Share

46. Bagian 18

last update Last Updated: 2022-03-27 01:06:57

“Jari pedang emas, yeaahhh!” serangan Wira Jagat Kencana tak berhenti begitu saja, dari jari jemari Wira Jagat Kencana keluar satu garis lurus sebesar lidi yang langsung mengarah kearah Malaikat Gila.

“Dewa guntur!”. Malaikat Gila bergerak cepat menghindari serangan-serangan dashayat jari pedang milik Wira Jagat Kencana. “Tapak dewa guntur, heaa!”. Malaikat Gila melepaskan pukulan tapak dewa gunturnya kearah Wira Jagat Kencana dalam jarak dekat, tapi Wira Jagat Kencana yakin dengan kekuatan sisik emasnya.

“Guntur selaksa!”. Wira Jagat Kencana melepaskan pukulan dahsyat milik maharesi Shiwa.

“Dess, .buuummm!”

“Dess, .bllarrrr!”.

Bersamaan pukulan keduanya sama-sama menghantam dengan telak ditubuh masing-masing, hingga menimbulkan ledakan dahsyat yang membuat tempat itu bergetar dengan hebat.

Kedua tubuh saling terlempar kebelak

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   46. Bagian 19

    “Tinju beruntun Naga Api, heaa!”.“Wess, weess, .weesss, .weeesss, .weeesss”. wira melepaskan pukulan beruntun tinju Naga Apinya.“Benteng air, heaaa!”. sekali Malaikat Gila mengibaskan tangannya, sebuah benteng yang terbuat dari air terbentuk dan langsung menghadang Tinju beruntun Naga Api milik wira.“Bleshhhhh, .blessshhhhh, .”. pukulan beruntun Naga Api langsung pecah begitu menghantam benteng air.“Gelombang air, heaaa!”. Malaikat Gila melanjutkan serangannya yang kini berbentuk gelombang air kearah Wira Jagat Kencana.“Taring Naga Api, yeaaahhh!”. wira merapatkan kedua telapak tangannya dan memutarnya keatas kebawah lalu didorong kedepan hingga membentuk kepala Naga Api yang menyongsong serangan gelombang air milik Malaikat Gila.“Plasshhh, .duarrrr!”.

    Last Updated : 2022-03-28
  • Ksatria Pengembara Season 1   46. Bagian 20

    Sementara itu guru Qiubai saat ini tengah menghadapi Malaikat Gila, dibantu para senopati dari patih kerajaan Setyo Kencana.“Tolonglah putraku Bintang” ucap gusti prabu Jagat Kencana lagi.“Hamba akan berusaha gusti, kita harus mencari tempat yang tenang agar hamba bisa mengobati gusti prabu wira”. Ucap Bintang lagi seraya mengangkat sosok Wira Jagat Kencana kedalam pondongannya.“Paman mahapatih, tangkap Malaikat Gila hidup atau mati, kerahkan semua ksatria kerajaan untuk menaklukkannya”. Perintah gusti prabu Jagat Kencana kepada Mahapatih Suryo Barata.“Baik gusti prabu, serahkan masalah ini pada hamba, silahkan tuan Bintang”. Ucap Mahapatih Suryo Barata lagi mempersilahkan Bintang untuk meninggalkan tempat itu.Bersama gusti prabu Jagat Kencana dan istri-istrinya Bintang segera meninggalkan tempat itu, sementara itu dikancah pertarungan terjadi pertarungan yang sangat dahsyat, Malaikat Gi

    Last Updated : 2022-03-28
  • Ksatria Pengembara Season 1   46. Bagian 21

    Lagi-lagi Malaikat Gila menggunakan kekuatan energi alamnya hingga kembali sekujur tubuh Malaikat Gila mengeluarkan cahaya putih yang berpedar-pedar.“Akan kuratakan istana megah ini dengan tanah”. Ucap Malaikat Gila menatap istana megah yang ada dibawahnya. Malaikat Gila tampak kembali menghimpun tenaga dalamnya.“Malaikat Gila, hentikan tindakanmu atau aku takkan segan lagi!”. sebuah suara keras membahana membuat Malaikat Gila menahan serangannya, pandangan Malaikat Gila kembali mengarah kebawah, kearah sosok Mahapatih Suryo Barata.Mahapatih Suryo Barata sendiri terlihat mengangkat tangan kanannya keatas. “Plasshhhh!” tiba-tiba saja ditangan kanan Mahapatih Suryo Barata yang terangkat muncul sebuah busur anak panah lengkap dengan satu anak panahnya.Malaikat Gila mengenyitkan pandangannya kearah anak panah yang kini ada ditangan Mahapatih Suryo Barata.“Pasopati..”. ucap Malaikat Gila bergetar begi

    Last Updated : 2022-03-28
  • Ksatria Pengembara Season 1   46. Bagian 22

    Dengan menunggangi 4 ekor kuda jantan yang gagah, bintang dan para istri meninggalkan Setyo Kencana. Perjalanan mereka lancar hingga tiba disebuah hutan. Bintang tampak menghentikan langkah kudanya, diikuti oleh para istri-istrinya.“Dinda yuan, kim, ahisma, kalian tunggu disini”. Ucap Bintang lagi, walau heran dengan apa yang diucapkan Bintang, tapi yuan, kim dan ahisma tak membantah. Setelah melempar senyum, Bintang kembali melanjutkan langkah kaki kudanya memasuki hutan belantara yang ada dihadapannya.Cukup jauh Bintang memasuki hutan tersebut, hingga tiba disebuah tanah lapang yang dipenuhi rumput hijau, Bintang menghentikan langkah kaki kudanya dan turun. Dengan tenang Bintang melangkahkan kakinya kedepan.“Malaikat Gila, keluarlah!”. tiba-tiba saja Bintang mengeluarkan ucapan. Aneh, entah kenapa Bintang berkata seperti itu, hingga ;“Serrrr...”. tiba-tiba saja dihadapan Bintang telah berdiri sosok Malaikat Gila,

    Last Updated : 2022-03-28
  • Ksatria Pengembara Season 1   47. Dendam Malaikat Gila

    Bumm...bumm...bummm...” ledakan-ledakan dahsyat terdengar didalam sebuah hutan, tepatnya disebuah dataran luas, terlihat sebuah pertarungan yang sangat sulit untuk diikuti dengan pandangan mata biasa, pertarungan sengit antara seorang pemuda melawan seorang kakek berpakaian dan berjubah putih. Seperti yang dikisahkan dalam kisah sebelumnya (Bangkitnya Malaikat Gila), dalam perjalanan pulang ke Bukit Bayangan, Bintang dihadang oleh Malaikat Gila yang berniat untuk membunuh Bintang sebagai balas dendam terhadap Manusia ½ Dewa.Jurus Malaikat Gila tampak begitu lembut tapi mengandung kekuatan dahsyat, ini terlihat dari setiap serangan kosong yang dilepaskan oleh Malaikat Gila menimbulkan ledakan-ledakan dahsyat. Sementara Bintang tampak begitu hati-hati dalam menghindari setiap serangan Malaikat Gila. Pertarungan dahsyat itu rupanya tak luput dari perhatian 3 sosok wanita yang berada tak jauh dari area pertarungan, ketiga wanita bercadar ini tak lain adalah

    Last Updated : 2022-03-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   47. Bagian 2

    Sosok Malaikat Gila tampak terseret cukup jauh kebelakang, sementara itu Bintang masih berdiri dengan tenang ditempatnya, sosok Bintang sudah kembali seperti semula.“Sudah kubilang sebagian besar jurus Delapan Dewa telah kulihat semuanya, jurus yang sama takkan bisa mengalahkanku Malaikat Gila”. Ucap Bintang lagi, hingga semakin membuat wajah Malaikat Gila berubah merah.“Jangan sombong kau bocah, coba kau hadapi bulan dingin beku ku ini”. Ucap Malaikat Gila lagi seraya mengatupkan kedua tangannya didepan dadaMelihat hal itu, Bintangpun segera merapalkan kedua tangannya didepan dada. “Wesshhh...” tubuh Bintang telah diliputi energi kemerahan, bahkan rambut Bintang yang tadi berwarna hitam kini sudah menjadi warna merah menyala yang mengeluarkan hawa panas. Inilah wujud Pangeran Matahari, jelmaan dari jurus Matahari Terik yang Bintang miliki. Kedua mata Malaikat Gila melotot melihat perubahan Bintan

    Last Updated : 2022-03-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   47. Bagian 3

    “Usia tak menjamin seseorang dapat menguasai sampai tahap sempurna Cermin Sakti Alam Semesta, untuk sampai tahap ini kau harus bisa mencapai tahap indra ke-10”. lagi-lagi wajah Malaikat Gila berubah.“Indra ke-10, ini tidak mungkin, aku yang sudah ratusan tahun berlatih baru mencapai indra ke-8, apa mungkin ada indra ke-9 dan 10”. Batin Malaikat Gila lagi menatap kearah Bintang dengan pandangan tak percaya. “Ataukah dia hanya menggertakku saja”.Sementara itu Bintang sendiri sudah menutup Cermin Sakti Alam Semestanya.“Perlihatkan padaku kekuatan Cermin Sakti Alam Semestamu yang kau bangga-banggakan itu bocah!”“Maaf Malaikat Gila, untuk menghadapimu, tak perlu menggunakan Cermin Sakti Alam Semesta...”. ucap Bintang tersenyum hingga semakin membuat amarah Malaikat Gila yang merasa amat diremehkan.“Kurang ajar, kau akan melihat kekuatanku yang sesu

    Last Updated : 2022-03-29
  • Ksatria Pengembara Season 1   47. Bagian 4

    Hingga akhirnya kilau cahaya putih itu menghilang, Malaikat Gila kembali membuka matanya dengan lebar. Kedua mata Malaikat Gila terlihat membesar tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.Beberapa tombak dihadapannya berdiri sosok Bintang dengan aura putih biru yang meringkupi sekujur tubuh Bintang. “Jurus apa yang digunakan bocah ini, sedikitpun aku tak merasakan kekuatannya”.Inilah jurus Bintang yang terbaru, metamorfosis dari penggabungan jurus leluhur, Kesadaran yang Tak Terhingga dengan indra peraba Bintang, aji tatar netra yang sudah sempurna dengan indra ke-10 yang Bintang miliki, terlahirlah jurus Kesadaran yang Tak Terhingga versi terbaru. Sebuah jurus yang mengandalkan naluri bertarung penggunanya. Tubuh pengguna akan beradaptasi secara otomatis dalam segala pertarungan. Kemampuan ini hanya bisa didapatkan oleh petarung yang sudah sangat terlatih. Dalam keadaan ini, seseorang tidak mengandalkan apa yang mereka pikirkan

    Last Updated : 2022-03-29

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status