Home / Urban / TWINS PUNYA CEO / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of TWINS PUNYA CEO: Chapter 51 - Chapter 60

116 Chapters

PENYELAMAT?

Suara itu membuat Zeta membuka mata. Di depannya terdapat Albi yang kini tengah memegang pergelangan tangan Leni. Beberapa detik kemudian, Albi menghempaskan tangan Leni hingga membuat dia mundur beberapa langkah.  "Berani-beraninya kau mendorong istri saya!" ujar Abraham marah, sedangkan Albi nampak santai seperti tak ada masalah apapun.  Albi berdiri disebelah Zeta dan melepaskan jasnya, lalu dirinya taruh kepundak Zeta. Sementara Zeta tak menolaknya, ia menerima jas dari Albi. Bajunya basah dan mungkin dalamannya terlihat dikarenakan ia memakai baju yang lumayan tipis.  "Mengapa kamu membela dia? Kamu akan menjadi calon suami cucu saya!" ucap Abraham marah kepada Albi.  "Saya tak sudi menjadi suami wanita seperti dia," balas Albi dengan senyum smirknya.  "Awas kamu!" peringat Abraham kepada Zeta, setelahnya ia pergi dari sana dan disusul oleh keluargan
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

KRITIS?

Zeta dan Vio berlari menyusuri lorong rumah sakit. Mereka mencari ruangan Manda, dan mata Zeta melihat Rey dan Manda yang duduk di depan kursi tunggu ruang ICU. Langsung saja ia dan Vio menghampiri mereka. Zeta langsung bertanya tentang apa yang terjadi, namun mereka sama-sama bungkam.  Tangisan Bela terdengar begitu pilu, Zeta duduk disebelah Bela dan mengelus punggung Bela yang bergetar. Mungkin mereka masih belum siap untuk bercerita kepadanya. Vio turut duduk disebelah Zeta, ia bingung dengan ini semua. Siapa mereka? Vio sama sekali tak mengenal mereka.  "Mama Ze," lirih Bela.  "Tante Manda pasti baik-baik aja," balas Zeta, walau hatinya turut gelisah. Namun ia tak boleh menangis, jika dirinya menangis siapa yang akan menguatkan mereka berdua?. Tak lama dokter keluar, langsung saja mereka semua berdiri.  "Bagaimana keadaan mama saya?" tanya Rey tak sabaran.  
last updateLast Updated : 2021-10-24
Read more

ZIO & BEA

Bea asik makan dengan lahap, ia mendengar ada yang memanggil dirinya. Langsung saja Bea menengok kebelakang dan mendapati saudra kembar Zeta. Langsung saja ia berteriak memanggil Zio ganteng, lalu paha ayamnya jatuh dengan sendirinya.  "Kamu ngapain kesini?" tanya Bea basa-basi, percayalah ia tengah gerogi sekarang.  "Kamu sendiri ngapain?" Zio malah balik nanya.  "Makan," jawab Bea seraya mengangkat mangkuknya membuat Zio tertawa kecil.  "Kamu mau pesen disini juga?" tanya Bea.  Zio menggeleng, "Sebenarnya saya ingin pulang, tapi tak sengaja melihat kamu jadi saya kesini sebentar." Jawaban Zio membuat Bea menganggukan kepalanya, "Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" tanya Bea, sudah dibilang Bea itu tak tau malu. Biasanya laki-laki yang mengajak jalan, namun sekarang Bea sendiri yang mengajaknya.  "Boleh," jaw
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

TANYA CAKRA

Zeta dan Albi berada dilapangan yang sangat luas. Mereka memakai helm khusus untuk melindungi kepala mereka. Saat ini mereka tengah melihat proyek pembangunan hotel. Dibeberapa tempat banyak sekali alat-alat berat, setiap yang masuk kesini harus mengenakan helm dan rompi khusus.  Tanahnya masih becek, jadi mereka harus hati-hati dalam berjalan. Bahkan Zeta hampir tergelincir, untung saja ada Albi yang menahan tubuhnya supaya tak jatuh. Mereka berjalan ditemani oleh pengurus proyek ini.  "Bagaimana perkembangan proyek ini?" tanya Albi.  "Berjalan dengan normal, pak Albi tak perlu khawatir." "Jangan sampai proyek ini gagal, kerugian yang ditanggung perusahaan akan sangat besar nantinya," ucap Albi dan mendapatkan anggukan dari lawan bicaranya.  Setelah selesai, Albi pergi dari sana diikuti oleh Zeta. Mereka berjalan menuju dimana mobil mereka terparkir. Mereka m
last updateLast Updated : 2021-10-25
Read more

LELAH

Masih ditempat yang sama, Zeta berdiri berhadapan dengan Albi. Sedangkan lelaki itu terdiam setelah mendengarkan kata yang terlontar dari mulut Zeta, dihina? Jadi itu sebabnya Zeta menghindari dirinya. Namun siapa yang melakukan hal itu, tak ada dibenak Albi jika selama ini Zeta tertekan berada di dekatnya.  "Mereka bilang aku pelakor dan wanita menjijikkan. Apakah kau tau seberapa sakitnya hatiku? Sakit sekali. Kita dekat seperti seorang yang mempunyai hubungan, namun nyatanya hubungan kita hanya sebatas karyawan dan bos saja." "Kita kenal karena ketidak sengajaan, dulu aku pikir mengenal dirimu akan membuat hidupku lebih baik. Namun kenyataannya tidak, aku tertekan dan banyak sekali yang menerorku. Bukan hanya keluarga Lixston yang membenciku, namun masih banyak orang yang termakan akan gosip itu." "Kau dan Feli bukan orang sembarangan, sedangkan aku hanya seorang anak desa yang berada disini. Kakek dan nenekku sa
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

KELUARGA PAPA?

Hari ini Zeta memutuskan untuk tak berangkat kerja dengan alasan sakti. Dirinya memang kecapean namun tak sampai sakit. Sekarang ia duduk bersender diatas kasur dengan membawa sebuah kotak pemberian tante Manda. Sebelum keluar kota, Rey sempat memberikan ini kepadanya.  Zeta membuka kotak itu, didalamnya terdapat beberapa barang mulai dari boneka, foto-foto kecil, dan juga kertas yang digulung-gulung memanjang. Sampai akhirnya, ia mengambil suratnya dan membuka pita yang menghiasi kertas itu.  "Hai Zeta, gimana kabar kamu? Maaf tante ngak bisa tanya kabar kamu secara langsung. Tante merasa akan pergi jauh, sangat jauh makannya tante buat surat ini untuk kamu, Rey dan Bela. Tante hanya ingin memberitahu kamu satu hal, sebenarnya Ratna menantu di keluarga tante." "Nasib tante sama kayak mama kamu yang diusir dari rumah. Namun tak apa, tante udah ikhlas dengan semuanya termasuk warisan yang seharusnya buat tante m
last updateLast Updated : 2021-10-26
Read more

KAKEK DAN NENEK?

Mobil yang Darel dan Zeta kendarai berhenti tepat di depan rumah besar nan mewah. Zeta turun dan melihat sekeliling, sampai-sampai dirinya tak sadar jika Darel menarik tangannya untuk masuk kedalam. Zeta mengikuti langkah Darel, lelaki itu bilang kepadanya untuk tidak usah takut.  "MAMA PAPA, DAREL PULANG!" teriakan Darel mengema di ruang tamu.  "Jangan keras-keras!" Zeta mencubit pelan lengan Darel, sedangkan yang dicubit hanya cengengesan tak jelas.  Lalu beberapa orang jenis kelamin perempuan menghampiri mereka, Zeta yakin jika itu keluarga Mahendra. Zeta hanya bisa tersenyum hangat saja, kegugupannya bertambah berkali-kali lipat.  "Ini siapa?" tanya Rani selaku ibu dari Darel.  "Ini Zeta, dan Zeta kenalin ini mana aku namanya Rani dan ini nenek aku namanya Sari dan ini adik aku namanya Aira." Darel menujuk anggota keluarganya satu persatu. 
last updateLast Updated : 2021-10-27
Read more

TANTE?!

Hilda berada di depan pintu sebuah ruangan, dirinya ragu. Disisi lain ia ingin membuka pintunya namun ragu, takut jika twins benci kepadanya. Setelah berfikir cukup lama akhirnya ia memutuskan untuk masuk kedalam. Sementara Albi tak ikut dengannya.  Hilda masuk kedalam dan mendapati twins yang tengah beramin. Nathan yang merasakan kehadiran seseorang langsung melihat kearah pintu, dirinya terkejut mendapati seorang perempuan yang ia temui di supermarket dan mengaku sebagai ibu kandungnya.  "Tante siapa?" pertanyaan itu keluar dari mulut Syika.  Hilda tersnyum dan duduk disebelah Syika, "Nama tante Hilda," jawabnya.  "Apakah boleh tante ikut kalian main?" tanya Hilda, langsung saja Syika mengangguk pertanda setuju.  Nathan berdiri dan memeluk Hilda, rasa hangat langsung menjalar dihati anak kecil itu. Bukankah pelukan seorang ibu akan terasa hangat?. Semen
last updateLast Updated : 2021-10-27
Read more

CURIGA

Di apartemen Zio sudah ada Bea, Zeta lah yang menyuruhnya untuk datang kesini. Dengan senang hati Bea mau, untung saja pekerjaannya dirumah sakit sudah selesai. Sekarang mereka berada diruang tamu tengah menikmati camilan sembari melihat televisi yang menampilkan acara drama kora.  Zio? Lelaki itu pergi ke kamar mandi sejak beberapa menit yang lalu. Bea dan Zeta bercerita, lebih tepatnya mengibah. Bagaimana bisa jika perempuan bertemu tanpa melakukan acara gibah?. Tenang saja, mereka gibah yang baik-baik kok.  "Tadi ada pasien nyebelin banget! Dia baru anak SMA, tapi suka banget ngerokok. Tadi aja dia bilang aku suka nuduh orang sembarangan, padahal dia pecandu rokok beneran." Bea bercerita tentang pasiennya dirumah sakit.  "Nanti cinta loh," goda Zeta.  Bea memutar bola matanya malas, "Ngak akan," jawabnya cuek.  Tiba-tiba saja Zio datang dan langsung du
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more

BERCERITA

Hilda terdiam selama beberapa saat, tanpa disuruh air matanya mengalir begitu saja. Zeta termenung, apa yang sebenarnya terjadi dengan Hilda?. Dirinya menggengam tangan Hilda menguatkan.  "Ceritakan biar bebanmu sedikit hilang," ujar Zeta sekali lagi.  "Aku depresi Zeta," jawab Hilda lirih.  "Bicara perlahan-lahan saja," suruh Zeta dan mendapatkan anggukan pelan dari Hilda.  "Aku disiksa oleh suamiku sendiri. Aku udah ngak tahan dengan ini semua, dia memperlakukan aku selayaknya budak. Bahkan dia sama sekali tak menghormati aku sebagai istrinya," ungkap Hilda lirih.  Zeta langsung memeluk Hilda, mengapa ada orang sejahat itu?. Dirinya merasa kasihan dengan Hilda, ia pikir hidup Hilda akan senang sebab dia sudah menjadi model terkenal. Kenyataannya Hilda menderita, ia mengusap lembut bahu Hilda yang bergetar. Sedangkan Hilda menangis dengan suara lirih, be
last updateLast Updated : 2021-10-28
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status