Dengan perasaan tak menentu, kami bergegas menuju pantai. Kulihat Edgar begitu tegang kala kami tiba di pinggir pantai. Banyak warga mengerumuni kedua mayat itu. Semoga saja mereka bukan Daffa dan Carel. Dengan tangan bergetar hebat, Edgar membuka koran yang menutupi wajah mayat itu. Begitu ia membuka penutupnya, ia langsung menghela napas kala melihat wajah mayat itu. “Syukurlah, bukan Daffa dan Carel! Pak Darma, mereka bukan Kakak saya. Saya tidak tahu siapa mereka!” seru Edgar pada Pak Darma. “Iya, Mas Edgar. Bapak yakin, kedua Kakak Mas Edgar pasti baik-baik saja,” sahut Pak Darma mencoba menenangkannya. Edgar nampak terdiam, lalu kemudian ia berkata, “Pak Darma, saya akan mencari Kakak saya. Saya akan memasuki hutan untuk ke selatan!” Kami terkejut mendengar perkataan Edgar barusan. Beberapa warga yang mendengar percakapan kami, ikut mengerumuni kami. “Mas Edgar, itu terlalu berbahaya. Kita tunggu sampai besok, ya,” jawab Pak Darm
Read more