Savira menarik rambut Axel, membuat si empunya rambut mengaduh kesakitan. Walau begitu, dia sama sekali tak bisa menyuruh Savira melepaskan tarikan Savira. Saat ini, istrinya tengah berjuang melahirkan anak kedua mereka. Axel jadi membayangkan perjuangan Savira melahirkan Raka.Air mata menetes dari mata Axel, dia sedih melihat Savira, lebih sedih lagi kala bayangan tentang Savira yang melahirkan Raka, terus berputar di benaknya."Axel, sakit," adu Savira membuat Axel mengangguk, pria itu tahu rasanya pasti sakit, terbukti dengan Savira menangis."Iya, Sayang, kamu harus kuat. Aku bakal tetap di samping kamu."Savira kembali mengejan, mengikuti perintah dokter. Sekita beberapa menit dia mengejan lama, tangis bayi terdengar, Axel bernapas dengan lega karena Savira sudah tak merasakan sakit lagi. Bayi laki-laki telah lahir, adik Raka telah lahir tepat pukul satu dini hari. Bayi yang sehat tanpa ada cacat satu pun."Alhamdulillah," ucap pria itu tak henti-henti
Baca selengkapnya