“Setelah menikah, eyang Mandalaksana memutuskan untuk menetap di Gunung Bromo dan merubah namanya menjadi Pertapa Gunung Bromo, eyang Mandalaksana memiliki 2 orang anak, dua-duanya perempuan. Yang pertama dipersunting oleh seorang raja, tapi aku lupa dari kerajaan yang mana, dan yang kedua adalah istriku, eyang Mandalaksana juga memiliki beberapa orang murid, tak perduli orang itu dari golongan putih ataupun golongan hitam, asalkan bisa memberikannya sebuah pusaka, maka eyang Mandalaksana itu akan menerimanya sebagai murid, tak terhitung kesaktian yang dimiliki oleh eyang Mandalaksana, tapi yang menjadi andalan eyang Mandalaksana adalah kesaktian Gunung Bromolah yang membuat namanya besar di jagat dunia persilatan dan yang paling mengerikan dari eyang Mandalaksana, beliau memiliki ajian Titah Dewa atau Kutukan Dewa, apapun yang diucapkannya dengan sungguh-sungguh akan jadi suatu kutukan...”. Begawan Cakra Buana menghentikan sebentar ceritanya, sem
Last Updated : 2022-04-01 Read more