Semua Bab Legenda Kitab Surgawi: Bab 11 - Bab 20

343 Bab

Segel Kutukan

Kencana sangat terkejut mendapati Lengkukup sudah sadar bahkan kondisinya jauh lebih baik, dan yang lebih mengejutkan bagi Kencana adalah kekuatan dari Lengkukup.   Kencana menebak jika hati iblis telah menyatu dengan Lengkukup sehingga Lengkukup mempunyai kekuatan yang sangat besar, mata Kencana berkaca-kaca mendapati hal itu, tidak pernah diduganya Lengkukup akan sembuh dengan sangat cepat.   Kencana ingin bertanya kepada Lengkukup tetapi belum sempat Kencana membuka mulut puluhan siluman yang tersisa menyerang mereka berdua secara bersamaan. “Biar aku atasi sendiri paman..!” ucap Lengkukup sangat percaya diri seraya menyambut siluman yang datang.   Beberapa siluman yang menyerang sempat merasa ragu menghadapi Lengkukup, tetapi mereka tetap menyerang karena rekan mereka sudah terlalu banyak yang tewas ditangan Kencana Emas.   Mendapati hal itu Kencana tidak ingin berdiam diri, terlebih deng
Baca selengkapnya

Tawaran Iblis Manggala

Kencana tiba dihadapan Lengkukup yang telah terjatuh sebelumnya, nafas Lengkukup sangat memburu tetapi perlahan membaik, dirinya membuka mata dan mendapati Kencana Emas tengah memeriksa dirinya.   Lengkukup tidak begitu peduli dengan kehadirian Kencana yang mungkin sedang berhati-hati dengannya, yang Lengkukup rasakan sekarang ialah nyeri disekujur tubuhnya. Bahkan tangan Kencana sempat ditepis hanya karena Kencana membantu Lengkukup sekedar untuk duduk saja.   Kencana ingin membantu, karena merasa iba dengan keadaan yang tengah dirasakan oleh Lengkukup.   “Leng, biarkan paman sedikit membantu!” ucap Kencana lirih. “Tidak usah paman, aku masih bisa berdiri…” sahut Lengkukup dengan tertatih menguatkan kakinya seraya berdiri. “Leng, jika kau merasa susah paman selalu ada untukmu. Paman berjanji demi dewa kayangan!”   Batin Lengkukup bergejolak setelah Kencana berkata demikian, tiba-tiba
Baca selengkapnya

Tarian Burung Merak

Lengkukup terdiam mendengar sosok yang menyerupai dirinya secara terang-terangan menawarkan diri untuk membantu Lengkukup  dalam membalaskan dendam.   Namun belum sempat Lengkukup menjawab, tiba-tiba pandangan Lengkukup kembali seperti semula dengan Kencana Emas yang sedang bermeditasi didepannya, “Sukurlah kau tidak apa-apa!” ucap Kencana.   Dengan cepat Kencana memeluk erat Lengkukup yang membuatnya sedikit tersedak karena nafas yang tersangkut. Kencana benar-benar merasa hawatir dengan keadaan Lengkukup sekarang yang belum bisa mengendalikan dirinya sendiri.   Kencana  menyadari jika cepat atau lambat hati iblis akan segera mengusai tubuh Lengkukup, dengan kejadian itu Kencana tidak akan tinggal diam dan akan segera menemukan cara yang tepat untuk membuat penangkal sementara waktu.   “Sudah berapa lama aku tertidur paman?” ucap Lengkukup ketika mendapatkan kesadarannya kembali. “Aku rasa
Baca selengkapnya

Jebakan

Lengkukup sedikit terkejut mendengar pertanyaan Kencana yang seakan menuduhnya mencuri jurus yang telah dia peregakan sebelumnya. Dengan penuh keraguan Lengkukup menjelaskan jika dirinya merupakan anak yang mempunyai kemampuan husus, terlebih dia menjadi korban hinaan bagi kebanyakan orang yang merasa iri hati kepada dirinya.   Mendengar jawaban dari Lengkukup membuat Kencana bertambah penasaran sekaligus antusias, akan tetapi Kencana tidak sepenuhnya percaya dengan pernyataan yang Lengkukup berikan  sebelum dia mencobanya sendiri.   “Benarkah demikian, coba kau perhatikan…!!” ujar Kencana seraya memainkan jurus pedang miliknya.   Dengan lincah Kencana memainkan pedang pusaka miliknya, hingga membuat Lengkukup terperanga, tidak hanya satu jurus, Kencana bahkan memainkan tiga jurus sekaligus lalu mengakhirinya dengan berseru lantang, “Badai Menerpa…”   Dari jurus yang dilakukan Kencana membentuk
Baca selengkapnya

Hutan Ilusi

Hutan ilusi ialah tempat terkuburnya para siluman yang merasakan penderitaan selama hidupnya, tempat itu dijadikan sebagai tempat terakhir mereka yang sudah tidak ingin menjalani hidup sebagai siluman.   Banyak hal yang menyebabkan siluman tidak lagi ingin hidup, salah satunya ialah penindasan yang dilakukan siluman tingkat tinggi. Mereka yang berada di hutan ilusi akan mendapatkan kebahagian sesaat yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.   Sebagai gantinya jiwa mereka akan dimakan oleh penguasa hutan ilusi yang dikuasasi oleh 2 siluman akar . Siluman akar  termasuk salah satu siluman tinggkat tinggi yang dapat berubah bentuk sesuai selera mereka.   Ketika memasuki hutan ilusi Lengkukup merasakan ada yang aneh ditempat itu, sekilas tempat itu tidak asing baginya, ada begitu banyak orang, serta keramaian yang sangat akrab bagi Lengkukup.   “Benarkah aku telah kembali…” batin Lengkukup.
Baca selengkapnya

Masalah Kekeringan

Kencana semakin waspada menyadari Lengkukup kini benar-benar kehilangan kendali dirinya, dengan cepat Kencana mempersiapkan diri dengan segel kutukan ditangannya, akan tetapi gerakan Kencana tidak begitu cepat sehingga dapat dibaca dengan mudah oleh Manggala.   Dengan secepat kilat Manggala menangkap leher Kencana tanpa bisa menghindari terlebih dahulu.   Manggala kemudian berkata, “Belum saatnya!!”.   Kencana berusaha melepaskan diri dengan menggunakan segel kutukan yang membuat Manggala tersenyum sebelum hilang dan kembali pada diri Lengkukup. Kencana sempat berfikir kenapa Manggala tidak membunuh dirinya namun pikiran itu segera ditepis oleh Kencana yang merasa itu tidaklah penting.   Kencana Emas memijat lehernya beberapa kali, yang masih terasa sakit karena cengkraman yang begitu kuat melingkar dileher Kencana sebelumnya.   “Jika terlambat sedikit saja, nyawaku bisa dalam ba
Baca selengkapnya

Gemuruh Bukit Berbatu

Lengkukup menatap Kencana penuh arti ketika mendengar nama Tetua Enjio, didalam pikiran Lengkukup mungkin Tetua Enjio adalah sosok yang sangat menarik dan dapat memberikannya pelajaran yang berarti.   Namun Kencana seolah tidak setuju dan memilih mengakhiri ceritanya, melihat Lengkukup yang seolah merasa curiga. Karena merasa perjalanan sudah cukup jauh Kencana mengajak Lengkukup untuk mengisi perut mereka sebelum melanjutkan perjalanan kembali. “Kita akan beristirahat sejenak, tenaga adalah hal terpenting…” ucap Kencana.   Lengkukup hanya bisa menyetujui, terlebih dia juga merasakan hal yang sama yaitu lapar. Untuk menghindari terik matahari Kencana memilih tempat yang sedikit teduh, tepat dibawah pohon yang cukup rindang.   Kencana kemudian menyuruh Lengkukup untuk membuka bungkusan daun yang berisi daging silum yang sebelumnya mereka bawa. Sedangkan Kencana mengambil ranting kering untuk menyalakan api.
Baca selengkapnya

Kekuatan Fines

Mendengar ucapan dari Fines membuat Kencana mendapatkan informasi yang sangat berguna, terlebih mengenai keempat kaisar siluman yang masih-masing memegan potongan Kitab Surgawi.   Tetapi masalahnya Kencana masih akan hidup atau tidak, dengan Fines yang masih mencoba membunu Kencana. Tidak hanya itu, masalah berikutnya ialah jika Kencana berhasil selamat tentu yang menjadi pokok utama adalah mengalahkan keempat kaisar siluman yang Kencana ketahui mereka sangat kuat.   Kencana bahkan sempat melupakan keberadaan Lengkukup yang tidak tau entah berada dimana namun pikiran Kencana itu secepat mungkin ditepisnya melihat Fines yang sudah bergerak kearahnya.   “Lambat…” ucapnya ketika menyerang Kencana.   Melihat kecepatan Fines yang sangat lincah membuat Kencana mengambil tindakan dengan cara melompat kebelakang seraya menebaskan pedang pusaka miliknya, “Tebasan 7 Bintang…” Kencana memekik menggunakan tenaga
Baca selengkapnya

Maksut dan Tujuan Siluman Rubah

Sesaat sebelum Kencana menebaskan pedangnya dengan jurus Tebasan 7 Bintang, Fines merasa dapat mengatasi serangan itu dengan mudah, akan tetapi Fines sudah sangat keliru. Dirinya tidak menduga bahkan mata Fines sempat terbelalak ketika ratusan pedang angin mengarah tepat kearahnya.   Fines sempat berdecak beberapa kali sebelum dirinya hendak menghindari  serangan dari Kencana dengan cara melompat kesamping. Namun sesaat dirinya hendak melangkah, tiba-tiba Fines merasakan ada sesuatu yang aneh dengan dirinya yang tidak bisa bergerak.   Rupanya serangan dari jurus Tapak Kencana memberikan luka dalam yang sangat berarti sehingga Fines terpaksa menerima ratusan pedang angin milik Kencana yang kini menghantam tubuhnya.   “Keparat, tunggu pembalasanku mahluk rendahan…” Fines memekik, menandakan amarah yang sangat meluap.   Suara ledakan  menggema mengisi udara, dari jurus Kencana menimbulkan kepu
Baca selengkapnya

Kekalahan Yang Pasti

Mendengar ucapan siluman rubah yang menyebutkan tentang gurunya, membuat Lengkukup naik pitam, tawaran yang semula terlihat menarik kini berubah menjadi kemerahan yang meluap-luap. Lengkukup tidak ingin lagi mendengarkan ucapan siluman yang berada tepat didekatnya   Karena merasa telah salah berucap siluman rubah ingin memperbaikinya dengan cara meminta maaf, akan tetapi sebelum kalimatnya selasai, Lengkukup memilih tindakan dengan cara memukul wajah siluman rubah yang berada didepannya.   Meski siluman rubah itu seorang wanita, hal itu tidak membuat Lengkukup merasa peduli atau merasa iba sedikitpun.  Setelah memberikan satu pukulan diwajah siluman rubah, Lengkukup berucap dengan nada yang tinggi, “Kau boleh menghinaku, tapi tidak dengan guruku…” ucap Lengkukup.”Aku pikir tawaranmu cukup menarik, ternyata tidak!” Lengkukup menambahkan.   Karena merasa tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Lengkukup meninggalkan si
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
35
DMCA.com Protection Status