Di saat pagi telah tiba, demam Savira sudah mulai turun. Akan tetapi, wanita itu tidak ikut sarapan bersama. Savira malu, benar-benar malu karena teringat dengan kejadian kemarin, kejadian di mana dia memanggil nama Axel tanpa embel-embel 'pak' serta membalas pelukan Axel erat. Oh, ya Tuhan, Savira benar-benar sudah gila, dia harusnya sadar, siapa dia. Wanita itu mengacak-acak rambutnya, kejadian kemarin terus terngiang-ngiang di benaknya. Kapan itu akan menghilangkan dari pikirannya? "Ayolah, aku malu," gumam Savira "Malu kenapa?" Savira mendongak, dia sama sekali tidak sadar kalau Jeslyn sudah masuk kamar. Wanita itu tersenyum pada mantan mertuanya, merasa kikuk kala ditanya seperti itu. Dia tidak mungkin mengatakan pada Jeslyn kejadian kemarin, yang ada Jeslyn akan menggodanya habis-habisan. "Malu kenapa?" Savira tersenyum, tanga
Read more