Home / Romansa / Ajari Aku Salat / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Ajari Aku Salat: Chapter 151 - Chapter 160

222 Chapters

Pelajaran Berharga 2

“Kau masih boleh bicara dengannya. Memandangnya dan merangkai kata-kata bersamaku. Aku mencintaimu, istriku. Sungguh mencintaimu.”  Jemari Marc mengait dengan jemari Zahra yang berada di perut Zahra. Malam ini mereka lewati dengan saling merasakan kasih sayang dibawah sinar rembulan. Masa-masa seperti ini yang selalu pasangan tunggu untuk membuat cinta itu semakin berbuah dan bercabang.***MEYYIS*** Pagi sekali Marc sudah siap-siap. Dia akan pergi ke Magelang untuk menjenguk Raehan.  Ada beban moral yang sebenarnya dia rasakan. Raehan seperti itu juga karena kasih tak sampainya pada Zahra. Walaupun sebenarnya salah Raehan sendiri.  Untuk menghemat waktu dia akan naik pesawat. Maka kini sudah berada di mobil dengan Pak Yanto yang menyetir. “Pak, titip keluargaku, ya? Aku paling besok pulang. Kalau bisa malam ini juga aku pulang.” Marc menyenderkan kepalanya pada jok mobil. &ld
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Kemarahan Marc 1

“Saya suaminya, Dok. Raehan sudah menceraikan dia tiga tahun yang lalu. Aku menikahinya karena memang statusnya jan ....” “Ngapain kamu di sini! Ngapain!” Raehan dan Dokter Abraham menengok. ***Meyyis*** “Bu, sabar. Ingat tensi.” Papanya Raehan memegang pundak sang istri. “Saya permisi dulu. Ingat, ya? Jangan mendekatinya.” Dokter Abraham tersenyum dan meninggalkan mereka. “Ngapain kamu ke sini?” Mamanya Raehan memelotot ke arah Marc. “Ma, Marc sudah baik mau jenguk.Bali-Magelang itu jauh lho? Malah digituin.” Papanya Raehan lebih bijak. “Bapak kenapa, sih? Aku kesel sama dia. Gara-gara dia anak kita gila.” Marc hanya menunduk saja. “Bukan belain, Raehan yang salah, Bu. Bukanya ibu sendiri yang bilang?” Mamanya Raehan marah
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Kemarahan Marc 2

Sopir taksi tersebut menunjukkan argonya dan Marc membayar kelebihannya karena lelaki itu mau menunggunya. Lelaki itu mengucapkan terima kasih karena Marc memberikan uang lebih padanya. Melihat senyumnya yang sumringah, Marc juga ikut merasakan senang. Dia membawa banyak pelajaran hari ini. Dari kejadian besar yang dialami Raehan, juga dari tukang taksi yang sabar menanti rejeki yang datang. Dia menjadi sangat bersyukur karenanya. ***MEYYIS*** Marc gelisah di bandara. Pesawatnya di tunda karena terjadi kabut dan cuaca buruk. Tapi entah kenapa dia sangat ingin cepat pulang. Mungkin saja sangat merindukan sang istri. Akhirnya Marc memilih vidio cal saja. “Sayang, lagi apa?” Marc tersenyum melihat wajah sang istri terpampang. “Assalamualaiku, salam dulu. Langsung nyelonong.” Zahra terlihat merebahkan diri. “Waalaikumsalam, maaf karena merindukanmu jadi lupa. Hujan badai pes
last updateLast Updated : 2021-12-16
Read more

Kecurigaan 1

“Bersyukur, Bu. Pasien selamat. Janinnya juga selamat. tapi harus dipantau terus, ya? Sebab terjadi benturan dan takuitnya perkembangannya tidak sempurna.” Bukan kepalang menyesalnya Zubaedah. Bagiaman kalau cacat lagi? Saat Jelita yang tidak terjadi benturan apa pun saja, tuna wicara. Apalagi ini? Zubaedah lunglai di sebuah kursi tunggu. Tapi menyesal pun tidak ada gunanya. Semua sudah terjadi. ***Meyyis*** Marc sudah mendarat dengan selamat. Dia mengerutkan kening saat semua orang rumah tidak mengangkat teleponnya. Demikian juga dengan Pak Yanto. Akhirnya dia naik taksi. Hatinya merasa tidak enak. Kenapa bisa tidak ada yang mengangkat satu pun. Marc turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Ini baru pukul tujuh pagi. Semalam tidak jadi terbang dan dia memilih menginap di hotel. Tapi dari semalam tidak ada yang mengangkat teleponnya. “Sepi? Assalamualaikum.” Marc membuka pintu setelah memutar anakan
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Kecurigaan 2

“Di sini, Bos. Maaf, kami terlambat menyelamatkan.” Marc hanya mendengus saja. mau marah juga percuma. Hanya sesaat tadi dia merasakan kemarahan yang teramat sangat. “Bagaimana keadaannya? Di mana mertuaku? Kalian sudah periksa CCTV?” tanya Marc. “Kami sudah serahkan ke pihak berwajib, Bos. Menurut mereka Zoya kabur dari penjara. Mungkin dia yang melakukannya. Kalau Raehan jelas tidak mungkin. Tapi bisa jadi.  ***MEYYIS*** Zubaedah menganga melihat Marc sudah ada di ruangan itu. Dia meletakkan bungkusan yang terlihat lumayan banyak sambil bertanya kapan Marc kembali. Marc bangkit dan menyalami mertuanya itu. “Jam tujuh aku landing, Ma. Memang kejadiannya bagaimana? Mama melihat langsung? Siapa tahu mengenali pelakunya.” Zubaedah membuka plastik itu. “Mana itu mas-mase? Kasihan dari semalem di sini. Suruh pulang aja, Marc. Ini sarapanny
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Ngidam Bikin Runyam 1

“Pak, kalau ada perkembangan hubungi kami. Kami juga akan menghubungi Anda jika ada pembaharuan kasus.” Marc menjabat tangan kedua polisi itu dan mengucapkan terima kasih. Dia memilih duduk terlebih dulu di depan untuk berpikir. tidak berapa lama, body guard pengganti datang setelah tadi dua orang pulang. Marc memerintahkan untuk berkoordinasi dengan semua lini menemukan sang penabrak. Kali ini dia tidak bisa lunak lagi. Akan dia remas sampai akarnya jika ketemu orangnya.  ***Meyyis***   Hari ini Zahra sudah boleh pulang. sejak kejadian itu Marc lebih protektif. Setelah mendengar Zahra kecelakaan jason mengakhiri bulan madunya karena Ziya juga meminta untuk pulang. Ziya ikut ke Bali. Sebagai seorang istri tentu saja mengikuti kemana pun suaminya pergi. Sedangkan untuk kuliah lebih banyak dia melakukan dengan virtual. Apalagi semester enam mau menuju tujuh, teori sudah habis tinggal mengerjakan skripsi. “Sayang, Mas mau bernagkat kerja. Kamu mau di s
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Ngidam Bikin Runyam 2

“Kenapa nggak kepikiran ke sana, ya? Pelakunya sudah ditemukan, tapi memang belum menunjukkan siapa yang ada di balik itu. Dia masih bungkam. Aku juga belum sempat ke kantor polisi, sih. Semua berkas yang ngurus body guard semua. Aku tinggal tanda tangan.” Jason mengangguk. Mereka sudah sampai di kantor. Kesimpulan Jason mungkin akan menjadi pertimbangan selanjutnya untuk kasus itu.***MEYYIS*** Malam ini Marc masuk ke rumah dengan sedikit memegang tengkuknya karena merasakan sangat kaku. Dia sangat lelah sekarang. Sepulang kerja langsung ke kantor polisi. Jason juga merasakan sangat lelah. “Kamu tidur di sini saja, Jas. Biar lebih mudah. Toh ada kamar kososng banyak. Apartemen sewakan saja. Kamu capek kalau bolak-balik.” Jason mengangguk.mereka sudah makan tadi sehingga langsung saja masuk ke kamar masing-masing. Zahra sudah terlihat tidur dengan lelap. Marc mencium keningnya. Dia melihat ke arah pergelangan t
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Bisik-Bisik 1

“Empal gentong, empal gentong ... oh, masakan Jawa? Ada di slot sebelah utara, Pak. itu masakan Jawa semua. Ada atau tidaknya masakan itu, coba cek sendiri.” Marc terlihat berbinar. Walaupun bukan empal gentong asli Cirebon, setidaknya istrinya dapat tidur malam ini.***Meyyis*** Marc segera membayar kopi tersebut dan bangkit untuk menuju ke penjual maasakan Jawa. Dia tersenyum ketika istrinya sudah terlelap di jok sebelah. Marc melajukan mobilnya menuju ke deretan penjual masakan Jawa. Marc mengabsen tiap lapak, hingga paling ujung terdapat masakan khas perbatasan “Empal Gentong” Marc membaca dengan lantang lapak tersebut. Dia langsung turun. Marc menepuk jidadanya ketika lupa emmbangunkan istrinya. Maka dia membuka pintu mobil sebelah untuk membangunkan sang istri. “Sayang, bangun! Itu sudah ketemu empal gentong.” Zahra bangun dan terlihat langsung berbinar. Marc menggenggam tangan istrinya untuk membantunya turun dar
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Bisik-Bisik 2

Marc sudah selesai melakukan salat. Dia berganti baju untuk menyusul sang istri tidur. Dia tersenyum mendnegar dengkuran halus dari sang istri. “Hufff, pengalaman yang unik. Untung cinta, jadi apa pun ditururti,” bisik Marc. Dia memeluk sang istri dari belakang dalam posisi berbaring.  ***MEYYIS***   Siang ini Marc datang lagi ke kantor polisi. Dia masih penasaran siapa yang tega akan meluikai istrinya? Marc ditemani oleh Jason saat ini sedang menuju ke sana. Mereka sudah berada di depan kantor polisi sekarang. Ada dua terduga sekarang Zoya dan juga lelaki pemilik kendaraan itu.   “Selamat siang, Tuan Marc. Silakan duduk terlebih dahulu. Saya akan memanggil keduanya.” Marc sudah memasang wajah seramnya. Dia memandang dua orang yang baru datang.   “Zoya, kenapa bisa? Katakan padaku, apa sebenarnya yang kau ingin, hem? Katakan! Zahra sudah tidak ada hubungan dengan Raehan lagi. Kenapa bisa kau lagi-lagi membua
last updateLast Updated : 2021-12-17
Read more

Ibadah Malam 1

Maka Marc memborong beberapa bapia dan juga makanan lain.  Mereka memborongnya hingga keranjang penuh. Marc melihat jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Dia mengajak Jason balik, karena malam ini rencananya akan mengajak keluarga makan malam. Selama hamil, belum pernah sekali pun diajak makan malam di luar. Jason mengikuti perintah sang bos dan melajukan mobilnya berdesakan dengan mobil lain yang baru pulang kerja. ***Meyyis*** Malam ini akan ada makan malam spesial karena memang Marc ingin memberikan hadiah untuk istrinya. Rasanya memang sangat jenuh. Masalah sangat banyak terjadi akhir-akhir ini. Dia sampai tidak bisa ful ngurusin sang istri. “Sayang, mau keluar nggak malam ini?” Terlihat wajah Zahra berbinar. “Kemana, Bi?” tanya Zahra. Dia bangkit dan bermanja di samping sang suami yang sedang duduk di tepian ranjang. Padahal belum mandi. Dia baru saja melepaskan jas mahalnya, kemudian m
last updateLast Updated : 2021-12-18
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status