“Iya, itu memang nomor Aldo.” Dan pada saat bersamaan, pintu telah terbuka, Aldo membukannya dari luar sebab pintu juga tidak dalam keadaan terkunci. Tatapan Aldo tentu langsung tertuju pada Dyta, lalu beralih pada Tiara, menatap gadis itu dengan tatapan tajam. Soal Tiara jangan ditanyakan lagi, dia tentu seketika menundukkan wajah tak berani menatap Aldo sama sekali. “Heh, apa maksudmu tidak menjawab telepon dariku? Kau juga mematikan handphonemu, kau pikir kau hebat, huh?” Namun sebelum lebih jauh, dia justru melihat ponsel di genggaman Tiara masih menyala layarnya. “Tunggu, tunggu … atau kau sengaja memblokir nomorku?” Ia pun segera mengubah tuduhannya. Sedangkan Tiara sontak mengangkat lagi wajahnya yang tertunduk. “S-saya tidak melakukan itu, Tuan. Hape saya ….” “Jangan berkelit! Kau dan Dave pasti kompak ingin mengerjaiku, iya kan?” “Dave berpura-pura mengatakan hapenya lowbat, jangan bilang kau juga beralasan sam
Read more