Beranda / Romansa / SUAMI ONLINE / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab SUAMI ONLINE: Bab 61 - Bab 70

95 Bab

Bab 28 C

SUAMI ONLINE 28 C      Oleh: Kenong Auliya Zhafira   "Mas, kamu, kok, main tutup aja? Ini belum waktunya," protes Kenes sembari menghentikan langkah Yuyun yang hendak berdiri. Akan tetapi, Danesh justru memberi kode sebaliknya. Membuat Yuyun semakin bingung harus membuka atau menutup. "Haish! Jadi, ini mau tutup apa buka?!" tanya wanita yang mungkin tengah menahan kesal. "Tutup, Yun! Hari ini aku ingin bersantai ria. Sekali-kali duduk begini. Biar mirip kencan berdua." Keputusan Danesh menjadi akhir dari perdebatan.  Kenes menarik napas panjang mendapati sikap prianya lain dari biasa. Malam ini terlihat seperti bukan dirinya. Yuyun beranjak dan segera membalik kertas yang menggantung di hendel pintu. Kemudian ikut duduk kembali di depan mereka.
Baca selengkapnya

Bab 29 A

SUAMI ONLINE 29 A     Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Memahami wanita memang memerlukan waktu yang tidak akan ada habisnya. Pria masih membutuhkan kepekaan luar biasa untuk bisa tahu perubahan emosi wanita. Tidak gampang cepat mengerti apa yang wanita inginkan. Kadang sesuatu yang sudah diusahakan bisa mendapat hasil tidak sesuai harapan. Danesh masih tidak tahu letak kesalahannya di mana hingga Kenes menangis. Padahal ia sudah bersusah payah membuat kejutan. Kedua karyawannya memilih diam dan melihat. "Sayang ... kok, malah nangis? Maaf, kalau jemputnya terlalu awal. Aku sengaja ingin memberi kejutan. Atau kamu nggak suka sama isi kotaknya?" Danesh berusaha mencari tahu alasan sang istri tidak memberi ciuman atau sekedar ucapan terima kasih untuk usahanya. Kenes menghapus air
Baca selengkapnya

Bab 29 B

SUAMI ONLINE 29 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira     "Em ... nggak beli, Sayang ... tapi dikasih Mama. Kalau misal nanti kamu nggak suka, biar aku beliin yang sesuai gambar kemarin," jelas Danesh sembari melajukan motornya dengan kecepatan pelan, agar suaranya bisa terdengar jelas. "Oh ... nggak apa-apa, Mas. Sekilas tadi kayaknya bagus, kok. Aku suka." Kenes mengeratkan pelukan sebagai tanda dirinya menerima apa pun dengan hati bahagia. Motor mulai memasuki gang pertigaan dan berhenti tepat di rumah. Kenes turun dan membukakan pintu garasi, kemudian sang pria masuk dan memarkir motornya.  Menjadi hal biasa apabila pulang dari berakifitas, mereka saling menunggu untuk membersihkan diri. Setelah itu, sang wanita menunggu prianya melakukan empat rekaatnya dengan rebahan manja di tempat tidur. Kotak ha
Baca selengkapnya

Bab 30 A

SUAMI ONLINE 30 A   Oleh: Kenong Auliya Zhafira  Pertanda tentang hidup bisa hadir lewat mana saja, bisa dari mimpi atau pun firasat. Semua itu saling berkaitan erat antara mimpi dan apa yang akan terjadi pada manusia itu sendiri. Namun, tidak semua mimpi itu sebagai firasat. Bisa saja itu hanya bunga tidur semata yang tidak berarti apa-apa, apalagi petunjuk dalam hidup. Wanita yang semalam bermimpi itu masih tidak percaya akan kaitan yang didengarnya. Karena mimpi membeli dan memakai gelang belum tentu pertanda kehamilan. Ia masih berpikir itu hanya dirinya yang terlalu mendamba. Namun, perkataan orang tua kadang banyak faedahnya. Karena sejatinya firasat itu memang benar adanya.  "Maksud Bu Hesti gimana ya? Kok, bisa mimpi gelang diartikan akan hamil?" tanyanya sembari bangkit dari kursi menyambut kedatangan wanita yang pernah menyaksikan pernikahannya. B
Baca selengkapnya

Bab 30 B

SUAMI ONLINE 30 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira    Kedua karyawan yang baru saja jadian semakin terlihat mesra saat bekerja. Perhatian dan bantuan tanpa diminta seakan menjadi hal romantis bagi mereka. Tidak ada salahnya menyelam sambil minum air, yakni bekerja sambil berkencan.  Sebagai orang yang menghabiskan waktu dari pagi hingga malam di tempat kerja menjadikan Anto harus bisa memanfaatkan kesempatan. Karena berkencan itu tidak melulu soal tempat, melainkan tentang kebersamaan. Pokoknya apa pun itu pria sejati tidak akan membuat wanitanya kelelahan fisik dan hati. Kenes bahagia melihat mereka saling bekerja sama melebihi dari biasanya. Senyum keduanya terlihat bahagia, persis seperti dirinya yang selalu bahagia bersama Danesh. Setelah warung dalam mode buka, mereka kembali berdiam sesuai keahliannya. Kenes
Baca selengkapnya

Bab 30 C

SUAMI ONLINE 30 C   Oleh: Kenong Auliya Zhafira  "Selamat menghuni dalam perut sempit Ibu, calon Danesh junior. Terima kasih sudah mau mendekat pada wanita sekeras aku. Ibu janji akan lebih perhatian padamu," lirihnya dengan tangan yang terus mengusap perut. Kenes membuang air seni dalam wadah, lalu memasukkan bekas wadah ke tempat sampah di sebelah kamar mandi. Hasil dari alat tes kehamilan, ia masukkan ke saku bajunya. Ia ingin memberi kejutan untuk Danesh, suaminya jika sudah berada di rumah. Sementara hasil itu ia simpan ke dalam tas. Kemudian kembali menyibukkan diri dalam pekerjaan hingga nanti malam menghabiskan waktunya. ~ Di tempat lain, Danesh juga disibukkan dengan hal yang sama. Merawat semua sayuran dan meladeni para pembeli yang selalu kebanyakan perempuan. Bersama dengan sang ayah pekerjaan menjadi lebih t
Baca selengkapnya

Bab 31 A

SUAMI ONLINE 31 A  Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Kehadiran sesuatu yang ditunggu tanpa pemberitahuan rasanya sungguh luar biasa. Berbagai rasa berkecamuk dalam dada.  Kejutan yang diberikan sang istri sukses membuat dirinya terdiam tanpa kata.  Malam ini mungkin menjadi malam paling indah bagi keduanya. Karena kelengkapan rumah tangganya sebentar lagi akan sempurna. Banyak doa dan harapan yang akan mereka wujudkan suatu saat nanti. Dua garis merah yang terlihat jelas oleh mata, membuat Danesh seakan mendapat hadiah termewah dan istimewa.  "Ini beneran, Sayang?" tanyanya masih tidak percaya.  Kenes mengangguk sebagai jawaban, lalu memberikan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya. "Jadi kalau nanti aku tambah cerewet dan sering teriak, kamu nggak apa-ap
Baca selengkapnya

Bab 31 B

SUAMI ONLINE 31 B   Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Danesh menyentuh sejenak kedua tangan yang berada di perutnya. Dingin. Seolah tahu wanitanya kedinginan, ia menuntun tangan kiri Kenes masuk ke saku jaket dan menggenggamnya. Sedangkan tangan satunya bersembunyi sendiri di balik tempat yang sama. "Masih dingin nggak?" tanya sang pria sembari melirik ke belakang. "Udah enggak. Makasih."  "Sama-sama, Sayang ...." Setelah memastikan tangan Kenes tidak berubah menjadi es, Danesh kembali fokus ke jalanan. Langit di sekitar sudah mulai membiru, meski kabut masih menghalangi pemandangan sekitar. Sebenarnya arah jalan orang tua Kenes hampir sama ke rumahnya. Hanya masih lurus hingga pertigaan lalu ambil jalan kiri. Melewati area persawahan yang menghijau menjadi pemandangan sejuk di setiap t
Baca selengkapnya

Bab 31 C

SUAMI ONLINE 31 C   Oleh: Kenong Auliya Zhafira   Suara ketukan pintu dari luar membuat keduanya melepaskan kecupan. Mereka lupa kalau sekarang sedang berada di rumah orang lain. Sejenak mata mereka bertemu, lalu tersenyum bersama. Keduanya kembali duduk seperti tidak pernah terjadi apa-apa. "Nes ... sarapan dulu!" teriak suara wanita yang sangat dikenal Kenes.  "Iya, Bu!"  "Ajak mantu sekalian."  Setelah mengatakan itu, suara sang ibu tidak terdengar lagi. Bahkan langkah kakinya hanya tertangkap samar oleh rungu wanita yang masih berada di kamar. "Sarapan dulu, Mas. Gara-gara kamu, aku nggak bantuin Ibu. Kan, kasian," ucapnya seraya berdiri. Danesh hanya tersenyum, lalu memeluk Kenes dari belakang dan berkata, "Maaf ...." "Ya, uda
Baca selengkapnya

Bab 32 A

SUAMI ONLINE 32 A    Oleh: Kenong Auliya Zhafira     Kejadian tidak menyenangkan apalagi menorehkan luka terkadang membuat hati ingin menjauh dan berharap tidak bertemu lagi. Namun, itu bukanlah sikap seorang Kenes Nismara. Manusia ditakdirkan memiliki akal dan ego yang saling berkaitan. Walaupun kadang tidak sejalan, tetapi pada kisah akhir mereka akan sama-sama berpikir sesuai porsinya. Kenes tidak mau menjadi seorang pendend*m meski hatinya pernah ingin mem*ki. Ia sadar karena setiap manusia berhak memiliki kesempatan mengubah diri menjadi lebih baik. Jangankan Ratan, dirinya saja masih terus berusaha. "Kita dateng nggak, Mas?" Kenes mengulang lagi pertanyaannya. Membuat Danesh sedikit terkejut. Matanya masih melihat tanggal yang tertulis.  "Terserah kamu ... kalau pengen dateng, ya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status