Angkasa berdiri. Dia dan wanita yang tadi menyapanya kini saling berhadapan. Angkasa sempat kagum dengan kecantikan wanita yang pernah singgah di hatinya itu. Dia sangat gugup. Namun, akhirnya dia bisa menguasai diri karena mengingat Jingga.“Eh, h-hai, Melia.”“Hai, Angkasa. Aku kira kamu di Jombang.”“Enggak. Aku udah jarang ke sana.”“Katanya kamu punya pacar orang sana?”“Iya. Eh, duduk.”“Eh, oke.”Sejurus kemudian, mereka terlibat dalam obrolan. Melia dan Angkasa bernostalgia, mengingat zaman ketika mereka masih bersekolah, mengingat teman-teman mereka, hingga mengingat hubungan mereka di masa lampau.Mereka saling tertawa dan menyesali kenaifan mereka saat itu.“By the way, kamu sendirian aja? Mana suamimu?” tanya Angkasa.
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya