"Sifatmu yang bisa mengayomi dan melindungiku, serta memberikan kehangatan dan rasa nyaman, itulah yang membuatku sulit untuk lepas darimu. Kau benar-benar sosok suami idaman setiap wanita di muka bumi ini, Aji," ucap Ratih lirih."Aku tidak sebaik yang kau pikirkan, Ratih. Dan kadang aku masih dihantui masa laluku yang begitu kelam," balas Aji. Pandanganyna terangkat naik menatap bintang dan bulan yang tersenyum melihat kebahagiaan mereka berdua."Tidak, Aji ... Aku tahu kau tidak pandai bermain tutur kata untuk mengekspresikan sisi romantismu. Tapi dari sikapmu itulah kau menunjukkan bahwa kau sosok yang begitu bertanggung jawab dan perhatian. Dan yang membuatmu begitu istimewa di mataku, kau bahkan rela berkorban nyawa demi untuk membantu orang lain." Ratih merebahkan tubuhnya dan menggunakan paha Aji sebagai bantal.Aji menatap wajah cantik yang kini tidur berbantal pahanya. "Satu yang kuharapkan darimu ketika kita menikah nanti, Ratih. Aku harap kau bisa me
Baca selengkapnya