All Chapters of PEWARIS TERSEMBUNYI : Chapter 141 - Chapter 150
176 Chapters
Part 141. Mencari pengasuh
Terimakasih telah menolong cucu saya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika tidak ada anda," ucap Opa Qila kepada Endrea."Sama-sama, kalau begitu Tante pamit ya Qila kan sudah ketemu sama Opa," pamit Endrea.Qila melihat mata Endrea begitu dalam hingga membuat kedua wanita yang berbeda usia itu saling terpaku, Endrea seperti melihat wajah seorang diwajah Qila. "Bolehkan Qila peluk Tante," pinta Qila dengan menatap Endrea penuh harap, Endrea melihat ke arah Ardan, dan Ardan menganggukan kepalanya. "Boleh Sayang, sini," Endrea merentangkan kedua tangannya, dengan semangat Qila masuk ke dalam pelukan Endrea. Endrea dan Qila berpelukan cukup lama dapat Endrea rasakan Qila kurang kasih sayang dari seorang Ibu, Endrea masuk ke dalam mobil Ardan melambaikan tangan ke arah Qila begitu juga dengan Qila. "Sekarang kita mau kemana?" tanya Kevin tatapan matanya terus melihat ke depan. "Aku mau cari pengasuh bua
Read more
Part 142. Terkejut
"Nanti aku tanyakan dulu ya, tapi sudah dapat aku pastikan pasti ada apalagi untuk kamu," jawab Yuana kemudian terkekeh sendiri diseberang sana. "Ya sudah kabarin saja ya," perintah Endrea."Siap, kamu lagi apa?" tanya Yuana. "Aku baru pulang baru ambil pengasuh buat Ardan, ngga mungkin kan aku tinggalkan Ardan di rumah sendirian," ujar Endrea."Oh iya benar juga, ya sudah aku mau lanjut kerja lagi ya," pamit Yuana kemudian mematikan sambungan teleponnya.Endrea masuk ke dalam kamar dirinya harus mandi, badannya terasa sangat lengket ternyata menjadi Ibu sekaligus menjadi ayah tidaklah mudah untuk dilakukan. Selesai mandi Endrea keluar kamar, Endrea melihat Ardan dan Lia sedang duduk di karpet depan televisi dengan bermain robot-robotan. "Lia Ardan sudah mandi?" tanya Endrea kepada Lia. "Belum Bu, tadi Lia cari sabun di kamar mandi yang itu tidak ada buat mandikan Ardan," jawab Lia dengan melihat k
Read more
Part 143. Bertemu kembali
"Tante...." tiba-tiba seorang anak perempuan berlari ke arah Endrea dan langsung memeluk Endrea. "Ehh...." gumam Endrea yang terkejut dengan gadis yang tiba-tiba memeluknya. "Ada apa ini?" tanya Endrea. "Qila ngga nyangka bakal ketemu sama Tante lagi disini, karena Papa juga sekarang berada disini Tante baik harus ketemu sama Papa Qila," ucap Qila panjang lebar.Endrea tidak menyangka akan kembali bertemu dengan Qila, Endrea melihat ke arah Yuana dan Kevin dari tatapan matanya bertanya apa yang harus dia lakukan. "Ya sudah ikuti saja cuma mau bertemu dengan Papanya kan," bisik Kevin ditelinga Endrea. "Lalu bagaimana dengan Ardan?" Endrea berbisik di telinga Kevin. "Biar Ardan sama aku dan Yuana, kamu ikuti aja dulu kemana gadis ini membawamu setelah bertemu dengan orang tuanya kamu baru kembali, ngga enak juga diliatin banyak orang," ujar Kevin kemudian menggendong Ardan. "Ya sudah, Mam
Read more
Part 144. Gugup
"Eh... Emmm... Iya," jawab Endrea gugup, kenapa dirinya menjadi seperti ini di depan Semuel, ingat Semuel sudah memiliki istri dan seorang putri yang cantik pikir Endrea."Iya Tante kita makan bersama Aku Papa, dan Tante juga Om," perintah Qila dengan nada semangat. "Qila," gumam Semuel tapi masih dapat Endrea dengar, hanya memanggil namanya saja sudah membuat Qila terdiam. "Panggil Kevin agar tidak sendirian," perintah Semuel sekali lagi. "Emm... Sebenarnya Aku datang bersama Kevin dan calon istrinya," jawab Endrea langsung. "Kalau begitu suruh mereka datang kemari sepertinya asik jika malam ini kita makan bersama, panggil saja," perintah Semuel. 'Ah sial,' batin Endrea dirinya ingin sekali pergi darisana malah dirinya juga terjebak, tidak ada hal yang bisa Endrea lakukan kecuali memanggil Kevin. Endrea mengambil ponselnya dari tas yang dirinya bawa, kemudian mencari nomor Kevin panggilan pertama t
Read more
Part 145. Berjalan lancar
"Aku tidak apa-apa terimakasih," jawab Endrea dengan menerima tisu dan langsung mengusap mulutnya, Kevin hanya bisa menahan tawanya melihat Endrea tersedak."Tidak susah tertawa ngga ada yang lucu," ujar Endrea dengan memukul tangan Kevin yang berada di meja. "Jadi kapan kalian akan melaksanakan pernikahan?" Semuel mengulangi pertanyaannya kepada Kevin. "Kalau tidak ada halangan tiga minggu kagi kami akan menikah, bagaimana kabar pernikahanmu?" Kevin balik bertanya kepada Semuel, Endrea juga menunggu jawaban dari Semuel inilah yang daritadi dirinya ingim tanyakan kepadanya. "Kami bahagia," jawab Semuel tapo Endrea merasakan ada luka yang begitu dalam dari cara Semuel berkata. "Ayo lanjutkan makannya," ajak Semuel kemudian mereka makan dengan diam setelah makan mereka melanjutkan mengobrol sampai jam sebelas malam. "Aku berharap kamu datang ke pernikahan kami," pinta Kevin ketika mereka akan kembali. 
Read more
Part 146. Telepon pagi hari
"Ya sudah ya aku mau bersiap-siap membuatkan sarapan untuk calon suami, bay," pamit Yuana kemudian mematikan sambungan teleponnya.Endrea meletakan kembali ponselnya ke meja, dan melihat ke arah jam yang ada di dinding baru menunjukan jam tujuh pagi, karena tadi malam Ardan tidur malam Endrea tidak tega membangunkannya.Endrea masuk ke dalam kamar dan membuka tas yang semalam dirinya bawa ke acara makan malam, Endrea mengeluarkan kartu nama yang diberikan Semuel dan membawanya keluar kamar. Cukup lama Endrea memadangi kartu nama itu, kemudian mengetik dua belas nomor telepon yang tertera dikertas itu.Endrea mengetik beberapa pesan kemudian mengirimkan pesan kepada nomor semuel 'Selamat pagi Qila, ini Tante sudah bangun belum?' isi pesan yang dikirimkan Endrea. Setelah melihat pesan yang dikirimnya sudah centang dua tapi belum dibaca, Endrea terus melihat ke arah ponsel berharap pesan yang dirinya kirim akan cepat dibaca dan di balas.&n
Read more
Part 147. Rencana pindah rumah
"Iya Mi," jawab Ardan kemudian kembali melanjutkan kuenya, Endrea menghampiri Lia yang sedang berada di dapur, kemudian membicarakan apa saja yang harus dilakukan Ardan ketika dirinya sedang bekerja. Setelah memberitahukan kepada Lia, Endrea berjalan masuk ke kamar karena sudah jam tujuh pagi, hari ini Endrea memakai kemeja warna putij dan rok abu dengan panjang selutut, Endrea padukan dengan jas warna abu. Endrea memakai make up tipis rambutnya disangul ke belakang, jam setengah delapan bel apartemennya ditekan. Endrea keluar dari kamar dan melihat sudah ada Kevin dan Yuana sedang duduk disofa, Endrea berjalan menghampiri Yuana."Mua berangkat sekarang?" tanya Endrea kepada Kevin yang sedang memakan kue."Ayo, takut telat juga karena biasanya macet," jawab Kevin. Endrea berjalan ke arah Ardan dan mengecup pipinya kemudian berkata "Jangan nakal sama Mbak ya Mami kerja dulu, Lia nitip Ardan ya,".Setelah itu Endre
Read more
Part 148. Mendapatkan info
Endrea dan Yuana bersamaan mengucapkan alhamdulilah, kemudian pamit keluar kepada Pak Rudi, Yuana akan mengantarkan Endrea ke ruangan keuangan untuk Endrea belajar terlebih dahulu. Setelah mengantarkan Endrea, Yuana pamit kepada Endrea untuk kembali ke tempatnya bekerja, jika sudah selesai Endrea diperintahkan untu keruangannya agar tidak bosan. Endrea belajar dengan sungguh-sungguh meski ini kantor miliknya tapi Endrea juga harus bekerja sesuai dengan prosedur, agar tidak merugikan kantornya sendiri. "Melelahkan juga ya," gumam Endrea dengan meregangkan otot punggungnya, tidak terasa sudah jam setengah dua belas dan Endrea sudah paham cara bekerjanya. Endrea keluar dari ruangan keuangan dan naik ke lift agar sampai ke ruangan Yuana.Tok... Tok... Tok... "Ana ini Endrea," teriak Endrea dari luar ruangam Yuana."Masuk saja Re," perintah Yuana, Endrea membuka pintunya dan melihat Yuana sedang sibuk dengan lap
Read more
Part 149. Jangan berpikiran seperti itu
"Ya aku tidak mau merepotkan kalian, apalagi sebentar lagi kalian akan menikah pasti banyak hal yang harus kalian urus kan, dan tidak mungkin juga aku terus seperti ini jika aku bisa melakukannya sendiri kenapa tidak aku lakukan," ujar Endrea membuat Kevin menggelengkan kepalanya."Aku tidak sibuk, minggu depan aku antarkan kamu dan Ardan ke rumah untuk melihat-lihat setelah itu Aku dan Yuana akan pergi feeting baju," ujar Kevin dengan melihat ke arah Yuana. "Iya En biar Mas Kevin yang antar, kita ngga sibuk banget kok kan untuk acara pernikahan sudah kami persiapkan dari tiga bulan yang lalu ya Mas?" tanya Yuana kepada Kevin. "Iya benar yang dikatakan Yuana," ujar Kevin kemudian pintu lift terbuka, mereka bertiga berjalan ke arah parkiran mereka ingin makan seafood tempatnya berada di dekat kantor.Lima belas menit kemudian pesanan mereka sudah datang, mereka makan dengan diam menikmati masakannya."Kamu mau langsung pulang?" tanya Kev
Read more
Part 150. Pernikahan Kevin
Endrea melihat ke arah ponselnya, memastikan benar atau tidak jika ini Semuel yang meneleponnya, ternyata benar itu nomor Semuel apakah ponselnya tertinggal di rumah pikir Endrea."Ardannya masih tidur siang sayang, kamu ngga tidur," Endrea balik bertanya kepada Qila. "Aku ngga pengin tidur tante," ujar Qila diseberang sana. "Memangnya Mama tidak marah kalau kamu ngga tidur siang?" Endrea kembali bertanya, tapi tidak ada jawaban dari Qila. Endrea melihat teleponnya masih tersambung, Endrea kembali membuka suaranya "Halo Qila sayang, Qila,".Endrea mendengar suara isak tangis diseberang sana, tentu Endrea panik Endrea memanggil nama Qila tapi tidak mendapatkan jawaban.Tut... Sambungan teleponnya dimatikan oleh Qila, Endrea mengirimkan pesan menanyakan apakah Qila baik-baik saja, ah semoga anak itu tidak kenapa-napa pikir Endrea. Ting...Setelah menunggu selamq lima belas menit, ponsel Endrea ber
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status