Beranda / Romansa / Ajari Aku Salat / Kemarahan Marc 1

Share

Kemarahan Marc 1

Penulis: Meyyis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-16 05:20:29

“Saya suaminya, Dok. Raehan sudah menceraikan dia tiga tahun yang lalu. Aku menikahinya karena memang statusnya jan ....”

“Ngapain kamu di sini! Ngapain!” Raehan dan Dokter Abraham menengok.

***Meyyis***

“Bu, sabar. Ingat tensi.” Papanya Raehan memegang pundak sang istri.

“Saya permisi dulu. Ingat, ya? Jangan mendekatinya.” Dokter Abraham tersenyum dan meninggalkan mereka.

“Ngapain kamu ke sini?” Mamanya Raehan memelotot ke arah Marc.

“Ma, Marc sudah baik mau jenguk.Bali-Magelang itu jauh lho? Malah digituin.” Papanya Raehan lebih bijak.

“Bapak kenapa, sih? Aku kesel sama dia. Gara-gara dia anak kita gila.” Marc hanya menunduk saja.

“Bukan belain, Raehan yang salah, Bu. Bukanya ibu sendiri yang bilang?” Mamanya Raehan marah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ajari Aku Salat   Kemarahan Marc 2

    Sopir taksi tersebut menunjukkan argonya dan Marc membayar kelebihannya karena lelaki itu mau menunggunya. Lelaki itu mengucapkan terima kasih karena Marc memberikan uang lebih padanya. Melihat senyumnya yang sumringah, Marc juga ikut merasakan senang. Dia membawa banyak pelajaran hari ini. Dari kejadian besar yang dialami Raehan, juga dari tukang taksi yang sabar menanti rejeki yang datang. Dia menjadi sangat bersyukur karenanya.***MEYYIS***Marc gelisah di bandara. Pesawatnya di tunda karena terjadi kabut dan cuaca buruk. Tapi entah kenapa dia sangat ingin cepat pulang. Mungkin saja sangat merindukan sang istri. Akhirnya Marc memilih vidio cal saja. “Sayang, lagi apa?” Marc tersenyum melihat wajah sang istri terpampang.“Assalamualaiku, salam dulu. Langsung nyelonong.” Zahra terlihat merebahkan diri.“Waalaikumsalam, maaf karena merindukanmu jadi lupa. Hujan badai pes

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-16
  • Ajari Aku Salat   Kecurigaan 1

    “Bersyukur, Bu. Pasien selamat. Janinnya juga selamat. tapi harus dipantau terus, ya? Sebab terjadi benturan dan takuitnya perkembangannya tidak sempurna.” Bukan kepalang menyesalnya Zubaedah. Bagiaman kalau cacat lagi? Saat Jelita yang tidak terjadi benturan apa pun saja, tuna wicara. Apalagi ini? Zubaedah lunglai di sebuah kursi tunggu. Tapi menyesal pun tidak ada gunanya. Semua sudah terjadi.***Meyyis***Marc sudah mendarat dengan selamat. Dia mengerutkan kening saat semua orang rumah tidak mengangkat teleponnya. Demikian juga dengan Pak Yanto. Akhirnya dia naik taksi. Hatinya merasa tidak enak. Kenapa bisa tidak ada yang mengangkat satu pun. Marc turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Ini baru pukul tujuh pagi. Semalam tidak jadi terbang dan dia memilih menginap di hotel. Tapi dari semalam tidak ada yang mengangkat teleponnya.“Sepi? Assalamualaikum.” Marc membuka pintu setelah memutar anakan

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Ajari Aku Salat   Kecurigaan 2

    “Di sini, Bos. Maaf, kami terlambat menyelamatkan.” Marc hanya mendengus saja. mau marah juga percuma. Hanya sesaat tadi dia merasakan kemarahan yang teramat sangat.“Bagaimana keadaannya? Di mana mertuaku? Kalian sudah periksa CCTV?” tanya Marc.“Kami sudah serahkan ke pihak berwajib, Bos. Menurut mereka Zoya kabur dari penjara. Mungkin dia yang melakukannya. Kalau Raehan jelas tidak mungkin. Tapi bisa jadi.***MEYYIS***Zubaedah menganga melihat Marc sudah ada di ruangan itu. Dia meletakkan bungkusan yang terlihat lumayan banyak sambil bertanya kapan Marc kembali. Marc bangkit dan menyalami mertuanya itu. “Jam tujuh aku landing, Ma. Memang kejadiannya bagaimana? Mama melihat langsung? Siapa tahu mengenali pelakunya.” Zubaedah membuka plastik itu.“Mana itu mas-mase? Kasihan dari semalem di sini. Suruh pulang aja, Marc. Ini sarapanny

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Ajari Aku Salat   Ngidam Bikin Runyam 1

    “Pak, kalau ada perkembangan hubungi kami. Kami juga akan menghubungi Anda jika ada pembaharuan kasus.” Marc menjabat tangan kedua polisi itu dan mengucapkan terima kasih. Dia memilih duduk terlebih dulu di depan untuk berpikir. tidak berapa lama, body guard pengganti datang setelah tadi dua orang pulang. Marc memerintahkan untuk berkoordinasi dengan semua lini menemukan sang penabrak. Kali ini dia tidak bisa lunak lagi. Akan dia remas sampai akarnya jika ketemu orangnya. ***Meyyis*** Hari ini Zahra sudah boleh pulang. sejak kejadian itu Marc lebih protektif. Setelah mendengar Zahra kecelakaan jason mengakhiri bulan madunya karena Ziya juga meminta untuk pulang. Ziya ikut ke Bali. Sebagai seorang istri tentu saja mengikuti kemana pun suaminya pergi. Sedangkan untuk kuliah lebih banyak dia melakukan dengan virtual. Apalagi semester enam mau menuju tujuh, teori sudah habis tinggal mengerjakan skripsi. “Sayang, Mas mau bernagkat kerja. Kamu mau di s

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Ajari Aku Salat   Ngidam Bikin Runyam 2

    “Kenapa nggak kepikiran ke sana, ya? Pelakunya sudah ditemukan, tapi memang belum menunjukkan siapa yang ada di balik itu. Dia masih bungkam. Aku juga belum sempat ke kantor polisi, sih. Semua berkas yang ngurus body guard semua. Aku tinggal tanda tangan.” Jason mengangguk. Mereka sudah sampai di kantor. Kesimpulan Jason mungkin akan menjadi pertimbangan selanjutnya untuk kasus itu.***MEYYIS***Malam ini Marc masuk ke rumah dengan sedikit memegang tengkuknya karena merasakan sangat kaku. Dia sangat lelah sekarang. Sepulang kerja langsung ke kantor polisi. Jason juga merasakan sangat lelah.“Kamu tidur di sini saja, Jas. Biar lebih mudah. Toh ada kamar kososng banyak. Apartemen sewakan saja. Kamu capek kalau bolak-balik.” Jason mengangguk.mereka sudah makan tadi sehingga langsung saja masuk ke kamar masing-masing. Zahra sudah terlihat tidur dengan lelap. Marc mencium keningnya. Dia melihat ke arah pergelangan t

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Ajari Aku Salat   Bisik-Bisik 1

    “Empal gentong, empal gentong ... oh, masakan Jawa? Ada di slot sebelah utara, Pak. itu masakan Jawa semua. Ada atau tidaknya masakan itu, coba cek sendiri.” Marc terlihat berbinar. Walaupun bukan empal gentong asli Cirebon, setidaknya istrinya dapat tidur malam ini.***Meyyis***Marc segera membayar kopi tersebut dan bangkit untuk menuju ke penjual maasakan Jawa. Dia tersenyum ketika istrinya sudah terlelap di jok sebelah. Marc melajukan mobilnya menuju ke deretan penjual masakan Jawa. Marc mengabsen tiap lapak, hingga paling ujung terdapat masakan khas perbatasan “Empal Gentong” Marc membaca dengan lantang lapak tersebut. Dia langsung turun. Marc menepuk jidadanya ketika lupa emmbangunkan istrinya. Maka dia membuka pintu mobil sebelah untuk membangunkan sang istri. “Sayang, bangun! Itu sudah ketemu empal gentong.” Zahra bangun dan terlihat langsung berbinar. Marc menggenggam tangan istrinya untuk membantunya turun dar

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Ajari Aku Salat   Bisik-Bisik 2

    Marc sudah selesai melakukan salat. Dia berganti baju untuk menyusul sang istri tidur. Dia tersenyum mendnegar dengkuran halus dari sang istri. “Hufff, pengalaman yang unik. Untung cinta, jadi apa pun ditururti,” bisik Marc. Dia memeluk sang istri dari belakang dalam posisi berbaring. ***MEYYIS*** Siang ini Marc datang lagi ke kantor polisi. Dia masih penasaran siapa yang tega akan meluikai istrinya? Marc ditemani oleh Jason saat ini sedang menuju ke sana. Mereka sudah berada di depan kantor polisi sekarang. Ada dua terduga sekarang Zoya dan juga lelaki pemilik kendaraan itu. “Selamat siang, Tuan Marc. Silakan duduk terlebih dahulu. Saya akan memanggil keduanya.” Marc sudah memasang wajah seramnya. Dia memandang dua orang yang baru datang. “Zoya, kenapa bisa? Katakan padaku, apa sebenarnya yang kau ingin, hem? Katakan! Zahra sudah tidak ada hubungan dengan Raehan lagi. Kenapa bisa kau lagi-lagi membua

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Ajari Aku Salat   Ibadah Malam 1

    Maka Marc memborong beberapa bapia dan juga makanan lain. Mereka memborongnya hingga keranjang penuh. Marc melihat jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Dia mengajak Jason balik, karena malam ini rencananya akan mengajak keluarga makan malam. Selama hamil, belum pernah sekali pun diajak makan malam di luar. Jason mengikuti perintah sang bos dan melajukan mobilnya berdesakan dengan mobil lain yang baru pulang kerja.***Meyyis***Malam ini akan ada makan malam spesial karena memang Marc ingin memberikan hadiah untuk istrinya. Rasanya memang sangat jenuh. Masalah sangat banyak terjadi akhir-akhir ini. Dia sampai tidak bisa ful ngurusin sang istri. “Sayang, mau keluar nggak malam ini?” Terlihat wajah Zahra berbinar.“Kemana, Bi?” tanya Zahra. Dia bangkit dan bermanja di samping sang suami yang sedang duduk di tepian ranjang. Padahal belum mandi. Dia baru saja melepaskan jas mahalnya, kemudian m

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-18

Bab terbaru

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 2

    “Aku berbuat baik dengan siapa pun, Brina. Kau yang kelewat baper. Bukan hanya kamu yang aku baikin, dengan Bu Rusda juga aku baikin. Lalu bagaimana bisa kau menuduhku memberi harapan palsu?” Fatih meninggalkannya masih sesenggukan. Dia setengah berlari menaiki tangga. Sedangkan Sabrina sangat kacau sekarang. Diva sendiri juga kacau saat melihat Fatih dan Sabrina ... ah, apa tadi? Berpelukan dan Fatih menerima saja. Terang saja, karena Sabrina begitu cantik. Demikian pikir Diva.***MEYYIS***Diva tengkurap di atas tempat tidur saat Fatih mulai masuk ke dalam kamar. Fatih tersenyum karena mengira Diva telah tidur seharian. Dia mendekat dan memeluk Diva. Tapi dia mengerutkan kening setelah tidak sengaja memegang pipinya basah.“Hai, istriku menangis? Kenapa? Aku tahu, kamu melihat Sabrina memelukku? Jangan cemburu ... dia ....” Fatih menghentikan kaliamtnya.“Lepaskan aku! M

  • Ajari Aku Salat   Wanita Lain? 1

    Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”BAB CXVWANITA LAIN?Sementara itu meninggalkan kekepoan seorang Diva yang begitu tinggi maka di bawahFatih sedang berbicara dengan seorang wanita keturunan Mesir. Dia seorang wanita yang cerdas juga cantik. Sudah lama mengagumi Fatih. Tapi rasa sukanya dianggap Fatih hanya rasa biasa sesama teman saja. “Sabrina? Kamu menyusul kemari? Ada apa?”Gadis berkerudung lebar itu tersenyum. “Aku sengaja menu

  • Ajari Aku Salat   Sakit 2

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***MEYYIS***Hari ini sudah hampir satu bulan Diva dan Fatih di negeri piramida itu. Malam ini Fatih sudah bilang akan pulang terlambat. Sebenarnya Diva diajak, tapi dia tidak mau karena merasa lelah. Sepertinya sering bercinta bukan hanya memberikan efek bahagia saja, lebih dari itu maka efek lelah membuatnya hari ini tidak semangat untuk ikut. “Ya sudah, nanti akan aku kirim makanan saja ke rumah. I Love you, Sayang.”&nb

  • Ajari Aku Salat   Sakit 1

    “Tidak perlu minta maaf, kau selalu cantik apa pun kondisinya. Aku tetap mencintaimu, Bidadariku.” Ah, jantung Diva terasa lompat-lompat cari perhatian untuk di sentuh dadanya. Wajah Diva sudah serupa kepiting rebus yang baru diangkat dari dandang. Merah merona.“Ih, peres.” Diva menutup wajahnya yang sduah kepalang malu.“Bener, kamu sangat cantik.” Fatih mencolek dagu Diva. Wanita berkerudung navy itu semakin panas dingin dibuatnya.***Meyyis***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 2

    “Kenapa? Laper, ya? Kita makan di luar saja.” Fatih menyuruh Diva mengenakan matel karena udara malam di sini dingin. Diva mengikuti arahan suaminya. Karena belum punya, dia memakai punya Fatih sehingga terlihat kedodoran.***MEYYIS***Diva berjalan di atas pembatas jalan sambil sesekali melompat. Wanita itu memang pantas dijuluki bola bekel. Selalu saja tingkahnya begitu.“Sayang, hati-hati.” Diva melompati bangku panjang dan berputar kemudian mendarat di depan dua muda mudi yang sedang memadu kasih. Sang lelaki memberinya bunga dan berlutut. Diva mengambil bunga yang ada di tangan pria itu kemudian menyelipkan ke telinga kiri wanitanya, sehingga mereka melongo kemudian tertawa.“Success for you, don’t take too long to apply.” Diva memutar dan meninggalkan pemuda itu yang mematung. Fatih menepuk jidadnya. Dia setengah berlari mengejar sang istri. Wanita itu mende

  • Ajari Aku Salat   Di Negeri Orang 1

    Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.***Meyyis***Fatih membuka pintu rumahnya. Diva tersenyum malu. Suaminya bahkan lebih rapi dari pada dirinya. Dia menggaruk kepalanya yang sesungguhnya tidak gatal. Fatih ebrterima kasih pada seseorang kemudian memberikan lembaran uang.“Masih pusing?” Fatih membuka lemari es yang sempat dia bersihkan. Hanya ada mi instan di sana. Untuk mengganjal perut, mungkin mi isntan cukup menolong. Diva berbaring di sofa. Sedang Fatih langsung ke dapur. Bodo amat, pikir Diva. Dia merasakan pusing yang berkepanjangan. Wanita tomboy itu sudah pergi ek alam mimpi ketika Fatih menuang segelas susu untuknya. Fatih meletakkan susu tersebut kemudian menutup agar serangga kecil tidak mengotori.

  • Ajari Aku Salat   Narsis 2

    Kenapa menatapku begitu? Baru nyadar kalau suamimu ganteng?”“Hem, narsis.”“Bukan narsis tapi percaya diri.”“Beda tipis.”“Kenapa? Emang aku nggak ganteng? Lebih ganteng mana aku dengan Marc marquez.”“Hem, gantengan kamu sedikit, banyakan dia.”“Oh, jadi gitu.” Fatih menggelitiki sang istri.***MEYYIS***Sore ini sudah siap sedia Diva dan Fatih akan bernagkat ke Mesir. Entah mengapa ada rasa yang tak biasa ketika akan meninggalkan Abi dan Umi. Diva berkali-kali membalikkan badan merasa berat meninggalkan mereka. Rasaanya sesak dan nyeri. “Kita akan kembali, Sayang. Paling lama dalam satu bulan.” Fatih berbisik kepada sang istri agar Diva lebih merelakan kepergiannya kali ini. Diva hanya mengangguk dan mengikuti Fatih. Mereka akhirnya mengud

  • Ajari Aku Salat   Narsis 1

    Diva sudah tertidur. Puas Fatih memperhatikan sang istri. Dengkuran halus membuat dia mengangkat kepala sang istri kemudian tubuhnya untuk di baringkan ke atas ranjang dengan bantal sebagai pengganjal kepalanya. Lelaki itu kemudian tidur di sampingnya. “Selamat tidur, Bidadariku. Terima kasih kau sudah membuat aku menjadi suami seutuhnya. Semoga***Meyyis***Pagi ini Diva merasakan nyeri di bagian bawah pusarnya. Padahal nanti sore harus terbang bersama suaminya menuju ke Mesir untuk mengikutinya. Dia masih tidur di ranjangnya ketika suaminya sudah selesai mandi untuk salat Subuh. “Sayang, bangun dulu, yuk salat Subuh. Nanti kesiangan.” Fatih membuat Diva mengulat.“Boleh nggak, sih aku libur salat? Capek banget dan sakit.” Bekas jejak-jejak cinta yang Fatih buat membuat kulitnya memerah dan masih terasa sakit. Tapi yang lebih sakit bagian alat vitalnya.

  • Ajari Aku Salat   Minta Maaf 2

    “Mas,” ucap Diva.“Hem,”“Apa kamu kecewa, karena aku belum siap melakukan itu? Aku masih takut. Beri waktu aku sampai malam ini untuk meyakinkan diri.” Fatih membelai wajah Diva agar wanita itu lebih tennag bahwa lelakinya ini bisa menunggunya.***MEYYIS***Malam ini Diva sudah tampil cantik. Tentu saja Umi Fitri yang mendandaninya. Dia tersenyum malu-malu pada Fatih yang kali ini berada di ranjang mereka sedang membaca entah kitab apa? Fatih menghentikan aktivitasnya setelah melihat istrinya datang. Fatih menepuk tempat di sebelahnya. “Kamu selalu cantik, terima kasih sudah berusaha.” Satu kecupan mesra mendarat di kening Diva.“Aku akan mencoba, Mas. Aku sudah menjadi istrimu.” Fatih menangkup wajah istrinya. setelah menunggu beberapa hari, kini di malam yang syahdu Diva menyerahkan diri. Sesungguhnya, Fatih juga sangat takut. Baga

DMCA.com Protection Status