Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 991 - Chapter 1000

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 991 - Chapter 1000

1822 Chapters

46. Bagian 9

“Hamba tidak mengerti?”. tiba-tiba saja sebuah suara lembut terdengar membahana ditempat itu, semua pandangan langsung tertuju kearah sosok wanita yang tampak bangkit berdiri dari tempatnya, dia adalah putri Ahisma raya.“Perlu diketahui, posisi ketua dunia persilatan yang diberikan, bukan atas kehendak suami hamba, tapi itu semua adalah amanah yang diberikan oleh para pendekar dan 3 datuk kepada suami hamba, dan apakah ketiga maharesi yang terhormat tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu hingga meminta gusti prabu sampai turun tangan mengenai masalah ini, hamba rasa ketiga maharesi bukanlah orang bodoh yang tidak memiliki pengetahuan kalau gusti prabu tidak memiliki wewenang dalam masalah ini, bukan begitu gusti prabu?”. Ucap putri Ahisma dengan panjang lebar kepada gusti prabu yang masih terdiam.“Ii-itu benar” ucap gusti prabu Wira Jagat Kencana tampak gugup.“Hamba ingin tahu, dedengkot yang menurut tiga maharesi
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

46. Bagian 10

Persetujuan Bintang langsung disambut dengan tepukan gemuruh oleh para semua orang yang ada ditempat itu. Karena semua tahu, ini akan menjadi sangat seru. Karena banyak diantara mereka selama ini hanya mendengar kehebatan dan keperkasaan Bintang dari cerita para pendekar ataupun para pedagang. Kini dapat menyaksikan secara langsung tentu sangat mengembirakan bagi mereka semua.Tidak seperti para pendekar yang lain yang naik ke gelanggang pertarungan dengan memamerkan ilmu peringan tubuh mereka, dengan cara melompat, bersalto dan lain-lain, sementara Bintang sendiri justru tampak berjalan dengan tenang naik kegelanggang pertarungan, sementara itu digelanggang pertarungan tampak ketiga maharesi tersenyum penuh kemenangan.Begitu tiba diatas gelanggang pertarungan, Bintang tampak menjura dengan penuh wibawa dihadapan ketiga maharesi.“Siapa diantara kami yang ingin tuan hadapi?” ucap maharesi Shiwa lagi semangat.“Jika berkenan, hamba ingin
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

46. Bagian 11

Apa yang baru saja Bintang perlihatkan, membuat semua terpaku, bahkan ;“Hyattt!” dengan gerakan yang sangat cepat, Bintang melancarkan serangan tendangannya. Begitu cepatnya, sampai-sampai ketiga maharesi terkejut.“Deg, degg, .degg.”. dengan sebisanya ketiga maharesi memapaki serangan tendangan Bintang, hingga membuat ketiganya terjajar kebelakang. Serangan Bintang tidak sampai berhenti. Dengan gerakan yang sangat ringan dan cepat, Bintang bergerak kearah maharesi Shiwa.Maharesi Shiwa yang saat itu masih terjajar terpaksa menyambut serangan Bintang.“Tendangan Tanpa Bayangan, heaa!”. Bintang melesatkan jurus Tendangan Tanpa Bayangannya hingga maharesi Shiwa tak mampu berbuat banyak.“Degg.deggg, deggg.” walau berhasil memapaki serangan Bintang, tapi pada akhirnya ;“Desss, dess, desss”. tendangan beruntun Bintang dengan telak menghantam tubuh maharesi Shiwa hing
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

46. Bagian 12

“Surya emas, heaaaa!”. tiba-tiba saja Brahma meneriakkan jurus dahsyatnya seraya mengangkat kedua telapak tangannya kearah langit, bersamaan dengan itu, tubuh Brahma memancarkan cahaya keemasan yang terang benderang memancarkan kearah segala penjuru.“Duar..duar..duar.. duar, duar, duar..duar.”. ledakan-ledakan cukup hebat terjadi disekitar tubuh Brahma. Brahma dapat merasakan kalau tubuhnya bergetar dengan hebat. Setelah suasana tenang, Brahmapun membuka kedua matanya, dan alangkah terkejutnya Brahma saat menyadari kalau saat ini dirinya sudah berada diatas tanah, tidak lagi berada diatas panggung pertarungan.Tawa para penonton langsung menggema saat melihat sikap bengong maharesi Brahma yang seakan baru terbangun dari tidur menyadari kalau dirinya tidak lagi berada diatas panggung pertarungan. Sementara itu diatas panggung pertarungan masih berdiri sosok Bintang yang menatap kearahnya dengan tersenyum.Maharesi Shiwa dan Wisnu
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

46. Bagian 13

“Mahaguru, ada apa?”. ketiga maharesi sudah melompat naik keatas panggung pertarungan dan berdiri disisi mahaguru mereka.“Brahma, Wisnu, Shiwa,  apakah kalian tak merasakan kekuatan yang sangat kuat yang meringkupi tempat itu?”. ucap Mahaguru Kalacakra setengah berbisik kearah ketiga maharesi.Hal ini membuat ketiga maharesi semakin binbung, karena mereka sedikitpun tidak merasakan hal itu.“Bila kau tak mau unjukkan diri, baiklah, akan kupaksa”. Ucap Mahaguru Kalacakra lagi seraya merapatkan kedua tangannya didepan dada, kedua mata Mahaguru Kalacakra terpejam.“Gggrrrrrrr....”. hebat. Tiba-tiba saja tempat itu bergetar dengan hebat, seolah-olah terjadi gempa, hingga sebagian penonton khususnya orang awam tampak panik, sementara dari kalangan pendekar tampak biasa-biasa saja. Semakin lama getaran itu semakin kuat. Hingga memaksa orang-orang awam ditempat itu mulai panik.Samar-samar tepat dihada
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

46. Bagian 14

Sementara itu sosok Bintang dan Malaikat Gila sama-sama terseret kebelakang dengan keras. Tubuh Bintang terhenti terseret karena ditopang oleh ketiga istrinya yang melesat kearah Bintang. Sedangkan sosok Malaikat Gila tampak terseret hebat kearah Mahaguru Kalacakra dan ketiga maharesi.Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Mahaguru Kalacakra tampak memberikan tanda kepada ketiga maharesi. Memahami maksud Mahaguru Kelacakra, ketiga maharesi langsung melompat kearah sosok Malaikat Gila yang saat itu masih terseret kearah mereka.Maharesi Shiwa menghantam punggung Malaikat Gila dengan pukulan dahsyat guntur selaksanya, sedangkan maharesi Wisnu tampak menghantam kedua kaki Malaikat Gila dengan pukulan gunung es hingga membuat kedua kaki Malaikat Gila langsung membeku. Terakhir, maharesi Brahma tampak menghantamkan pukulan surya dewata kearah kepala Malaikat Gila. Ketiga serangan maha dahsyat menghantam tubuh Malaikat Gila.Mahaguru Kalacakr
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

46. Bagian 15

“Jangan bertindak gegabah”. Ucap Mahaguru Kalacakra memperingatkan ketiga maharesi.“Hanya dengan mengandalkan 3 ilmu dewa kalian bocah-bocah ingin berlagak dihadapanku.”. ucap Malaikat Gila lagi.  “Akan kuperlihatkan Ilmu Delapan Dewa kepada kalian”.“Ilmu Delapan Dewa..”. ulang ketiga maharesi dan Mahaguru Kalacakra hampir bersamaan.“Lihat jurusku ini!”“Dewa guntur..!!! Gllaarrr!”. seiring dengan ucapan Malaikat Gila, tiba-tiba saja sebuah guntur menggelegar keras dan menghantam tubuh Malaikat Gila.     “Zzggghhhh..zzggghh”. tubuh Malaikat Gila yang memancarkan cahaya putih tampak diselimuti oleh kilatan-kilatan petir. Bahkan kedua mata Malaikat Gilapun memancarkan aliran petir.“Serrrr....”. tiba-tiba saja sosok Malaikat Gila bergerak secepat kilat.“Shiwa, awas!”. M
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

46. Bagian 16

“Hati-hati Brahma”. Terdengar Mahaguru Kalacakra memperingatkan maharesi Brahma yang ada disebelahnya, tak berpaling dan tak menjawab, maharesi Brahma hanya menganggukkan kepalanya.“Anantaboga, heaaa!”. tiba-tiba saja Malaikat Gila memukulkan kedua telapak tangannya ke dasar panggung pertarungan. Anantaboga adalah nama dewa bumi.“Ggggrrrrrrr”. tiba-tiba saja tempat itu bergetar dengan keras. “Brrusshhhh!”. bahkan panggung arena pertarungan langsung rubuh dibuatnya.“Hyyattt!!! brusshhh!”. tiba-tiba saja Malaikat Gila mengangkat kedua tangannya, dua bongkah tanah besar ikut terangkat dikedua tangan Malaikat Gila, begitu besarnya seperti ukuran 5 ekor sapi.“Wussshhh!” dengan gerakan yang sangat ringan dan cepat, Malaikat Gila melemparkan kedua tanah besar itu kearah maharesi Brahma dan Mahaguru Kalacakra.Maharesi Brahma dan Mahaguru Kalacakra langsung menghi
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

46. Bagian 17

“Tappp..”. entah kapan Malaikat Gila menggerakkan tangannya, tiba-tiba saja kedua tangannya sudah mencengkram kedua tangan Wira Jagat Kencana yang telah berubah menjadi merah membara.“Weshhh, weesshhh!”. kedua tangan Malaikat Gila yang mencengkram kedua tangan Wira Jagat Kencana telah berubah beku. Kini antara Wira Jagat Kencana dan Malaikat Gila tengah beradu tenaga dalam, siapakah yang akan memenangkan diantara mereka berdua.“Duarrrr!”. ledakan keras terjadi, kedua sosok terseret kebelakang.“Hyattt!”“Hiiyatttt!”Hampir bersamaan pula, keduanya kembali saling melesat kedepan menyerang dan pertarunganpun tak terelakkan. Wira Jagat Kencana dengan ilmu sisik emasnya melawan Malaikat Gila dengan Ilmu Delapan Dewanya.Serangan Malaikat Gila yang cepat dan bervariasi mampu membuat Wira Jagat Kencana tak bisa memberikan serangan balasan, tapi dengan jurus sisik emas,
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more

46. Bagian 18

“Jari pedang emas, yeaahhh!” serangan Wira Jagat Kencana tak berhenti begitu saja, dari jari jemari Wira Jagat Kencana keluar satu garis lurus sebesar lidi yang langsung mengarah kearah Malaikat Gila.“Dewa guntur!”. Malaikat Gila bergerak cepat menghindari serangan-serangan dashayat jari pedang milik Wira Jagat Kencana. “Tapak dewa guntur, heaa!”. Malaikat Gila melepaskan pukulan tapak dewa gunturnya kearah Wira Jagat Kencana dalam jarak dekat, tapi Wira Jagat Kencana yakin dengan kekuatan sisik emasnya.“Guntur selaksa!”. Wira Jagat Kencana melepaskan pukulan dahsyat milik maharesi Shiwa.“Dess, .buuummm!”“Dess, .bllarrrr!”.Bersamaan pukulan keduanya sama-sama menghantam dengan telak ditubuh masing-masing, hingga menimbulkan ledakan dahsyat yang membuat tempat itu bergetar dengan hebat.Kedua tubuh saling terlempar kebelak
last updateLast Updated : 2022-03-27
Read more
PREV
1
...
9899100101102
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status