หน้าหลัก / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 1 / บทที่ 1011 - บทที่ 1020

บททั้งหมดของ Ksatria Pengembara Season 1: บทที่ 1011 - บทที่ 1020

1822

47. Bagian 7

“Lebih baik kanda isi dulu perut kanda, tentunya sudah lapar?”. ucap Ahisma tersenyum. Bintang menerimanya dengan tersenyum.“Maaf kanda sudah merepotkan dinda-dinda selama 7 hari ini”.“Tidak kanda, kami tidak merasa direpotkan kok”. Ucap yuan cepat. “Bukan begitu dinda kim, dinda Ahisma?”Kim dan Ahisma tampak dengan mantap mengangguk.Perlahan Bintangpun menyantap ayam bakar yang ada ditangannya, sementara itu ketiga istri Bintang tampak mendekati Bintang seakan mengerti, yuan tampak memijit punggung Bintang, kim si hyang tampak memijiti lengan Bintang sedangkan Ahisma memijit kedua kaki Bintang. Bintang tampak bahagia melihat keakuran ketiga istrinya, saat ini Bintang merasa menjadi orang yang paling beruntung didunia.“Kanda, kalau boleh dinda tau, jurus apa yang kanda gunakan saat menghadapi Malaikat Gila?” tanya Ahisma lagi membuka pembicaraan.“Jurus yang mana dinda?&r
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-30
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 8

BUKIT Pedang adalah sebuah bukit yang berbentuk sebuah sebilah pedang, hal ini terjadi bukanlah karena keajaiban alam hingga bukit tersebut membentuk sebilah pedang, tapi bukit itu seperti telah dibentuk oleh seseorang, tentunya seseorang tersebut bukanlah orang sembarangan, pastinya berilmu tinggi. Di puncak Bukit Pedang tampak sebuah bangunan besar yang berdiri dengan megah, tapi tampak kusam tak terawat. Disalah satu dataran tinggi diBukit Pedang, tampak 2 buah kuburan.Satu kuburan besar dan satu lagi kuburan kecil, kuburan besar tampak pusara sebilah pedang berukuran besar sebagai tanda makam seorang jago pedang tanpa tanding, nomor 1 didunia, sedangkan kuburan kecil disebelahnya hanya memakai pusara kayu besar tanpa tulisan. Seorang laki-laki paruh baya tampak tengah membersihkan kedua makam tersebut. Melihat umurnya lelaki paruh baya ini sudah berumur 50-60 tahunan.“Raja Pedang, keluarlah!” tiba-tiba saja sebuah suara keras menggel
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-30
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 9

Diatas puncak Bukit Pedang kini terhampar 3 kuburan yang beriringan, dihadapannya tampak berdiri seorang kakek bertubuh kekar perkasa, dengan pakaian putih dan pandangan yang tajam menatap kearah kuburan baru yang ada dihadapannya.“Aku sudah mengabulkan permintaanmu, beristirahatlah dengan tenang”. Ucap kakek tua yang tak lain adalah Malaikat Gila adanya. Malaikat Gila tampak berjalan kehadapan sebuah makam besar dengan sebilah pedang besar yang ditancapkan sebagai pusaranya.“Brusshhh...!!!”. sekali tangan Malaikat Gila terangkat, pedang besar yang menjadi pusara makam Raja Pedang terlempar keudara.“Huuppp...”. Malaikat Gila dengan mudah menangkapnya diudara dan kembali menatap ke bumi.“Kitab terlarang milik majikan hamba ada di gagang pedang pusara majikan hamba”. Malaikat Gila teringat kata-kata Li gou sebelum pertarungan mereka, kedua mata Malaikat Gila menatap kearah gagang pedang besar yang
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-30
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 10

Beberapa jam kemudian, Lian Nishang tersadar dari keadaan dirinya. “Putri...”. beberapa murid Sekte Bulan Purnama langsung menghampirinya. Lian Nishang mencoba mengingat kembali apa yang terjadi, begitu teringat, tanpa sadar air matanya menetes.“Tabahkan hatimu adik lian”. Terdengar sebuah suara lembut didekatnya yang berasal dari Huang Fu Yi.“Kakak siu, ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?”. ucap Lian Nishang lagi setelah bisa menenangkan dirinya.Wanita paling senior di Sekte Bulan Purnama inipun menceritakan apa yang telah terjadi. Semakin panjang ceritanya semakin berubah wajah Lian Nishang dan Huang Fu Yi.“Gelegar Seribu Pedang...”. ulang Huang Fu Yi menyebutkan nama jurus yang membuat Ratu Bulan tewas.“Gelegar Seribu Pedang... bukan itu jurus paman guru Raja Pedang”. Ulang Lian Nishang dengan sangat terkejut.“Itu benar putri, kakek tua itu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-30
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 11

Beberapa hari kemudian, saat fajar baru saja menyingsing di ufuk timur.“Bbllarrrrr...!!!” tiba-tiba saja pintu gerbang megah milik Sekte Matahari Terbang hancur berkeping-keping, seperti dihantam oleh satu kekuatan besar yang maha dasyat, padahal pintu gerbang tersebut begitu kokoh, tebal dan menjulang tinggi.“Prrrooottttt...pproootttt...prroootttt...!!!” seketika saja suara terompet saling sahut menyahut ditempat itu, menandakan ada suatu bahaya yang mengancam.Puluhan orang pengikut Sekte Matahari Terbang langsung keluar dengan senjata lengkap langsung bergerak mengepung, menanti yang akan muncul dari gerbang yang telah hancur tersebut. Para petinggi sekte, termasuk Lian Nishang, Huang Fu Yi, Raja Muda (putra tunggal Raja Matahari Terbang), disusul oleh Raja Matahari Terbang sendiri yang muncul dari dalam, semua menatap dengan perasaan berdebar kearah pintu gerbang yang telah hancur berkeping-keping tersebut. Sesosok kakek be
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-31
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 12

“Wusshhh...wussshh...wussshhhh...”. beberapa sinar membentuk sinar matahari sabit dilepaskan Raja Matahari Terbang.“Duarr...duarrr...duarrr..”. ledakan-ledakan dahsyat terjadi saat jurus Golok Mentari menghantam Dinding Air.Dinding Air sirna.“Heaaa...wussshhh...wussshhh...wusshh...wusshhh...” tapi Raja Matahari Terbang terus melepaskan Golok Mentarinya kearah Malaikat Gila.“Bulan dingin beku, Heaaa...”“Wusshh...wussshhh...wusshhh...wusshhh...”. Malaikat Gila melepaskan pukulannya berbentuk bulat putih yang mengeluarkan hawa dingin beku.“Duarr...duarrr...duarrr...duarrr...duarrr...” ledakan – ledakan besar terjadi, membuat tubuh Malaikat Gila dan Raja Matahari Terbang sama-sama tersurut mundur. Tubuh Raja Matahari Terbang terlihat semakin memerah terang, sedangkan Malaikat Gila terlihat masih belum apa-apa.T
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-31
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 13

Dihadapan Raja Matahari Terbang tampak berdiri seorang pemuda tampan dengan mendorong telapak tangan kanannya kedepan, dari telapak ini pula terbentuk perisai yang telah menyelamatkan Raja Matahari Terbang dari serangan Gelegar Seribu Pedang.Pemuda tampan itu tak lain adalah Huang Fu Yi yang telah mengeluarkan kesaktian Cermin Langitnya yang dahsyat. Melihat serangan Gelegar Seribu Pedangnya dapat dipatahkan, Malaikat Gila tampak terkejut menatap kearah sosok pemuda tersebut.Raja Muda dan beberapa petinggi Sekte Matahari Terbang terlihat langsung bergerak melindungi Raja Matahari Terbang yang rupanya terluka dalam akibat menahan serangan langsung gelombang tenaga dalam tadi.“Serrr...”. sebuah bayangan putih dengan cepat langsung melancarkan serangan kearah Malaikat Gila, serangan yang ternyata berasal dari Lian Nishang yang memang sudah tidak sabar untuk menyerang Malaikat Gila.Tak tanggung-tanggung, Lia
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-31
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 14

“Puncak Matahari Terik, Heaaa!”. Raja Muda melepaskan pukulan dahsyatnya kepada Malaikat Gila.“Bbbuummm...”. Malaikat Gila berusaha menahan serangan dahsyat itu, tapi terlambat, jurus puncak Matahari Terik meledak dahsyat, hingga membuat sosok Malaikat Gila terlempar kebelakang.“Purnama Hitam, khaaa!”. bola energi hitam dilepaskan oleh Lian Nishang kearah sosok Malaikat Gila yang masih terseret kebelakang.“Golok Mentari, hyaaaa!”. Raja Mudapun tak ketinggalan, serangan Golok Mentari yang membentuk sinar matahari sabit melesat kearah Malaikat Gila.“Cakrawala Merah, Heaaa!”. Huang Fu Yi ikut melepaskan pukulan dahsyatnya kearah Malaikat Gila.Tiga serangan maha dahsyat mengarah ke arah Malaikat Gila, dapat dipastikan Malaikat Gila akan sekarat bila terkena serangan tersebut.“Duarr...duarrr...duarrr...bl
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-31
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 15

“Serrr...”. sesosok bayangan berkelebat menyambar tubuh Lian Nishang yang terlempar hebat. Rupanya dia adalah Fu Yi yang kini terlihat tengah memangku Lian Nishang. Cadar yang menutupi wajah Lian Nishang juga hilang entah kemana, terliat darah merembes keluar dari bibir indah Lian Nishang.Sementara itu, sosok Raja Matahari Terbang saja lagi yang tinggal berhadapan langsung dengan Malaikat Gila.“Wuuttt...”. begitu Raja Matahari Terbang menggerakkan jari tangannya, pedang besar miliknya yang tadi terbang entah kemana, sudah melesat kembali kehadapan Raja Matahari Terbang, terbang melayang tepat dihadapan Raja Matahari Terbang. Sementara itu dihadapan Raja Matahari Terbang, Malaikat Gila masih berdiri tegar dengan aura kekuatan alam ditubuhnya.“Ayo kita buktikan Malaikat Gila, apa Gelegar Seribu Pedangmu bisa mengalahkan Terbang Menunggang Pedangku”. Ucap Raja Matahari Terbang lagi.Malaikat Gila hanya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-03-31
อ่านเพิ่มเติม

47. Bagian 16

“Brett...” Tiba-tiba saja sosok Malaikat Gila berubah, tubuhnya yang kekar semakin bertambah kekar besar, otot-otot diseluruh tubuhnya terlihat seakan ingin keluar. Peningkatan tenaga yang sangat luar biasa dapat Bintang rasakan dari tubuh Malaikat Gila. Tubuh Malaikat Gila seakan mengembang 2x lipat dari keadaan sebelumnya, bahkan pakaian yang dikenakannya langsung robek dibagian atas karena tak kuasa menahan pengembangan otot kekar ditubuh Malaikat Gila.“Hari ini kalian semua akan mati ditanganku, Ha ha ha...!”. Malaikat Gila tertawa keras. Melihat hal itu, Raja Matahari Terbangpun mengerahkan tenaga dalamnya hingga mencapai puncak.“Serrr...serrr...serrrr...serrr...serrr...” delapan bayangan melesat disamping Raja Matahari Terbang. Mereka adalah para petinggi Sekte Matahari Terbang.“Berjuang hidup dan mati, kami bersama ketua”. Ucap kedelapan orang tersebut secara bersamaan dan secara bersamaan pula kedelapan
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2022-04-01
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
100101102103104
...
183
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status