Share

Sumpah Aji

Setelah mengambil Pedang Setan milik Joyonoto, Aji berjalan mendekati Sakuntala  yang sedang termangu menatap begitu banyak jasad bergeletakan di sekitar perguruannya. Lelaki tua itu masih belum melihat di bagian dalam perguruannya yang tadi juga terjadi pertempuran. 

"Kakek, sebaiknya kita masuk dulu ke dalam untuk melihat keadaan," ucap Aji, setelah dia berada di samping lelaki tua itu.

Sakuntala menoleh sebentar sebelum menganggukkan kepalanya. Embusan napas berat terdengar meluncur deras dari bibir keriputnya. 

Sakuntala, Aji dan Ratih berjalan memasuki komplek perguruan. Situasi yang sama juga terjadi di dalam. Begitu banyak tubuh tak bernyawa yang berserakan bagai onggokan sampah tak berguna. 

Beberapa murid perguruan tampak memapak teman-temannya yang terluka. Ada juga yang sambil bercucuran air mata menggotong saudara seperguruan yang sudah tiada. 

Pandangan mata Sakuntala nanar menatap itu semua. Rasa geram tidak b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status