SUAMI ONLINE 31 C
Oleh: Kenong Auliya Zhafira
Suara ketukan pintu dari luar membuat keduanya melepaskan kecupan. Mereka lupa kalau sekarang sedang berada di rumah orang lain. Sejenak mata mereka bertemu, lalu tersenyum bersama. Keduanya kembali duduk seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
"Nes ... sarapan dulu!" teriak suara wanita yang sangat dikenal Kenes.
"Iya, Bu!"
"Ajak mantu sekalian."
Setelah mengatakan itu, suara sang ibu tidak terdengar lagi. Bahkan langkah kakinya hanya tertangkap samar oleh rungu wanita yang masih berada di kamar.
"Sarapan dulu, Mas. Gara-gara kamu, aku nggak bantuin Ibu. Kan, kasian," ucapnya seraya berdiri.
Danesh hanya tersenyum, lalu memeluk Kenes dari belakang dan berkata, "Maaf ...."
"Ya, uda
SUAMI ONLINE 32 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraKejadian tidak menyenangkan apalagi menorehkan luka terkadang membuat hati ingin menjauh dan berharap tidak bertemu lagi. Namun, itu bukanlah sikap seorang Kenes Nismara. Manusia ditakdirkan memiliki akal dan ego yang saling berkaitan. Walaupun kadang tidak sejalan, tetapi pada kisah akhir mereka akan sama-sama berpikir sesuai porsinya.Kenes tidak mau menjadi seorang pendend*m meski hatinya pernah ingin mem*ki. Ia sadar karena setiap manusia berhak memiliki kesempatan mengubah diri menjadi lebih baik. Jangankan Ratan, dirinya saja masih terus berusaha."Kita dateng nggak, Mas?" Kenes mengulang lagi pertanyaannya. Membuat Danesh sedikit terkejut. Matanya masih melihat tanggal yang tertulis."Terserah kamu ... kalau pengen dateng, ya
SUAMI ONLINE 32 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraKetika lamunan wanita yang kini memiliki hubungan serius tengah terbang ke awan, tiba-tiba Anto berdiri di depannya. Mungkin habis membuang sesuatu. Terlihat tangan kirinya memegang kotak sampah. Sedangkan tangan kanannya menggenggam kertas berwarna biru muda. Matanya tertarik ingin tahu apa isinya."Itu apa?" tanya Yuyun sambil menunjuk ke arah pria yang kini naik tingkat di hatinya."Ini? Sekilas sih, mirip undangan." Anto mengangkat tangannya di depan wajahnya sendiri."Iya tahu! Dari siapa?"Anto mengangkat kedua bahunya karena tidak tahu undangan itu dari siapa. Ia hanya melihat inisal huruf yang menghiasi bagian depan undangan. Yuyun mengambil dan membacanya. Ternyata dirinya juga mendapat undangan dari Ra
SUAMI ONLINE 32 C Oleh: Kenong Auliya Zhafira Perjalanan pulang kali ini berbeda dari biasanya, karena warna langit masih biru. Biasanya mereka pulang jika langit sudah menggelap. Demi kehidupan baru yang begitu dinanti, mereka memutuskan mengubah semua jadwal kegiatan sehari-hari. Pulang ke rumah lebih awal, menjaga kesehatan dan makan makanan yang bergizi. Mereka juga istirahat malam setelah menunaikan empat rekaatnya. Memejamkan mata sambil memeluk sang pria kini menjadi candu bagi Kenes. Karena hanya bersamanya saja mampu memberikan kekuatan untuk melewati semua mimpi baik maupun buruk. ~ Hari ini adalah hari yang sibuk bagi pasangan calon ibu. Karena mereka harus menghadiri undangan pernikahan Silviana dan Ratan. Semua terasa begitu mendadak. Padahal perkenalan mereka tergolong singkat. Namun, jika Tuhan telah menetapkan, maka manusia tinggal menjalank
SUAMI ONLINE 33 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraKejujuran memang penting dalam setiap hubungan. Akan tetapi, tidak semua apa yang terjadi dalam diri sendiri harus diceritakan pada orang lain termasuk orang tua. Apalagi jika status sudah menikah. Sudah menjadi komitmen mereka untuk tidak membagi masalah rumah tangga pada orang tua. Karena ada saatnya masalah itu diselesaikan sendiri agar lebih mendewasakan diri. Selain itu, terkadang ada perasaan ingin membagi momen bahagia daripada kesedihan.Begitu juga dengan Kenes. Ia tidak mau membuat orang tua khawatir dengan masalahnya. Lebih baik diselesaikan sendiri dengan kemampuan dan bantuan tetangga sekitar. Lagian tentang ini sudah menjadi bagian dari masa lalu.Kenes masih tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan mertuanya. Ia tidak mungkin menceritakan semuanya."Mama nggak u
SUAMI ONLINE 33 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraEnam bulan kemudian ....Hidup itu terus berjalan maju. Waktu juga berputar tanpa henti. Mereka seakan mengerti kalau manusia itu terus berproses, termasuk usia kehamilan. Tanpa terasa, Kenes berhasil melewati trimester hamil muda dengan baik. Meski terkadang ingin ini dan itu, tetapi sebagai suami siaga Danesh bisa memposisikan dengan baik. Berbagai vitamin dan susu ibu hamil selalu menenami agar kelengkapan gizi Danesh junior di dalam perut bisa terpenuhi.Berita kehamilannya pun mulai menyebar di kalangan tetangga dan warung. Banyak yang mendoakan kelancaran dan keselamatan untuk keduanya. Bahkan Yuyun sampai menitikkan air matanya melihat kehidupan Mbak Bos yang sekarang diselimuti banyak perhatian kasih sayang dari teman hidupnya. Berbeda dengan dulu yang waktunya hanya sibuk untuk bekerja dan bekerja.
SUAMI ONLINE 33 C Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Ya, Allah ... Jangan, diajak bicara terus, Mas ... bayinya ngasih tendangan lagi," keluh Kenes sambil mengusap perutnya dan menahan rasa yang entah apa. Bisa merasakan nikmat seperti ini di usia sekarang adalah anugerah terindah. Sang pria terkekah mendengar keluhan wanita yang sudah mulai susah untuk duduk dan berdiri. Oleh karena itu, Danesh ingin memperlakukan wanita di sebelahnya secara spesial. Karena raganya telah rela menahan beban dan sakit yang mungkin akan mempertaruhkan nyawanya suatu saat nanti. Danesh mengecup pucuk kepala istrinya, lama. Kemudian mengusap pipinya lembut. "Kita bobo ya? Udah malem, nggak baik begadang buat ibu hamil," titahnya. Kenes mengangguk. Lalu tidur dengan posisi miring menghadap pria terhebat dalam hidupnya. Senyum keduan
SUAMI ONLINE 34 A Oleh: Kenong Auliya Zhafira Hati dan pikiran akan tidak sejalan jika mengetahui sesuatu yang berharga dalam hidup ada perbedaan. Biasa aktif tapi tiba-tiba tidak ada pergerakan sama sekali. Hal itu pasti membuat hati menjadi kalut dan panik. Kenes terus memanjatkan doa dalam hatinya untuk janin di perutnya agar baik-baik saja. Tangannya mengusap perutnya berkali-kali sampai Danesh datang membawa jaket untuk menutupi tubuhnya. Ia tidak sanggup jika harus kehilangan sekarang. Kehadirannya adalah penantian panjangnya selama ini. "Sabar, ya, Nak ... sebentar lagi kita ketemu dokter," ucap Kenes lirih sembari berjalan menuju teras depan. Kepalanya melupakan berbagai agenda acara untuk tujuh bulanan yang tinggal menghitung hari. Sedangkan sang pria mengeluarkan motor dari garasi, l
SUAMI ONLINE 34 B Oleh: Kenong Auliya Zhafira "Nomor antrian 10, atas nama Ibu Kenes Nismara. Silakan masuk ke ruang periksa." Wanita yang terlihat masih muda itu menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Kenes bangkit berdiri dituntun sang pria. Beberapa pasang mata ada yang melihat kelakuan mereka dengan senyum kagum. Mungkin baru pertama melihat pasangan suami istri yang begitu romantis. Ya, bagi Kenes pria yang sekarang sedang menggandeng tangannya adalah pria paling romantis di seluruh dunia menurut versinya. Menjaga setiap waktu adalah hal yang diutamakan olehnya. Danesh menatap sekeliling ruangan sembari menuntun sang istri agar berbaring di brankar. Di samping brankar ada layar monitor terhubung dengan alat yang ia tidak tahu namanya. Bahkan layar LCD berukuran sedang terpajang
SUAMI ONLINE 44 C Last Episode Oleh: Kenong Auliya Zhafira Sementara di tempat prasmanan, Kenes melihat romantisnya Ratan mengambil banyak makanan untuk Silviana yang tengah merasakan ngidam. Ternyata ia bisa menjadi suami siaga. Meski pesonanya masih kalah jauh dibanding Danesh–suaminya. Setelah puas menikmati hidangan acara, Kenes memutuskan pulang. Apalagi Athalla terlihat mengantuk. Kasian kalau harus tidur dalam gendongan. Keduanya berpamitan, lalu meninggalkan acara. Danesh sengaja melajukan motor kecepatan sedang agar sampai ke rumah dengan cepat. Hanya sepuluh menit akhirnya mereka bisa menidurkan Athalla di kamar. Tubuh mungilnya menggeliat merasakan pergerakan. Suasana kamar yang sejuk membuat tidurnya kembali anteng. "Mas, tungguin ya ... aku mau ganti baju dulu," pinta Kenes sembari menuju ke lemari untuk
SUAMI ONLINE 44 BLast EpisodeOleh: Kenong Auliya ZhafiraWanita yang tampah menahan air matanya menjawab penuh binar bahagia. "Wah, makasih, Mbak Bos!"Inilah yang membuat Yuyun bertahan di sini. Mempunyai juragan royal dan tidak pelit. Selain itu kepercayaan yang diberikan itu penuh totalitas. Kali ini mereka bisa bertemu dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Bahkan banyak kebaikan yang menyertai kehidupan mereka.Kebahagiaan mereka bertambah kali lipat kala mendapati kedatangan orang tua dan mertuanya. Mereka terlihat tengah berjalan memasuki warung. Setelah menangkap gerombolan orang yang dikenal, mereka menghampiri dengan binar penuh kerinduan.Athalla yang tengah anteng dalam gendongan mendadak tertawa mendapati ciuman bertubi-tubi dari kedua neneknya."Ibu ke sini, kok, nggak bilang
SUAMI ONLINE 44 ALast EpisodeOleh: Kenong Auliya ZhafiraMelihat orang yang telah lama tidak bertemu dengan penampilan berbeda pasti merasa terpesona. Apalagi jika itu mengarah hal lebih baik. Ditambah lagi itu adalah sesuatu yang memang menjadi kewajiban wanita muslim.Yuyun masih menatap takjub kecantikan Mbak Bosnya. Ada keinginan merayap ke hati jika nanti sudah siap lahir batin berpenampilan seperti wanita panutannya dalam bekerja.Rasa haru tersingkir untuk menyapa kehadiran pemilik warung seblak yang tiap hari bertambah ramai."Ya, Allah, Mbak Bos! Tambah cantik aja tidak bertemu berbulan-bulan. Dari tadi kenapa nggak bilang, malah diem aja!" protes Yuyun sambil melepaskan pelukan. Kemudian beralih menatap bayi mungil yang tengah memperhatikannya dengan seksama. Seperti ada rasa takut bertemu orang baru."Dika
SUAMI ONLINE 43 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraEnam bulan kemudian ....Athalla yang kini berusia enam bulan lebih terlihat menggemaskan. Momen terbaik perkembangan Athalla menjadi memori yang tidak akan terlupakan oleh keduanya. Bagaimana lelahnya begadang dan memahami tangisannya menjadi pengalaman melelahkan tapi membahagiakan.Mereka saling bahu membahu menjaga buah hati bergantian. Ketika Kenes membersihkan diri, maka Danesh bertugas menjaga anaknya. Mengajak bercanda dan bermain cilukba telah menjadi candu yang mengembalikkan rasa penat."Sayangnya Ayah, sekarang udah bisa ketawa ... bajunya juga bagus, jadi tambah ganteng," puji Danesh sembari menciumi perut Athalla. Suara tawanya terdengar begitu bahagia.Kenes yang baru selesai mandi menjadi gemas dengan tingkah suaminya. Ia s
SUAMI ONLINE 43 AOleh: Kenong Auliya ZhafiraMendapat menu sarapan lain dari biasanya, rasanya sedikit menurunkan nafsu makan. Hidup sekarang bukanlah seperti zaman orang tuanya. Di mana sudah banyak kemajuan di bidang teknologi dan ilmu kesehatan. Akan tetapi, sekarang harus disuguhkan kehidupan yang sama seperti ibunya dulu.Kenes menatap isi meja makan. Meski rasa masakan ibunya selalu menjadi juara di hati, tetapi jika harus menu seperti ini setiap hari dipastikan bosan.Sang ibu yang tiba-tiba berdiri di belakangnya mengamati gerak anaknya. Ia tahu kalau menu sarapannya pasti tidak sesuai selera."Kenapa hanya diliatin? Ayo, sarapan. Biar ASI kamu lancar," ucap wanita yang melahirkannya 32 tahun lalu.Kenes menoleh, menatap sang ibu. "Apa cuma ini, Bu? Masa sayur bening sama rebusan tempe?" keluhnya.
SUAMI ONLINE 42Oleh: Kenong Auliya ZhafiraKekuatan memberi senyum pada pasangan kadang bisa menjadi penyemangat diri sendiri untuk terus berjuang melawan ribuan luka. Melihat pasangan menangis bukan hal yang ingin dilihatnya saat ini.Kekuatan itu mampu memberi sugesti positif untuk tetap bertahan menghadapi berbagai macam keadaan. Walaupun dalam kondisi terlara sekali pun.Kenes yang mulai menemukan kembali kekuatannya langsung fokus pada arahan Bu Rose. Tekadnya berjuang perlahan membara demi kehidupan yang didambakan keluarga. Memiliki buah hati sebagai penerus adalah imipan bagi setiap perempuan. Sedangkan dirinya hanya tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan malaikat kecil."Sekali lagi ya, Mbak ... tarik napas dalam ... lalu mengejan." Bu Rose tidak lelah memberi arahan.Kenes menghirup napas sedalam mu
SUAMI ONLINE 41Oleh: Kenong Auliya ZhafiraMerasakan sakit luar biasa pertama kali karena proses spesial menjadi seorang ibu merupakan pertaruhan hidup dan mati. Di mana harus berjuang memberikan kehidupan baru tanpa memedulikan kehidupannya sendiri.Kenes tengah merasakan awal perjuangan itu. Perut yang semakin terasa kencang dan sakit dalam durasi lebih lama membuat perasaan tidak menentu. Apalagi ditambah tidak ada orang yang dikenal melewati depan rumahnya.Kepala Kenes sudah dipenuhi berbagai pikiran buruk. Daripada menunggu orang lain, lebih baik ia masuk mengambil ponsel dan menghubungi sang suami. Namun, baru saja berbalik rungunya mendengar suara yang cukup dikenalnya."Mbak Kenes ... Mbak Kenes ... Mbak, nggak apa-apa? Apa perutnya sakit?" Bu Hesti mengelus lengan wanita di
SUAMI ONLINE 40Oleh: Kenong Auliya ZhafiraDebaran dada akan selalu mewarnai jika berbicara soal hubungan. Rasa semakin bergelora dan tidak menentu meski hanya lewat tatapan mata. Momen indah dalam rumah tangga yang tidak akan pernah habis memberikan sensasi istimewa untuk sebuah keharmonisan.Kenes tahu betul jika prianya kini ingin membuktikan ucapannya. Senyum itu terlihat nyata, menyiratkan satu gairah cinta. Akan tetapi, semua itu tertahan karena keadaan yang tidak lagi sama seperti dulu. Ada sesuatu yang lebih membuatnya berharga dari apa pun. Namun, sorot matanya seolah mengunci setiap gerakannya.Pria di depannya kian mendekat, hingga embusan napasnya terasa hangat menerpa wajah. Kenes menggenggam erat bajunya ketika bibir yang sering menyesap manis madu hampir menempel di atas bibirnya.Danesh t
SUAMI ONLINE 39 BOleh: Kenong Auliya ZhafiraKenes mengerutkan dahi, memikirkan ucapan wanita yang seperti ibunya sendiri. "Em ... kalau perutnya ke bawah pertanda itu kah? Memang bulan ini udah sembilan bulan jalan," terangnya sembari menatap wajah Bu Hesti yang terlihat jelas guratan kerutan di matanya.Bu Hesti mengangguk sebagai jawaban. Banyak doa terselip dalam malamnya untuk kesehatan keluarga kecil Mbak Kenes. Sedetik kemudian, Bu Hesti berjalan mendekat sambil membisikkan sesuatu. "Satu rahasia lagi biar bayinya mau cepat keluar," ucapnya.Wanita yang masih bingung itu menatap Bu Hesti penuh tanda tanya. Rahasia apa yang sebenarnya dimaksud olehnya. "Ra--rahasia? A--apa?" tanya Kenes terbata."Berhubungan. Sekalian sebagai tanda kalau sang ayah menengok keadaan bayinya," jawab Bu Hesti lalu tersenyum ja