor maticnya sedikit

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 16

    “Kau satu-satunya orang yang berhasil membunuh Jin Muka Seribu” kata Una Lyn lagi. Kali ini wajah Zayn kembali berubah mendengarnya.Terbayang diingatan Zayn, saat-saat sebelum dirinya tersedot kembali ke dunia manusia, Zayn sempat menghantam Jin Muka Seribu dengan tapak petirnya dan dengan telak menghantam kening Jin Muka Seribu. Jin Muka Seribu tewas dengan wajah hancur tak berbentuk lagi.“Kini, namamu sangat terkenal di negeri jin Zayn, bahkan sampai ke telinga tuanku maharaja”. Sambung Una Lyn lagi, Zayn tetap diam mendengarkan. “Tuanku maharaja mengutusku kemari untuk membawamu kembali ke negeri jin. Sepertinya, tuanku maharaja ingin mengangkatmu sebagai prajurit kehormatan di negeri jin, Zayn”“Aku, Baron dan Bayu datang ke negeri jin adalah untuk menyelamatkanmu dan Surya. Aku senang mendengar dan melihat kau dan surya selamat, Lyn. Kini aku tak memiliki alasan lagi untuk kembali ke negeri jin”Wajah

  • Penguasa Negeri Jin   206. Bagian 15

    Saat jubah dikepala itu terbuka, terlihatlah seraut wajah cantik jelita, memandang kearah Zayn dengan penuh senyum.“Una Lyn..!” ucap Zayn tanpa sadar dengan kedua mata membesar saat mengenali sosok yang kini tengah berdiri dihadapannya.“Apa kabar Zayn?” tanya sosok jelita itu yang memang tak lain adalah Una Lyn.“B-baik...” entah kenapa tiba-tiba Zayn menjadi gugup.Una Lyn tersenyum melihat kegugupan Zayn, lalu dengan senyum semanis madu. Una Lyn mengambil duduk dihadapan Zayn dan dengan lembut menggenggam tangan Zayn.“Syukurlah kau masih ingat denganku, Zayn” katanya lembut“A-apa yang terjadi padamu Lyn, dimana Surya?”Una Lyn terlihat menarik nafas panjang, lalu kemudian berkata ; “Surya sudah tidak bersamaku lagi Zayn”.Wajah Zayn memucat mendengar hal itu. “Maksudmu, Surya sudah meninggal?”“Oh tidak! Tidak Zayn, Surya masi

DMCA.com Protection Status