Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1001 - Chapter 1010

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1001 - Chapter 1010

1822 Chapters

46. Bagian 19

“Tinju beruntun Naga Api, heaa!”.“Wess, weess, .weesss, .weeesss, .weeesss”. wira melepaskan pukulan beruntun tinju Naga Apinya.“Benteng air, heaaa!”. sekali Malaikat Gila mengibaskan tangannya, sebuah benteng yang terbuat dari air terbentuk dan langsung menghadang Tinju beruntun Naga Api milik wira.“Bleshhhhh, .blessshhhhh, .”. pukulan beruntun Naga Api langsung pecah begitu menghantam benteng air.“Gelombang air, heaaa!”. Malaikat Gila melanjutkan serangannya yang kini berbentuk gelombang air kearah Wira Jagat Kencana.“Taring Naga Api, yeaaahhh!”. wira merapatkan kedua telapak tangannya dan memutarnya keatas kebawah lalu didorong kedepan hingga membentuk kepala Naga Api yang menyongsong serangan gelombang air milik Malaikat Gila.“Plasshhh, .duarrrr!”.
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more

46. Bagian 20

Sementara itu guru Qiubai saat ini tengah menghadapi Malaikat Gila, dibantu para senopati dari patih kerajaan Setyo Kencana.“Tolonglah putraku Bintang” ucap gusti prabu Jagat Kencana lagi.“Hamba akan berusaha gusti, kita harus mencari tempat yang tenang agar hamba bisa mengobati gusti prabu wira”. Ucap Bintang lagi seraya mengangkat sosok Wira Jagat Kencana kedalam pondongannya.“Paman mahapatih, tangkap Malaikat Gila hidup atau mati, kerahkan semua ksatria kerajaan untuk menaklukkannya”. Perintah gusti prabu Jagat Kencana kepada Mahapatih Suryo Barata.“Baik gusti prabu, serahkan masalah ini pada hamba, silahkan tuan Bintang”. Ucap Mahapatih Suryo Barata lagi mempersilahkan Bintang untuk meninggalkan tempat itu.Bersama gusti prabu Jagat Kencana dan istri-istrinya Bintang segera meninggalkan tempat itu, sementara itu dikancah pertarungan terjadi pertarungan yang sangat dahsyat, Malaikat Gi
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more

46. Bagian 21

Lagi-lagi Malaikat Gila menggunakan kekuatan energi alamnya hingga kembali sekujur tubuh Malaikat Gila mengeluarkan cahaya putih yang berpedar-pedar.“Akan kuratakan istana megah ini dengan tanah”. Ucap Malaikat Gila menatap istana megah yang ada dibawahnya. Malaikat Gila tampak kembali menghimpun tenaga dalamnya.“Malaikat Gila, hentikan tindakanmu atau aku takkan segan lagi!”. sebuah suara keras membahana membuat Malaikat Gila menahan serangannya, pandangan Malaikat Gila kembali mengarah kebawah, kearah sosok Mahapatih Suryo Barata.Mahapatih Suryo Barata sendiri terlihat mengangkat tangan kanannya keatas. “Plasshhhh!” tiba-tiba saja ditangan kanan Mahapatih Suryo Barata yang terangkat muncul sebuah busur anak panah lengkap dengan satu anak panahnya.Malaikat Gila mengenyitkan pandangannya kearah anak panah yang kini ada ditangan Mahapatih Suryo Barata.“Pasopati..”. ucap Malaikat Gila bergetar begi
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more

46. Bagian 22

Dengan menunggangi 4 ekor kuda jantan yang gagah, bintang dan para istri meninggalkan Setyo Kencana. Perjalanan mereka lancar hingga tiba disebuah hutan. Bintang tampak menghentikan langkah kudanya, diikuti oleh para istri-istrinya.“Dinda yuan, kim, ahisma, kalian tunggu disini”. Ucap Bintang lagi, walau heran dengan apa yang diucapkan Bintang, tapi yuan, kim dan ahisma tak membantah. Setelah melempar senyum, Bintang kembali melanjutkan langkah kaki kudanya memasuki hutan belantara yang ada dihadapannya.Cukup jauh Bintang memasuki hutan tersebut, hingga tiba disebuah tanah lapang yang dipenuhi rumput hijau, Bintang menghentikan langkah kaki kudanya dan turun. Dengan tenang Bintang melangkahkan kakinya kedepan.“Malaikat Gila, keluarlah!”. tiba-tiba saja Bintang mengeluarkan ucapan. Aneh, entah kenapa Bintang berkata seperti itu, hingga ;“Serrrr...”. tiba-tiba saja dihadapan Bintang telah berdiri sosok Malaikat Gila,
last updateLast Updated : 2022-03-28
Read more

47. Dendam Malaikat Gila

Bumm...bumm...bummm...” ledakan-ledakan dahsyat terdengar didalam sebuah hutan, tepatnya disebuah dataran luas, terlihat sebuah pertarungan yang sangat sulit untuk diikuti dengan pandangan mata biasa, pertarungan sengit antara seorang pemuda melawan seorang kakek berpakaian dan berjubah putih. Seperti yang dikisahkan dalam kisah sebelumnya (Bangkitnya Malaikat Gila), dalam perjalanan pulang ke Bukit Bayangan, Bintang dihadang oleh Malaikat Gila yang berniat untuk membunuh Bintang sebagai balas dendam terhadap Manusia ½ Dewa.Jurus Malaikat Gila tampak begitu lembut tapi mengandung kekuatan dahsyat, ini terlihat dari setiap serangan kosong yang dilepaskan oleh Malaikat Gila menimbulkan ledakan-ledakan dahsyat. Sementara Bintang tampak begitu hati-hati dalam menghindari setiap serangan Malaikat Gila. Pertarungan dahsyat itu rupanya tak luput dari perhatian 3 sosok wanita yang berada tak jauh dari area pertarungan, ketiga wanita bercadar ini tak lain adalah
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

47. Bagian 2

Sosok Malaikat Gila tampak terseret cukup jauh kebelakang, sementara itu Bintang masih berdiri dengan tenang ditempatnya, sosok Bintang sudah kembali seperti semula.“Sudah kubilang sebagian besar jurus Delapan Dewa telah kulihat semuanya, jurus yang sama takkan bisa mengalahkanku Malaikat Gila”. Ucap Bintang lagi, hingga semakin membuat wajah Malaikat Gila berubah merah.“Jangan sombong kau bocah, coba kau hadapi bulan dingin beku ku ini”. Ucap Malaikat Gila lagi seraya mengatupkan kedua tangannya didepan dadaMelihat hal itu, Bintangpun segera merapalkan kedua tangannya didepan dada. “Wesshhh...” tubuh Bintang telah diliputi energi kemerahan, bahkan rambut Bintang yang tadi berwarna hitam kini sudah menjadi warna merah menyala yang mengeluarkan hawa panas. Inilah wujud Pangeran Matahari, jelmaan dari jurus Matahari Terik yang Bintang miliki. Kedua mata Malaikat Gila melotot melihat perubahan Bintan
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

47. Bagian 3

“Usia tak menjamin seseorang dapat menguasai sampai tahap sempurna Cermin Sakti Alam Semesta, untuk sampai tahap ini kau harus bisa mencapai tahap indra ke-10”. lagi-lagi wajah Malaikat Gila berubah.“Indra ke-10, ini tidak mungkin, aku yang sudah ratusan tahun berlatih baru mencapai indra ke-8, apa mungkin ada indra ke-9 dan 10”. Batin Malaikat Gila lagi menatap kearah Bintang dengan pandangan tak percaya. “Ataukah dia hanya menggertakku saja”.Sementara itu Bintang sendiri sudah menutup Cermin Sakti Alam Semestanya.“Perlihatkan padaku kekuatan Cermin Sakti Alam Semestamu yang kau bangga-banggakan itu bocah!”“Maaf Malaikat Gila, untuk menghadapimu, tak perlu menggunakan Cermin Sakti Alam Semesta...”. ucap Bintang tersenyum hingga semakin membuat amarah Malaikat Gila yang merasa amat diremehkan.“Kurang ajar, kau akan melihat kekuatanku yang sesu
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

47. Bagian 4

Hingga akhirnya kilau cahaya putih itu menghilang, Malaikat Gila kembali membuka matanya dengan lebar. Kedua mata Malaikat Gila terlihat membesar tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.Beberapa tombak dihadapannya berdiri sosok Bintang dengan aura putih biru yang meringkupi sekujur tubuh Bintang. “Jurus apa yang digunakan bocah ini, sedikitpun aku tak merasakan kekuatannya”.Inilah jurus Bintang yang terbaru, metamorfosis dari penggabungan jurus leluhur, Kesadaran yang Tak Terhingga dengan indra peraba Bintang, aji tatar netra yang sudah sempurna dengan indra ke-10 yang Bintang miliki, terlahirlah jurus Kesadaran yang Tak Terhingga versi terbaru. Sebuah jurus yang mengandalkan naluri bertarung penggunanya. Tubuh pengguna akan beradaptasi secara otomatis dalam segala pertarungan. Kemampuan ini hanya bisa didapatkan oleh petarung yang sudah sangat terlatih. Dalam keadaan ini, seseorang tidak mengandalkan apa yang mereka pikirkan
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

47. Bagian 5

“Dinda tidak apa-apakan?”. tanya Bintang pada ketiga istriya. Melihat senyuman Bintang, ketiga istri Bintang terlihat menarik nafas lega, ketiganya hanya menggeleng dan tersenyum.“Hebat juga kau bocah”. Terdengar suara Malaikat Gila menegur Bintang. Bintangpun segera berbalik kearah Malaikat Gila yang berdiri beberapa tombak dihadapannya.“Tunggu disini dinda”. Ucap Bintang tanpa menoleh, lalu berjalan kearah Malaikat Gila.Malaikat Gila sendiri sebenarnya cukup terkejut melihat lawannya tidak terluka sedikitpun dengan kekuatan energi Balaraksha miliknya.“Kau benar-benar keterlaluan Malaikat Gila”. Ucap Bintang setelah melihat keadaan disekitar tempat itu yang luluh lantah bagaikan dilanda gempa dan badai topan secara bersamaan. Dengan indra perabanya, Bintang tak lagi merasakan hawa kehidupan dihutan itu, dimana sebelumnya Bintang dapat merasakan hawa kehidupan dari binatang-binatang yang ada dih
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more

47. Bagian 6

MALAIKAT GILA kembali ke gunung merapi dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, luka parah. Setelah mengalami luka dalam yang sangat parah akibat beradu pukulan dengan Bintang, dengan aji ‘Melipat Bumi’nya, Malaikat Gila mampu kemanapun hanya dengan satu langkah kakinya, dan kini Malaikat Gila sudah berada di puncak gunung merapi, tapi baru saja menjejakkan kakinya dipuncak merapi, sosok Malaikat Gila sudah roboh tak sadarkan diri.Entah sudah berapa lama Malaikat Gila tak sadarkan diri, hingga pada suatu saat dirinya tersadar. “Syukurlah sesepuh sudah sadar...”. seorang wanita cantik menyapanya.“Sudah berapa hari aku pingsan Jonggrang?” tanya Malaikat Gila mencoba bangkit dari tidurnya“7 hari sesepuh” ucap Jonggrang seraya membersihkan wajah Malaikat Gila.“Sebenarnya siapa yang sesepuh hadapi hingga terluka parah seperti ini?”“Ksatria Pengembara” ucap Malaikat Gi
last updateLast Updated : 2022-03-29
Read more
PREV
1
...
99100101102103
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status