"Kau jangan bersedih cucuku! Dari setiap kejadian, pasti ada hikmah yang bisa diambil. Dan dari kejadian yang kakek alami, akhirnya kakek bisa bertemu denganmu lagi, juga istrimu. Semua sudah menjadi suratan takdir." Prayoga tersenyum menatap Aji. Tidak terlihat raut kesedihan di mata lelaki tua itu, meski dia harus meninggal dengan cara yang tidak seharusnya. "Nanti setelah kau bertemu Tetua Damarjaya, kau akan bertemu ayah kandungmu yang selama ini tidak pernah kau lihat wajahnya. Tetua Damarjaya akan mengungkap siapa dirimu sebenarnya," sambung Prayoga. "Kakek, tolong katakan siapa ayahku!" pinta Aji. Prayoga tersenyum sebelum tubuhnya berangsur menghilang menjadi sinar kecil-kecil seperti kunang-kunang yang berterbangan. Namun sebelum benar-benar menghilang, Aji mendengar Prayoga berpesan kepadanya, "Jika kau nanti memiliki seorang putra, berilah dia nama seperti namaku! Kelak kau akan tahu maksudnya. Selamat tinggal Aji, tetap
Read more