Beranda / Urban / TWINS PUNYA CEO / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab TWINS PUNYA CEO: Bab 91 - Bab 100

116 Bab

RENCANA MEREKA UNTUK ZETA

Setelah menaruh cangkir ke dapur, Zeta naik ke lantai atas. Sebab tadi Syika menyuruh dirinya mengambil iPad dia yang berada di kamar. Ia pun menaiki tangga demi tangga, ia menuju kamar twins. Namun saat melewati kamar Albi, ia mendengar suara seseorang batuk.  Kebetulan pintu kamar Albi terbuka, ia sedikit mengintip keadaan Albi dari sela-sela pintu. Ternyata Albi sedang duduk di pinggir kasur sembari minum air. Ia pun melihat kegiatan Albi, tak lama kemudian Albi kembali tidur. Perlahan-lahan ia kembali menutup pintu agar tak menimbulkan suara nyaring.  "Anda di cari oleh seseorang di halaman bawah."  Zeta berbalik badan dan sedikit terkejut mendapati keberadaan bodyguard Albi yang berbicara kepada dirinya. "Ada yang mencari saya? Siapa?" tanya Zeta.  "Saya tidak tau, lebih baik anda turun ke bawah." "Baiklah, terima atas informasinya," ucap Zeta. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-23
Baca selengkapnya

MENDENGARNYA

Albi terbangun dari tidurnya, ia duduk di tepi ranjang dan berdiam diri. Ia memejamkan mata guna menghilangkan rasa pening ini, ia bangkit dan berjalan keluar dari kamar. Ia menuruni tangga demi tangga menuju lantai utama, sesampainya di ruang tamu ia melihat Cakra tiduran di sofa.  Sedangkan twins tidur di karpet berbulu, di mana Zeta? Ia tak menemukan keberadaan perempuan itu. Tak mau ambil pusing, ia mendekat ke arah twins, ia menggendong Syika dan membangunkan dia secara perlahan-lahan. Tak lama kemudian Cakra terbangun, mungkin dia mendengar rengekkan Syika.  "Di mana Zeta?" tanya Albi.  "Dia pulang dijemput sama kembarannya," jawab Cakra jujur.  "Bangunkan Nathan," titah Albi dan langsung dilaksanakan oleh Cakra.  "Papa udah sembuh?" tanya Syika yang kini sudah membuka matanya dan sadar seratus persen.  "Udah, karena Syika
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

KALIAN ADA HUBUNGAN APA?!

Zeta berada di apartemen Zio, ia tengah memasak untuk dirinya makan malam dan juga untuk Zio. Barang-barangnya sebagian sudah berada di sini, barang-barang yang tak terlalu penting ia tinggal di apartemen. Di sana hanya Vio sendiri yang tempati, biarlah dari pada kosong.Apartemen Zio sangat mewah, besar, dan luas. Jauh sekali jika dibandingkan dengan apartemen miliknya. Padahal Zio tinggal sendiri, memikirkan ini semua membuat ia heran sekaligus bingung. Tapi tak apa, terserah Zio saja. Sampai pada akhirnya ia sudah selesai memasak, lantas ia membawa 2 buah mangkuk yang berisikan sup daging ke meja makan.  "Zio?" panggil Zeta. "Iya?" balas Zio yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.  "Yuk makan, udah aku siapin semuanya," ujar Zeta dan mendapatkan anggukan dari Zio.  "Baiklah, kau tunggu di sana. Aku akan mengambil ponselku terlebih dahulu," ujar Zio dan mendapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-28
Baca selengkapnya

DEPRESI?

Zeta tengah jalan-jalan pagi bersama dengan Bea, malam tadi Bea meginap di apartemen Zio. Mereka berdua tidur di kamar Zio sedangkan Zio sendiri tidur di sofa dan berakhir sakit leher. Tapi malah mereka tinggal jalan-jalan, sebenarnya sih mereka mencari sarapan untuk Zio di sekitar jalan sini.  Bea terus saja bercerita, karena ia lumayan lama tak bertemu dengan Zeta. Hal yang lebih mengejutkan lagi ialah Bea membawa toples yang berisikan makanan ringat, sudah di bilang bukan jika Bea itu sama sekali tak bisa berhenti makan. Zeta pun mencoba untuk tak terjadi apa-apa karena kelakuan Bea yang absurd.  "Bea! Udah dong, kita ini mau cari makan. Jangan makan dulu," cegah Zeta.  "Ini enggak makan, ini namanya ngemil," sahut Bea.  "Ngemil satu toples habis! Gila aja!" maki Zeta.  "Nanti aku mau pesen dua porsi makanan," ucap Bea memberitahu.  
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

TUMBUHNYA PERASAAN INI

Zeta sudah berada di ruangan Albi, dia di marahi oleh Albi karena datang terlambat. Sekitar 1 jam durasi keterlambatan Zeta yang Albi hitung, Zeta berdiri sedangkan Albi berjalan memutari Zeta dengan langkah pelan. Zeta sudah menduga hal ini akan terjadi. Jadi ia menyiapkan telinganya untuk mendengar segala macam bacotan dari Albi.  Ia memang salah karena datang terlambat, tapi mau bagaimana lagi ia tadi perlu makan, mandi, dan bersiap-siap. Apalagi ia harus menunggu Zio bersiap-siap terlebih dahulu sebelum meninggalkan dia pergi. Alhasil hanya Bea yang tinggal di apartemen, karena dia tak berangkat ke rumah sakit.  "Kau sudah sering kali terlambat Zeta! Kau itu sekretaris saya! Karyawan lainnya bisa saja meniru sikap kamu jika kamu sering sekali telat tanpa tindakan tegas!" ujar Albi.  "Maaf, janji deh enggak ngulangi lagi," ucap Zeta dengan kepala menunduk.  "Kau sudah berjanji
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-29
Baca selengkapnya

KEADAAN HILDA YANG SEBENARNYA!

Zeta dan Albi berada di rumah sakit, benar kata Albi jika orang yang tergeletak dan hampir Zeta tabrak ialah Hilda. Mereka, lebih tepatnya Zeta memaksa Albi untuk membawa Hilda ke rumah sakit karena keadaan Hilda yang bisa di bilang mengenaskan. Sekarang ini mereka berdua menunggu di kursi tunggu yang ada di depan ruangan. Mereka menunggu Hilda yang tengah di tangani oleh dokter. Zeta sendiri cemas dengan keadaan Hilda, pasalnya tadi ia melihat beberapa luka di area tubuh Hilda. Sementara Albi hanya diam santai tanpa minat, sebab ia sendiri sudah melihat bagaimana keadaan tubuh Hilda.  Ia tak jadi bertemu dengan partner bisnisnya, untung saja mereka tak jadi datang. Jadi ia masih bisa selamat untuk sekarang. Entah apa jadinya jika mereka hadir dan menunggu kedatangan dirinya di sana. Sebenarnya ia tak mau membawa Hilda ke rumah sakit, tapi Zeta memaksa jadi mau tak mau ia membawa Hilda ke sini.  "Dokter, bagaim
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-01
Baca selengkapnya

ALBI PENENANG YANG SESUNGGUHNYA

Setelah menunggu satu suster datang menjaga Hilda, kini Zeta dan Albi keluar dari ruang rawat Hilda. Mereka tak bisa berlama-lama di sini, karena mereka juga mempunyai urusan masing-masing. Kini mereka berjalan beriringan menyusuri lorong demi lorong rumah sakit Zeta tadi sudah menyuruh agar suster yang menjaga bergantian. Untung saja mereka paham dengah keadaan Hilda dan mau menjaga Hilda. Albi menyuruh Zeta untuk berjalan duluan sementara dirinya berhenti untuk mengangkat telepon. Zeta pun berjalan terlebih dahulu, namun beberapa detik kemudian ia melihat ke depan. Seketika ia mematung di tempat, sebab ia melihat Feli dan juga Leni berhenti telat di depannya.  "Jangan mencoba untuk kabur Zeta!" Saat ingin melangkah pergi Zeta di kejutkan dengan suara itu. "Ada urusan apa kalian memberhentikan jalan saya?" tanya Zeta tanpa ekspresi. Ia tak boleh takut dengan mereka, ia harus melawan rasa takut ini supaya mereka tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-01
Baca selengkapnya

NASIHAT ZETA

Sementara di kantor, Zio tampak emosi mendengar kabar bahwa Zeta sudah bertemu dengan Feli dan Leni. Ia membanting guci yang terpampang apik di sudut ruangan, ia benar-benar marah sekarang. Untung saja di sini ada Bea, jadi bisa sedikit mengontrol emosi. Ia duduk di kursi kerjanya sembari memijat pelipisnya.  Ia membiarkan pecahan guci itu berada di mana-mana, sementara Bea berdiri di samping Zio. Ia mengelus pundak Zio agar dia bisa lebih tenang, sebenarnya ia takut melihat Zio yang marah-marah. Bahkan yang lebih parahnya lagi Zio hendak menghabis bawahannya yang memberikan informasi tentang Zeta.  "Kamu jangan marah-marah, kasihan karyawan kamu yang takut," ucap Bea menasihati.  "Tapi adikku, dia dalam bahaya. Aku menjauhkan dia dari mereka, tapi Zeta malah masuk ke dalam jebakan mereka," balas Zio dengan nada putus asa.  "Semuanya pasti ada jalan, aku tau gimana posisi kamu. Ze
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya

ORANG YANG MENCURIGAKAN

Zeta berada di restauran bersama dengan twins dan Albi, mereka makan siang bersama-sama. Zeta makan dengan tenang, begitu juga dengan Albi. Twins sendiri fokus sekali dengan makannya sampai-sampai mulutnya belepotan. Sebenarnya Zeta menutupi kesedihannya.  Ia tak boleh sedih di hadapan twins, ia mengambil nafas dalam-dalam dan yakin semuanya akan baik-baik saja. Ia pun mengambil handphonenya yang berdering, ia menyalakan benda pipih itu. Ternyata ada pesan dari nomor tak di kenal. Ia pun membuka pesan itu, pengirim itu mengirimkan foto dirinya yang duduk di sini.  "Kita tahu di mana kau berada Zeta! Di mana pun kau pergi kita akan tahu," batin Zeta setelah membaca pesan itu. Jadi ada orang yang diam-diam memfoto dirinya di sini, ia semakin takut. Ancaman Feli memang terbukti, ini sudah jelas jika dirinya diikuti oleh seseorang.  "Kenapa?" tanya Albi saat melihat Zeta hanya fokus dengan teleponnya. 
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya

LARANGAN ALBI

Di sebuah ruangan, Alex berdiri sembari menatap para bawahannya. Ia tersenyum bangga karena salah satu dari mereka berhasil memberikan Albi petunjuk bahwa ia masih hidup. Akhirnya ia bangun dari koma dengan perasaan dendam yang semakin memuncak. Ia tak akan pernah memaafkan Albi karena dia sudah membuat dirinya koma dalam waktu yang cukup lama.  Ia sangat senang ketika kakaknya berhasil menghancurkan proyek Albi sewaktu ia koma, apalagi mendengar kabar bahwa Albi sempat putus asa hingga sakit. Itu semua merupakan kebanggaan tersendiri untuk dirinya, kakaknya selalu ada dan melakukan semuanya tanpa menunggu ia terlebih dahulu. Ia memang puas, tapi tak sepenuhnya puas.  "Bagaimana dengan Hilda?" tanya Alex.  "Beliau mengalami gangguan jiwa." "Selanjutnya apa yang terjadi dengan dia sewaktu saya koma?" tanya Alex lagi.  "Beliau sering menyakiti dirinya sendiri ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-01-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status