“Saya suaminya, Dok. Raehan sudah menceraikan dia tiga tahun yang lalu. Aku menikahinya karena memang statusnya jan ....” “Ngapain kamu di sini! Ngapain!” Raehan dan Dokter Abraham menengok. ***Meyyis*** “Bu, sabar. Ingat tensi.” Papanya Raehan memegang pundak sang istri. “Saya permisi dulu. Ingat, ya? Jangan mendekatinya.” Dokter Abraham tersenyum dan meninggalkan mereka. “Ngapain kamu ke sini?” Mamanya Raehan memelotot ke arah Marc. “Ma, Marc sudah baik mau jenguk.Bali-Magelang itu jauh lho? Malah digituin.” Papanya Raehan lebih bijak. “Bapak kenapa, sih? Aku kesel sama dia. Gara-gara dia anak kita gila.” Marc hanya menunduk saja. “Bukan belain, Raehan yang salah, Bu. Bukanya ibu sendiri yang bilang?” Mamanya Raehan marah
Last Updated : 2021-12-16 Read more