Home / Urban / TWINS PUNYA CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of TWINS PUNYA CEO: Chapter 71 - Chapter 80

116 Chapters

DENGAN DAREL

Di sebuah caffe kekinian terdapat Zeta dan juga Darel, 5 menit lalu Zeta baru saja sampai disini. Darel pun sudah memesankan Zeta minuman,di sini cukup banyak orang. Namun Darel maupun Zeta tak merasa ada orang berisik sama sekali.  Sedari tadi Darel terus mengajaknya untuk datang ke kediaman Mahendra. Jelas saja Zeta menolaknya, sebab ia sangat canggung berada di sana. Namun Darel terus memohon agar dirinya mau, ia jadi tak enak untuk menolak.  "Datang lah, keluarga aku berharap banget kamu datang. Kalau bisa sama kembaran kamu," ujar Darel.  "Nggak akan mau dia," balas Zeta yang mengerti bagaimana sifat Zio.  "Yaudah deh kalau nggak mau," ucap Darel pasrah.  "Eh! Aku mau kok," pungkas Zeta membuat Darel tersenyum senang.  "Beneran?" tanya Darel memastikan dan langsung mendapatkan anggukkan dari Zeta.  
last updateLast Updated : 2021-11-12
Read more

ANCAMAN ALEX

Hari sudah mulai malam, Zeta masih berada dikediaman Albi. Ia tengah menyiapkan file yang harus Albi tinjau nanti di ruang tamu. Twins sendiri makan bersama dengan bibi, sebenarnya ia ingin menyuapi twins namun ia tak boleh melupakan fakta bahwa sekarang dirinya sudah menjadi sekretaris Albi.  "Zeta," panggil Hilda.  Zeta menoleh ke sumber suara, dapat dirinya lihat jika kini Hilda berjalan ke arahnya. Ia pun tersenyum, sudah cukup lama tak bertemu dengan Hilda. Entah mengapa ia merasa Hilda sedikit kurusan di banding dengan dengan dulu terkahir bertemu.  "Kamu lagi ngapain?" tanya Hilda yang kini sudah duduk di sebelah Zeta.  "Siapin pekerjaan Albi," jawab Zeta jujur.  Beberapa saat kemudian, Zeta menutup layar laptopnya. Ia menyeruput kopi yang tadi sempat dirinya buat supaya tak mengantuk. Ia pun kembali melihat ke arah Hilda yang tampak melamun, dirin
last updateLast Updated : 2021-11-12
Read more

PENYERANGAN TWINS DAN HILDA

Zeta terbangun dari tidurnya, ia menggeliat pelan dan menoleh ke arah jam dinding. Ternyata sudah pukul 7 pagi, ia bangun kesiangan. Sekarang ia masih berada di kediaman Albi, lantas dirinya segera turun dari kasur dan mandi.  20 menit kemudian Zeta sudah rapi dengan baju formalnya, ia akan ikut Albi pergi ke kantor. Dirinya keluar dari kamar, sesampainya di meja makan ia melihat Hilda yang tengah menyuapi twins. Biasanya dirinya yang akan menyuapi mereka namun, ah sudahlah.  "Mama," panggil Syika saat Zeta ingin duduk.  "Nanti mama antar kalian ke sekolah," ucap Zeta.  "Biar aku aja yang antar," sela Hilda.  "Oh oke," jawab Zeta. Sebenarnya dirinya kecewa namun mau bagaimana lagi.  "Habiskan makananmu saya tunggu di luar," ucap Albi lalu pergi dari ruang makan. Sebelum pergi Albi menyempatkan mencium kedua anaknya. 
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

DI BIARKAN DI TENGAH HUTAN

Albi dan Zeta berada di dalam kantor tepatnya di ruangan Albi. Zeta duduk di depan meja kerja Albi, tangannya sibuk menari-nari di atas layar iPad. Albi sendiri sibuk melihat ke arah layar laptopnya, sudah lama ia tak bekerja dengan Zeta lagi.  Dengan adanya Zeta, pekerjaannya menjadi lebih mudah dan Zeta bisa mengatur antara dirinya kerja dan menemani twins. Saat fokus melihat Zeta, tiba-tiba Zeta juga melihat ke arahannya. Langsung saja ia memutuskan pandangannya, bisa-bisa Zeta kepedean.  Tok Tok Tok Terdengar bunyi ketukan pintu, mereka berdua saling pandang dan akhirnya Albi menyuruh Zeta membuka pintu. Albi melihat siapa yang masuk, ternyata bodyguardnya. Lantas ia menatap bodyguard itu seolah bertanya ada apa.  "Bawahan Alex berhasil membawa nona Syika dan tuan muda Nathan." Briak Albi melempar b
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

DITEMUKAN

Albi, Zeta dan Cakra sudah sampai di jalan yang bodyguard itu bilang. Namun di sini sepi, dan hanya ada mobil Albi yang isinya supir. Supir itu tak sadarkan diri dengan darah di kepalanya. Di mana twins sekarang? Di sini hampir tak ada bodyguardnya sama sekali, apakah mereka sudah dibawa oleh bawahan Alex?.  "Kayaknya di sana ada hutan," Cakra menunjukkan ujung jalanan ini.  "Mungkin twins dibawa ke sana sama mereka," tebak Zeta.  "Telfon bodyguard yang lain suruh datang dan mencari disekitar sini," suruh Albi. Tanpa menunggu jawaban ia lari ke ujung jalan sana, firasatnya mengatakan bahwa twins berada di hutan.  "Aku akan menyusul Albi," pamit Zeta lalu berlari menyusul Albi.  "Untung aja ada Zeta," gumam Cakra. Ia menghela nafas panjang, untung saja Zeta sabar menghadapi sifat Albi.  Cakra pun menghubungi bodyguard Albi yang be
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

ADA APA DENGAN FELI?

Albi berada di ruang kerjanya yang ada di rumah, ia memijat pelipisnya pelan. Sekarang ia harus waspada, Alex benar-benar membuktikan ancamannya. Sekarang yang ada dipikirannya adalah keselematan twins. Bagaimana jika tadi dirinya tak bisa menemukan keberadaan twins? Pasti ia akan menyalahkan diri sendiri.  Hilda sudah dibawa oleh Alex, dan ia sama sekali tak tau bagaimana keadaan perempuan itu. Dapat dirinya pastikan Alex akan berbuat hal 'gila' kepada Hilda, mengingat laki-laki itu seorang psikopat. Ada sedikit rasa khawatir, namun ia menepis rasa itu sebab Hilda bukan siapa-siapanya sekarang jadi untuk apa khawatir?  Tok Tok Tok Saat asik bergelut dengan pemikirannya, ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Sama sekali tak ada niatan untuk berdiri membukakan pintu atau sekadar berbicara. Beberapa detik kemudian pintu terbuka, matanya melihat Cakra kini berjalan ke
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

BALAS DENDAM!

Albi berada di depan gerbang rumah yang ia yakini jika Alex berada di sana. Ia tak sendiri, ada Cakra di sampingnya. Juga puluhan bodyguard di belakang lengkap dengan senjata di tangannnya. Dengan bersedekap dada, Albi berdiri menyaksikan salah satu bodyguard menggedor-gedor pagar.  Cukup keras dan memekikkan telinga, namun pemilik rumah tak kunjung keluar membuat kesabaran Albi habis. Sampai akhirnya ia mengambil pistol dari balik jas hitamnya. Ia arahkan pistol ke atas, di tarik pelatuknya oleh Albi dan....  Dor Suara tembakan terdengar, Albi meniup ujung pistolnya lalu kembali memasukkan ke dalam jasnya. Hingga terdengar suara tarikan gerbang, perlahan namun pasti gerbang terbuka menampilkan bagian depan rumah mewah ini. Dapat Albi lihat jika Alex berdiri dengan santainya.  "Selamat datang Albiru," sapa Alex yang kini berdiri berhadapan dengan Albi.  "Tak u
last updateLast Updated : 2021-11-21
Read more

ZIO MENGETAHUI SESUATU

Malam harinya, Zeta masih berada di kediaman Albi. Saat ini ia tengah mengemasi pakaiannya sebab dirinya akan pulang ke apartemen. Lagipula twins sudah baik-baik saja, jadi untuk apa ia berada di sini? Setelah menghabiskan waktu setengah jam, akhirnya baju-bajunya sudah masuk ke dalam tas.  Bajunya cuma sedikit, jadi ia tak kesusahan membawanya. Twins sendiri hanya duduk di sofa menyaksikan kegiatannya. Nathan memasang ekspresi sedih, jika Syika asik menghisap es krim. Lantas dirinya menghampiri mereka dan berjongkok di depan.  "Mama pulang ya...." pamit Zeta.  "Nanti mama ke sini lagi?" tanya Nathan.  Zeta tertawa kecil. "Kalau ada waktu," jawab Zeta lalu menoel hidung Nathan dengan gemas.  "Yuk keluar," ajak Zeta.  Mereka bertiga keluar dari kamar, sesampainya di ruang tamu Zeta melihat Albi bertelanjang dada. Dengan reflek ia
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

KEKECEWAAN

Seperti apa yang dikatakan tempo hari lalu, kini Vio dan Zeta berada di dalam mobil. Mereka tengah mencari keberadaan saudara Vio yang dikabarkan berpacaran dengan Feli. Mereka memakai mobil Vio, sedari tadi Zeta menelfon asisten Zio guna menanyakan keberadaan Feli.  Sebab asisten Zio ditugaskan untuk memantau setiap pergerakan Feli. Sembari menyetir, Vio juga turut melacak keberadaan kakaknya itu. Dia sendiri menyetir mobil dengan kecepatan di bawah rata-rata.  "Udah dapet info?" tanya Vio kepada Zeta.  "Katanya mereka ada di salah satu perusahaan Lixston," jawab Zeta seraya mematikan sambungan telfonnya. "Buat apa kakak ke sana?" beo Vio tak paham.  "Coba aja kita ke perusahaan Lixston," usul Zeta.  "Kita akan dapat pengusiran nanti," balas Vio.  "Kita akan tetap stay di mobil, setelah kakakmu atau Feli kel
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

BERITA BURUK!

Zeta dan Vio masih berada di kediaman Geri, mereka duduk di ruang tamu yang tentunya bukan ruang tamu depan tadi. Sebab Vio tak sudi duduk di sana, tempat yang kotor dalam artian lain. Sejak 10 menit yang lalu suasana hening, hingga Zeta berdeham membuat sepasang kakak dan adik itu saling pandang.  "Kakak mau ninggalin Feli?" tanya Vio dengan suara pelan namun masih dapat di dengar oleh telinga.  "Enggak bisa kan? Yaudah kalau gitu," ucap Vio lalu berdiri.  "Kamu mau ke mana? Jangan pergi, Vio!" cegah Geri.  "Yuk kita pulang," ajak Vio kepada Zeta tanpa mempedulikan ucapan Geri.  Dengan anggukan kaku, Zeta berdiri ia membiarkan Vio berjalan lebih dahulu. Secepat kilat ia menghalangi Geri yang akan menyusul Vio, ia dan Geri saling pandang selama beberapa saat.  "Feli tak sebaik apa yang kau kira, saya sendiri yang menjadi kerban k
last updateLast Updated : 2021-12-01
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status