Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / Chapter 1021 - Chapter 1030

All Chapters of Ksatria Pengembara Season 1: Chapter 1021 - Chapter 1030

1822 Chapters

47. Bagian 17

BUKIT bayangan tampak berdiri dengan kokoh, dari kaki  bukit sudah terlihat kesibukan di puncak Bukit Bayangan, tampak puluhan orang yang tengah bekerja membuat bangunan rumah dibeberapa tempat yang masih terdapat didalam halaman sebuah bangunan besar dan megah. Model-model bangunan yang tengah dikerjakan oleh puluhan orang tukang bangunan ini tampak tengah membangun dengan berbagai model, mereka adalah pekerja yang telah dikirimkan oleh gusti prabu jagat kencana untuk membantu Bintang membangun.          Dalam membangun, Bintang memadukan model bangunan dataran tengah, Turki dan India, dengan desain bangunan yang dirancang langsung oleh Ahisma raya yang memang sangat pintar untuk urusan bangun membangun. Kini bangunan yang dibangun bak istana megah itu sudah 80% selesai. Sementara itu Bintang dan keluarga tampak menyaksikan dengan penuh kagum melihat keindahan bangunan yang tengah dibangun tersebut.“Yuki, seper
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

47. Bagian 18

PADEPOKAN CAKRA BUANA, sebuah papan nama disebuah bangunan yang berdiri kokoh dipinggiran sebuah hutan. Terlihat aktifitas murid-murid Padepokan Cakra Buana yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sebagian ada yang berlatih jurus tangan kosong, sebagian yang lain berlatih senjata, sebagian yang lain juga terlihat tengah melatih ilmu meringankan tubuh dan sebagian yang lain juga terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Di dunia persilatan nama Padepokan Cakra Buana memang sudah amat terkenal, muridnya dari berbagai daerah datang ke Padepokan Cakra Buana untuk berguru pada Begawan Cakra Buana. Kemasyuran dan kehebatan Begawan Cakra Buana ternyata sudah membuat nama perguruan ini begitu amat disegani baik kawan maupun lawan. Setelah menempuh perjalanan beberapa hari, Bintang, Yuki, Cakra dan Buana akhirnya tiba di Padepokan Cakra Buana. Kedatangan Bintang langsung disambut oleh seluruh murid-murid Padepokan Cakra Buana yang memang sudah menantinya, t
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

47. Bagian 19

Keesokan harinya. Semua murid Padepokan Cakra Buana sudah berkumpul dikamar Begawan Cakra Buana. Begawan Cakra Buana tampak sudah mulai tersadar dari keadaannya. Hal ini tentu saja disambut senyum bahagia oleh seluruh murid Padepokan Cakra Buana.“Buana, cepat panggil raden Bintang kemari?”“Baik kak Rajata”. Ucap Buana dengan cepat menuju kekamar Bintang. Tak lama Buana telah kembali bersama Bintang dan Yuki. “Begawan”. Ucap Bintang dengan cepat berada disisi Kakek berpakaian pertapa tersebut tak lain adalah Begawan Cakra Buana.“Bintang...”. Ucap Begawan Cakra Buana tersenyum, begawan tampak mencoba bangkit, Bintang dengan cepat membantunya, Begawan Cakra Buana langsung memeluk Bintang dengan erat, seperti seorang ayah yang merindukan anaknya. Hal ini tentu saja sangat mengharukan bagi semua orang yang ada ditempat itu, termasuk Yuki yang saat itu tanpa sadar meneteskan air matanya. Kalau saja Buana
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

47. Bagian 20

BEBERAPA hari berikutnya, berkat pengobatan dan perawatan Bintang, Begawan Cakra Buana telah benar-benar sembuh dari keadaannya, sekarang Bintang secara khusus diminta menghadap Begawan Cakra Buana di goa di tepi air terjun gelagah yang berada tak jauh dari Padepokan Cakra Buana. Dulu ditempat ini pula Bintang mendapatkan tuah petir dan menerima gemblengan langsung dari Begawan Cakra Buana. Kini Bintang sudah berdiri menatap kearah air terjun besar yang ada dihadapannya. Kenangan lama sempat terlintas dipikiran Bintang, mengingat masa-masa yang telah lalu.“Wwuusshhh...weeerrr...”. tiba-tiba saja air terjun besar yang ada dihadapan berdesir keras dan secara perlahan air terjun itu membelah seperti tirai yang terbuka, seakan memberikan Bintang jalan dan hal ini membuat Bintang tersadar akan lamunannya.“Silahkan masuk Bintang...”. seiring dengan terbukanya air terjun tersebut, sebuah suara terdengar dari dalam air terjun tersebut. Dan Bintang yak
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

47. Bagian 21

 “Setelah menikah, eyang Mandalaksana memutuskan untuk menetap di Gunung Bromo dan merubah namanya menjadi Pertapa Gunung Bromo, eyang Mandalaksana memiliki 2 orang anak, dua-duanya perempuan. Yang pertama dipersunting oleh seorang raja, tapi aku lupa dari kerajaan yang mana, dan yang kedua adalah istriku, eyang Mandalaksana juga memiliki beberapa orang murid, tak perduli orang itu dari golongan putih ataupun golongan hitam, asalkan bisa memberikannya sebuah pusaka, maka eyang Mandalaksana itu akan menerimanya sebagai murid, tak terhitung kesaktian yang dimiliki oleh eyang Mandalaksana, tapi yang menjadi andalan eyang Mandalaksana adalah kesaktian Gunung Bromolah yang membuat namanya besar di jagat dunia persilatan dan yang paling mengerikan dari eyang Mandalaksana, beliau memiliki ajian Titah Dewa atau Kutukan Dewa, apapun yang diucapkannya dengan sungguh-sungguh akan jadi suatu kutukan...”. Begawan Cakra Buana menghentikan sebentar ceritanya, sem
last updateLast Updated : 2022-04-01
Read more

48. Pertapa Gunung Bromo

GUNUNG BROMO adalah sebuah gunung merapi aktif yang berdiri kokoh, dari kejauhan sudah terlihat betapa perkasa dan kokohnya Gunung Bromo dipandangan mata, keperkasaan Gunung Bromo sudah menjadi gunjingan banyak orang, hal ini dikarenakan sepasang suami istri sakti yang tinggal diGunung Bromo. Eyang Mandalaksana atau yang lebih dikenal sebagai PERTAPA GUNUNG BROMO & Eyang Putri yang juga dikenal sebagai DEWI SELENDANG NAGA, demikianlah nama kedua tokoh sakti itu, tapi baru-baru ini Gunung Bromo kembali menjadi perhatian karena Pertapa Gunung Bromo tengah mengadakan sayembara untuk mencari suami untuk cucunya, RORO PUTRI SRIKANDI.Banyak pangeran, putra mahkota dan raja-raja muda dari berbagai daerah yang mengikuti sayembara tersebut, tapi tak satupun yang bisa memenuhi syarat sayembara tersebut, dan hal ini sudah berlangsung selama enam bulan. Ada 3 syarat utama untuk memenangkan sayembara tersebut : Calon suami harus bisa mengalahkan Roro Put
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more

48. Bagian 2

“Oh...mari nek...”. Kata Bintang dengan cepat mengambil ayam dan membaginya untuk nenek dan gadis yang bersamanya yang sejak tadi hanya diam.Eyang putri terlihat dengan senang mengambilnya dan membagikannya dengan Roro. “Loh, untuk kisanak?”. ucap eyang putri terkejut saat menerima semua ayamnya.“Tadi hamba sudah nek, silahkan nenek dan cucu nenek saja yang menikmatinya”. Ucap Bintang tersenyum, eyang putri sedikit terkejut mendengarnya.“Bagaimana kisanak bisa menebak kalau gadis ini adalah cucu nenek?”“Hamba hanya menebak dan membandingkan umurnya saja nek”. Ucap Bintang tersenyum, eyang putri balas tersenyum mengagumi kecerdasan pemuda dihadapannya.“Silahkan dimakan nek. Nanti kalau dingin, kelezatannya akan berkurang” ucap Bintang menyadarkan eyang putri.“Oh iya, terima kasih”. Ucap eyang putri lagi“Apa eyang putri tidak takut kalau aya
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more

48. Bagian 3

“Nek...nek...”. ucapan Bintang menyadarkan eyang putri dan Roro Putri.“Luar biasa uraian yang kisanak utarakan, sungguh ingin sekali aku belajar lebih banyak darimu tentang agama Islam”.“Hamba dengan senang hati mengajari nenek”. Ucap Bintang tersenyum.“Oh ya, bolehkah aku mengenal nama kisanak?”“Nama hamba Bintang nek”“Jangan panggil aku nek, sebut saja namaku eyang putri”“Baik eyang putri”“Bintang...Bintang... sepertinya aku pernah mendengar namamu kisanak”. Ucap eyang putri lagi “Apakah kisanak memiliki julukan didunia persilatan?”“Hamba hanyalah seorang pengembara biasa eyang putri, mengikuti langkah kaki hamba kemanapun melangkah”. Ucap Bintang tersenyum.“Yah... Baiklah. Hari sudah malam, kami harus melanjutkan perjalanan, besok naiklah ke puncak Gunung Bromo, aku dan suamiku akan me
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more

48. Bagian 4

SEBUAH bangunan besar tampak berdiri megah di sebelah barat Gunung Bromo, bisa dikatakan bangunan tersebut bukanlah sebuah rumah tapi sebuah istana. Hal ini dapat dilihat dari taman-taman yang menghiasi halaman depan rumah besar tersebut, berbagai ukitan patung batu juga tampak menghiasi disana sini dibeberapa bagian rumah tersebut. 2 rombongan besar tampak tengah menuju pintu gerbang rumah tersebut. Bila menilik dari pakaian yang dikenakan oleh kedua rombongan besar tersebut, mereka berasal dari kalangan kerajaan.Rombongan pertama tampak tiba lebih dulu didepan pintu gerbang tersebut. Didepan pintu gerbang tampak 4 pengawal tengah berjaga, melihat pakaian keempat pengawal tersebutpun berasal dari kerajaan. Seorang orang lelaki yang sepertinya seorang tumenggung tampak turun dari kudanya berjalan kedepan.Pintu gerbang tampak terbuka, lima orang lelaki berperawakan gagah tampak datang menyambut.“Katakan rombongan darimana?”. ucap lelaki yang memili
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more

48. Bagian 5

“Silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing?”. ucap lelaki itu lagi, tapi sebelum semuanya angkat bicara, seorang pemuda tampak memasuki ruangan tersebut bersama Guriwa.Pemuda yang tak lain adalah Bintang tampak langsung menjura hormat kepada semua yang ada ditempat itu, terakhir Bintang tampak menjura hormat pada Eyang Mandalaksana, eyang putri dan Roro Putri Srikandi. Melihat kedatangan Bintang, eyang putri tampak tersenyum, dan berbisik kearah suaminya, Eyang Mandalaksana. Eyang Mandalaksana terlihat mengangguk, sementara itu Guriwa sendiri tampak berdiri disebelah Eyang Mandalaksana dan juga membisikkan sesuatu.“Jadi kau yang bernama Bintang”. Terdengar suara Eyang Mandalaksana, hebatnya kedua bibir Eyang Mandalaksana sedikitkan pun bergerak tapi suaranya sudah terdengar.“Benar. Hamba Bintang, Eyang” ucap Bintang lembut, tapi ucapan Bintang membuat perubahan wajah disemua tempat itu, karena hanya Bintang yang menyeb
last updateLast Updated : 2022-04-02
Read more
PREV
1
...
101102103104105
...
183
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status