"Aku tidak apa-apa terimakasih," jawab Endrea dengan menerima tisu dan langsung mengusap mulutnya, Kevin hanya bisa menahan tawanya melihat Endrea tersedak.
"Tidak susah tertawa ngga ada yang lucu," ujar Endrea dengan memukul tangan Kevin yang berada di meja.
"Jadi kapan kalian akan melaksanakan pernikahan?" Semuel mengulangi pertanyaannya kepada Kevin.
"Kalau tidak ada halangan tiga minggu kagi kami akan menikah, bagaimana kabar pernikahanmu?" Kevin balik bertanya kepada Semuel, Endrea juga menunggu jawaban dari Semuel inilah yang daritadi dirinya ingim tanyakan kepadanya.
"Kami bahagia," jawab Semuel tapo Endrea merasakan ada luka yang begitu dalam dari cara Semuel berkata.
"Ayo lanjutkan makannya," ajak Semuel kemudian mereka makan dengan diam setelah makan mereka melanjutkan mengobrol sampai jam sebelas malam.
"Aku berharap kamu datang ke pernikahan kami," pinta Kevin ketika mereka akan kembali.
"Ya sudah ya aku mau bersiap-siap membuatkan sarapan untuk calon suami, bay," pamit Yuana kemudian mematikan sambungan teleponnya.Endrea meletakan kembali ponselnya ke meja, dan melihat ke arah jam yang ada di dinding baru menunjukan jam tujuh pagi, karena tadi malam Ardan tidur malam Endrea tidak tega membangunkannya.Endrea masuk ke dalam kamar dan membuka tas yang semalam dirinya bawa ke acara makan malam, Endrea mengeluarkan kartu nama yang diberikan Semuel dan membawanya keluar kamar.Cukup lama Endrea memadangi kartu nama itu, kemudian mengetik dua belas nomor telepon yang tertera dikertas itu.Endrea mengetik beberapa pesan kemudian mengirimkan pesan kepada nomor semuel 'Selamat pagi Qila, ini Tante sudah bangun belum?' isi pesan yang dikirimkan Endrea.Setelah melihat pesan yang dikirimnya sudah centang dua tapi belum dibaca, Endrea terus melihat ke arah ponsel berharap pesan yang dirinya kirim akan cepat dibaca dan di balas.&n
"Iya Mi," jawab Ardan kemudian kembali melanjutkan kuenya, Endrea menghampiri Lia yang sedang berada di dapur, kemudian membicarakan apa saja yang harus dilakukan Ardan ketika dirinya sedang bekerja.Setelah memberitahukan kepada Lia, Endrea berjalan masuk ke kamar karena sudah jam tujuh pagi, hari ini Endrea memakai kemeja warna putij dan rok abu dengan panjang selutut, Endrea padukan dengan jas warna abu.Endrea memakai make up tipis rambutnya disangul ke belakang, jam setengah delapan bel apartemennya ditekan.Endrea keluar dari kamar dan melihat sudah ada Kevin dan Yuana sedang duduk disofa, Endrea berjalan menghampiri Yuana."Mua berangkat sekarang?" tanya Endrea kepada Kevin yang sedang memakan kue."Ayo, takut telat juga karena biasanya macet," jawab Kevin.Endrea berjalan ke arah Ardan dan mengecup pipinya kemudian berkata "Jangan nakal sama Mbak ya Mami kerja dulu, Lia nitip Ardan ya,".Setelah itu Endre
Endrea dan Yuana bersamaan mengucapkan alhamdulilah, kemudian pamit keluar kepada Pak Rudi, Yuana akan mengantarkan Endrea ke ruangan keuangan untuk Endrea belajar terlebih dahulu.Setelah mengantarkan Endrea, Yuana pamit kepada Endrea untuk kembali ke tempatnya bekerja, jika sudah selesai Endrea diperintahkan untu keruangannya agar tidak bosan.Endrea belajar dengan sungguh-sungguh meski ini kantor miliknya tapi Endrea juga harus bekerja sesuai dengan prosedur, agar tidak merugikan kantornya sendiri."Melelahkan juga ya," gumam Endrea dengan meregangkan otot punggungnya, tidak terasa sudah jam setengah dua belas dan Endrea sudah paham cara bekerjanya.Endrea keluar dari ruangan keuangan dan naik ke lift agar sampai ke ruangan Yuana.Tok... Tok... Tok..."Ana ini Endrea," teriak Endrea dari luar ruangam Yuana."Masuk saja Re," perintah Yuana, Endrea membuka pintunya dan melihat Yuana sedang sibuk dengan lap
"Ya aku tidak mau merepotkan kalian, apalagi sebentar lagi kalian akan menikah pasti banyak hal yang harus kalian urus kan, dan tidak mungkin juga aku terus seperti ini jika aku bisa melakukannya sendiri kenapa tidak aku lakukan," ujar Endrea membuat Kevin menggelengkan kepalanya."Aku tidak sibuk, minggu depan aku antarkan kamu dan Ardan ke rumah untuk melihat-lihat setelah itu Aku dan Yuana akan pergi feeting baju," ujar Kevin dengan melihat ke arah Yuana."Iya En biar Mas Kevin yang antar, kita ngga sibuk banget kok kan untuk acara pernikahan sudah kami persiapkan dari tiga bulan yang lalu ya Mas?" tanya Yuana kepada Kevin."Iya benar yang dikatakan Yuana," ujar Kevin kemudian pintu lift terbuka, mereka bertiga berjalan ke arah parkiran mereka ingin makan seafood tempatnya berada di dekat kantor.Lima belas menit kemudian pesanan mereka sudah datang, mereka makan dengan diam menikmati masakannya."Kamu mau langsung pulang?" tanya Kev
Endrea melihat ke arah ponselnya, memastikan benar atau tidak jika ini Semuel yang meneleponnya, ternyata benar itu nomor Semuel apakah ponselnya tertinggal di rumah pikir Endrea."Ardannya masih tidur siang sayang, kamu ngga tidur," Endrea balik bertanya kepada Qila."Aku ngga pengin tidur tante," ujar Qila diseberang sana."Memangnya Mama tidak marah kalau kamu ngga tidur siang?" Endrea kembali bertanya, tapi tidak ada jawaban dari Qila.Endrea melihat teleponnya masih tersambung, Endrea kembali membuka suaranya "Halo Qila sayang, Qila,".Endrea mendengar suara isak tangis diseberang sana, tentu Endrea panik Endrea memanggil nama Qila tapi tidak mendapatkan jawaban.Tut...Sambungan teleponnya dimatikan oleh Qila, Endrea mengirimkan pesan menanyakan apakah Qila baik-baik saja, ah semoga anak itu tidak kenapa-napa pikir Endrea.Ting...Setelah menunggu selamq lima belas menit, ponsel Endrea ber
"Endrea," panggil seorang Pria yang sudah berdiri dibelakang Endrea.Endrea berbalik dan melihat Semuel disana, menggunakan kemeja putih dipadukan dengan celana hitam dan memakai jas warna hitam, tidak lupa dasi kupu-kupu menambah kesan wibawa kepada Semuel."Eh Semuel," ujar Endrea kemudian melihat ke belakang Semuel."Kamu mencari siapa?" tanya Semuel dengan memgikuti Endrea melihat ke arah belakangnya."Ehh engga kok, kamu baru sampai?" Endrea balik bertanya kepada Semuel."Iya," jawab Semuel kemudian menarik tangan Endrea untuk naik ke atas pelaminan, mereka berfoto dengan pasangan pengantin yang terlihat begitu bahagia.Acara kembali berlanjut ke pesta semua tamu dimanjakan dengan masakan yang enak, dan tentunya anak artis terkenal menghibur mereka."Aku sudah lama kenal denganmu dan juga Qila, tapi kenapa kamu belum pernah mempertemukanku dengan istrimu, aku juga ingin bertanya banyak hal padanya," ucap Endrea kepada
"Cari siapa?" tanya Semuel dengan menahan pintu kamar yang akan ditutup oleh Endrea, suara bariton Semuel berhasil mengejutkan Endrea."Bikin kaget saja," celetuk Endrea dengan memukul dada bidang Semuel."Haha sudah-sudah, aku boleh masuk?" tanya Semuel dengan menghentikan aksi Endrea yang terus memukulnya."Ya sudah boleh," jawab Endrea kemudian Endrea masuk terlebih dahulu disusul Semuel dibelakangnya.Perut Endrea terasa lapar ternyata dari tadi dirinya belum sarapan, Endrea melihat ada satu bungkus kue tergeletak dimeja, Endrea membukanya dan mulai melahapnya."Sepertinya enak," celetuk Semuel kemudian merebut kue yang ada ditangan Endrea."Sem... Aku belum sarapan dari pagi," ujar Endrea dengan memajukan bibirnya."Yah sudah habis," jawab Semuel dengan mengibaskan plastik roti yang sudah kosong."Ya sudah lah," kemudian Endrea berjalan ke arah kulkas dan mengeluarkan minuman dingin dan meneguknya s
"Kalau aku yang diperintah tidur di kamar bersamamu tidak akan menolak," ujar Semuel membuat Endrea melebarkan matanya."Kamu ini ngomong apa sih," gumam Endrea kemudian membalikan wajahnya meningalkan Semuel yang masih berdiri dengan menatap punggungnya.Endrea masuk ke dalam kamar dan membereskan semua barang bawaannya, agar nanti tidak terburu-buru saat akan kembali."Lia sudah disiapkan semua barang kamu, dan tidak ada yang ketingalan?" tanya Endrea memastikan kepada Lia takut ada barang yang tertinggal."Ngga ada Bu, sudah Lia cek tadi satu persatu dan tidak ada yang tertinggal," jelas Lia, kemudian Endrea menganggukan kepalanya.Sebelum kembali ke rumah Endrea mandi terlebih dahulu dan berganti pakaian, takut nanti terkena macet dan sampai di rumah malam.Endrea juga memandikan Ardan terlebih dahulu, saat memakaikan sepaty kepada Ardan pintu kamarnya diketuk."Siapa?" tanya Endrea dengan membuka pin