Home / Romansa / Menikah Atau Disewa? / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Menikah Atau Disewa?: Chapter 1 - Chapter 10

64 Chapters

1. Ingin Punya Anak

"Saga, umur Ibu semakin tua. Kamu anak satu-satunya Ibu," tutur wanita yang tahun ini genap berusia lima puluh lima tahun. "Kamu udah sepuluh tahun nikah, tapi kok ya Dela gak hamil- hamil. Malah sibuk kerja terus," keluh wanita yang terlihat cantik walau muka sudah banyak titik kerut. "Dela memang gila kerja, Bu." Saga mencoba membela istri tercintanya. "Ya, tapi buat apa?" Ibunya Saga menukas gemas, "kita banting tulang itu buat nyenengin anak. Lah istrimu lucu. Gila kerja sampai rela harus tanda tangan kontrak menunda kehamilan sampai bertahun-tahun. Buat apa?" Wanita berkhimar biru muda mendesah kecewa. "Lagian duit dari kamu memang tidak cukup?" Matanya menatap tajam sang putra. "Menjadi model sudah menjadi impian Dela dari kecil, Bu." Lagi-lagi Saga membela sang istri. Saga memang sangat mencintai istrinya. Apa pun keinginannya sebisa mungkin Saga penuhi. Salah satunya yaitu menunda kehami
Read more

2. Gadis Itu Bernama Nayra

  Saga tersenyum melihat Nayra bersikap sewot padanya. Beberapa kali ia mendapati gadis itu mendelik tajam, saat merasa dirinya tengah dipandangi oleh Saga.    Saga sendiri melihat waktu. Saatnya berangkat kerja. Perlahan pria dua puluh delapan tahun itu melangkah mendekati Nayra.   "Hanya satu tahun, Nay." Saga sedikit berbisik agar perkataannya tidak didengar oleh pemilik rumah makan ini.    Lelaki tambun yang duduk di meja kasir itu kerap kali melayangkan pandangan pada karyawannya. Bapak paruh baya itu sebenarnya tidak suka pada Saga. Karena kedatangan lelaki gagah itu pasti selalu menarik perhatian Nayra.    Nayra yang rajin akan selalu tertarik melayani Saga dengan baik. Bos Nayra tidak suka. Namun, karena Saga adalah pelanggan setia. Bahkan kerap membawa anak buahnya makan di sini, maka pria gempal i
Read more

3. Beban Nayra

Nayra menggeliat. Semalaman dia tidak tidur. Pikirannya kacau. Bagaimana bisa dia mendapat banyak uang dalam waktu yang cukup singkat.Tidur yang kurang tentu membuat Nayra malas untuk bangun. Gadis itu merenung kembali. Mencari jalan keluar untuk semua masalahnya.Pusing karena tidak menemukan solusi, Nayra mendesah. Namun, hari semakin siang. Akhirnya Nayra mengabaikanmalas. Gadis itu beranjak dari ranjang. Kakinya mengayun ke kamar mandi. Walau pusing Nayra harus bekerja.Nayra sudah berpikir semalaman. Dia akan mencoba meminjam uang pada Bapak Abdul. Walau sedikit sangsi karena hutangnya pada pria baik itu juga belum lunas.Beberapa bulan lalu tekanan darah tinggi nenek meningkat. Wanita sepuh itu harus dilarikan ke rumah sakit. Nayra terpaksa meminjam uang pada Bapak Abdul untuk membayar biaya rumah sakit nenek selama seminggu.Beruntung Bapak Abdul orang yang baik. Lelaki itu tidak p
Read more

4. Tekad Saga

Nayra menyusuri jalanan dengan pikiran kosong. Dia benar-benar buntu. Kepulangannya pasti amat dinantikan oleh nenek dan Davi.  Namun, bagaimana bisa pulang jika uang untuk bayar sewa rumah saja belum ia dapatkan. Nayra mendesah. Gadis itu merasa amat bingung. Tidak bisa dibayangkan jika besok dia dan keluarga harus harus angkat kaki dari kontrakan itu. "Terus kami harus pergi ke mana?" keluhnya pada diri sendiri. Beban Nayra terasa menghimpit dada.  Sungguh menyesakan. Otaknya kian dibuat pusing saat memikirkan dari mana mencari uang untuk bayar ganti rugi mobilnya Rian. Apa yang harus ia lakukan untuk mendapatkan uang puluhan juta dalam waktu yang singkat? Sementara gaji dia hanya cukup untuk makan saja. Pikiran Nayra terus berkecamuk. Otaknya melalang buana entah ke mana. Dia tidak berkonsentrasi saat menyusuri jalan. Dirinya juga sembarangan menyeberang
Read more

5. Nasihat Nenek

"Baiklah ...." Saga narik napas untuk memantapkan hati, "akan kunikahi kamu dengan sebaik-baiknya, tanpa ada kontrak," putusnya bertekad.Nayra ternganga. "Nikah itu gak untuk main-main, Ga.""Aku serius ingin punya anak, Nay," sahut Saga sambil meraih tangan Nayra. "Dan hanya dari kamu, aku bisa mendapatkannya."Nayra terhenyak. "Dari sekian banyak wanita, kenapa kamu justru memilih aku?" tanya gadis itu penasaran."Karena aku sudah mengenal kamu dengan baik." Lagi-lagi Saga meraih tangan Nayra. Namun, gadis itu menepis. "Kamu wanita yang baik. Dan aku membutuhkan wanita yang baik untuk melahirkan penerusku."Nayra menelisik manik hitam nan tegas itu. Mencoba mencari kebohongan pada mata itu. Nyatanya Nayra hanya melihat kesungguhan di dalamnya."Lalu bagaimana jika nanti cinta tumbuh di antara kita?" Mata Nayra mengerjap pelan, "aku tidak mau pernikahan kita menyakiti is
Read more

6. Lamaran Dela

Mobil Saga menembus keheningan malam. Dalam perjalanan pulang, otak pria itu selalu tertuju pada Nayra. Penolakan demi penolakan yang gadis itu lakukan kian membuat Saga berhasrat untuk menaklukkannya. Saga menggeleng cepat. Dia menampik jika tengah jatuh cinta pada Nayra. Tidak! Saga hanya ingin memiliki anak dan melindungi gadis baik itu. Bagi Saga cintanya tetap tersaji hanya untuk Dela. Sampai kapan pun Dela adalah wanita nomor satu di hatinya setelah sang Ibu. Terlampau besar cintanya pada Dela membuat Saga selalu memanjakan wanita itu. Mobil Saga telah memasuki pekarangan rumah. Matanya memincing kala melihat mobil Dela sudah terparkir rapi di garasi. Tumben. Namun, ia tetap merasa senang juga. Karena tidak akan lagi kesepian. Setengah berlari Saga menaiki anak tangga. Ketika dia membuka pintu, tampak sang istri tengah duduk di depan meja rias. Dela tengah melakukan ritual malamnya, yakni membersihkan wajah untuk kemudian memakai aneka cream yang tidak dipahami oleh Saga. "
Read more

7. Syarat Dari Dela

Usai melamarkan Nayra untuk sang suami, Dela meminta pulang. Wanita itu malas berlama-lama di tempat yang kurang ia minati. Selama dalam perjalanan balik dirinya membisu.Beberapa kali hati kecilnya sangsi, mampu kah ia melihat suaminya membagi cinta. Dela adalah wanita biasa. Wajar jika dia memiliki rasa ketakutan. Namun, ia tidak kuasa mengorbankan karier yang sudah ia rintis bertahun-tahun lamanya.'Aku percaya pada Saga.' Dela mencoba menguatkan hati. Ketika dirinya tengah memindai sang suami, Saga balas menatapnya."Ada apa?" tanya Saga lembut."Enggak." Dela angkat bahu. Dia membuang pandangannya keluar jendela."Kita mampir makan dulu yuk!"Dela menoleh kembali. "Boleh."Saga mengacak pelan rambut sang istri. Dirinya kembali fokus menyetir mobil. Di depan restoran Jepang favorit mereka berhenti.Keduanya makan
Read more

8. Make Over

Keesokan harinya Nayra dan keluarganya chek out dari hotel. Gadis itu dibuat bingung oleh tingkah Saga.Saga bilang akan membawa mereka ke rumah baru yang kemarin mereka lihat. Namun, arah jalanan ini berbeda dengan alamat rumah yang kemarin. Mobil Saga berhenti di sebuah rumah mungil yang letaknya tidak jauh dari kampusnya Davi.Biarpun halamannya tidak terlalu luas, tetapi terlihat asri dan nyaman. Ada beberapa pot bunga menghiasi teras rumah. Bahkan ada ayunan keranjang di ujung halaman."Sekarang inilah tempat tinggal baru kalian," ujar Saga dengan senyum terkembang.Dia merogoh kantong untuk mengambil anak kunci. Lelaki itu mulai membuka rumah asri berlantai satu ini. Tangannya mempersilakan masuk.Nenek, Davi, dan juga Nayra mengedarkan pandangan. Sebuah hunian yang cukup nyaman bagi mereka bertiga. Rumah ini terdiri dari ruang tamu merangkap ruang keluarga, dua buah kamar, dapur mer
Read more

9. Malam yang Tertunda

"Nayra ...." Saga mendesis sakit.Lelaki itu tidak menyangka jika Nayra yang polos ternyata bisa sekejam ini. Walau begitu senyum Saga kembali terkembang. Sikap malu-malu dari Nayra kian membuat Saga menyukainya. Dia benar-benar gemas pada Nayra.Namun, sisi hatinya langsung mengingatkan kalau dia hanya boleh sebatas menyukai saja. Tidak boleh lebih. Karena dia sudah berjanji jika hatinya hanya akan ia berikan untuk Dela seorang.Saga membuang jauh pikiran tentang Nayra tadi. Dirinya gegas menuju bagian pembayaran. Lelaki itu menyerahkan back card-nya pada Mbak kasir. Di sebelahnya Nayra ikut menunggu. Setelah transaksi selesai, keduanya keluar dari rumah mode tersebut tersebut.Ada rasa haru yang menyelinap dada, saat Saga tidak membiarkan Nayra kerepotan menenteng banyak tas. Lelaki itu dengan sigap ikut membantu membawakan barang belanjaan tersebut."Sekarang kita mau ke mana lagi?" tan
Read more

10. Pengalaman Pertama

Nayra menggeliat. Kumandang adzan subuh berhasil membangunkan lelapnya. Mata wanita itu mengerjap perlahan, lalu mengedarkan pandangan. Asing. Ini di mana?Nayra merasa ada yang mengganjal perutnya. Wanita itu menoleh. Seketika dirinya memekik melihat ada seseorang pria yang telah lancang memeluknya."Enggg! Apa sih berisik banget?!" Saga mengerang malas. Lelaki itu berganti posisi. Dari menyamping memeluk Nayra. Berganti tidur terlentang.Nayra ternganga. Bingung kenapa Saga bisa sampai tidur seranjang dengannya. Wanita itu menepuk jidat."Kenapa aku lupa kalo sudah menikah dengan Saga?" Nayra tergeli sendiri.Dia memandang paras teduh pria yang sudah resmi menjadi imamnya itu. Saga masih terlelap pulas. Hidung Saga begitu mancung. Alisnya juga tumbuh dengan tebal. Mendadak dada Nayra terasa berdesir. Entah mengapa tangan wanita itu terdorong ingin mengelus wajah tegas nan menawan tersebut.Baru juga meraba pipi, Saga lekas men
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status