Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 971 - Chapter 980

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 971 - Chapter 980

1822 Chapters

45. Bagian 13

“Wuuuuttt..”. bayangan naga cahaya putih berkelebat kedepan seiring dengan berubah tingginya alunan suara seruling naga milik Pendekar Suling Naga.Di tempatnya Kim si hyangpun tak ingin ketinggalan, nada suara alunan serulingnya berubah, yang seketika membuat 7 sinar pelangi yang ada dihadapannya bergerak melesat kedepan, menyongsong cahaya naga putih.“Duar...duar...duarr..duarrr...duarr...duarrr...duarr...”Ledakan-ledakan dahsyatpun terjadi akibat pertarungan suara alunan seruling dari keduanya, 7 sinar pelangi milik Kim si hyang menghadapi bayangan cahaya naga putih milik Pendekar Suling Naga. Hampir bersamaan, baik sosok Pendekar Suling Naga maupun Kim si hyang sama-sama langsung mengambil posisi duduk dengan tetap memainkan serulingnya. 7 sinar pelangi dan cahaya naga putih lenyap tak berbekas.Dari suling Pendekar Suling Naga, keluar cahaya biru yang kini juga membentuk naga berwarna biru. Naga biru tampak meliuk-liuk menge
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

45. Bagian 14

Dalam beberapa waktu saja, naga emas tampak menguasai jalannya pertarungan, naga merah tampak terdesak dengan hebat oleh keperkasaan naga emas. Hingga ; “Bllaarrrr!”. ledakan dahsyat terjadi seiring hancurnya sosok bayangan naga merah. Naga emas terbang perkasa diudara.Melihat naga merahnya hancur, Pendekar Suling Naga tiba-tiba saja merubah arah serulingnya yang semula horizontal tiba-tiba berubah vertikal, dari ujung seruling, cahaya kilat putih keluar. Membentuk seekor naga cahaya berwarna putih.“Naga Langit, keluarlah!”. tiba-tiba saja Pendekar Suling Naga berteriak keras seraya melemparkan seruling naga ditangannya kedalam cahaya putih berbentuk naga tersebut.“Ghraagh...!!!" tiba-tiba saja sebuah suara binatang yang keras dan garang terdengar keluar dari cahaya berbentuk naga putih tersebut.“Kau takkan mampu menghadapi jurus terakhir dari seruling Naga Langitku”. Terdengar suara berat Pe
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

45. Bagian 15

Hari berganti hari, malam berganti malam, dan hampir setiap malam Bintang harus menghadapi mayat-mayat hidup utusan Mak Jonggrang untuk membalaskan dendam. Terkadang Bintang harus menghadapi mereka disuatu tempat sepi, tapi terkadang pula para mayat hidup tersebut tidak pandang tempat, sepertinya halnya malam ini.Malam itu Bintang dan ketiga istrinya baru saja memasuki kota raja. Suasana ramai begitu kentara terlihat. Sepertinya para undangan yang diundang oleh Gusti Prabu Jagat Kencana sudah mulai berdatangan, tapi keramaian seperti ini tak mengherankan bagi Bintang dan ketiga istrinya.“Sebaiknya malam ini kita menginap dipenginapan yang ada dikotaraja ini, besok pagi baru kita menghadap gusti prabu”. Ucap Bintang pada ketiga istrinya yang tampak mengangguk.Bintang dan ketiga istrinyapun melangkah kearah sebuah penginapan yang sekaligus tempat makan yang cukup besar dan mewah, tempat makan tersebut tampak dipenuhi oleh pengunjung baik dari kalang
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

45. Bagian 16

“Yang tidak berkepentingan segera tinggalkan tempat ini!”. ucap Datuk Bumi lagi tiba-tiba keras, kembali membahana dan menggetarkan hati setiap orang yang mendengarnya.“Maaf datuk, sebaiknya kita selesaikan urusan ini diluar biar tidak merusak tempat ini”. Ucap Bintang tiba-tiba.“Kau benar, ayo kita selesaikan diluar”. Ucap Datuk Es lagi, baru saja berucap begitu, sosok Datuk Es dan Datuk Bumi sudah lenyap dan sudah berdiri didepan warung tersebut berjarak lima tombak.Bintang menarik nafas lega melihat hal itu, bersama rombongan para pendekar yang sangat penasaran atas apa yang terjadi, mereka mengikuti langkah Bintang yang keluar dari warung tersebut.Kini sosok Bintang sudah berhadapan langsung dengan dua datuk yang telah menunggunya diluar. Para pendekar terlihat langsung memenuhi tempat itu, malam yang belum begitu malam membuat tempat itu dengan cepat dipenuhi oleh setiap orang yang ingin melihat apa yang terjad
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

45. Bagian 17

“Baik, katakan dimana tempat yang kau inginkan Ksatria Pengembara?”“Di halaman istana Setyo Kencana”. Ucap Bintang singkat.“Baik, kami tunggu disana!”. ucap kedua datuk, dan secara tiba-tiba sosok kedua datuk sudah menghilang dari pandangan.Bersama mahapatih Suryo Barata, Bintang dan yang lainnya segera menuju ke istana Setyo Kencana, bukan saja dari kalangan pendekar, tapi dari masyarakat kota raja juga ikut-ikutan menuju ke istana Setyo Kencana, toko-toko langsung ditutup, rumah makan dan warung kecilpun ikut-ikutan tutup untuk menyaksikan secara langsung pertarungan yang terjadi antara Ksatria Pengembara dan dua datuk.Kehebohan terjadi hingga sampai dihalaman istana Setyo Kencana, rupanya dihalaman istana sudah dipersiapkan sebuah arena pertarungan yang sangat besar, dimana sebenarnya arena pertarungan tersebut telah dipersiapkan untuk gelar pertarungan untuk mendapatkan gelar
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

45. Bagian 18

“Kanda, izinkan kim yang menghadapi kakek es ini”. Ucap sosok wanita yang baru saja muncul disebelah Bintang yang tak lain adalah Kim si hyang.Setelah mempertimbangkan segala sesuatunya akhirnya Bintang mengangguk. Kim si hyang maju beberapa tindak kedepan.“Hamba Kim si hyang ingin meminta petunjuk kakek es”. Ucap kim seraya memberi salam persilatan.“Siapa kau nona, jangan panggil-panggil aku kakek es... namaku Datuk Es”. Gerutu Datuk Es dipanggil kakek es.“Hamba Kim si hyang”. Ulang kim lagi.“Aku sudah dengar tadi namamu kim si.., siapalah itu... yang ku tanya apa gelarmu?” ucap Datuk Es lagi.Kim si hyang terlihat terdiam sejenak, sementara itu Bintang hanya tersenyum tipis mendengar percakapan antara Datuk Es dan istrinya Kim si hyang.“Dia istriku datuk, gelarnya Dewi Salju”. Ucap Bintang tiba-tiba menyeletuk. Kim si hyang terkejut dan berpaling kearah Bi
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

45. Bagian 19

Ditempatnya Bintang tampak tersenyum melihat gerakan cepat Kim si hyang dalam menghindari setiap serangan yang dilancarkan oleh Datuk Es. Menjejak Angin, Mengejar Cahaya itulah nama jurus yang saat ini digunakan oleh Kim si hyang. Jurus yang mengandalkan kecepatan yang Bintang ajarkan berdasarkan pengembangan Salju Himalaya yang Kim si hyang miliki.Rupanya inilah tujuan dari Kim si hyang ingin meminta petunjuk dari Datuk Es. Untuk menguji jurus baru yang dipelajarinya dari Bintang suaminya.Tak ingin lebih dipermalukan, Datuk Es menambah kecepatan serangannya. Kali ini Kim si hyang menyadari kalau Datuk Es benar-benar tidak main-main dalam melancarkan serangannya.“Hyyattt...huppp..”. Kim si hyang melompat menjauh, tapi Datuk Es terus memburunya dengan ketat.“Salju Dingin, heaa!”. Kim si hyang mengerahkan salah satu jurus Salju Himalayanya kearah Datuk Es, tiba-tiba saja gerakan Datuk Es terhen
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

45. Bagian 20

Hampir bersamaan Datuk Es dan Kim si hyang sama-sama menghimpun kekuatan.“Batu Kutub Es, heaa!”. tiba-tiba saja disekitar tubuh Datuk Es, muncul bongkahan-bongkahan batu es yang begitu banyak jumlahnya, ukurannyapun tak sama, ada yang besar ada pula yang kecil. Sekali hentakkan tangan, belasan batu es kutub melesat kearah Kim si hyang.“Kristal Salju, yeaahh!”. Kim si hyang mengerahkan jurus dahsyat Kristal Salju miliknya, belasan Kristal Salju melesat kedepan, menyongsong belasan Batu Kutub Es.“Duar...duarrr..duarr..duarrr..duarrrr...duarrrr..”. lagi-lagi ledakan-ledakan dahsyat terjadi.Kali ini baik sosok Datuk Es maupun sosok Kim si hyang sama-sama terlempar keras kebelakang. Datuk Es terlihat mampu mengendalikan gerak jatuh tubuhnya walaupun harus dengan susah payah, sementara itu sosok Kim si hyang justru terlempar kearah Bintang yang saat itu berdiri tak jauh darinya
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

45. Bagian 21

Kita kembali ke arena pertarungan yang kini tampak sudah dikelilingi oleh cahaya putih yang membentuk perisai yang meringkupi seluruh arena pertarungan. Hanya Bintang dan Datuk Bumi yang termasuk kedalamnya. “Bllaarrrrrrrr”. puncak kedua jurus dahsyat yang dikerahkan oleh Datuk Es dan Kim si hyang sampai pada puncaknya, hingga menimbulkan satu ledakan yang maha dahsyat yang membuat tempat itu bergetar hebat. Kalau saja Bintang tidak cepat membentengi arena pertarungan tersebut, dapat dipastikan kekuatan ledakan itu sudah cukup untuk meratakan seluruh tempat itu dalam beberapa jarak km sekalipun, dan dapat dipastikan korban akan berjatuhan.Dengan adanya perisai tersebut, dampak ledakan tersebut hanya terlempar keudara, hingga langit tampak menerima akibatnya. Didalam arena kepulan kabut putih terhampar sehingga menutupi pandangan.Semua orang yang berada ditempat itu terlihat syok dengan kejadian tersebut, setelah seberapa lama baru keadaan men
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

45. Bagian 22

Setelah kedua istrinya keluar dari arena pertarungan, Bintang kembali menghadap kearah Yuan ming zhu yang saat ini sudah berhadapan langsung dengan Datuk Bumi.“Nyonya sungguh berani”. Ucap Datuk Bumi lagi.“Hamba Yuan ming zhu mohon petunjuk datuk”“Jurus apa yang akan nyonya gunakan?”Yuan ming zhu membuka kuda-kuda jurusnya, gerakan Yuan terlihat begitu sangat anggun dan indah, bagaikan sebuah Bunga Teratai yang mekar.“Jurus hamba adalah jurus Bunga Teratai”. Ucap Yuan lagi bersiap.“Bunga Teratai..”. ulang Datuk Bumi lagi.“Apakah nyonya memiliki gelar didunia persilatan?”“Hamba tidak memiliki gelar datuk”. Ucap Yuan“Kalau begitu mulai sekarang gelarmu adalah Dewi Bunga Teratai”. Ucap Datuk Bumi lagi“Dewi Bunga Teratai”. Ulang Yuan lagi.“Terima kasih atas gela
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more
PREV
1
...
96979899100
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status