"Ngapain berdiri di situ? Sana ikut ngobrol," ucap sang Nenek mengangetkan Jingga."Nggak! Aku cuma haus dan pengen ngabisin pisang goreng ini," kilah Jingga cepat.Tentu saja gadis cantik itu gengsi mengakui bahwa dia sedang berusaha menguping pembicaraan antara Angkasa, Nila, dan juga sang Nenek. Mendengar suara Nenek dan juga kakaknya, Nila segera menoleh dan tersenyum usil."Ciye, yang penasaran. Dia nguping," kata Nila dengan nada meledek."Nguping apaan, sih? Nggak ada kaya gitu ya," sahut Jingga berusaha cuek dan kembali menyomot pisang goreng yang tersisa."Ya, sudah, terserah kamu saja, Nduk. Tapi, saran Nenek, coba kamu temui Nak Angkasa. Kasihan lho dia sudah datang jauh-jauh ke mari cuma ingin bertemu denganmu," saran sang Nenek lembut."Jingga nggak nyuruh dia ke mari, kok.""Meski begitu, setidaknya kamu temui dia sebentar. Kalian berdua sepertinya butuh waktu berdua untuk bicara," lanjut sang Nenek bijak.
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya