Hampir bersamaan Datuk Es dan Kim si hyang sama-sama menghimpun kekuatan.
“Batu Kutub Es, heaa!”. tiba-tiba saja disekitar tubuh Datuk Es, muncul bongkahan-bongkahan batu es yang begitu banyak jumlahnya, ukurannyapun tak sama, ada yang besar ada pula yang kecil. Sekali hentakkan tangan, belasan batu es kutub melesat kearah Kim si hyang.
“Kristal Salju, yeaahh!”. Kim si hyang mengerahkan jurus dahsyat Kristal Salju miliknya, belasan Kristal Salju melesat kedepan, menyongsong belasan Batu Kutub Es.
“Duar...duarrr..duarr..duarrr..duarrrr...duarrrr..”. lagi-lagi ledakan-ledakan dahsyat terjadi.
Kali ini baik sosok Datuk Es maupun sosok Kim si hyang sama-sama terlempar keras kebelakang. Datuk Es terlihat mampu mengendalikan gerak jatuh tubuhnya walaupun harus dengan susah payah, sementara itu sosok Kim si hyang justru terlempar kearah Bintang yang saat itu berdiri tak jauh darinya
Kita kembali ke arena pertarungan yang kini tampak sudah dikelilingi oleh cahaya putih yang membentuk perisai yang meringkupi seluruh arena pertarungan. Hanya Bintang dan Datuk Bumi yang termasuk kedalamnya.“Bllaarrrrrrrr”. puncak kedua jurus dahsyat yang dikerahkan oleh Datuk Es dan Kim si hyang sampai pada puncaknya, hingga menimbulkan satu ledakan yang maha dahsyat yang membuat tempat itu bergetar hebat. Kalau saja Bintang tidak cepat membentengi arena pertarungan tersebut, dapat dipastikan kekuatan ledakan itu sudah cukup untuk meratakan seluruh tempat itu dalam beberapa jarak km sekalipun, dan dapat dipastikan korban akan berjatuhan.Dengan adanya perisai tersebut, dampak ledakan tersebut hanya terlempar keudara, hingga langit tampak menerima akibatnya. Didalam arena kepulan kabut putih terhampar sehingga menutupi pandangan.Semua orang yang berada ditempat itu terlihat syok dengan kejadian tersebut, setelah seberapa lama baru keadaan men
Setelah kedua istrinya keluar dari arena pertarungan, Bintang kembali menghadap kearah Yuan ming zhu yang saat ini sudah berhadapan langsung dengan Datuk Bumi.“Nyonya sungguh berani”. Ucap Datuk Bumi lagi.“Hamba Yuan ming zhu mohon petunjuk datuk”“Jurus apa yang akan nyonya gunakan?”Yuan ming zhu membuka kuda-kuda jurusnya, gerakan Yuan terlihat begitu sangat anggun dan indah, bagaikan sebuah Bunga Teratai yang mekar.“Jurus hamba adalah jurus Bunga Teratai”. Ucap Yuan lagi bersiap.“Bunga Teratai..”. ulang Datuk Bumi lagi.“Apakah nyonya memiliki gelar didunia persilatan?”“Hamba tidak memiliki gelar datuk”. Ucap Yuan“Kalau begitu mulai sekarang gelarmu adalah Dewi Bunga Teratai”. Ucap Datuk Bumi lagi“Dewi Bunga Teratai”. Ulang Yuan lagi.“Terima kasih atas gela
“Sharrkk..sharrrkkk..”. tiba-tiba saja tanah tempat Yuan berpijak merambat naik seperti akar pohon, naik dan terus naik hingga mencapai pinggang, tanah tersebut langsung membatu. Terlambat bagi Yuan menyadari hal itu, karena kejadian tersebut begitu cepat, sementara itu sosok Datuk Bumi muncul dari dalam tanah beberapa tombak dihadapan Yuan.Tapi wajah Yuan tidak sedikitpun terlihat panik, Yuan terlihat memejamkan kedua matanya. “Plassshhh...!”. tubuh Yuan memancarkan sinar keemasan.“Brak...praaakkkk..”. tanah yang membatu menutupi sebagian tubuhnya hancur berantakan akibat sinar kuning keemasan yang memancar keluar dari tubuhnya. Aura keemasan yang memancarkan keluar dari tubuh Yuan menciptakan hembusan angin yang amat kuat, begitu kuatnya hingga menghempas lepas selendang yang dikenakan oleh Yuan untuk menutupi sebagian wajahnya, hingga kini terlihatlah seraut wajah cantik nan jelita Yuan ming zhu.Semua orang yang ditempat
“Oh iya, aku baru ingat, paman mahapatih pernah mengatakan kalau ketiga istrimu juga berasal dari bangsawan kerajaan, bolehkah aku lebih mengenal ketiga istrimu Bintang?”. tanya gusti prabu lagi.Bintang tampak memandang kearah ketiga istrinya.Yuan terlebih dahulu bangkit dari tempat duduknya.“Hamba Yuan ming zhu dari dataran tengah memberi salam pada gusti prabu..” ucap Yuan menjura hormat.“Yuan ming zhu, berarti kaulah Putri angkat Kaisar Zhu Yuan-Zhang dari dinasti ming itu”“Benar gusti”Kim si hyang bangkit berdiri.“Hamba Kim si hyang dari Goryeo memberi salam pada gusti prabu..” ucap kim menjura hormat.“Kau adalah putri Raja Chungjeong dari Goryeo, benarkah begitu?”“Pengetahuan gusti prabu begitu luas..hamba kagum”Terakhir Ahisma Raya yang bangkit berdiri“Hamba Ahisma Raya dari Wijayanagara India”
LEMBAH GILA adalah sebuah lembah yang keberadaannya sangat jarang diceritakan oleh setiap orang, bahkan terbilang tabu untuk diceritakan, tapi walaupun begitu hampir setiap orang tahu kalau Lembah Gila adalah sebuah tempat yang sangat terlarang untuk didatangi oleh manusia bahkan oleh bangsa lelembut sekalipun. Memang tak berlebihan apa yang selalu diceritakan oleh orang-orang mengenai lembah ini, dari kejauhan saja lembah ini sudah terlihat angker, dimana lembah ini selalu dinaungi oleh awan hitam yang selalu mengeluarkan kilat dan guntur yang tiada henti. Lembah Gila adalah sebuah lembah yang sangat sulit sekali dimasuki oleh sinar mentari dipagi hari, sinar bulan dimalam hari, hal ini dikarenakan pohon-pohon dan tanaman-tanaman yang tumbuh liar dilembah itu sangat jarang terjamah oleh tangan manusia, belum lagi awan hitam yang bergerombol selalu menutupi Lembah Gila. Konon siapa saja yang pernah memasuki lembah ini, maka orang tersebut akan langsu
Sementara itu di kerajaan Setyo Kencana, tepatnya didalam sebuah kamar yang begitu indah, ibarat hotel kamar ini adalah president suite. Kamar dengan fasilitas VVIP ini tampak juga diisi oleh sebuah peraduan yang sangat indah. Diatas peraduan sepasang anak manusia tengah tidur saling berpelukan dengan ditutup oleh selimut sutra yang menutupi tubuh keduanya. Tapi dari pakaian yang tergeletak tak jauh dari peraduan, dapat dipastikan kalau kedua sosok anak manusia ini tidak mengenakan sehelai benangpun ditubuh mereka. Menilik dari wajah keduanya, mereka tak lain adalah Ahisma raya dan Bintang adanya.Tapi, Tak jauh dari peraduan tampak pula sosok Bintang tengah tenggelam dalam zikirnya, kedua mata Bintang tampak terpejam dengan jari jemari yang terus bergerak seiring dengan alunan zikir halus yang keluar dari mulut Bintang. Entah sudah berapa lama Bintang tenggelam dalam zikir khusuknya.Tiba-tiba saja kedua mata Bintang terbuka, seperti ada sesuatu hal yan
Hari penobatan putra mahkotapun akhirnya tiba, dari istana Setyo Kencana sampai jalan-jalan dikota raja dipenuhi dengan hiasan yang meriah, alun-alun kota rajapun sudah penuhi oleh masyarakat kotaraja yang ingin menyaksikan peristiwa maha penting itu, ditambah lagi dari kalangan para pendekar yang juga ingin melihat.Sebuah gelanggang besar tampak ditengah-tengah halaman istana Setyo Kencana, rupanya gelanggang tersebut sudah diperbaiki setelah hancur akibat pertarungan yang terjadi beberapa waktu yang lalu.Tamu-tamu dari berbagai kerajaan dan negara tampak ikut datang menghadiri undangan dari kerajaan Setyo Kencana, kebesaran nama kerajaan Setyo Kencana membuat gusti prabu Jagat Kencana sangat disegani dan dihormati. Diantara ratusan tamu undangan yang duduk ditempat kehormatan, salah satunya adalah Bintang dan istri-istrinya, yang paling istimewa Bintang dan istri-istrinya tampak duduk satu panggung dengan rombongan gusti prabu Ja
Penobatan putra mahkota, Wira Jagat Kencana menjadi gusti prabu Setyo Kencana berlangsung lancar dan khidmat. Tapi kehidmatan tersebut tidak berlaku untuk rombongan Mahaguru Kalacakra, tampak jelas ketiga maharesi yang berusaha menahan amarah dan diri terhadap Bintang.“Shiwa, coba kau perhatikan dibelakang Ksatria Pengembara itu?” ucap Wisnu setengah berbisik.“Ketiga wanita itu?”“Benar, apakah itu ketiga wanita itu istri Ksatria Pengembara yang ingin dijadikan wira sebagai istrinya”“Tidak salah lagi, pasti mereka”“Aku yakin dibalik cadar yang mereka kenakan, tersembunyi kecantikan yang sangat luar biasa.”“Bagaimana kau bisa menebak begitu Wisnu?”“Apa kau tidak mencium harum semerbak yang keluar dari tubuh mereka.”“Lalu apa hubungannya?”“Keharuman seorang wanita mencerminkan kecantikannya”&
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu