Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 951 - Chapter 960

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 951 - Chapter 960

1822 Chapters

44. Bagian 16

“Bunda.. Yuan... Kim.. Ahisma. Perkenalkan, ini Mahapatih Ranang dan raden Santang..”. Ucap Bintang“Ini mahapatih Suryo Barata, tuan Qiubai dan putra mahkota kerajaan Setyo Kencana”. Ucap Bintang lagi memperkenalkan.Ketiga istri Bintang segera menjura hormat dengan anggunnya. “Hahaha.. ternyata benar kabar yang beredar dirimba persilatan, kau memiliki istri- istri bidadari Bintang”. Ucap mahapatih Suryo Barata lagi. Bintang ikut tersenyum mendengarnya.“Tuan Qiubai, tak disangka kita akan bertemu disini..”. Ucap putri Ahisma Raya tiba-tiba hingga mengejutkan Qiubai dan menatap sosok putri Ahisma Raya yang menawan dengan tatapan yang penuh arti.“Putri Ahisma Raya...“. Ucap Qiubai lagi yang akhirnya mengenali sosok putri Ahisma Raya.Dulu Qiubai pernah diutus oleh kaisar Yuan ke India untuk menundukkan kerajaan Wijayanagara, tapi berkat kecerdasan putri Ahisma Raya yang menantang Qiubai d
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

44. Bagian 17

Qiubai menyambut serangan dengan jurus yang sangat unik, tapi gerakan Qiubai mampu menetrlisir serangan putri Yuan. Inilah kehebatan jurus yang dimiliki oleh Qiubai, sedahsyat apapun serangan yang diterimanya, Qiubai mampu menetralisirnya. Qiubai menguasai jurus Sisik Emas, dan jurus yang saat ini digunakan oleh Qiubai dinamakan lembaran gunung dan laut, tapi putri Yuan tak patah semangat, serangan pertama berhasil dipatahkan, putri Yuan mengerahkan serangan kedua.“Teratai Salju!”. kali ini putri Yuan mengerahkan jurus yang mengandung hawa dingin yang dahsyat.Untuk menghindari serangan tersebut, Qiubai langsung mengerahkan jurus gugur daun, salah satu jurus Sisik Emas yang dimilikinya, Qiubai bergerak cepat menghindari serangan dingin oleh putri Yuan.Pertarungan berlangsung sengit, jurus Bunga Teratai yang berunsur lembut, berpadan apik dengan jurus Sisik Emas yang juga berunsur lembut
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

44. Bagian 18

“Dengan jurus ini hamba dulu hampir mengalahkan jenderal Yuan Chonghuan” ucap Qiubai lagi.“Weesshhh..”. Baru saja Qiubai berucap demikian, hembusan angin kencang menerpa dirinya, kedua mata Qiubai membesar menatap kearah sosok putri Yuan yang tengah menghimpun kekuatan.Saat putri Yuan menggerakkan tangannya secara perlahan, tampak gelombang api mengikuti gerakannya. Ditempatnya Qiubai tampak terkejut melihat hal itu.“Jurus apa yang dipergunakannya, kuat sekali”. Batin Qiubai lagi. Pancaran jurus yang dipergunakan oleh putri Yuan terasa begitu kuat dan mematikan, Qiubai merasakan bulu kuduknya meregang. Tak heran, karena saat ini putri Yuan tengah menggunakan jurus Bunga Mentari miliknya yang sangat dahsyat.“Menggulung Awan!”. Ucap putri Yuan tiba-tiba melancarkan serangannya kearah Qiubai.Di tempatnya, Qiubai sangat terkejut melihat serangan api yang menggulung kearahnya, lebih
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

44. Bagian 19

Dapat dipastikan kali ini kedua jurus puncak ini akan memakan korban salah satu diantara mereka.“Kakak..”. Ahisma tampak angkat bicara kearah Bintang dengan wajah cemas, tanpa menoleh Bintang hanya menganggukkan kepalanya.Sesaat sebelum kedua pukulan dahsyat itu bertemu ditengah-tengah. “Serrr..”. tiba-tiba saja sebuah bayangan sudah berdiri tepat ditengah-tengah.“Pusaran Matahari ..” belum lagi Qiubai dan putri Yuan menyadari apa yang terjadi, tiba-tiba ada satu kekuatan yang membuat serangan mereka langsung mengarah kearah langit.“Plassshhhh.. Byyarrrrr!”. kedua pukulan dahsyat yang melesat kearah langit itu pecah hingga membuat awan yang ada dilangit langsung terbelah hingga sejauh mata memandang, betapa dahsyatnya, dapat dipastikan kalau kedua pukulan itu bertemu akan memakan korban.Qiubai dan putri Yuan sama-sama terkejut saat menyadari kalau sosok yang kini berdiri ditengah-tengah
last updateLast Updated : 2022-03-18
Read more

44. Bagian 20

Rembulan bersinar terang malam itu, juga di puncak Bukit Bayangan, rembulan terlihat lebih besar malam itu, mengiringi perjalanan malam yang semakin larut, sebagian mahluk mulai terlelap diperaduannya. Sesekali suara Bintang malam terdengar.Kesunyian dan kesyahduan malam itu, juga dirasakan dibeberapa kamar di rumah megah yang ada diBukit Bayangan. Kamar-kamar dimana para istri-istri Bintang berada. Disemua kamar istrinya, sosok Bintang ada untuk menemani, inilah salah satu cara perlakuan adil yang Bintang berikan kepada para istri-istrinya.Di kamar Yuan Ming Zhu.Dua sosok tubuh tampak tengah terbaring lemas diatas peraduan, sosok polos putri Yuan tampak dengan senyum bahagia merebahkan wajahnya didada bidang Bintang. Bintang sendiri tampak meraih selimut yang ada dibawah kaki mereka dan menutupi tubuh mereka yang polos. Yuan tampak mengangkat wajahnya dan melihat kearah Bintang yang saat itu juga tengah menatapnya dengan senyuman.Dengan senyuman meng
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

44. Bagian 21

“Oh ya dinda, kekuatan besar yang kanda pergunakan saat menghadapi Qiubai karena kanda mengambil kekuatan energi alam yang ada, tapi sampai sekarang kanda belum tahu harus memberi nama jurus itu, apakah dinda ada saran?” ucap Bintang lagi, Bintang tahu kalau putri Ahisma Raya memiliki kecerdasan pikiran diatas rata-rata.“Hmm.. kanda sudah memiliki jurus maha dahsyat yang bernama Cermin Agung Matahari Rembulan.. menurut dinda, nama yang paling pas dengan jurus kanda yang baru itu adalah Cermin Sakti Alam Semesta”“Cermin Sakti Alam Semesta..”. Ulang Bintang lagi.“Bagaimana menurut kanda?”“Hmmm.. Cermin Sakti Alam Semesta, nama yang sangat cocok sekali..”. Ucap Bintang tersenyum. Putri Ahisma Rayapun ikut tersenyum.“Dinda memang istri kanda yang paling cerdas”. Ucap Bintang lagi. Putri Ahisma Raya hanya tersenyum cantik.Ahisma tampa
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

44. Bagian 22

“Plasshh..”. tiba-tiba saja tubuh Bintang sudah lenyap dari pandangan.Sementara itu di Bukit Bayangan, kedatangan kakek Baruna, paman randu dan Yuki disambut oleh Setyo Pinangan, Ratih dan istri-istri Bintang. Tak lama sosok Bintangpun sudah muncul dihalaman depan rumah.“Paman..”. Ucap Bintang dengan wajah bahagia melihat sosok lelaki yang merupakan kakak seperguruan dari Setyo Pinangan.“Bintang..”. Ucap sang paman dengan wajah penuh kebahagiaan, keduanya saling berpelukan melepaskan kerinduan, semenjak Bintang bersama kedua orangtuanya kembali ke Bukit Bayangan saat Setyo Pinangan diberhentikan dari jabatannya sebagai patih, Bintang sangat dekat dengan paman randu, dari paman randunya lah Bintang memperdalam ilmu kanuragannya.“Apa kabar paman?”“Paman baik-baik saja Bintang, bagaimana kabarmu selama ini? walau banyak orang yang bilang kalau keponakan paman ini sudah tiada, tapi paman yakin
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

44. Bagian 23

Ketiga maharesi inilah yang dipercaya sang mahaguru untuk mendidik putra mahkota Wira Jagat Kencana hingga menjadi pendekar yang pilih tanding di dunia persilatan, Wira Jagat Kencana sangat segan kepada ketiga maharesi yang menjadi guru ilmu kanuragannya, apalagi terhadap mahaguru. Kemegahan bangunan yang menjadi tempat pemujaan ini merupakan sumbangan dari Wira Jagat Kencana.Kedatangan Wira Jagat Kencana, membuat para pengikut dan murid-murid sang mahaguru langsung memberikan jalan kepada sang putra mahkota.Wira Jagat Kencana maju kehadapan ketiga maharesi, lalu ikut larut dalam pemujaan yang tengah berlangsung. Mantra-mantra syair terus berkumandang ditempat itu, semuanya larut dalam kekhusukan meditasi mereka. Sepertinya Wira Jagat Kencana juga sudah terbiasa melakukan semua ini. Dan hal itu berlangsung hingga pagi datang menjelang.Saat pagi datang, pancaran cahaya di wajah sang mahaguru tampak menghilang seiring dengan terbukanya kedua mata sang mahaguru.
last updateLast Updated : 2022-03-19
Read more

45. Kidung Mayat

BUKIT bayangan tampak berdiri tegar didalam kabut, tak sembarangan orang yang mampu mencapai tempat ini. “Kharrkkkhhh”. sebuah suara keras melengking tampak membahana di Bukit Bayangan, suara yang ternyata berasal dari seekor rajawali yang cukup besar yang tampak terbang berputar-putar diatas Bukit Bayangan. Seekor burung rajawali yang sudah cukup dewasa, warna bulunya yang putih bersih membuat lesatannya diangkasa seperti kilat putih menyambar.Di kaki bukit, 4 ekor kuda menaiki Bukit Bayangan dengan pelan, sepasang kuda didepan tampak ditunggangi oleh dua orang lelaki yang berperawakan gagah seperti pendekar. Yang satu adalah sosok seorang lelaki muda dan gagah. Mengenakan pakaian rompi dengan bertelanjang dada, sebuah rompi putih dikenakan, dikepalnya juga tampak mengenakan ikat kepala putih yang langsung menguncir rambutnya. Di punggung tampak tersampir sebilah pedang dengan gagang kepala rajawali. Didepannya tampak pula duduk seoran
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

45. Bagian 2

“Benar kek, guru sudah lama wafat”“Kini nama besar gurumu sudah kau sandang sebagai Pendekar Rajawali Sakti” ucap kakek Baruna lagi, Bayu hanya tersenyum mendengar hal itu. Lalu semuanya menatap kearah halaman depan, dimana terlihat seekor rajawali putih berukuran besar tampak tengah asyik memakan rumput segar yang ada dihalaman.“Sepertinya langit sedang mengandung ya Bayu?”. ucap Bintang tiba-tiba, hingga membuat wajah Bayu berubah.“Bagaimana kau bisa tahu Bintang?”Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu.“Oh ya Bintang, bisa katakan padaku tentang masa lalu istriku, Mawar?”Bintang tampak menarik nafas panjang.“Dulu aku dan Mawar pernah bekerja sama menghadapi seorang demang, yang dari cerita Mawar kalau demang itu yang telah membunuh seluruh keluarganya, tapi sayang saat terjadi pertarungan, Mawar terjatuh kedalam jurang.. Cuma itu saja yang aku tahu Bayu&rdqu
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more
PREV
1
...
9495969798
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status