Beranda / Romansa / PEWARIS TERSEMBUNYI / Part 147. Rencana pindah rumah

Share

Part 147. Rencana pindah rumah

Penulis: Triwahyuni Triwahyuni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Iya Mi," jawab Ardan kemudian kembali melanjutkan kuenya, Endrea menghampiri Lia yang sedang berada di dapur, kemudian membicarakan apa saja yang harus dilakukan Ardan ketika dirinya sedang bekerja. 

Setelah memberitahukan kepada Lia, Endrea berjalan masuk ke kamar karena sudah jam tujuh pagi, hari ini Endrea memakai kemeja warna putij dan rok abu dengan panjang selutut, Endrea padukan dengan jas warna abu. 

Endrea memakai make up tipis rambutnya disangul ke belakang, jam setengah delapan bel apartemennya ditekan. 

Endrea keluar dari kamar dan melihat sudah ada Kevin dan Yuana sedang duduk disofa, Endrea berjalan menghampiri Yuana.

"Mua berangkat sekarang?" tanya Endrea kepada Kevin yang sedang memakan kue.

"Ayo, takut telat juga karena biasanya macet," jawab Kevin. 

Endrea berjalan ke arah Ardan dan mengecup pipinya kemudian berkata "Jangan nakal sama Mbak ya Mami kerja dulu, Lia nitip Ardan ya,".

Setelah itu Endre

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 148. Mendapatkan info

    Endrea dan Yuana bersamaan mengucapkan alhamdulilah, kemudian pamit keluar kepada Pak Rudi, Yuana akan mengantarkan Endrea ke ruangan keuangan untuk Endrea belajar terlebih dahulu.Setelah mengantarkan Endrea, Yuana pamit kepada Endrea untuk kembali ke tempatnya bekerja, jika sudah selesai Endrea diperintahkan untu keruangannya agar tidak bosan.Endrea belajar dengan sungguh-sungguh meski ini kantor miliknya tapi Endrea juga harus bekerja sesuai dengan prosedur, agar tidak merugikan kantornya sendiri."Melelahkan juga ya," gumam Endrea dengan meregangkan otot punggungnya, tidak terasa sudah jam setengah dua belas dan Endrea sudah paham cara bekerjanya.Endrea keluar dari ruangan keuangan dan naik ke lift agar sampai ke ruangan Yuana.Tok... Tok... Tok..."Ana ini Endrea," teriak Endrea dari luar ruangam Yuana."Masuk saja Re," perintah Yuana, Endrea membuka pintunya dan melihat Yuana sedang sibuk dengan lap

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 149. Jangan berpikiran seperti itu

    "Ya aku tidak mau merepotkan kalian, apalagi sebentar lagi kalian akan menikah pasti banyak hal yang harus kalian urus kan, dan tidak mungkin juga aku terus seperti ini jika aku bisa melakukannya sendiri kenapa tidak aku lakukan," ujar Endrea membuat Kevin menggelengkan kepalanya."Aku tidak sibuk, minggu depan aku antarkan kamu dan Ardan ke rumah untuk melihat-lihat setelah itu Aku dan Yuana akan pergi feeting baju," ujar Kevin dengan melihat ke arah Yuana."Iya En biar Mas Kevin yang antar, kita ngga sibuk banget kok kan untuk acara pernikahan sudah kami persiapkan dari tiga bulan yang lalu ya Mas?" tanya Yuana kepada Kevin."Iya benar yang dikatakan Yuana," ujar Kevin kemudian pintu lift terbuka, mereka bertiga berjalan ke arah parkiran mereka ingin makan seafood tempatnya berada di dekat kantor.Lima belas menit kemudian pesanan mereka sudah datang, mereka makan dengan diam menikmati masakannya."Kamu mau langsung pulang?" tanya Kev

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 150. Pernikahan Kevin

    Endrea melihat ke arah ponselnya, memastikan benar atau tidak jika ini Semuel yang meneleponnya, ternyata benar itu nomor Semuel apakah ponselnya tertinggal di rumah pikir Endrea."Ardannya masih tidur siang sayang, kamu ngga tidur," Endrea balik bertanya kepada Qila."Aku ngga pengin tidur tante," ujar Qila diseberang sana."Memangnya Mama tidak marah kalau kamu ngga tidur siang?" Endrea kembali bertanya, tapi tidak ada jawaban dari Qila.Endrea melihat teleponnya masih tersambung, Endrea kembali membuka suaranya "Halo Qila sayang, Qila,".Endrea mendengar suara isak tangis diseberang sana, tentu Endrea panik Endrea memanggil nama Qila tapi tidak mendapatkan jawaban.Tut...Sambungan teleponnya dimatikan oleh Qila, Endrea mengirimkan pesan menanyakan apakah Qila baik-baik saja, ah semoga anak itu tidak kenapa-napa pikir Endrea.Ting...Setelah menunggu selamq lima belas menit, ponsel Endrea ber

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 151. Bolehkah aku bermain?

    "Endrea," panggil seorang Pria yang sudah berdiri dibelakang Endrea.Endrea berbalik dan melihat Semuel disana, menggunakan kemeja putih dipadukan dengan celana hitam dan memakai jas warna hitam, tidak lupa dasi kupu-kupu menambah kesan wibawa kepada Semuel."Eh Semuel," ujar Endrea kemudian melihat ke belakang Semuel."Kamu mencari siapa?" tanya Semuel dengan memgikuti Endrea melihat ke arah belakangnya."Ehh engga kok, kamu baru sampai?" Endrea balik bertanya kepada Semuel."Iya," jawab Semuel kemudian menarik tangan Endrea untuk naik ke atas pelaminan, mereka berfoto dengan pasangan pengantin yang terlihat begitu bahagia.Acara kembali berlanjut ke pesta semua tamu dimanjakan dengan masakan yang enak, dan tentunya anak artis terkenal menghibur mereka."Aku sudah lama kenal denganmu dan juga Qila, tapi kenapa kamu belum pernah mempertemukanku dengan istrimu, aku juga ingin bertanya banyak hal padanya," ucap Endrea kepada

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 152. Menyebalkan

    "Cari siapa?" tanya Semuel dengan menahan pintu kamar yang akan ditutup oleh Endrea, suara bariton Semuel berhasil mengejutkan Endrea."Bikin kaget saja," celetuk Endrea dengan memukul dada bidang Semuel."Haha sudah-sudah, aku boleh masuk?" tanya Semuel dengan menghentikan aksi Endrea yang terus memukulnya."Ya sudah boleh," jawab Endrea kemudian Endrea masuk terlebih dahulu disusul Semuel dibelakangnya.Perut Endrea terasa lapar ternyata dari tadi dirinya belum sarapan, Endrea melihat ada satu bungkus kue tergeletak dimeja, Endrea membukanya dan mulai melahapnya."Sepertinya enak," celetuk Semuel kemudian merebut kue yang ada ditangan Endrea."Sem... Aku belum sarapan dari pagi," ujar Endrea dengan memajukan bibirnya."Yah sudah habis," jawab Semuel dengan mengibaskan plastik roti yang sudah kosong."Ya sudah lah," kemudian Endrea berjalan ke arah kulkas dan mengeluarkan minuman dingin dan meneguknya s

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 153. Perumahan komplek cemara

    "Kalau aku yang diperintah tidur di kamar bersamamu tidak akan menolak," ujar Semuel membuat Endrea melebarkan matanya."Kamu ini ngomong apa sih," gumam Endrea kemudian membalikan wajahnya meningalkan Semuel yang masih berdiri dengan menatap punggungnya.Endrea masuk ke dalam kamar dan membereskan semua barang bawaannya, agar nanti tidak terburu-buru saat akan kembali."Lia sudah disiapkan semua barang kamu, dan tidak ada yang ketingalan?" tanya Endrea memastikan kepada Lia takut ada barang yang tertinggal."Ngga ada Bu, sudah Lia cek tadi satu persatu dan tidak ada yang tertinggal," jelas Lia, kemudian Endrea menganggukan kepalanya.Sebelum kembali ke rumah Endrea mandi terlebih dahulu dan berganti pakaian, takut nanti terkena macet dan sampai di rumah malam.Endrea juga memandikan Ardan terlebih dahulu, saat memakaikan sepaty kepada Ardan pintu kamarnya diketuk."Siapa?" tanya Endrea dengan membuka pin

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 154. Lupa dengan kata-katanya sendiri

    "Dengan adanya aku di dekatmu kamu bisa kapan saja meminta bantuan kepadaku, misal tidak bisa mengangkat galon atau memindahkan lemari atau yang lainnya," lanjut Semuel, membuat Endrea menarik bibirnya."Benar juga, baik besok hari minggu datang ke apartemen ini lagi," pinta Endrea kali ini Semuel yang dibuat heran dengan permintaan Endrea."Untuk apa?" tanya Semuel."Ada sesuatu hal yang harus kamu lakukan," jawab Endrea kemudian membuka pintu mobil, mereka sudah sampai.Benar perkiraan Endrea mereka akan sampai pada malam hari, karena sudah malam setelah meletakan semua barang milik Endrea, Semuel langsung pamit untuk pulang.Saat sampai di rumah tidak hentinya Semuel memikirkan kata-kata endrea, untuk apa Endrea memintanya untuk datang kembali ke apartemennya.Hari berganti hari tidak terasa sudah hari minggu, Semuel sudah bersiap dari pagi buta untuk datang ke apartemen Endrea dan sudah beberapa kali b

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 155. Pindah rumah

    Pikiran Semuel berputar saat dirinya berada di dalam mobil, memangnya apa yang dia katakan kepada Endrea, karena pertanyaannya tidak kunjung mendapatkan jawaban Semuel kembali melanjutkan pekerjaannya dengan memikirkan kata-kata kemarin."Memangnya aku berkata apa kemarin," gumam Semuel dengan menepuk kepalanya sendiri agar ingat dengan kata-katanya."Dengan adanya aku di dekatmu kamu bisa kapan saja meminta bantuan kepadaku, misal tidak bisa mengangkat galon atau memindahkan lemari atau yang lainnya," Endrea mengulangi perkataan Semuel kemarin waktu berada di dalam mobil."Ya tuhan itu perkataan beberapa tahun yang lalu, kenapa perempuan selalu ingat," ucap Semuel dengan nada heran."Makannya Bro jangan sekali-kali berjanji kepada wanita, bisa panjang urusannya," celetuk Kevin dengan menepuk pundak Semuel."Aku tidak berjanji," jawab Semuel membela dirinya sendiri."Tapi kamu memberikan harapan kepada mereka," ja

Bab terbaru

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 176. HAPPY ENDING

    Endrea dan Semuel duduk berdampingan, Tuan Wu memerintahkan mereka untuk makan Endrea sedikit ragu saat ingin memasukan makanannya ke dalam mulut takutnya makanan itu sudah diberi racun."Makanlah," perintah Tuan Wu kembali. Kemudian mereka mulai menikmati makan malam dengan diam, setelah makan malam Tuan Wu mengajak Endrea dan Semuel untuk ke ruang keluarga ada sesuatu yang ingin Tuan Wu sampaikan."Sem...." panggil Tuan Wu."Iya Kek," jawab Semuel kemudian membenarkan duduknya melihat ke arah Kakeknya."Intan sudah lama meninggalkan kita bersama disini, apa kamu belum bisa muve on darinya?" tanya Tuan Wu."Maksud Kakek apa?" tanya Semuel."Hehe... Kakek tahu kamu sudah bisa melupakan Intan dan kamu juga sudah menemukan calon penggantinya, jangan kira Kakek tidak tahu dengan apa yang kalian lakukan," Tuan Wu menghentikkan ucapannya."Jadi kapan kali

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 175. Undangan sang Kakek

    Kevin masuk dan berjalan ke arah Yuana yang sedang bermain dengan Ardan di ruang keluarga, Kevin duduk di depan Ardan dan ikut bermain."Dik, Aku mau ke kantor sebentar setelah itu aku akan kembali lagi kesini," pamit Kevin kepada Yuana."Iya hati-hati di jalan Mas, kamu tenang saja disini ada aku," jawab Yuana.Kemudian Kevin berjalan ke arah kamar yang semalam digunakan oleh Yuana tidur, untung dirinya membawa baju ganti untuk ke kantor.Tiga puluh menit kemudian Kevin keluar dari kamar setelah berbicara dengan Yuana, Kevin keluar dari rumah dan membawa mobilnya menuju ke kantor.Tiga hari berlalu sekarang keadaan Endrea sudah membaik dan sudah bisa bekerja seperti biasa, saat ini Endrea, Kevin dan Yuana sedang menikmati udara segar dilantai atas rumah Endrea."Aku senang akhirnya kamu kembali seperti sedia kala lagi," ujar Kevin."Hanya sakit seperti itu saja, kenapa kalian khawatir sekali," jawan

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 174. Kamu boleh pulang sekarang

    "Ngga aku mau pulang saja, kasian Ardan di rumah sendirian," ucap Endrea dengan nada lemas"Iya sudah nanti aku antarkan ke rumah ya," ucap Semuel kemudian menyiapkan barang bawaan Endrea dan juga dirinya.Semuel mengeluarkan ponselnya dari saku dan menelepon Kevin, dipanggilan Kedua teleponnya baru diangkat."Halo, Vin kamu tolong jagain Ardan dulu sampai kami pulang ya," perintah Semuel kepada Kevin."Memangnya kalian dimana sih, dari semalam ngga pulang?" tanya Kevin diseberang sana."Nanti juga kamu tahu, sudah dulu ya," ucap Semuel kemudian mematikan sambungan teleponnya.Semuel membantu Endrea memakaikan sendalnya, kemudian memapah Endrea keluar dari kamsr hotel, Semuel mengantar Endrea ke kursi samping kemudi.Tidak lupa Semuel memasangkan sabuk pengaman, setelah itu Semuel menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Endrea."Kamu tidak mau periksa dulu En?" tanya Semuel kepada Endrea,

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 173. Endrea sakit

    Selanjutnya mereka melakukan adegan yang seharusnya belum mereka lalukan sekarang, keduanya tenggelam dalam kenikmatan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Satu jam kemudian Semuel membaringkan tubuhnya disamping Endrea, kemudian memeluk Endrea dengan sangat erat dibalik selimut.Endrea hanya terdiam memadangi langit-langit kamar, memikirkan apa yang baru saja dirinya lalukan bersama Semuel."Bagaimana kalau aku hamil?" celetuk Endrea, Semuel mencium pipi Endrea."Aku akan menikahimu segera, kamu tidak perlu khawatir," bisik Semuel ditelinga Endrea."Sekarang mandi ya setelah itu kita makan malam," perintah Semuel kepada Endrea."Tetapi aku tidak membawa baju ganti," ujar Endrea dengan melihat ke arah Semuel.Semuel keluar dari selimut dan berjalan ke arah sofa, kemudian kembali ke ranjang dan memberikan satu bag kepada Endrea."Ini aku sudah menyiapkannya tadi, tapi aku tidak tahu itu muat atau

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 172. Tidak seharusnya terjadi

    "Sudah selesai, sekarang kita mau kemana lagi?" tanya Semuel ketika sudah berada di depan Endrea, Endrea menatap mata Semuel kemudian menghela nafasnya. "Pulang dulu ya, aku mau ketemu sama Ardan setelah itu baru," jawab Endrea. "Baru apa kenapa tidak dilanjutkan?" tanya Semuel. "Baru kita ke hotel," jawab Endrea dengan berbisik ditelinga Semuel, Semuel tersenyum kemudian mengusap telinganya yang terasa geli. "Cepat buka mobilnya panas ini," perintah Endrea. "Perintahnya yang bener dong sayang," pinta Semuel, Endrea mendengus kemudian memalingkam wajahnya ke arah lain. "Buka mobilnya Mas panas ini," perintah Endrea, dengan tertawa Semuel membuka kunci mobilnya. Jam setengah dua siang Endrea baru sampai di rumah, tadi dirinya sudah makan siang bersama Semuel, tidak lupa Endrea membeli kue untuk Ardan. "Ardan," teriak Endrea saat masuk ke dalam rumah, Endrea melihat Ardan sedang menonton televisi.

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 171. Ajakan Semuel

    "Kamu harus bertangung jawab Endrea, kamu sudah berkali-kali membuat kepalaku sakit," gumam Semuel, Endrea melototkan matanya apa maksud yang dipikirkan calon suaminya pikir Endrea."Maksudnya bagaimana daritadi aku diam saja?" tanya Endrea dengan nada kebingungan."Kamu tahu dengan sikapmu yang seperti itu mampu membangunkan sesuatu ditubuhku," celetuk Semuel."Ya terus aku harus apa?" tanya Endrea yang belum tahu apa maksud perkataan calon suaminya."Malam ini aku mau kamu menginap dihotel bersamaku, tapi tidak dengan anak-anak," pinta Semuel."Gila apa ngga aku ngga mau, kita itu baru calon suami istri aku ngga mau melakukan itu," ujar Endrea yang sekarang sudah tahu apa maksud Semuel."Aku tidak akan memaksanya, tapi aku mohon untuk malam ini saja," pinta Semuel dengan nada memohon."Ya sudah, malam ini dihotel tapi jangan macam-macam," ancam Endrea."Iya sayang," jawab Semuel kemudian me

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 170. Berhasil membuat sakit kepala

    Endrea berbalik ingin memukul Kevin tapi Kevin menghindar, Endrea mengejar Kevin dengan berkata "Bisa diam ngga sih,"."Mami lagi apa?" tanya Ardan yang baru turun dari kamarnya dan melihat Mami dan Omnya sedang berlarian."Ngga sayang, itu si Om nakal," jawab Endrea kemudian menggendong Ardan dan membawanya ke meja makan, Yuana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya dan Endrea.Sebentar lagi Kevin sudah mau menjari seorang Ayah tapi tingkahnya masih seperti anak kecil saat bertemu dengan Endrea, tapi Yuana tidak pernah melarangnya selagi itu membuat suaminya bahagia."Makan yuk ini semuanya sudah siap," ajak Yuana kemudian mereka bertiga jalan ke arah meha makan dan mulai menikmati soto ayam buatan Yuana.Selesai sarapan Yuana dan Kevin pamit pulang karena mereka harus berangkat ke kantor, begitu juga Endrea harus bersiap untuk bekerja.Endrea mengantarkan Kevin sampai di depan rumahnya, Endrea kembali

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 169. Lupa waktu

    "Lain kali jangan memaksa orang yang sedang hamil, itu tidak baik," gerutu Endrea, Kevin hanya bisa memamerkan giginya yang putih dan tangannya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Jam sebelas malam mereka baru selesai makan malam, Kevin dan Yuan pulang terlebih dahulu malam ini mereka aka menginap di rumah Endrea.Sedangkan Endrea dan Semuel masih ingin menikmati malam berdua, Semuel memerintahkan Endrea untuk menatap ke arahnya."Coba lihat ke arahku dan tatap mataku," perintah Semuel kepada Endrea.Endrea menurut dan langsung menatap mata Kevin, mereka saling bertatap kemudian Semuel memalingkan wajahnya ke arah lain."Kamu cantik, aku tidak menyangka kamu mau menerima cintaku," ujar Semuel dengan menggengam tangan Endrea."Tugas kita masih satu lagi," ujar Semuel.Endrea melihat ke arah Semuel dengan menaikan sebelah alisnya kemudian bertanya "Apa?"."Kita harus mendapatkam restu Kakek, setelah itu kita b

  • PEWARIS TERSEMBUNYI    Part 168. Maukah kamu menikah denganku

    "Seperti anak remaja saja yang mudah tersingung," gumam Endrea kemudian dirinya tersenyum dan mematikan ponselnya dan meletakan kembali ke meja kamar.Siang ini Endrea berencana ingin pergi ke mal untuk berbelanja barang yang sudah habis, karena Ardan baru saja tertidur jadi Endrea menitipkan Ardan kepada Lia, agar dirinya bisa leluasa belanja.Endrea berjalan ke arah garasi dan memgeluarkan mobil pajero putihnya, Endrea membawa dengan perlahan mobil itu ke mal.Semuel yang sedang berada dibalkon kamarnya melihat mobil Endrea keluar, Semuel menghembuskan nafas lega kemudian tersenyum itu artinya Endrea sudah tidak lagi marah dengan ucapan Kakeknya.Hari berganti hari tidak terasa sudah satu minggu sejak pernyataan cinta Semuel waktu itu, sekarang waktunya Endrea memberikan jawaban kepada Semuel.Dan selama satu minggu itu juga hubungan mereka semakim dekat, Ardan dan juga Qila juga terlihat sangat dekat Qila sudah mengangap

DMCA.com Protection Status