Semua Bab Legenda Kitab Surgawi: Bab 41 - Bab 50

343 Bab

Melampaui Batas

Kencana sempat menduga jika Lengkukup sedang tidur karena sudah beberapa menit berlalu, dan tidak menampakkan dirinya menyelesaikan proses penyerapan permata siluman. Namun belum sempat Kencana menduga lebih jauh, Lengkukup kembali menggunakan kekuatan iblis dan langsung menangkap tubuh Kencana. Karena jarak yang begitu dekat, Kencana bahkan tidak sempat bereaksi lebih cepat dari gerakan yang ditimbulkan oleh Lengkukup, sehingga dirinya dapat dengan mudah dijangkau oleh Lengkukup. “Maaf guru, tapi ini yang terbaik aku akan membantu.” Ucap Lengkukup.”Tidak aku akan mengeluarkan kita dari tebing curup 7 kenangan ini.” Mendengar ucapan yang terlontar keluar dari mulut Lengkukup, membuat Kencana merasa lega dan tidak menimbulkan reaksi balasan. Kencana sempat berfikir jika dirinya akan memberikan serangan kepada Lengkukup yang telah menangkapnya secara tiba-tiba. 
Baca selengkapnya

Serangan Bola Api

Lengkukup memekik seraya mengarahkan pedang nya ke segala arah, Lengkukup menduga jika yang menyerang, merupakan siluman yang dilihatnya beberapa waktu yang lalu. Namun yang membuat Lengkukup merasa cemas ialah Kencana yang tidak terlihat, sehingga membuat Lengkukup curiga jika gurunya telah tertangkap oleh musuh, tidak, atau bahkan yang lebih parah lagi Kencan sudah terbunuh. Perasaan yang semakin berkecamuk sedikit membuat Lengkukup menurunkan kewaspadaan dengan berpikir lebih jauh tentang Kencana. Tidak pernah terpikir oleh Lengkukup jika Kencana akan semudah itu dikalahkan oleh musuh yang tidak terlihat ini. “Siapa sebenarnya yang menyerang? Dan berapa banyak jumlah mereka?” batin Lengkukup bertanya-tanya.“Pengecut!” Maki Lengkukup.“Hei, jika kau ingin bertarung keluarlah!” Ketika Lengkukup selesai berucap, tiba-tiba dari arah timur sebuah seran
Baca selengkapnya

Angin Segar

Pertanyaan Lengkukup bahkan tidak mendapat respon apapun dari siluman itu, sehingga Lengkukup menduga jika siluman burung itu hanya dari kelompok siluman tingkat rendah. Menyadari hal itu Lengkukup tidak sedikit pun menurunkan kewaspadaan. Jika dugaan Lengkukup benar, maka kemungkinan untuk menang sangat besar, karena Lengkukup sendiri sudah terbiasa menghadapi siluman tingkat rendah sebelumnya. Namun yang menjadikan Lengkukup bingung ialah Kencana yang tidak terlihat di tempat itu, sedangakan siluman yang dihadapinya sekarang hanya siluman tingkat rendah. Kencana bahkan dapat berhadapan dengan imbang melawan siluman tingkat tinggi sekali pun, sangat mustahil jika Kencana dapat terkalahkan hanya dengan musuh seperti itu. Kemungkinan besar Kencana telah meninggalkan Lengkukup dan melanjutkan perjalanan seorang diri, tanpa menunggu Lengkukup terlebih dahulu. “Tidak mungkin!” bantah Lengkukup.”Atau guru ma
Baca selengkapnya

Kalung Yang Membawa Misteri

Kencana bahkan tidak mengatakan untuk mengalahkan siluman itu, Kencana hanya mengatakan jika akan menghadapinya bukan untuk mengalahkannya. Karena Kencana sendiri tidak yakin akan bisa mengalahkan siluman burung api itu meski mereka berdua menyatukan kekuatan. Tidak hanya serangan yang mematikan, akan tetapi siluman itu terus menjaga jarak yang cukup jauh dari jangkauan. Mereka akan kehabisan tenaga dalam sebelum memberikan serangan yang cukup berarti jika terus  menggunakan serangan jarak jauh. Cara satu-satunya ialah membuat siluman burung api itu turun, akan tetapi tentu tidak akan mudah mengingat siluman itu bisa terbang untuk menghindari setiap serangan yang mengarah kepadanya. “Leng, aku sudah berhadapan dengan siluman ini sebelum kau tiba” ujar Kencana.”Aku bahkan tidak mengerti kenapa dia tidak menyerang namun aku menduga jika siluman itu sedang melindungi sesuatu…” Kencana men
Baca selengkapnya

Jenius Muda

Dari kejauhan Lengkukup dapat melihat dengan jelas Kencana meneriakkan sesuatu, akan tetapi suara Kencana sedikit tidak terdengar, karena diterpa angin yang tiba-tiba saja lewat. Pada saat Kencana menoleh ke arah Lengkukup berada, siluman burung api bereaksi dengan bergerak kearah Kencana. Melihat hal itu Lengkukup berteriak memanggil gurunya dengan maksud memberi tau, akan tetapi karena Kencana tidak menyadari dirinya hanya bisa menerima kedatangan siluman itu kepadanya. Gerakan siluman burung api yang begitu cepat membuat Kencana tidak bisa berbuat banyak, terlebih jarak mereka yang terlalu dekat. Kencana bahkan sudah menduga jika dirinya mendapat serangan tiba-tiba, dia tidak akan bisa menghindari serangan tersebut tepat waktu. “Celaka!!” batin Kencana. Namun sesuatu yang tidak pernah ia duga terjadi, siluman burung api itu tiba-tiba masuk kedalam liontin kalung yang berada di genggama
Baca selengkapnya

Skenario Yang Sempurna

Mungkin pertemuan mereka bukan sekedar kebetulan, karena tidak ada yang namanya kebetulan, semuanya telah diatur oleh skenario yang sangat sempurna. Kehidupan di dunia, merupakan cerita yang harus dijalani oleh setiap manusia. Kencana menganggap semua itu adalah takdir yang harus di jalani, mungkin juga sebagai penebusan dosa, karena dirinya telah membuat kesalahan, setelah orang tuanya meninggal tanpa mengetahui lebih pasti siapa dalang diantara semua itu. Penyesalan hanya akan membawa dampak buruk, sedangkan untuk mengulangi semua itu sangat mustahil untuk di lakukan. Kencana sempat berpikir jika memiliki kehidupan kedua, mungkin dirinya akan memperbaiki semua kesalahan itu lebih dulu. “Aku bahkan tidak peduli tentang masa lalu atau latar belakang mu, yang terpenting sekarang membuat mu menjadi kuat.” Ucap Kencana.“Terima kasih guru, jika bukan karena mu mungkin aku sudah mati dan menyusul ked
Baca selengkapnya

Huo Ying

Mendapati hal itu yang mungkin akan membuat dirinya mendapat hadiah, berupa pukulan di kepala, Lengkukup seolah bungkam dan langsung menenggelamkan kepalanya hingga kedasar air, tindakan yang dilakukan oleh Lengkukup sempat membuat Kencana mengepalkan tangannya kearah Lengkukup. Lengkukup benar-benar tidak sengaja berkata demikian, yang mungkin akan membuat Kencana merasa tersinggung. Meski Kencana merupakan sosok yang baik di mata Lengkukup serta penuh perhatian kepadanya, Kencana bahkan tidak akan segan memberikan sebuah pukulan di kepala jika memang di perlukan. Tentu Lengkukup tidak akan berani untuk melakukan tindakan yang akan membuat kepalanya menjadi benjol, ketika Kencana melancarkan aksinya. Merasa sudah aman, Lengkukup sedikit menahan nafas untuk beberapa menit di dalam air, akan tetapi Lengkukup tidak akan kuat menahan nafas nya lebih lama, terlebih ketika berada di dalam air dirinya dapat melihat kejantanan Kencana semakin menun
Baca selengkapnya

Phoenix

Mendengar perkataan Kencana, sedikit membuat Lengkukup memikirkan sesuatu, tentang seekor burung yang pernah menjadi legenda di dalam kekaisaran Han. Sebuah legenda kuno yang mengisahkan seekor burung ajaib yang bercahaya merah keemasan, burung itu hidup selama beberapa ratus tahun sebelum akhirnya mati terbakar. Namun menurut cerita yang tersebar  dari mulut ke mulut, burung Phoenix tersebut akan terlahir kembali dari abu, untuk memulai kehidupan baru yang panjang. Burung legendaris Phoenix memiliki ukuran yang cukup besar, berwarna merah keemasan karena dikaitkan dengan matahari terbit dan api. Bahkan ada yang mengatakan, jika Phoenix akan membangun sarangnya menggunakan tumpukan kayu dan menyalakannya dengan sekali kibasan sayapnya. Jika hal itu terjadi, maka Phoenix bisa dikatakan akan menemui ajalnya, akan tetapi ketika Phoenix mati, dari abu tempatnya terbakar akan terlahir Phoenix kecil yang akan menjalani hidup yang panjang dan akan mengulangi cerita yan
Baca selengkapnya

Berlatih

Lengkukup sempat ingin protes, akan tetapi Kencana lebih dulu mengatakan jika dirinya membutuhkan banyak tenaga dalam. Sedangkan Lengkukup belum begitu membutuhkan, mengingat Lengkukup bisa menggunakan kekuatan iblis nya. Mendengar penjelasan Kencana, sedikit membuat Lengkukup mengangguk pelan seolah dirinya mengerti maksud dari ucapan Kencana. Namun hal itu tidaklah begitu benar, meski Lengkukup bisa menggunakan kekuatan iblis, akan tetapi dirinya hanya bisa menggunakan kekuatan itu sekali saja dan berbatas waktu. Tentu Kencana mengetahuinya namun Kencana mengatakan jika dirinya memiliki ide lain yang mungkin akan membantu mereka lebih cepat dari biasanya. Dugaan Kencana, jika cara itu berhasil mereka dapat mencapai bagian atas curup 7 kenangan hanya dalam waktu 1 hari. Namun jika dugaan itu salah, maka mereka akan terjatuh dan kabar buruknya mereka akan mati karena terjatuh. “Mungkin sedikit berbahaya namun lebih baik kita mencobanya…” ucap Kencana memastik
Baca selengkapnya

Selangkah Lebih Tinggi

Lengkukup sedikit menundukkan kepala sebelum dirinya kembali menyerang Kencana, akan tetapi semua serangan yang Lengkukup berikan, berhasil diatasi dengan mudah oleh Kencana. Namun tidak di sampai disitu, Lengkukup bahkan tidak ingin berhenti, ketika dirinya belum bisa memberikan serangan yang cukup memuaskan. Di sisi lain, Kencana hanya bisa tersenyum tipis kepada Lengkukup, seraya bergerak kearah belakang, setelah Lengkukup berusaha membuat dirinya terpojok. Namun, tiba-tiba Kencana mematahkan serangan yang diberikan Lengkukup dengan pedangnya, karena merasa bukan saatnya bermain-main. Lengkukup sempat berhenti namun dirinya tidak ingin menyerah, sembari memberikan serangan secara terus menerus. Dari gerakan yang Lengkukup berikan, sedikit membuat Kencana membuka mulut, karena dirinya baru saja menyadari jika Lengkukup saat ini, mengubah semua jurus pedang yang pernah di ajarkan nya. “Anak ini! Sejak kapan diriny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
35
DMCA.com Protection Status